Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI

PENCEGAHAN POSITIF PADA PENDERITA HIV/AIDS

OLEH :

I MADE ANDI PARTA YUANA

193223066

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2020
Pencegahan Positif (PP) Pada Penderita HIV/AIDS

1. Definisi Pencegahan Positif


Pencegahan Positif (PP) adalah Pendekatan pencegahan baru penyakit HIV/AIDS yaitu
integrasi program pencegahan ke dalam program perawatan dan pengobatan
Tujuan PP adalah untuk meningkatkan dampak yang signifikan untuk menahan laju
epidemi HIV, upaya pencegahan juga harus diarahkan pada orang yang hidup dengan HIV
(ODHA) yang dapat menularkan virus
Teori epidemiologi yang berkembang saat ini yaitu untuk mengatasi penyakit menular
harus membatasi penyebaran dari sumbernya.
Adapun beberap istilah baru pada penyakit HIV/AIDS adalah :
TasP: Treatment as Prevention
SUFA: Stategic Use of ARV
2. Tujuan Pencegahan Positif
a. Meningkatkan harkat dan martabat ODHA, pasangannya, keluarganya dan masyarakat
b. Meningkatkan kualitas hidup sehat untuk jangka waktu yang lama
c. Menjaga diri untuk tidak menularkan HIV kepada orang lain maupun menjaga diri
untuk tidak tertular infeksi lainnya dari orang lain
3. Nilai Pencegahan Positif
a. Untuk mempromosikan bahwa ODHA adalah bagian dari solusi dan harus dimasukkan
dalam upaya pencegahan.
b. Untuk mendorong keterlibatan ODHA disemua aspek promosi kesehatan dan kegiatan
pencegahan.
c. Untuk mengembangkan komunikasi kesehatan dan strategi pencegahan ditargetkan pada
ODHA serta mempromosikan perilaku pengurangan risiko dan kegiatannya.
d. Untuk melindungi hak asasi manusia dan isu-isu martabat ODHA termasuk hak untuk
privasi, perawatan kesehatan, kerahasiaan, persetujuan, dan kebebasan dari
diskriminasi.
e. Untuk memastikan program dan layanan yang tersedia, dapat diakses, dan relevan
dengan kebutuhan ODHA
4. Komponen Pencegahan primer antara lain:
a. Sero status
b. Keterbukaan status
c. Lingkungan yang mendukung
d. Infeksi opportunikstik dan ART (Antiretroviral Therapy)
e. Alat pencegahan
f. Perencanaan keluarga
g. PMTCT (Prevent Mother to Childs Transmition)
5. Pentingnya Pencegahan Positif
a. Mencegah penularanHIV kepada pasangan
b. Mengidentifikasi pasangan HIV+ atau keluarga untuk perawatan dan pengobatan
c. Mengurangi risiko pasien terkena infeksi baru misalnya IMS dan HIV strain baru (re-
infeksi)
d. Mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan dan MTCT (Mother to Child
Transmition)
e. Mengurangi penggunaan alkohol yang memberikan kontribusi untuk perilaku berisiko
tinggi dan ketidakpatuhan pengobatan ARV
f. Menekan jumlah viral load melalui peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan ARV
g. Meningkatkan kualitas hidup ODHA
6. Prinsip Pencegahan Positif
a. Pencegahan Positif didasarkan pada perspektif dan realita orang yang terinfeksi HIV
(ODHA).
b. Pencegahan Positif harus menghargai hak seksualitas ODHA
c. Pencegahan Positif difokuskan pada komunikasi, informasi, dukungan dan perubahan
kebijakan, tanpa stigma dan diskriminasi.
d. Pencegahan Positif membutuhkan keterlibatan dan partisipasi ODHA.
e. Pencegahan Positif menjunjung hak asasi manusia, termasuk hak hidup sehat, hak
seksualitas, privasi, konfidensialitas, informed consent dan bebas dari diskriminasi.
f. Pencegahan Positif mengakui penularan HIV diperbesar oleh ketidaksetaraan gender,
posisi tawar, seksualitas, pendidikan, tidak tahu status HIV dan tingkat ekonomi.
g. Pencegahan Positif menuntut tanggung jawab dan upaya bersama untuk menurunkan
tingkat penularan.
7. Pembagian Peran
Peran yang dapat dilakukan oleh Pengambil Kebijakan antara lain:
a. Menyusun kebijakan dan SOP yang terkait dengan pencegahan positif.
b. Membuat regulasi yang mendukung penyelenggaraan pencegahan positif dan
memperkuat berbagai jalinan kerjasama lintas sektor.
c. Menjamin keberlanjutan program
d. Memungkinkan pemantauan pelaksanaan pencegahan positif
Peran yang dapat dilakukan oleh penyedia layanan antara lain:
a. Adanya pemantauan terhadap layanan dan memastikan layanan yang
berkesinambungan.
b. Ruang lingkup layanan melibatkan semua unsur
c. Layanan menjadi fasilitator terlaksananya pencegahan positif.
d. Layanan yang bersifat komprehensif dengan kemudahan akses
e. Adanya tenaga ahli yang fokus dan memahami PP serta melibatkan orang yang
terinfeksi HIV dalam memberikan layanan
Peran yang dapat dilakukan oleh ODHA/komunitas antara lain:
a. Melakukan sosialisasi kepada sebayanya untuk meningkatkan keterampilan
hidup/kualitas hidup, dan kemandirian komunitas.
b. Membangun kesadaran diri sendiri untuk mempunyai prilaku yang bertanggung jawab.
c. Turut melakukan pemantauan dan mengawasi sistem yang telah ada untuk menunjang
peran komunitas dalam PP.
d. Melaksanakan hak dan kewajiban terkait PP.

Anda mungkin juga menyukai