PENDAHULUAN
Kebutuhan akan adanya iklan pada masa saat ini terus berkembang seiring
dengan ekspansi penduduk dan pertumbuhan kota yang dipenuhi oleh berbagai
macam industri. Hal lain yang mempengaruhi perkembangan periklanan adalah
tumbuhnya pola-pola produksi massal di berbagai industri yang disertai dengan
semakin mudahnya jalur distribusi. Proses produksi yang besar dan adanya
persaingan dari industri lainnya mengharuskan tiap produsen untuk aktif
memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan caranya adalah dengan
mengiklankan produknya.
Perkotaan yang indah didefinisikan sebagai kota yang memiliki struktur kota
yang rapi, nyaman serta sejuk. Namun definisi tersebut jauh dari harapan karena
mereka banyak yang mementingkan urusan mereka dibandingkan dengan urusan
keindahan kota. Mereka semakin giat untuk mempromosikan kegiatan mereka lewat
poster maupun biro guna menarik pembaca.
1
Dalam kegiatan praktikum ini akan dilakukan observasi sekaligus
pengambilan foto yang termasuk ke dalam polusi visual. Praktikum ini dilakukan
mulai dari jl. Paus Rumbai s/d sebelum Jembatan Siak IV. Nantinya mahasiswa akan
membahas secara mendalam tentang polusi visual.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah pencemaran udara, udara, tanah, bunyi dan industri, namun sekarang
diperkaya dengan padat penduduk yang sering dijumpai keberadaan penggambaran
visual. Pencemaran visual yang menarik pada elemen yang memberikan pandangan
yang tidak menarik. Elemen tersebut ada dan berserakan di Lingkungan adalah
termasuk papan iklan yang besar, iklan jenis sederhana, lampu jalan, tanda sinyal,
rantai kawat telepon dan listrik, pusat listrik, grafiti, lalang, sampah, bangunan dan
kendaraan terbiar.
3
sebuah kota diidentifikasikan oleh masyarakat atas nilai-nilai keindahan, bentuk
pembangunan dan sebagainya. Namun, keunikan karekter kota berevolusi dengan
sejarah, budaya dan pengembangan fitur meningkat lebih cepat dari masyarakat yang
telah menerima total polusi visual yang melawan dan merusak lingkungan.
Membantah, menilai, kini, memajukan, oleh elemen, elemen, visual dan bukan pada
nilai-nilai estetika alami atau buatan yang menciptakan pemandangan yang menarik
Desain Kota terhadap aspek-aspek dan nilai estetika alam sebuah kota.
Faktor estetika yang pada tradisinya mendapat perhatian desain kota akan lebih
berarti jika dibandingkan dengan pertimbangan-pertimbangan lain untuk
menciptakan lingkungan yang berpandangan nyaman, sederhana, dan tenang. Usaha-
usaha dan kegiatan desain kota dapat menjurus ke dalam satu rancangan kebijakan
dan pedoman yang dapat menciptakan lingkungan yang diupayakan dengan gambar
dan identitas kota yang sesuai. Seperti Semarang dengan populasi padat yang
meningkat dinamis digerakkan oleh kebutuhan-kebutuhan hidup.
4
menunggu lampu merah mereka dapat membaca iklan untuk mendapat informasi.
Iklan-iklan tersebut dapat dilihat di pinggir jalan dan ditempel di pohon atau tembok.
Tingkat polusi visual yang disebabkan oleh politik papan reklame komersial
ini, ditambah dengan reklame politik yang juga kerap dipasang sesuka hati, sudah
mencapai taraf yang mengganggu kenyamanan. Selama ini, kita mungkin hanya
peduli pada polusi udara karena asap kendaraan bermotor, atau polusi air—sungai,
selokan penuh sampah dan buangan kimiawi, tapi kurang peduli pada polusi visual
maupun polusi suara.
Sebagian besar reklame politik itu mengganggu mata: bendera partai dijejer
di tepi jalan dan di pemisah jalan, sangat tidak enak dilihat, menciptakan
ketidaknyamanan. Kota jadi terlihat semakin kotor (bangunan yang tidak teratur,
trotoar yang berantakan, kabel-kabel yang bergelantungan, dan sebagainya sudah
membikin tidak nyaman). Baliho-baliho sering ditempatkan di posisi strategis,
seperti persimpangan jalan. Pemandangan ke depan yang mestinya bisa lepas
menjadi terhalang, karena itu reklame politik itu berpotensi membahayakan
keselamatan pengendara.
1. Lemahnya kebijakan publik yang berpihak pada estetika ruang dan kenyamanan
warga di ruang publik.
2. Belum adanya sanksi yang tegas terhadap semua pelanggaran yang menyangkut
reklame baik komersial maupun politik.
3. Sikap permisif dari masyarakat yang menganggap bertebarannya reklame baik
komersial maupun politik adalah hal yang lumrah.
4. Tidak adanya aturan mengenai tata ruang yang ideal yang menciptakan
harmonisasi antara pembangunan dan ekosistem.
5
Polusi visual mungkin saja menguntungkan bagi para pelaku maupun
pencetak papan reklame ataupun iklan yang telah terpasang, karena bagi pelaku
mereka dapat lebih leluasa mempromosikan apa yang mereka tawarkan maupun
yang mereka jual sehingga para pembaca nantinya akan tergiur, dan bagit pula para
pencetak iklan tersebut karena mendapat keuntungan uang dari pelaku karena telah
memesan iklan tersebut.
Namun dibalik itu semua banyak diantara mereka yang meletakkan atau
menempatkan papan iklan tersebut secara sembarangan seperti bertebaran di tepi
jalan, ditempel di pohon, maupun ditempelkan di tiang listrik sehingga sangat
mengganggu pemandangan. Jenis polusi visual yang sering dilakukan adalah dalam
mempromosikan politik, makanan, maupun membuka sekolah maupun gedung-
gedung baru.
Polusi visual bukan hanya terjadi di kota, di daerah pedesaan pun sudah
banyak yang melakukan kegiatan polusi tersebut. Namun kalau di desa biasanya
terdiri reklame untuk pemilihan anggota politik dalam pengurusan di dalam daerah
tersebut, dan tidak tanggung biasanya juga ditempel di pohon secara acak dan
berantakan sehingga sangat mengganggu pemandangan dan menimbulkan sampah
baru jika reklame tersebut jatuh ke permukaan tanah. Karena jarang sekali jika
reklame tersebut mampu bertahan dikarenakan ulah anak-anak yang usil yang sering
menyobek maupun mencopot reklame tersebut, namun ada pula yang mencoret-coret
muka reklame tersebut dengan spidol sebagai bahan candaan.
Kurangnya kebijakan publik yang tegas sehingga para pelaku pun belum ada
yang terkena sangksi, yang sebenarnya perilaku tersebut melanggar. Karena suatu
kegiatan yang dapat mengganggu pemandangan juga termasuk pelanggaran, dan
sebaiknya diberi teguran ataupun sanksi denda. Pelanggaran yang dimaksud adlah
bagi siapa saja yang mempromosikan di tempat secara liar dan tidak pada tempatnya.
Sebenarnya pada zaman sekarang media untuk iklan sangat banyak yaitu dengan via
online, televisi, media what app, instagram, ataupun youtube channel. Sehingga
dapat mengurangi sampah dari papan iklan yang ditempelkan tersebut.
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Kamera. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah papan reklame, iklan sebagai objek yang akan di
dokumentasi.
7
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Berdasarkan hasil praktikum di kawasan Jl. Paus Rumbai s/d Jembatan Siak IV kami
menemukan polusi visual berupa:
8
Gambar 8. Spanduk promosi barber Gambar 9. Spanduk promosi Kumon
Gambar 10. Lapak pedagang bensin Gambar 11. Lapak pedagang minuman
Gambar 12. Lapak pedagang makanan Gambar 13. Lapak pedagang bensin
Gambar 14. Lapak bengkel ban Gambar 15. Aneka lapak pedagang
9
3. Sampah
10
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Praktikum polusi visual kota dilakukan disekitar Jl. Paus Rumbai sampai
dengan Jembatan Siak IV. Para ahli lingkungan menilai, semakin bnayak signate
yang tidak tertata (baik secara strategismaupun desain) yang menghiasi berbagai
jalan kota telah menyebabkan polusi visual. Secara umum, polusi visua merujuk
kepada segala sesuatu yang mengganggu pemandangan dan keindahan sebuah
kawasan. Polusi visual ialah isu estetika dan merujuk kepada kesan pencemaran
yang menjejaskan keupayaan seseorang untuk menikmati vista atau pemandangan.
1. Lemahnya kebijakan publik yang berpihak pada estetika ruang dan kenyamanan
warga di ruang publik.
2. Belum adanya sanksi yang tegas terhadap semua pelanggaran yang menyangkut
reklame baik komersial maupun politik.
3. Sikap permisif dari masyarakat yang menganggap bertebarannya reklame baik
komersial maupun politik adalah hal yang lumrah.
4. Tidak adanya aturan mengenai tata ruang yang ideal yang menciptakan
harmonisasi antara pembangunan dan ekosistem
Pada praktikum ini kami meninjau di pinggir jalan mengenai polusi visual
yang dapat mengganggu pemandangan. Polusi visual dapat berupa reklame,
spanduk, papan iklan, sampah, dan hal-hal yang dapat mengganggu pemandangan
mata. Reklame adalah gambar yang berguna untuk menawarkan atau
mempromosikan barang dagangan atau jasa kepada masyarakat agar tertarik untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Istilah reklame berasal dari bahasa Spanyol, yaitu
dari kata re yang berarti berulang-ulang, dan clamo yang artinya seruan. Reklame
11
dapat diartikan sebagai seruan yang berulang-ulang dalam rangka menawarkan
barang dan jasa kepada konsumen.
Spanduk adalah sebuah kain rentang yang berisi propaganda, slogan atau
juga berita yang juga perlu diketahui oleh umum. Spanduk merupakan sebuah media
informasi, media promosi untuk bisa memperkenalkan atau juga membuat
masyarakat umum mengetahui sebuah perusahaan dan juga sebuah produk. Spanduk
berfungsi untuk mempengaruhi sebuah citra produk dari perusahaan, untuk media
promosi untuk barang atau jasa kepada masyarakat umum mengenai produk ataupun
sekolah.
Sampah merupakan hasil limbah dari rumah tangga maupun industri yang
dapat merusak pemandangan maupun penciuman dan dapat pula menimbulkan
banyak penyakit jika berjumlah banyak dan berserakan. Sampah juga diartikan
sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sesatu
yang dihasilkan oleh hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang sudah tidak terpakai
berpotensi menjadi sisa material buangan. Sisa material tersebut dapat berupa zat
cair, padat, maupun gas yang nantinya akan dibuang ke alam. Sampah banyak
dibuang oleh masyarakat tidak pada tempatnya, melainkan mereka membuat
tumpkan sampah pada daerah yang dilarang seperti di pinggir jalan atau digantung
pada pohon yang dapat mengganggu pengguna jalan.
12
spanduk termasuk ke dalam polusi visual karena dapat mengganggu pemandangan
jalan maupun pengguna jalan pada trotoar. Bagi pemilik rumah makan mungkin
beruntung karena dapat mendapat pelanggan dari spanduk tersebut namun, spanduk
tersebut tidak resmi karena hanya menguntungkan rumah makan tersebut.
Penggunaan spanduk sebagai media promosi masih banyak dilakukan oleh
masyarakat namun, ada hal yang lebih baik lagi jika mereka promosi lewat media
eektronik maupun via promosi online seperti ig, facebook, ataupun blog.
Pada gambar 3. Terdapat spanduk promosi ojek online atau sering juga kita
sebut ojol. Media promosi tersebut digunakan untuk menarik perhatian masyarakat
untuk menggunakan ojek online sebagai alat untuk bepergian maupun untuk menarik
perhatian msayarakat yang menganggur untuk mendaftar ojek online tersebut. Di
masa tren kini masyarakat banyak menggunakan ojek online sebagai alternatif
bepergian, pengantar jasa makanan, maupun pengirim jasa barang. Mungkin media
spanduk alternatif sebagai media untuk promosi, namun jika diteliti lebih jauh lagi
akan menganggu bagi pengguna jalan tentang visual atau pemandangan mereka,
alangkah baiknya jika disepanjang jalan terlihat bersih dan rapi yaitu dengan
penanaman pohon ataupun bunga dan terdapat lampu-lampu yang menerangi di
malam hari akan sangat membuat penggunaka jalan menjadi tenang dan tidak semek.
13
Gambar 6. Terdapat spanduk yang bertuliskan ampera, namun ini sebagai
cara untuk mempromosikan ampera tersebut. Namun ini juga akan mengganggu
pemandangan bagi pengguna jalan. Alangkah baiknya jika spanduk tersebut
diletakkan pada depan ampera saja dan tidak digantung dekat tiang listrik di pinggir
jalan. Kota yang indah adalah jika pemandangan kota tersebut terkelola dengan rapi
dan enak dipandang mata dan tidak mengganggu pemandangan yang visual atau
polusi visual yang sedikit.
Gambar 7. Terdapat spanduk tentang promosi kedai kopi atau cafe. Yang
sangat disayangkan mereka menggantungkan spanduk tersebut di pohon. Ini sangat
mengganggu bagi kelangsungan hiduo pohon dan sangat mengganggu pemandangan
pengguna jalan.
Pada point kedua yaitu terdapatnya pedagang kaki lima yang beroperasi di
pinggir jalan dan trotoar jalan. Terlihat jelas pada gambar 10. Terdapat lapak bagi
pedagang bensin eceran. Yang mana pedagang bensin eceran sebenarnya suatu
tindakan yang tidak diperbolehkan dilakukan. Pengoperasian bensin eceran nantinya
akan menganggu pengguna jalan aspal dan bagi pejalan kaki karena pedagang kaki
lima berada di pinggir jalan atau trotoar jalan. Pedagang kaki lima dapat merusak
pemandangan sebagian orang. Bensin yang tumpah dari botolnya nantinya akan
rawan terjadi kebakaran dan pencemaran bagi tanah atapun air yang terkena bensin.
Pada gambar 11. Terdapat pedagang kaki lima yang beroperasi menjual
beberapa minuman. Seperti kita ketahui bahwa pedagang kaki lima identik dengan
membawa gerobak, otomatis mereka akan berpindah tempat. Sebagian dari pedagang
nantinya banyak yang membiarkan sampah plastik bekas dagangannya di letakkan di
pinggiran jalan yang dapat menyebabkan selokan tercemar dan menimbulkan
14
nyamuk dan lalat. Polusi visual sesuatu yang dapat merusak pemandangan bagi
pengguna jalan perkotaan.
Pada gambar 12. Terdapat lapak pedagang kaki lima makanan. Lapak
pedagang tersebut juga masuk kedalam polusi visual karena dapat mengganggu
pemandangan bagi pengguna jalan dan mengganggu bagi para pejalan kaki dan juga
mereka menimbulkan limbah plastik. Pada gambar 13. Terdapat lapak bensin dan ini
juga merupakan polusi visual. Pada gambar 14. Terdapat lapak bengkel tambal ban,
yang mana pastinya lapak ini identik dengan beberapa roda sebagai simbol. Namun
sebagian masyarakat juga dapat menilainya merusaak pemandangan karena ban
tersebut disusun di pinggir jalan atau trotoar jalan yang dapat mengganggu aktifitas
bagi pejalan kaki. Sedangkan pada gambar 15. Terdapat aneka lapak berjualan
seperti makanan dan minuman, yang juga termasuk dalam polusi visual.
Pada point ketiga yaitu terdapat sampah di pinggir jalan yang dapat merusak
pemandangan bagi pengguna jalan dan dapat juga mengganggu penciuman bagi
manusia karena sampah memiliki bau yang khas atau busuk dan nantinya juga akan
menimbulkan nyamuk, lalat, ataupun belatung. Banyak diantaranya masyarakat yang
belum peduli terhadap keindahan lingkungan serta kesehatan lingkungan. seperti
terlihat pada gambar 16.terdapat sampah yang digantung oleh masyarakat di batang
pohon. Pohon tersebut diberi paku barulah kemudian mereka menggantung sampah
pada pohon tersebut. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak boleh
dicontoh bagi masyarakat lainnya. Karena pertumbuhan pohon juga akan terganggu
nantinya. Sampah juga termasuk dalam polusi visual karena mengganggu
pemandangan bagi pengguna jalan dan juga memberi kesan tidak bersih, langkah
baiknya masyarakat membuat tong untuk pembuangan sampah.
15
Kota yang asri dan indah tercermin jika hutan tersebut terkelola dengan baik
yang artinya kota tersebut bersih dan rapi. Namun karena periklanan kini sedang tren
banyak masyarakat yang belum peduli akan adanya keindahan jadi mereka banyak
memasang reklame, spanduk yang digantung di pinggir jalan dan di pohon,
operasional pedagang kaki lima juga mengganggu pemandangan dan bagi pejalan
kaki, dan sampah juga sangat menjadi masalah utama juga karena bnyak masyarakat
yang belum peduli. Kota yang indah pastinya kota tersebut akan tampak bersih,
hijau, serta terdapat arena untuk pendidikan yang mampu menunjang kreatifitas
masyarakat.
16
BAB IV
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
1. Polusi visual ialah isu estetika dan merujuk kepada kesan pencemaran yang
menjejaskan keupayaan seseorang untuk menikmati vista atau pemandangan.
Polusi visual mengganggu kawasan pemandangan seseorang dengan membuat
perubahan yang merusak di alam.
2. Pada praktikum ini kami meninjau di pinggir jalan mengenai polusi visual yang
dapat mengganggu pemandangan. Polusi visual dapat berupa reklame, spanduk,
papan iklan, sampah, dan hal-hal yang dapat mengganggu pemandangan mata.
3. Penggunaan spanduk sebagai media promosi masih banyak dilakukan oleh
masyarakat namun, ada hal yang lebih baik lagi jika mereka promosi lewat media
eektronik maupun via promosi online seperti ig, facebook, ataupun blog.
4. Pedagang kaki lima (PKL), yaitu kumpulan pedagang yang berjualan di trotoar
jalan. Pada praktikum kami menemukan pedagang kaki lima yang menjual
makanan, minuman, bensin eceran, bengkal tambal ban yang dapat mengganggu
pemandangan dan bagi pejalan kaki.
5. terdapat sampah di pinggir jalan yang dapat merusak pemandangan bagi
pengguna jalan dan dapat juga mengganggu penciuman bagi manusia karena
sampah memiliki bau yang khas atau busuk dan nantinya juga akan menimbulkan
nyamuk, lalat, ataupun belatung
6. Kota yang asri dan indah tercermin jika hutan tersebut terkelola dengan baik yang
artinya kota tersebut bersih dan rapi. Kota yang indah pastinya kota tersebut akan
tampak bersih, hijau, serta terdapat arena untuk pendidikan yang mampu
menunjang kreatifitas masyarakat.
6.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/12/pengertian-spanduk-beserta-fungsi-
spanduk-lengkap.html diakses: 30 mei 2020
Noorastuti, Pipiet Tri. Astuti, Lutfi Dwi Puji. Gagasan Iklan LCD Diprotes Boros Listrik.
(2009, 26 Mei).
Rubenstein, Harvey. Pedestrian malls, streetscapes and urban spaces.Canada: John Willey
& Sons, Inc. 1992, hlm. 139.
Rubenstein, Harvey. A guide to site planning and landscape construction. Canada: John
Wiley & Sons, Inc. 1996, hlm. 141.
Supriyanto, Sugeng. Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard. Yogyakarta: Pustaka
Grhatama. 2008, hlm. 55.
18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
19
Polusi Visual PKL
20