Anda di halaman 1dari 23

MERAJUT UKHUWAH Moh Sofwan Abbas

DALAM BINGKAI DAKWAH


UKHUWAH ISLAMIYAH DALAM BERDAKWAH
:‫و أأريد اب ألخوة‬
‫َأ ْن تَ ْرتَ ِبطَ الْ ُقلُ ْو ُب َوا َل ْر َو ُاح ِب ِر َاب ِط الْ َع ِق ْيدَ ِة‬
Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah
terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah.

‫َوالْ َع ِق ْيدَ ُة َأ ْوثَ ُق َّالر َوا ِبطِ َو َأغْ َال َها‬


Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya
‫ َوالتَّ َف ُّر ُق َأخُو ْال ُك ْف ِر‬،‫ َوا ُلخ َُّو ُة ُأ ْخ ُت اإليْ َم ِان‬o
ِ
o Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan
adalah saudara kembarnya kekufuran
‫ َو َإل ِو ْحدَ َة ِبغ ْ َِي ُحب‬،‫ قُ َّو ُة الْ ِو ْحدَ ِة‬:‫ َو َأ َّو ُل الْ ُق َّو ِة‬o
o Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan; tidak ada
persatuan tanpa cinta kasih
َّ ‫ َس َال َم ُة‬:‫ َو َأقَ ُّل الْ ُح ِب‬o
‫ َم ْرتَ َب ُة اإليََْا ِر‬:‫الص ْد ِر َو َأعْ َال ُه‬
ِ
o Minimal cinta kasih adalah kelapangan dada, dan maksimalnya
adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri).
)9:‫ون (احلرش‬‫ح‬ ِ
‫ل‬ ْ
‫ف‬
َ ُ ُ ُ ‫م‬ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ُ
ُ َ
‫ك‬ ِ
‫ئ‬ َ ‫ل‬‫و‬ُ ‫أ‬َ ‫ف‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫س‬ ْ
‫ف‬ َ ‫ن‬ َّ
‫ُش‬ ُ ‫ون عَ ََل َأنْ ُف ِسه ِْم َول َ ْو ََك َن ِ ِِب ْم خ ََص َاص ٌة َو َم ْن ي ُ َوق‬
َ ‫ َوي ُ ْؤ ِث ُر‬o
o "Barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-
orang yang beruntung." (Al-Hasyr: 9)
‫الصا ِد ُق يَ َرى ا ْخ َوا ِن ِه َأ ْو ََل ِبنَ ْف ِس ِه ِم ْن ن َ ْف ِس ِه‬
َّ ُ‫ َوا َلخ‬o
ِ
o Al-Akh yang tulus melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama
daripada dirinya sendiri
‫ َو ُ ُْ ا ْن ل َ ْم يَ ُك ْون ُْوا ِب ِه َكَن ُْوا ِبغ ْ َِي ِه‬،ُْ ِ ‫ فَلَ ْن يَ ُك ْو َن ِبغ ْ َِي‬،‫ ألن َّ ُه ا ْن ل َ ْم يَ ُك ْن ِ ِِب ْم‬o
ِ ِ
o Karena ia, jika tidak bersama mereka, tidak dapat bersama yang
lain. Sementara mereka, jika tidak dengan dirinya, dapat bersama
dengan orang lain.
‫ُك ِالئْ ُب ِم َن الْغ َ ََِن الْ َقا ِص َي ِة‬
ُ ُ ْ‫ َوان َّ َما يَأ‬o
o “Dan sesungguhnya serigala hanya makan kambing yang terlepas
ِ
sendirian.”
‫ ي َ ُش ُّد ب َ ْعضُ ُه ب َ ْعضا‬،‫ َوالْ ُم ْؤ ِم ُن ِللْ ُم ْؤ ِم ِن ََكلْ ُبن ْ َي ِان‬o
o “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan,
yang satu mengokohkan yang lain.”
)71:‫ون َوالْ ُم ْؤ ِمنَ ُات ب َ ْعضُ ه ُْم َأ ْو ِل َيا ُء ب َ ْعض (التوبة‬
َ ُ‫ َوالْ ُم ْؤ ِمن‬o
o Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan,
sebagian mereka menjadi pelindung bagi lainnya.
KAIDAH DAKWAH
o Kualitas jamaah = kualitas harakah ‫اْلََرَك ِة‬ ِ
ْ ْ َ َ َ ‫اع‬
‫ر‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ِ
‫ة‬ َ ‫اْلَ َم‬ْ ‫ قَ ْد ُر‬o
o Kualitas harokah = kualitas partisipasi ‫اْلََرَك ِة َعلَى قَ ْد ِر الْ ُم َش َارَك ِة‬ْ ‫ قَ ْد ُر‬o
anggota ‫ قَ ْد ُر الْ ُم َش َارَك ِة َعلَى قَ ْد ِر‬o
o Kualitas partisipasi = kualitas dialog ‫الْ ُم َح َاوَرِة‬
o Kualitas dialog = kualitas ukhuwah ‫آخ ِة‬
َ ُ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ر‬ِ ‫د‬ْ َ‫ق‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ِ
َ ‫ قَ ْد ُر الْ ُم َح َاوَر‬o
‫ة‬
o Kualitas ukhuwah = kualitas cinta. ‫آخ ِة َعلَى قَ ْد ِر الْ َم َحب ِة‬ َ ‫ قَ ْد ُر الْ ُم‬o
UMAT ISLAM BERSAUDARA
‫ون‬َُ َ ‫ر‬‫ت‬ ُ ُ َّ
َ ْ ُ ‫اَّل لَ َعل‬
ْ َ ُ‫ان َّ َما الْ ُم ْؤ ِمن‬
َ َّ ‫ون ا ْخ َو ٌة فَأَ ْص ِل ُحوا ب َ ْ َي َأخ ََو ْي ُ ُْ َوات َّ ُقوا‬
ِ ِ
[Al-Hujurat: 10]

 (‫ ) ِإنَّ َما‬menunjukkan bahwa ukhuwah adalah konsekwensi keimanan.


 Al-Qasimi: Beda antara (‫ )إخوان‬dan (‫)إخوة‬. Eratnya seperti saudara sedarah.
Ibnu Katsir: Islam mempersaudarakan mereka semua. Bentuknya seperti diterangkan
Rasulullah saw.:

ْ َ‫)ال ُم ْس ِل ُم أ َ ُخو ْال ُم ْس ِل ِم ََل ي‬


 (ُ‫ظ ِل ُمهُ َو ََل يُ ْس ِل ُمه‬ ْ “Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Dia
tidak menzhaliminya dan membiarkannya kalah.” [HR. Bukhari Muslim].
 ( ‫عض ٌْو‬ ُ ُ‫س ِد ِإذَا ا ْشت َ َكى ِم ْنه‬ َ ‫ط ِف ِه ْم َمث َ ُل ْال َج‬ُ ‫َمث َ ُل ْال ُمؤْ ِمنِينَ فِي ت َ َو ِاد ِه ْم َوت َ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَعَا‬
‫س َه ِر َو ْال ُح َّمى‬ َّ ‫س ِد ِبال‬َ ‫سا ِئ ُر ْال َج‬َ ُ‫عى لَه‬ َ ‫“ )ت َ َدا‬Dalam hal cinta dan kasih sayang, orang-orang Mukmin
adalah ibarat satu jasad. Ketika ada anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh lainnya turut
merasakannya dengan sulit tidur dan demam.” [HR. Muslim].
ADA KEWAJIBAN DALAM UKHUWWAH
‫وف َويَ ْْنَ ْو َن َع ِن الْ ُم ْن َك ِر‬
ِ ‫ون ِابلْ َم ْع ُر‬ ‫ر‬ ‫م‬
ُ ْ ‫أ‬‫ي‬
َ ُ َ َْ ُ َ ْ ْ َْ ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ء‬‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ل‬ ‫و‬ ‫أ‬ َ ‫ُم‬ ‫ه‬ ُ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ُ
‫ات‬ َ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ؤ‬
ْ ‫م‬ ْ
ُ َ َ ُ ‫َوال‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ون‬ُ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ؤ‬
ْ ‫م‬ ْ
‫اَّل‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫اَّل‬
َ َّ َّ ُ َّ ُ َ ‫م‬ ‫ه‬
ُ ُ
َ َ ‫ي‬ ْ َ ‫س‬ ‫ك‬َ ِ
‫ئ‬ َ ‫ل‬‫و‬‫أ‬ُ ُ َ
‫وَل‬ ‫س‬ُ ‫ر‬
َ ‫و‬ َ ‫اَّل‬
َ َّ ‫ون‬
َ ‫ع‬
ُ ‫ي‬‫ط‬ِ ُ ‫ي‬‫و‬َ َ
‫ة‬ ‫َك‬َ ‫الز‬
َّ ‫ُون‬
َ ‫ت‬‫ؤ‬ْ ُ ‫ي‬‫و‬ َ َ
‫ة‬ ‫ال‬ َ ‫الص‬
َّ ‫ون‬ َ ُ ‫مي‬ ِ
‫ق‬ ُ ‫ي‬‫َو‬
ِ ‫َع ِز ٌيز َح ِك ٌي‬
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
[At-Taubah: 71]
Apa itu auliya’ (‫ض ُه ْم أ َ ْو ِليَا ُء بَ ْعض‬
ُ ‫? )بَ ْع‬

Ibnul Jauzi: Semua Mukmin dan Mukminah hendaknya seperti satu tangan.
Sayid Thanthawi: Mukmin dan Mukminah saling menolong dan menguatkan seperti
bagian-bagian dalam sebuah bangunan.
Asy-Syaukani: Hati mereka bersatu dalam cinta dan kasih sayang. Hal itu karena
keimanan yang sama.
Di antara sifat mereka, Sayid Qutb:
 Bersatu dalam mewujudkan kebaikan (‫وف‬ ِ ‫)يَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬. Tanpa persatuan, maka
kebaikan akan kalah.
 Makruf beda dengan kebaikan.
 Makruf adalah apa yang diketahui dan diakui oleh agama kebaikannya.
 Menjaga hubungan dengan Allah Taala (َ ‫ص ََلة‬
َّ ‫َ)ويُ ِقي ُمونَ ال‬
َّ َ‫َ)ويُؤْ تُون‬
 Menjaga hubungan sesama mereka (َ ‫الز َكاة‬
 Ketaatan mereka hanya kepada Allah Taala dan Rasul-Nya (ُ‫سولَه‬ ُ ‫َّللا َو َر‬
َ َّ َ‫) َويُ ِطيعُون‬.
MENGAKU IMAN TAPI TIDAK UKHUWWAH
ِ ‫ون ِابلْ ُم ْن َك ِر َويَ ْْنَ ْو َن َع ِن الْ َم ْع ُر‬
‫وف‬ ‫ر‬‫م‬ُ ْ ‫أ‬‫ي‬ ‫ض‬‫ع‬
َ ُ َ َْ ْ ْ َْ ‫ب‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ُم‬ ‫ه‬ ُ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ات‬ُ َ
‫ق‬ ِ
‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫م‬ْ ‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ون‬‫ق‬ُ
َ ُ َ َ َ ُ ‫ال‬ ِ
‫ف‬ ‫ا‬‫ن‬‫م‬ْ
‫ون‬
َ ُ
‫ق‬ ِ
‫اس‬ َ
‫ف‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ُ ُ ‫ي‬ ِ
‫ق‬ ِ
‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ْ
ُ َ َ ُ ‫اَّل فَن َ ِس ََيُ ْم ا َّن ال‬ َ َّ ‫ون َأيْ ِدَيَ ُ ْم ن َ ُسوا‬َ ُ‫َوي َ ْقبِض‬
ِ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian
yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan
melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya.
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.”
[At-Taubah: 67]
Di antara sifat Munafik dalam ayat ini, Ibnu Athiyah:
 (‫ض ُه ْم ِم ْن بَ ْعض‬
ُ ‫)بَ ْع‬: Mereka disatukan oleh kemunafikan. Mereka seperti satu
keluarga. Suasana persatuan ini mereka perlukan untuk memelihara dan
menumbuhkan kemunafikan mereka. Mereka tidak akan bisa hidup dengan orang-
orang baik, karena materi mereka memang buruk. Yang bisa hidup dengan mereka
adalah yang sama buruknya.
َ َ‫)يَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال ُم ْن َك ِر َويَ ْن َه ْون‬: Begitulah orang-orang Munafik, hanya
ِ ‫ع ِن ْال َم ْع ُر‬
(‫وف‬
kemungkaran dan kezhaliman yang keluar dari mereka.
 Melakukan kemungkaran, menghiasinya, dan mengajak orang lain melakukannya.
 Ketika orang tidak bisa diajak kepada kemungkaran, minimal mereka benci kepada
yang halal, enggan melakukan kebaikan. mengajak orang tidak memihak.
(‫ضونَ أ َ ْي ِديَ ُه ْم‬ ُ ‫)ويَ ْق ِب‬:
َ Mereka mau berkorban untuk kemungkaran, namun untuk kebaikan
mereka sangat pelit.
(‫َّللا فَنَ ِسيَ ُه ْم‬
َ َّ ‫سوا‬ ُ َ‫)ن‬: Semua itu dilakukan karena mereka tidak mengingat Allah Taala.
Karena orang yang ingat Allah Taala tidak mungkin akan tega melakukan kejahatan
yang demikian besar. Allah Taala pun melupakan mereka, tidak memberi mereka
hidayah dan kesadaran untuk bertobat.
( َ‫) ِإ َّن ْال ُمنَافِ ِقينَ ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬: mereka keluar dari ketaatan kepada Allah Taala, dan
memilih jalan kesesatan.
HUBUNGAN MUNAFIK DAN NON MUSLIM
‫ون إل ْخ َو ِ ِاِن ْم َّ ِال َين َك َف ُروا ِم ْن َأه ِْل ْال ِكتَ ِاب لَ ِ ِْئ ُأ ْخ ِر ْج ُ ُْت‬َ َ ُ ‫ل‬‫و‬‫ق‬ُ ‫ي‬ ‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ َ ‫ف‬ َ
‫َن‬ ‫ين‬‫ال‬ َّ
َ ‫َأل َ ْم تَر ا ََل‬
ِ
َ ِ ِ
ْ ُ ‫لَنَخ ُْر َج َّن َم َع ُ ُْ وإل ن ُِطي ُع ِف‬
َ ُ ‫يُ َأ َحدا َأبَدا وا ْن قُو ِتلْ ُ ُْت لنَ ْن‬
‫صنَّ ُ ُْ وهللا ي َ ْشه َُد اِنَّ ُ ْم‬
ِ ِ‫ون‬ ِ َ َ
َ ُ ‫ل‬
‫ب‬‫ذ‬ ‫َك‬
“Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara
mereka yang kafir di antara ahli Kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kami pun akan keluar
bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun untuk (menyusahkan)
kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan, bahwa
sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.” [Al-Hasyr: 11]
UKHUWAH HANYA SESAMA MUSLIM

َ ُ‫ان َّ َما الْ ُم ْؤ ِمن‬


‫ون ا ْخ َو ٌة‬
ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” [Al-
Hujurat: 10]
HUBUNGAN SAMPAI AKHIRAT

‫ْ َال ِخ َّال ُء ي َ ْو َم ِئذ ب َ ْعضُ ه ُْم ِل َب ْعض عَ ُد ٌّو ا َّإل الْ ُمتَّ ِق َي‬
ِ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh
bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” [Az-
Zukhruf: 67]
SEKUAT APAPUN IKATAN, KALAU BUKAN UKHUWAH
ISLAMIYAH, PASTI BERUJUNG PERMUSUHAN
‫ول الضُّ َع َفا ُء ِل َّ َِّل َين ا ْس َت ْك َ َُبوا اَنَّ ُكنَّا لَ ُ ُْ تَ َبعا فَه َْل َأنْ ُ ُْت ُم ْغ ُنو َن َعنَّا‬ َ ‫َوا ْذ ي َ َت َحا ُّج‬
ُ ‫ون ِِف النَّ ِار فَ َي ُق‬
ِ ْ َ
‫اَّل قَ ْد َح َُ ب َ ْ َي الع َبا ِد‬ ِ
ََّ ‫ُك ِفَيَا ا َّن‬ ٌّ ُ َّ‫ قَا َل َّ ِال َين ا ْس َت ْك َ َُبوا اَن‬.‫ِ ن َِصيبا ِم َن النَّ ِار‬
ِ ِ
“Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang
yang lemah erkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:
"Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu
menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?“ Orang-orang yang
menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam
neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-
hamba-(Nya)".[Ghafir: 47-48]
ORANG YANG SALING UKHUWAH SAMA-SAMA
MENDAPAT NAUANGAN ALLAH TAALA

ِِ ِِ ‫ون ِ َِ َال ِِ الْ َي ْو َم ُأ ِِلُّه ُْم ِِف ِِ ِِ ي َ ْو َم َإل ِِ َّل ا َّإل‬ ‫ح‬ ‫ت‬
َ ‫م‬ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ي‬‫أ‬َ ِ
َ ُّ َ ُ َ ْ َ ‫ول ي َ ْو َم ال‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫م‬
َ ‫ا‬‫ي‬ ِ
‫ق‬ ْ ُ ‫اَّل ي َ ُق‬
َ َّ ‫ا َّن‬
ِ ِ
“Sesungguhnya Allah Taala berfirman pada Hari Kiamat, “Di
manakah orang-orang yang mencintai dengan keagungan-Ku? Hari
ini Aku menaungi mereka di bawah naungan-Ku, di saat tidak ada
naungan selain naungan-Ku.” [HR. Muslim]
PARA NABI IRI DENGAN PAHALA UKHUWAH
ِ َّ ‫اَّل َ ُلَنَ سا َما ُ ُْ ِبأَنْ ِب َي َاء َو َإل ُشهَدَ َاء ي َ ْغب ُِطه ُْم ْ َالنْ ِب َيا ُء َوال ُّشهَدَ ا ُء ي َ ْو َم الْ ِق َيا َم ِة ِب َم ََكِنِ ِ ْم ِم ْن‬
‫اَّل تَ َع َاَل‬ ِ َّ ‫ا َّن ِم ْن ِع َبا ِد‬
ِ‫اَّل عَ ََل غَ ْ ِي َأ ْر َحام ب َيْْنَ ُ ْم َو َإل َأ ْم َوال ي َ َت َع َاط ْوِنَ َا فَ َو َّاَّل‬ ِ َّ ِ‫اَّل ُ ُْت ِ َُبَنَ َم ْن ُ ُْ قَا َل ُ ُْ قَ ْو ٌم َ َتابُّوا ِب ُروح‬ ِ َّ ‫قَ ِالُوا ََي َر ُسو َل‬
‫ُون ا َذا َح ِز َن النَّ ُاس‬ َ ‫ون ا َذا خ ََاف النَّ ُاس َو َإل َ َْي َ نز‬ َ ُ‫ا َّن ُو ُجو َهه ُْم لَ ُن ٌور َواِنَّ ُ ْم عَ ََل ن ُور َإل َ ََياف‬
ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat beberapa manusia yang bukan para
nabi dan orang-orang yang mati syahid. Para nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa
iri kepada mereka pada Hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala. Mereka
(para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Anda akan mengabarkan kepada kami
siapakah mereka?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai
dengan ruh dari Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya
harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya,
dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang
merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih.” [HR. Abu Daud]
KEIMANAN MENGATUR RASA CINTA DAN BENCI
َ ُ ‫وَل َأ َح َّب الَ ْي ِه ِم َّما ِس َو‬
‫اُها َو َأ ْن‬ ُ ُ ‫اَّل َو َر ُس‬ َ ‫ثَ َال ٌث َم ْن ُك َّن ِفي ِه َو َجدَ َح َال َو َة ْاإلمي َ ِان َأ ْن يَ ُك‬
ُ َّ ‫ون‬
ِ َ ْ ِ
‫ُ َِي َّب الْ َم ْر َء َإل ُ َِي ُّب ُه ا َّإل ِ َّ َِّل َو َأ ْن يَك َر َه َأ ْن ي َ ُعو َد ِِف الك ْف ِر َمَك يَك َر ُه َأ ْن يُ ْق َذ َف ِِف النَّ ِار‬
ْ ُ ْ
ِ
“Tiga sifat yang jika ada pada diri seseorang, ia akan meraih manisnya
iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Ia
mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan karena Allah, (3)
Ia membenci untuk kembali kepada kekafiran –setelah Allah
menyelamatkannya darinya– sebagaimana ia benci apabila dilempar
ke dalam api.” [HR. Bukhari Muslim]
JAZAKUMULLAH KHAIRAN, WASSALAM

Moh Sofwan Abbas


081585429477
www.mukjizat.co

Anda mungkin juga menyukai