Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LENY NOPITA SANTI

NIM : 01.2.19.00695

NO. ABSEN : 16

MATKUL : KEPERAWATAN HIV/AIDS

TUGAS : TREND DAN ISSUE PENULARAN HIV/AIDS

Menurut Pendapat Saya :


Virus HIV/AIDS bukan hanya menyerang homoseksual, pengguna
narkoba, jarum sutik yang di pakai berkali-kali, dll, tetapi juga dapat menyerang
siapa saja. Sehingga dapat mengakibatkan perasaan takut mati, serta pengucilan
terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Dan keluarga atau masyarakat
memiliki stigma atau deskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS bahwa
beranggapan bahwa anggotanya yang terinfeksi virus tersebut merupakan aib.
Padahal disisi lain orang yang menderita HIV/AIDS sangat memerlukan
dukungan seperti dukungan psikososial dalam menghadapi kehidupan yang
dijalaninya sehari-hari. Sehingga orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus berhati-
hati dalam melakukan hubungan, sebaiknya harus menggunakan alat pengaman
(kondom) untuk mencegah adanya penularan yang melalui sperma. Hal ini sesuai
dengan jurnal: Rahakbauw, N. (2018). Dukungan keluarga terhadap kelangsungan
hidup ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang bertendapat bahwa HIV/AIDS
semakin berkembang cepat dan merupakan salah satu tantangan terbesar dimasa
kini. Virus ini tidak hanya menyerang homoseksual, pekerja seks, pengguna
narkoba tetapi juga dapat menyerang ibu rumah tangga dan anak-anak. Indikasi
peningkatan ini dipicu oleh berbagai faktor terutama kurangnya informasi dan
pengetahuan mengenai penyakit tersebut sehingga hal ini dapat mengakibatkan
adanya pemahan yang salah dari masyarakat ataupun keluarga. Dan
mengakibatkan reaksi marah, panik, terguncang, perasaan takut yang berlebihan
serta pengucilan terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Dan muncul stigma
atau deskriminasi terhadap orang yang menderita HIV/AIDS. Diskriminasi
terhadap HIV/AIDS dapat mendorong terjadinya diskriminasi yang pada akhirnya
akan menyebabkan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap
orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

Lalu selanjutnya orang yang menderita HIV/AIDS berhak menikah. Serta


sebelum melakukan pernikahan atau sebelum menjadi pasangan suami istri orang
yang terinfeksi virus HIV, diharuskan untuk jujur kepada pasanganya atau dapat
dikatakan memiliki hubungan terbuka untuk mencegah penularan HIV/AIDS.
Atau menurut saya sebelum merencanakan pernikahan sebaik harus cek kesehatan
terlebih dahulu seperti tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis. Hal ini diperkuat oleh
jurnal : Tandi, F. D. W., Asrifuddin, A., & Sekeon, S. A. (2018). HUBUNGAN
KETERBUKAAN ODHA PADA PASANGAN DENGAN TINDAKAN
PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS (MELALUI SAFER–SEX DAN
PMTCT) PADA KELUARGA D KOTA MANADO. KESMAS, 7(4). Yang
didalamnya berisi keterbukaan ODHA tentang status HIV/AIDS dan tindakan
pencegahan penularan dapat terjadi, apabila ada kemauan dari ODHA itu sendiri,
dukungan dari kelompok sebaya, keluarga, dan pasangan. Ketebukaan tersebut
untuk mencegah andanya penularan, dan agar tidak berisiko menularkan.

Orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS juga dapat memiliki keturunan


dengan cara meminum obat ARV secara teratur untuk mempertahankan
konsistensi efektif ARV dalam tubuh penderita. Serta rutin melakukan
pengecekan kepada dokter atau pihak kesehatan. Dan harus dipertimbangkan
terlebih dahulu sebelumnya. Hal ini sesuai dengan jurnal: Marlinda, Y., & Azinar,
M. (2017). Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS. JHE (Journal of Health
Education), 2(2), 185-193. Bahwa penderita HIV yang ingin memiliki keturunan
yang aman dan terhindar dari penularan HIV/AIDS harus dengan program terlebih
dahulu. Misalnya program anak dengan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu
dan mengikuti prosedurnya. Sesuai dengan Pedoman Nasional Kemenkes RI
bahwa pertimbangan untuk mengizinkan ODHA hamil antara lain jika daya tahan
tubuh cukup baik (CD4 diatas 500) kadar virus (viral load) minimal atau tidak
terdeteksi (kurang darai 1000 kopi/ml) dan menggunakan ARV secara teratur.
(Kemenkes RI. 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Rahakbauw, N. (2018). Dukungan keluarga terhadap kelangsungan hidup ODHA


(Orang Dengan HIV/AIDS)

Tandi, F. D. W., Asrifuddin, A., & Sekeon, S. A. (2018). HUBUNGAN


KETERBUKAAN ODHA PADA PASANGAN DENGAN TINDAKAN
PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS (MELALUI SAFER–SEX DAN
PMTCT) PADA KELUARGA D KOTA MANADO. KESMAS, 7(4)

Marlinda, Y., & Azinar, M. (2017). Perilaku Pencegahan Penularan


HIV/AIDS. JHE (Journal of Health Education), 2(2), 185-193.

Anda mungkin juga menyukai