Anda di halaman 1dari 16

FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : tn. S
2. Alamat dan telepon : kp. Cideng, 009/004 Ds. Kresek Kec. Kresek (085892975054)
3. Pekerjaan kepala keluarga :
a. PNS/BUMN/TNI/Polri
b. Karyawan Swasta
c. Petani
d. Buruh
e. Wirausaha

4. Pendidikan kepala keluarga :


a. SD tidak tamat
b. SD
c. SLTP
d. SLTA
e. Akademi/PT

5. Komposisi keluarga dan genogram


No Nama Jenis Hub dg KK Umur Pendidikan
kelamin
1. tn. S Laki-laki Kepala 46 SLTA
keluarga

2. Ny. M Prempuan Ibu rumah 42 SLTA


tangga
3. An. A Laki-laki Anak 4 Masih Sekolah
(PAUD)

Genogram
6. Tipe keluarga :
a. Inti (nuclear)
b. Besar (extended)
c. Campuran (Blended)
d. Ayah/Ibu + anak (single parent)
e. Dewasa sendiri (single adult)
f. Lansia
g. Lain-lain, sebutkan

7. Suku bangsa :
a. Sunda
b. Jawa
c. lain-lain, sebutkan

8. Agama :
a. Islam
b. Protestan,,
c. Katholik
d. Hindu
e. Budha

9. Status sosial ekonomi keluarga :


a. Pra Keluarga Sejahtera (Pra KS)
b. KS I
c. KS II
d. KS III
e. KS III Plus

10. Aktifitas rekreasi keluarga :


Keluarga Tn. S dan keluarganya setiap malam minggu makan di luar bersama sama dan berbincang
bincang untuk tujuan refrehing dari pekerjaannya dan tugas yang di lakukan sehari-hari.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
a. Keluarga pemula
b. Keluarga mengasuh anak
c. Keluarga dengan anak usia prasekolah
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
e. Keluarga dengan anak remaja
f. Keluarga dengan anak dewasa
g. Keluarga usia pertengahan
h. Keluarga usia lanjut

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga Tn. S mengatakan sudah berjalan dengan baik
13. Riwayat keluarga inti :
Tn. S dan Ny. M serta An. A tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang terkena maag dan
pusing kepala biasa.
14. Riwayat keluarga sebelumnya :
Menurut pengakuan keluarga tidak pernah, mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan di rumah
sakit taupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. S tidak ada yang
memiliki penyakit kronis.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah :
Luas rumah =
Tipe rumah = Permanen
Kepemilikan = Pribadi
Jumlah kamar = 4 kamar
Jumlah jendela = 12 jendel, 6 pintu
Jarak spitank ke sumber air = letak di belakang rumah berjarak 4 meter
Sumber air minum = isi ulang (membeli galon)
Kamar mandi/WC = Memiliki 2 kamar mandi yang bersatu dengan WC, dengan kloset jongkok
Keberhasilan lingkungan = lingkungan bersih dan nyaman
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Dilingkungan rumah Tn. S cukup bersih, karena warga sekitar rajin menyapu halaman kemudian
membakar sampah serta rutin mengadakan kerja bakti di lingkungan tersebut.
17. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn. S tidak pernah berpindah pindah rumah, dan sudah bertempat tinggal di kampung

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga Tn. S rutin berkumpul dan berkomunikasi sangat baik antar anggota keluarga, maupun interaksi
dengan masyarakat, jika di malam minggu lebih banyak waktu untuk berkumpul dan berbincang bincang
dengan keluarga. Dan keluarga Tn. S berkomunikasi baik dengan tetangga nya dan tidak pernah ada
riwayat prilaku buruk di lingkungan tempat tinggalnya.

IV. Struktur keluarga


19. Sistim pendukung keluarga :
Keluarga Tn. S selalu menyediakan vitamin untuk penunjang kesehatan
20. Pola komunikasi keluarga :
Pola komunikasi di dalam keluarga Tn. S baik, karena di dalam keluarga tersebut langsung diberi
peringatan jika salah satu anggota keluarga ada yang berkomunikasi buruk atau tidak pantas untuk di
ucapkan.
21. Struktur kekuatan keluarga :
Struktur kekuatan dari keluarga Tn. S yaitu selalu mem µutuskan secara bersama-sama atau
musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
22. Struktur peran :

- Tn. S sebagai Kepala Keluarga


- Ny. M sebagai ibu rumah tangga
- An. A sebagai pelajar
23. Nilai atau norma keluarga :
Untuk nilai maupun norma, di dalam keluarga Tn. S sudah mengikuti zaman

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif :
Dalam keluarga Tn. S saling memberi cinta dan kasih sayang, di ajarkan bagaimana berperilaku terhadap
yang lebih dewasa, dan di ajarkan untuk saling berbagi.
25. Fungsi sosialisasi :
Sosialisasi antar anggota sampai sejauh ini baik-baik saja, dimana antar anggota keluarga tidak boleh ada
yang memiliki rasa marah ataupun perasaan buruk terhadap sesama anggota.
26. Fungsi perawatan kesehatan :
Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Tn. S keluarga jarang terkena sakit yang
parah, hanya masalah flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami keluarga.
Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini
keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter ataupun rumah sakit, dan minum
vitamin ataupun susu untuk mengatasi lelah.
Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
: ke tempat praktek dokter dan juga kerumah sakit
Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut
keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan
mencegah penyakit.
Di dalam keluarga tersebut pun, sangat memperhatikan kesehatan, yaitu di dalam rumah sering di
rapihkan dan di bersihkan, sehingga tercipta nya lingkungan rumah yang sehat. Serta di ajarkan untuk
gemar mengkonsumsi sayur, dan minum air putih yg banyak. Dan membuka jendela rumah di waktu pagi
hari, karena keluarga tersebut percaya bahwa udara pagi mengandung oksigen yang sangat baik.

27. Fungsi reproduksi :


Jumlah anak keluarga Tn. S 2 orang, dan keluarga tersebut tidak ada rencana untuk menambah anggota
keluarga dengan cara melakukan tindakan KB.
28. Fungsi ekonomi :
Keluarga Tn. S dalam memenuhi kebutuhan sandang pangan dan lainnya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.

VI. Stress dan koping keluarga


29. Stressor jangka pendek dan panjang :
Keluarga Tn.S tidak pernah memiliki riwayat strssor dalam jangka panjang, dan stressor yang pernah di
alami pun tidak pernah dalam hitungan berminggu-minggu.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Jika ada permasalahan yang menimpa di dalam keluarga, anggota keluarga menghadapi permasalahan
tersebut dengan tenang dan langsung memikirkan jalan keluar nya, dan tidak pernah menghindari
permasalahan yang terjadi dengan di selesaikan secara baik-baik.

31. Strategi koping yang digunakan :


Jika adanya permasalahan ataupun stressor, anggota keluarga tersebut saling berkomunikasi
adanya keterbukaan dengan komunikasi yang baik antar anggota keluarga sehingga
menemukan jalan keluar untuk permasalahan atau stressor yang menimpa keluarga tersebut.
32. Strategi adaptasi disfungsional :
Dalam beradaptasi dengan permasalahan dalam keluarga, di lakukan dengan cara untuk
membiasakan hidup beriringan dengan permasalahan yang sedang terjadi sembari
menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga dapat di jadikan pelajaran jika menghendaki
permasalahan terulang kembali. Dan tidak bersikap panik atau pun emosi, agar pikiran tetap
jernih .

VII. Pemeriksaan fisik


Tn.S : Rambut tampak hitam kulit kepala bersih, rambut kuat dan tidak adanya lesi pada kulit
kepala. Pertumbuhan bulu mata dan alis merata, tidak adanya nyeri tekan, sklera ikterik,
analisis, pupil mata miosis. Hidung tidak terdapat sumbatan, tidak nyeri tekan, mukosa bibir
sedikit kering, tidak terdapat lesi, telinga bersih tidak adanya cairan keluar, fungsi pendengaran
baik. Tidak terdapat pembengkakan vena jugularis, fungsi menelan baik. Perkembangan dada
simetris, tidak menyerupai dada burung, tidak terdengar suara weezing, tidak adanya
pembesaran jantung maupun hepatomegali. Tidak adanya suara burit, bising usus 5x/menit,tidak
adanya penumpukan cairan pada perut. Reflek patella baik, tidak adanya gejala usus buntu, dan
tidak adanya asites pada ekstremitas.
Ny. M : Rambut tampak hitam kulit kepala bersih, rambut kuat dan tidak adanya lesi pada kulit
kepala. Pertumbuhan bulu mata dan alis merata, tidak adanya nyeri tekan, sklera ikterik, analisis,
pupil mata miosis. Hidung tidak terdapat sumbatan, tidak nyeri tekan, mukosa bibir sedikit
kering, tidak terdapat lesi, telinga bersih tidak adanya cairan keluar, fungsi pendengaran baik.
Tidak terdapat pembengkakan vena jugularis, fungsi menelan baik. Perkembangan dada simetris,
tidak menyerupai dada burung, tidak terdengar suara weezing, tidak adanya pembesaran jantung
maupun hepatomegali. Tidak adanya suara burit, bising usus 5x/menit,tidak adanya penumpukan
cairan pada perut. Reflek patella baik, tidak adanya gejala usus buntu, dan tidak adanya asites
pada ekstremitas.
An. A :Rambut tampak hitam kulit kepala bersih, rambut kuat dan tidak adanya lesi pada kulit kepala.
Pertumbuhan bulu mata dan alis merata, tidak adanya nyeri tekan, sklera ikterik, analisis, pupil mata
miosis. Hidung tidak terdapat sumbatan, tidak nyeri tekan, mukosa bibir sedikit kering, tidak terdapat lesi,
telinga bersih tidak adanya cairan keluar, fungsi pendengaran baik. Tidak terdapat pembengkakan vena
jugularis, fungsi menelan baik. Perkembangan dada simetris, tidak menyerupai dada burung, tidak
terdengar suara weezing, tidak adanya pembesaran jantung maupun hepatomegali. Tidak adanya suara
burit, bising usus 5x/menit,tidak adanya penumpukan cairan pada perut. Reflek patella baik, tidak adanya
gejala usus buntu, dan tidak adanya asites pada ekstremitas.

VIII. Harapan keluarga


Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan sehat.
Keluarga dari Tn. S berharap terhadap petugas kesehatan untuk selalu bersedia dalam melakukan
pemeriksaan kesehatan keluarga terhadap masyarakat, agar terpantau kesehatan yang ada di lingkungan
masyarakat, dan dapat meningkatkan status kesehatan juga.

FORMAT ANALISA DATA

Data Interpretasi data Masalah


DS : P : An. A mengalami perubahan 1. HIPERTERMI berhubungan
- Orang tua klien mengatakan An. suhu yang meningkat 38,5 yang dengan peningkatan suhu tubuh .
A mengeluh panas/demam terjadinya demam (D.0130)

- Orang tua klien mengatakan An.


A mengalami kehilangan nafsu E:
makannya

-Orang tua klien mengatakan


merasa khawatir dengan kondisi 2.RESIKO DEFISIT NUTRISI
An. A saat ini S : gejala yang timbul akibat berhubungan dengan rasa mual dan
hipertermi : muntah sehingga kurangnya nafsu
DO : An. A tubuhnya merasa lemas makan. (D.0032)
- Suhu badan 38,5 derajat An. A tampak gelisah
An. A nafsu makan berkurang
- An. A tampak pucat wajahnya An. A tampak menggigil

- An. A tampak mengigil 3. ANSIETAS berhubungan


dengan hipertermi. (D.0080)
- An. A tampak lemas
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Hari/ Diagnosis Tujuan Rencana Tindakan Keperawatan


Tanggal Keperawatan
06 Nov Hipertermi 1.diharapkan setelah tindakan - Sediakan lingkungan yang dingin
2020/Jumat berhubungan dilakukan termogulasi klien - Longgarkan atau lepaskan pakaian
dengan berkurang atau teratasi dalam - Basahi dan kipasi permukaan tubuh
peningkatan waktu 2x24 jam dengan - Berikan cairan oral (penurun demam)
suhu tubuh kriteria hasil: - Lakukan pendinginan eksternal (mis.
- suhu tubuh menurun selimut hipotermia atau kompres dingin
- klien sudah tidak menggigil pada dahi, leher, dada, abdomen,aksila)
- wajah klien sudah tidak
pucat

2. diharapkan setelah tindakan


dilakukan napsu makan klien 2. -identifikasi makanan kesukaan klien
2.RESIKO menjadi meningkat atau namun tidak memperparah peradangan
DEFISIT normal dalam waktu 2x24 jam dalam lambungnya
NUTRISI dengan kriteria hasil: -menganjurkan makan sedikit-demi sedikit
berhubungan  Pola makan pasien namun sering
dengan kembali normal -berikan snakc yang aman bagi kondisi saat
kurangnya  Nafsu makan ini
nafsu makan. bertambah -modifikasi makan menjadi makanan sehat
(D.0032) -berikan makanan yang tidak berbau tajam
 Lemas berkurang
atau kurang enak
3.diharapkan setelah tindakan
-tingkatkan pemberian makanan sehat
dilakukan keluarga klien
tidak merasa khawatir dan
gelisah menjadi meningkat  . Identifikasi tekhnik relaksasi
atau normal dalam waktu yang pernah efektif digunakan.
2x24 jam dengan kriteria  Ciptakan lingkungan tenang dan
3. ANSIETAS tanpa ada gangguan dengan
hasil:
berhubungan pencahayaan dan suhu ruang
- Klien menunjukan
dengan nyaman, jika memungkinkan
kemampuan untuk
hipertermi.  Jelaskan tujuan, manfaat dan jenis
meyakinkan diri sendiri
(D.0080) relaksasi yang tersedia ( tarik
- Klien dapat mempertahankan
tingkat fungsi peran yang nafas dalam)
diinginkan beserta pemecahan  Anjurkan rileks dan merasakan
masalahnya sensasi relaksasi
FORMAT PENAPISAN MASALAH

Diagnosa : …………………………………………………………….

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah Sifat masalah aktual, karena saat ini
a. Aktual (tidak/kurang sehat) sala satu anggota keluarga ada yang
b. Ancaman kesehatan 1
c. Keadaan sejahtera
sakit. Maka perhitungannya : 3:3x1=1
(skor aktual : skor tertinggi x bobot)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah adalah sebagian, karena keluarga
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat
sudah mulai mampu memodifikasi
lingkungan serta menerapkan gaya
hidup sehat sehingga masalah dapat
diatasi sebagian. Maka perhitungannya
: 1:2x2=1 (skor sebagian : skor
tertinggi x bobot)
3. Potensi masalah untuk dicegah Penyebab penyakit yang sedang diderita sala
a. Tinggi 0,6 satu anggotanya sehingga mengetahui potensi
b. Cukup apa saja yang akan mengakibatkan penyakit
c. Rendah yang sama. Maka perhitungannya : 2:3x1=0,6
(skor cukup : skor tertinggi x bobot)
4. Menonjolnya masalah Menonjolnya masalah adalah masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani berat dan harus segera ditangani.
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan
Masalah kesehatan itu berat sehingga
harus segera ditangani. Karena
keluarga tahu jika tidak segera
ditangani maka kondisi akan semakin
memburuk. Maka perhitungannya :
2:2x1=1 (skor masalah berat : Jumlah
skor tertinggi x bobot)

FORMAT CATATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Diagnosis Keperawatan Implementasi Paraf


FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Diagnosis Keperawatan Evaluasi Paraf


PENJELASAN PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
33. Nama kepala keluarga (KK)
34. Alamat dan telepon
35. Pekerjaan kepala keluarga
36. Pendidikan kepala keluarga
37. Komposisi keluarga dan genogram
38. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi
dengan jenis/tipe keluarga tersebut
39. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut
terkait dengan kesehatan.
40. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
41. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
42. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namum dengan menonton televisi dan mendengarkan radio
juga merupakan aktifitas rekreasi.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
43. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Contoh : keluarga
bapak A memiliki dua orang anak, anak pertama berusia tujuh tahun dan anak ke dua beruasia
empat tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia anak
sekolah.

44. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
45. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi riwayat penyekit keturunan,
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap pendegahan
penyakit termasuk status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
dan pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
46. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
III. Pengkajian lingkungan
47. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah
jendela, jarak septik tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi
dengan denah rumah.
48. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
49. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan keluarga berpindah tempat.
50. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauhmana interaksi keluarga dengan masyarakat.
IV. Struktur keluarga
51. Sistim pendukung keluarga
Yang termasuk sistim pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-
fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
52. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
53. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
54. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
55. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan.
V. Fungsi keluarga
56. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
57. Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya serta perilaku.
58. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat
anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
keluarga dalam melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan kesehatan
keluarga adalah :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, maka perlu dikaji
sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian,
tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat, perlu dikaji :
1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah ?
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga ?
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap mesalah kesehatan yang di alami ?
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit ?
5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan ?
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada ?
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan ?
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah ?

c. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan
yang ada di masyarakat, maka perlu dikaji :
1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi masalah kesehatan atau penyakit ?
2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
?
3) Apakah keterampilan keluarga menganai macam perawatan yang diperlukan memadai ?
4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan ?
5) Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan
dimasa mendatang ?
6) Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit ?
7) Apakah keluarga merasa takut akan akibat tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitasi) ?
8) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan ?

d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang


sehat, maka perlu dikaji :
1) Sejaumana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki ?
2) Sejaumana keluarga melihat keumtungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan ?
3) Sejaumana keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi ?
4) Sejaumana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit ?
5) Bagaiman sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene dan sanitasi ?
6) Sejaumana kekompakan antar anggota keluarga ?

e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan


kesehatan di masyarakat, maka perlu dikaji :
1) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan ?
2) Sejauhmana keluarga memahami keuntungan yang dapt diperoleh dari fasilitas
kesehatan ?
3) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan ?
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap pertugas
kesehatan ?
5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga ?

59. Fungsi reproduksi


Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a. Berapa jumlah anak ?
b. Apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga ?
c. Metoda yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga ?
60. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan ?
b. Sejauhmana keluarga memenfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga ?

III. Stress dan koping keluarga


61. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari enam bulan
b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu lebih dari enam bulan
62. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Dikaji sejauhmana keluarga berespons terhadap stressor
63. Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan/stress
64. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan/stress
IV. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan sama dengan
pemeriksaan fisik di klinik.
V. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
Penjelasan : Cara menghitung skala prioritas masalah keperawatan keluarga
Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1
b. Risiko 2
c. Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
d. Mudah 2 2
e. Sebagian 1
f. Tidak dapat 0
5. Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
6. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani 2 1
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan 0
Sumber : Baylon & Maglaya
Cara melakukan skoringnya adalah :
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlahkan skor untuk semua criteria
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai