Anda di halaman 1dari 2

Komunitas “Beatus” SMK Bintang Timur Ruteng.

Ruteng, Ekorantt.com – Jika pambers (Penjaitan Bersaudara) merupakan grup besutan keluarga
Penjaitan yang lahir pada 1965 maka Komunitas Beatus SMK Bintang Timur Ruteng merupakan
komunitas musik asal Ruteng, Kabupaten Manggarai yang digawangi keluarga SMK Bintang
Timur.

Pambers mampu menyihir lagu-lagu pamungkas mereka. Sementara, di Manggarai sana ada
anak muda tahun 90-an dan 20-an bertumbuh bersama suara emas kepala sekolah dan murid
SMK Bintang Timur Ruteng.

Komunitas Beatus memang baru saja dirintis pada pertengahan Maret 2019 lalu, namun melalui
lantunan suara emas dari setiap personelnya membuat komunitas ini selalu memikat di hati
masyarakat pencinta musik lokal.

Awal mula terbentuknya komunitas ini adalah saat Dunia melanda virus Corona, tepatnya pada
pertengahan Maret 2019. Saat itu semua kegiatan apapun di tiadakan (lockdown). Semua orang harus
tetap berada di rumah. Karena bingung harus berbuat apa, munculah ide dari Benediktus Jangavarman
untuk membentuk komunitas Beatus SMK Bintang Timur.

Apa itu Beatus? Beatus berasal dari Bahasa Latin yang artinya Terberkati, Murah hati. Komunitas ini
sendiri bertujuan untuk memberikan berkat serta selalu murah hati kepada sesame.

Siapa saja anggota komunitas Beatus ini?

Anggota dalam Beatus ini adalah sebagian dari siswa/I SMK Bintang Timur Ruteng, yang beralamat di
Tenda, Ruteng.

Apa saja kegiatannya?


Kegiatan dari komunitas Beatus ini adalah banyak bergumul dalam bidang seni, utamanya adalah
melatih mental dan mengembangkan bakat siswa/I SMK Bintang Timur dalam bernyanyi.

Apa hasil karya dari komunitas iini?

Hasil karya dari komunitas ini adalah beberapa suara emas dari siswa/I SMK Bintang Timur sudah
direcord. Diantaranya ada yang menjadi penyanyi dan juga menjadi model dalam video clip. Lagu2 yang
mereka rekam bukan hasil cover dari lagu yang sudah ada, tapi semua lagu rekaman itu ciptaan dari
pimpinan Komunitas Benediktus Jangavarman. Lagu yang paling popular adalah “Metek Ka,eng Kilo”.
(Menjaga keharmonisan dalam keluarga). Lagu ini pencipta terinspirasi dari realitas kehidupan
masyarakat saat ini. Dengan perubahan zaman yang berkembang pesat, mulai dari era globalisasi
sampai dengan gaya kehidupan yang mengarah kebarat-baratan (westernisasi), tidak sedikit orang
merubah pola pikir dan gaya hidup mereka, yang mengakibatkan kehidupan keluarga menjadi terlantar
atau bahkan berantakan. Dari realitas itulah Benediktus mencoba menyadarkan orang melalui sebuah
lagu yang berjudul “Metek Ka’eng Kilo”. (Menjaga Keharmonisan dalam keluarga). Lagu ini sudah
ditonton lebih dari 9.000 pemirsa di chanel youtube. Ada begitu banyak lagu populer yang diciptakan
oleh Benediktus selain “metek Ka’eng kilo, diantaranya adalah : “Kenangan SMA”. Lagu ini mengisahkan
kisah hidup dari anak sekolah yang ditinggal kekasihnya, dan memilih untuk bersama dengan kekasih
yang lain. Semua lagu dinyanyikan oleh Siswa/I SMK Bintang Timur Ruteng. Silahkan buka di chanel
youtube rebha_benedict.

Benediktus juga memanfaatkan semua pemuda dan pemudi (siswa/I SMK Bintang Timur) agar mereka
tidak boring saat pandemic covid-19 terjadi. Setelah mereka melaksanakan kegiatan Belajar Daring
(Dalam Jaringan) pagi hari, siang sampai sore mereka belajar mengolah vocal di mini studio Beatus.

Anda mungkin juga menyukai