Anda di halaman 1dari 5

ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Try Widyastuti, S.Pd.I.,M.Pd

DI SUSUN OLEH :

Putri Exa Lorenza

1932311034

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

TAHUN 2021
Jl. R. Syamsudin, S.H, No.50 Tlp. (0266) 218345 Fax: (0266) 218342 Sukabumi
43113
A. Pengertian
Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan jalan untuk melakukan
apa yang harus Etika dalam Islam (bisa dikatakan) identik di perbuat. dengan ilmu
akhlak, yakni ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan bagaimana cara
mendapatkannya agar manusia berhias dengannya, dan ilmu tentang hal yang hina
dan bagaimana cara menjauhinya agar manusia terbebas dari padanya.
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari 'alima -
ya'lamu yang berarti tahu atau mengetahui.
Ciri penting dari agama Islam sebagaimana dikemukakan oleh Dr Mahadi
Ghulsyani: “ Salah satu ciri sebagai yang membedakan Islam dengan yang lainnya
adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah
mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta
menempatkan orangorang yang berpengetahuan pada derajat tinggi “

B. Etika Islam dalam llmu Keperawatan


Sebagai seorang perawat islam perlu adanya peran terhadap limu keperawatan
tersebut antara lain:
a. Mengintegrasikan Nilal-nilal Kelslaman dalam limu Keperawatan
Islam mengajarkan kita beberapa aspek nilal-nilal yang dapat
menjadikan manusia itu terihat baik disisi Allah SWT. Oleh karena Itu
nilai-nial kelslaman perlu di integrasikan terhadap limu keperawatan
yang berkembang pada saat inl. Adanya pengintegrasian ini dimaksudkan
akan terciptanya seorang perawat yang bercirikan agama Islam.
b. Mengapiikasikan Nilai-nllal Kelslaman dalam llmu Keperawatan
Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada
nilai-nilal tersebut untuk diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.
Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama islam,
dan pasien tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air maka
peryakit tersebut bertambah. Maka seorang perawat tersebut perlu untuk
mengajarkan bertayamum kepada pasien/klien agar klien tidak bertambah
sakitnya, namun tidak pula meninggalkan ibadahnya

C. Ilmu Dan Kemanusiaan


1. Hubungan Antara Ilmu Dan Kemanusiaan
pada dewasa ini mengaiami fungsi yang berubah secara radikal, dari tidak
berguna sama sekali dalam kehidupan praktis menjadi " tempat tergantung
kehidupan manusia. Oleh karena itu keterkaitan ilmu dengan kemanusiaan
sangatlah erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri. Hal ini
disebabkan ilmu tanpa manusia tidak akan berkembang pesat sampai sekarang
ini dan manusia tanpa ilmu juga tidak dapat hidup untuk proses pemenuhan
kebutuhan yang kompleks. Dengan ilmu manusia dapat memanfaatkan segala
sesuatu didasari nilai yang positif sehingga dalam kehidupan bersosialnya dapat
terjalin hubungan yang serasi, seimbang, selaras.
2. Manfaat llmu bagi Kemanusiaan
Ilmu pada dasarnya mengungkap realitas sebagaimana adanya.Hasil-hasil
kegiatan keilmuan memberikan alternatif kepada manusia untuk mengambil suatu
keputusan yang menurut dirinya menjadi keputusan yang terbaik, walaupun
nantinya keputusan itu dianggap kurang tepat oleh manusia lain, Akan tetapi
hakikat kebenaran pastinya akan dimanfaatkan oleh manusia secara umum
karena sifat daripada kebenaran yang mengungkap adalah waktu.
Banyaknya kejadian yang melanda umat manusia dewasa ini, manusia semakin
menyadari bahwa manfaat ilmu sangat penting membentuk etika, moral, norma,
dan kesusilaan.

D. Ilmu Dan Kemaslahatan Hidup


Pengetahuan menjadi unsur yang penting dalam usaha membentuk manusia
yang lebih baik. Dengan pengetahuan yang memadai manusia dapat
mengembangkan diri dan hidupnya. Apa yang diketahui secara lebih umum dalam
pengetahuan, dalam ilmu diketahui secara lebih masuk akal.
Ketika manusia mengetahui dan mengenal dirinya secara penuh, ia akan
hidup secara lebih sempurna dan lebih baik dalam dunia yang adalah dunianya.
Berkaitan dengan itu manusia juga membutuhkan pengetahuan tentang lingkungan
atau dunianya. Dengan pengetahuan yang ia miliki tentang dunia atau
lingkungannya, manusia dapat mengadaptasikan dirinya secara cepat dan lebih
mudah.
Perlu diketahui bahwa orang-orang yang berilmu memiliki keutamaan dan
derajat yang tinggi disisi Allah swt. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman didalam
Al Qur'an surat Al Mujadalah ayat 11:
yang Artinya " Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat"

E. Ayat Al-Qur’an Dan Hadist Yang Relevan

Al-Qur'an menganggap begitu pentingnya bukti dan kesahihan, sehingga


menasihatkan orang-orang yang beriman agar tidak menerima sesuatu yang berada
di luar pengetahuan mereka. Ayat sucinya yang berbunyi, *Janganlah menuruti
sesuatu yang engkau tidak tahu apa-apa tentangnya. Sesungguhnya, telinga, mata,
dan akal harus bertanggung jawab untuk itu
1. Objek imu
a. Surah Al-Nahl ayat 78 :
Artinya : "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS Al-Nahl 16:78)
b. Surah Al-Syu'araa ayat 7:
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya
Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
(Q.S. Al-Syu'araa/26: 7)".
2. Kategori Ilmu
Dalam khazanah islam, terdapat dua kategori ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu umum
dan ilmu-ilmu agama. Adanya ilmu-ilmu umum dipahami dari surat Fathir/
35:27, dan adanya ilmu-ilmu agama dari surat at-taubah/9:122.

Artinya: " Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan langit
lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam
jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis- garis putih dan merah
yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat" (QS
Fathir/35:27)
Artinya : Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golonga diantara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan merekatentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. at-Taubah/9: 122 )

Anda mungkin juga menyukai