Anda di halaman 1dari 9

JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 |74

Jurnal Pendidikan Fisika


Universitas Muhammadiyah Makassar

Penerapan Media Simulasi Menggunakan PHET (Physics Education


And Technology) Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas X SMA Muhammadiyah Limbung
Yuniar Ekawati1), Abdul Haris2), Hj. Bunga Dara Amin3)
Universitas Muhammadiyah Makassar 1), Universitas Negeri Makassar2),.3)
JL. Sultan Alauddin No.259 Makassar
email : ekawati_yuniar@yahoo.com

Abstrak – Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yang bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil
belajar fisika peserta didik sebelum diajar dengan media simulasi menggunakan PhET, (2) mengetahui
hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar dengan media simulasi menggunakan PhET (3)
mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar fisika peserta didik sebelum dan setelah diajar dengan
media simulasi menggunakan PhET. Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 27 peserta didik. Hasil analisis
deskriptif menunjukkan skor rata-rata hasil belajar fisika kelas X SMA Muhammadiyah Limbung sebelum
diajar dengan media simulasi menggunakan PhET sebesar 10,88 dan setelah diajar dengan media
simulasi menggunakan PhET sebesar 15,19. Dari hasil analisis uji n-gain diperolah N=0,4 yang
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah
Limbung Tahun Ajaran 2014/2015 dalam kategori sedang.

Kata kunci: PhET, media simulasi dan hasil belajar fisika

Abstract – This research used pre experimental research. These researches aimed to (1) know the
physics student learning outcomes before treatment through by media simulation using PhET, (2) know
the physics student learning outcomes after treatment through by simulation media using PhET, (3) find
out the improvement of the student’s outcomes study physics before and after treatment through by
simulation media using PhET. Subject of this research were all of the students in the first year of SMA
Muhammadiyah Limbung In academic year 2014/2015 it consisted of 27 students. Finding indicated the
mean score of the physics student learning outcomes the first year SMA Muhammadiyah Limbung before
the application of simulation media using PhET were 10.88 and after treatment through simulation
media using PhET were 15,19 from the analysis of test n-gain obtained N = 0.4 it means that there is
improvement the student learning outcomes physics in category fair.
Key words: PhET, simulation media and physics learning outcomes
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 75

I. PENDAHULUAN dipelajari, salah satunya yaitu menggunakan


media Phet Simulations. Media Phet
Sejalan dengan perkembangan ilmu
Simulations adalah salah satu media
pengetahuan dan teknologi, fisika sebagai
komputasi yang menyediakan animasi baik
salah satu ilmu yang telah berkembang
fisika, biologi, maupun sains lain yang
begitu pesat, baik materi maupun
dijadikan dalam bentuk blog. Di dalam Phet
kegunaannya. Kegunaan fisika tidak terbatas
simulations ada sub-sub file yang dapat
pada cabang ilmu pengetahuan alam saja,
dipilih sendiri, animasi apa yang ingin
tetapi juga bidang lain seperti teknologi,
ditampilkan. Dalam media ini dapat
elektronika, arsitek, dan sebagainya.
menampilkan suatu materi yang bersifat
Oleh karena itu, fisika merupakan salah
abstrak dan dapat dijelaskan dengan
satu ilmu yang menarik untuk dikuasai oleh
gamblang oleh media ini sehingga peserta
semua peserta didik. Fisika merupakan ilmu
didik dengan mudah memahami materi
yang bertujuan untuk mendidik peserta didik,
tersebut. Didalam PhET terdapat simulasi
agar dapat berpikir logis, kritis, memiliki
yang bersifat teori dan percobaan yang
sifat obyektif, disiplin dalam menyelesaikan
melibatkan pengguna secara aktif. Pengguna
permasalahan baik dalam berbagai bidang.
dapat memanipulasi kegiatan-kegiatan yang
Namun kenyataan dilapangan, pelajaran
berkaitan dengan eksperimen. Sehingga
fisika masih dianggap sebagian peserta didik
selain dapat membangun konsep, PhET juga
sebagai pelajaran yang tidak menarik dan
dapat digunakan untuk memunculkan
sulit untuk dipahami. Banyak faktor yang
keterampilan proses sains.
melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya
Berdasarkan uraian tersebut sebagai
kurangnya motivasi dan keaktifan peserta
bahan pemikiran yang melatarbelakangi
didik dalam proses pembelajaran fisika serta
sehingga peneliti mengangkat permasalahan
penggunaan media yang kurang tepat. Media
ini dengan judul “Penerapan Media Simulasi
sendiri adalah sebagai alat komunikasi guna
Menggunakan PhET (Physics Education and
lebih mengefektifkan proses pembelajaran.
Technology) Terhadap Hasil Belajar Fisika
Manfaat dari penggunaan media ini
Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah
diharapkan mampu menarik perhatian peserta
Limbung”.
didik dan memudahkan peserta didik dalam
memahami materi. Dengan kata lain, media
II. LANDASAN TEORI
dapat membantu peserta didik memperjelas
Belajar adalah proses usaha yang
penyajian materi oleh guru.
dilakukan seseorang untuk memperoleh
Banyak media yang dapat digunakan
perubahan tingkah laku yang baru secara
oleh guru dalam membelajarkan fisika agar
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
peserta didik lebih mudah memahami dan
sendiri dalam interaksi dengan
menguasai konsep dari materi yang
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 76

lingkungannya. Menurut Hudjono dalam media memiliki fungsi sebagai pembawa


Surtini ;dkk (2003) menyatakan bahwa informasi dari guru menujuh ke peserta didik.
seorang dikatakan belajar, bila dalam diri Sedangkan metode adalah prosedur untuk
orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang membantu peserta didik dalam menerima dan
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. mengelolah informasi guna mencapai tujuan
Perubahan tingkah laku tersebut memang pembelajaran. Menurut Daryanto (2013)
dapat diamati dan berlaku dalam waktu yang secara umum dapat dikatakan media
relatif lama. Untuk mengubah tingkah laku mempunyai kegunaan, antara lain [2]:
tersebut diperlukan usaha sehingga orang a) Memperjelas pesan agar tidak
tersebut dari tidak mampu mengerjakan terlalu verbalistik.
sesuatu menjadi mampu mengerjakanya [6]. b) Mengatasi keterbatasan ruang,
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, waktu, biaya, tenaga dan daya
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- indera.
sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut c) Menimbulkan gairah belajar dan
Bloom dalam Suprijono (2009), hasil belajar interaksi lebih langsung antara
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan murid dengan sumber belajar
psikomotor [5]. Yang harus diingat hasil d) Memungkinkan anak belajar
belajar adalah perubahan perilaku secara mandiri sesuai bakat dan
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kemampuan visual, auditori, dan
potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil kinestetiknya.
pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar e) Memberi rangsangan yang sama,
pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak mempersamakan pengalaman dan
dilihat secara fragmentaris atau terpisah, menimbulkan persepsi yang sama.
melainkan komprehensif (Suprijono, 2009) Menurut Rachmad Resmiyanto, Physics
Ref. [5]. Education Technology atau PhET merupakan
Kata media berasal dari bahasa latin sebuah ikhtiar sistematis yang tanggap jaman
medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, terhadap perkembangan teknologi
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa pembelajaran [7].
arab, media adalah perantara atau pengantar Menurut Prihatiningtyas,dkk (2013:19)
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. PhET dikembangkan oleh Universitas
Menurut Rohman & Sofan (2013) media Colorado di Boulder Amerika (University of
pembelajaran secara umum adalah segala alat Colorado at Boulder) yang berisi simulasi
pengajaran yang digunakan untuk membantu pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk
guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepentingan pengajaran di kelas atau belajar
kepada peserta didik dalam proses belajar individu [1].
mengajar [3]. Dalam proses pemebelajaran,
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 77

Simulasi PhET sangat mudah untuk wawancara terhadap peserta, penggunaan


digunakan. Simulasi ini ditulis dalam Java simulasi dalam variasi setting, termasuk guru
dan Flash dan dapat dijalankan dengan (dosen), kelompok kerja, pekerjaan rumah
menggunakan web browser baku selama dan kerja-kerja laboratoirum.
plug-in Flash dan Java sudah terpasang. PhET adalah software simulasi interaktif
Dengan kata lain, simulasi-simulasi PhET yang berbasis research dan berlisensi gratis
merupakan simulasi yang ramah pengguna. (free software). PhET digawangi oleh Carl
Simulasi-simulasi PhET merupakan gambar Wieman sebagai pendiri di bawah Lembaga
bergerak (animasi), interaktif dan dibuat tinggi pendidikan yaitu Universitas Colorado.
seperti layaknya permainan dimana peserta Berdasarkan situs resmi PhET
didik dapat belajar dengan melakukan http://phet.colorado.edu tujuan pembuatan
eksplorasi. Simulasi-simulasi tersebut software simulasi interaktif ini adalah “help
menekankan korespondensi antara fenomena students visually comprehend concepts,
nyata dan simulasi komputer kemudian ensure educational effectiveness and
menyajikannya dalam model-model usability” Yang pertama adalah membantu
konseptual fisis yang mudah dimengerti oleh peserta didik untuk memvisualisasikan
para peserta didik. Simulasi-simulasi PhET konsep secara utuh dan jelas, kemudian
terdiri dari objek-objek yang tidak terlihat menjamin pendidikan yang efektif serta
mata di dunia nyata, seperti atom, elektron, kebergunaan yang berkelanjutan. Di website
foton, dan medan listrik. Peserta didik dapat PhET juga terdapat informasi bagi guru
melakukan interaksi melalui gambar dan bagaimana menggunakannya dalam kelas
kontrol-kontrol intuitif yang di dalamnya serta sudah ada RPP nya tapi tetap harus kita
memuat klik dan seret (click and drag), sesuaikan dengan kondisi kelas kita masing-
saklar geser dan tombol-tombol. Dengan masing. selain itu juga di sediakan jurnal-
animasi yang disajikan para peserta didik jurnal yang menggunakan PhET sebagai
dapat menyelidiki sebab dan akibat pada bahan penelitian pendidikan.
fenomena yang disajikan. Simulasi ini free dan bisa didownload di
Untuk eksplorasi kuantitatif seperti http://phet.colorado.edu/ untuk di install
eksperimen di laboratorium nyata, simulasi- secara offline. Sofware PhET dapat diinstal
simulasi PhET memiliki instrumen-instrumen dalam platform Windows, Linux dan Mac OS.
pengukuran seperti penggaris, stopwatch, Selain itu bisa juga digunakan secara online
voltmeter, dan termometer. Seluruh simulasi dengan menjalankan silulasinya secara
yang ada sudah dites penggunaannya dan langsung. Simulasi yang juga sangat menarik
keefektifannya dalam pendidikan dan mudah dijalankan sehingga akan
(http://www.phet.colorado.edu/new/about/ind mempermudah pemahaman peserta didik.
ex.php). Tes yang telah dilakukan meliputi
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 78

Proyek Physic Education and Technology Variabel bebas adalah media simulasi
di Universitas Colorado telah menggunakan PhET, sedangkan variabel
mengembangkan serangkaian simulasi yang terikat adalah hasil belajar fisika.
sangat menguntungkan dalam Berdasarkan judul dan permasalahan, di
pengintegrasian teknologi komputer ke dalam atas maka jenis penelitian ini adalah
pembelejaran. Terdapat lebih dari 50 simulasi penelitian pre-experimental dengan design
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penelitian One-Group pretest-Posttest
sebelumnya. Simulasi tersebut terdiri dari Design.
beberapa topik fisika, kimia, bahkan O1 X O2
matematika. Simulasi-simulasi ini mudah Keterangan :
didapatkan, dapat dijalankan secara online X = Perlakuan berupa penggunaan media.
dengan bentuan koneksi internet maupun O1 = Nilai pre test (sebelum diberi perlakuan)
dengan cara didownload sehingga dapat O2 = Nilai pos test (setelah diberi perlakuan)
dijalankan secara offline. Simulasi dirancang Data utama yaitu tentang skor hasil
secara interaktif sehingga penggunanya dapat belajar fisika. Selanjutnya, data tentang hasil
melakukan pembelajaran secara langsung. belajar fisika dianalisis menggunakan
Media PhET Simulations adalah bentuk statistik deskriptif karena dalam penelitian
digital dari fasilitas dan proses laboratorium ini untuk mengetahui seberapa besar hasil
yang disimulasikan secara digital. Dalam belajar fisika sebelum dan setelah diajar
PhET Simulations itu sendiri menyediakan dengan media simulasi menggunkan PhET.
berbagai simulasi percobaan, yang dapat Hasil penelitian yang diperoleh terdiri
disesuaikan ukurannya melalui large, atas data awal dan data akhir kemudian
medium, dan smal sehingga peserta didik dihitung peningkatan skor yang dapat
dapat menangkap maksud dari simulasi- dijelaskan dengan nilai n-gain (selisih antara
simulasi tersebut. Melalui media PhET skor akhir dan skor awal). N-gain diperoleh
Simulations diharapkan peserta didik dapat dari skor rerata posttest dikurangi dengan
memahami materi lebih baik dan lebih detail nilai skor pretest. Standard gain dapat
setiap item materi yang diajarkan guru. dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.
III. METODE PENELITIAN
𝑂2 − 𝑂1
𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 =
Subjek dalam penelitian ini adalah 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑜1
peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah (1)
Limbung tahun ajaran 2014/2015 yang Tabel 1. Kriteria Interpertasi Indeks Gain
yang Dikemukakan oleh Hake
berjumlah 27 peserta didik. Besarnya g-gain Keterangan
Variabel yang diteliti dalam penelitian g ≥ 0,7 Indeks gain tinggi
0,3 < g < 0,7 Indeks gain sedang
ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. g < 0,3 Indeks gain rendah
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 79

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan pembelajaran dengan media


simulasi menggunakan PhET pada mata
A. Hasil Penelitian
pelajaran Fisika pada saat pretest dan postest
Berdasarkan tes yang telah dilaksanakan
tampak pada tabel 2.
diperoleh skor hasil belajar fisika sebagai
berikut. Skor hasil belajar fisika kelas X
SMA Muhammadiyah Limbung, dalam
Tabel 2. Statistik Skor Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran
2014/2015 pada Saat Pretest dan Postest
Statistik Skor Pretest Skor Postest
Jumlah peserta didik 24 26
Skor ideal 24 24
Skor tertinggi 18 21
Skor terendah 5 7
Skor rata-rata 10,88 15,19
Stándar deviasi 4,79 4,36
Varians 22,94 19,01
Koefisien Varians 44,03% 28,70%

Berdasarkan hasil data yang diperoleh Gerak Lurus pada saat posttest sebesar 15,19
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan dari skor ideal. Skor teringgi yang diperoleh
bahwa hasil belajar siswa sebelum diajar peserta didik adalah 21 dari skor ideal 24 dan
dengan media simulasi menggunakan PhET skor terendah adalah 7 dari skor 0 yang
pada peserta didik kelas X SMA mungkin dicapai. Standar deviasi yang
Muhammadiyah Limbung rata-rata sebesar diperoleh adalah 4,36, varians sebesar 19,01
10,88, hasil belajar siswa setelah diajar dan koefisien varians sebesar 28,70%.
dengan media simulasi menggunakan PhET. Berdasarkan analisis skor di atas dapat
Tabel 2 menunjukkan skor rata-rata peserta dinyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
didik kelas X SMA Muhammadiyah skor pretest dengan posttest.
Limbung tahun ajaran 2014/2015 terhadap Jika skor hasil belajar peserta didik
materi Gerak Lurus pada saat pretest sebesar kelas X SMA Muhammadiyah Limbung
10,88 dari skor ideal. Skor teringgi yang tahun ajaran 2014/2015 pada saat pretest
diperoleh peserta didik adalah 18 dari skor dianalisis dengan menggunakan presentase
ideal yaitu 24 dan skor terendah adalah 5 dari pada distribusi frekuensi maka dapat dibuat
skor 0 yang mungkin dicapai. Standar deviasi tabel distribusi kumulatif sebagai berikut :
yang diperoleh adalah 4,79, varians sebesar
22,94 dan koefisien varians sebesar 44,03%.
Sedangkan bahwa skor rata-rata peserta didik
kelas X SMA Muhammadiyah Limbung
tahun ajaran 2014/2015 terhadap materi
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 80

Tabel 3. Presentase Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X TKJ 2
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2014/2015 pada Saat Pre Test
NO Interval Skor Frekuensi Presentase (%) Kategori
1 5–7 8 33,33 Sangat Rendah
2 8 – 10 6 25,00 Rendah
3 11 – 13 2 8,33 Sedang
4 14 – 16 2 8,33 Tinggi
5 17 – 19 6 25,00 Sangat Tinggi
Jumlah 24 100

Grafik Hubungan Antara Skor


Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Dengan Frekuensi

8
7
6
Frekuensi

5 Gambar 1 menunjukkan pada kategori


4
3
sangat rendah terdapat delapan peserta didik
2 yang mendapatkan skor 5-7, pada kategori
1
0 rendah terdapat enam peserta didik yang
mendapatkan skor 8-10, pada kategori
sedang terdapat dua peserta didik yang

Kategori
mendapatkan skor 11-13, pada kategori
tinggi terdapat dua peserta didik yang
mendapatkan skor 14-16 dan pada kategori
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Skor
Hasil Belajar Fisika Peserta sangat tinggi terdapat enam peserta didik
Didik Kelas X SMA yang mendapatkan skor 17-19.
Muhammadiyah Limbung
Ajaran 2014/2015 Pada Saat
Pretest
Tabel 4. Presentase Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X TKJ 2
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2014/2015 pada Saat Pos Test
NO Interval Skor Frekuensi Presentase (%) Kategori
1 07 – 09 4 15.38 Sangat Rendah
2 10 – 13 5 19,23 Rendah
3 14 – 16 4 15,38 Sedang
4 17 – 19 8 30,77 Tinggi
5 20 – 22 5 19,23 Sangat Tinggi
Jumlah 24 100
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 81

Grafik Hubungan Antara Skor Diagram Hasil Perbandingan


Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Pretest dan Postest Kelas X SMA
Dengan Frekuensi Muhammadiyah Limbung

8
7 20
Frekuensi

6
5
4 15
3
2
1 10
0

0
Kategori Pretest Posttest

Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Skor Gambar 3. Grafik Perbedaan Skor Rata-Rata
Hasil Belajar Fisika Peserta Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
Didik Kelas X SMA X SMA Muhammadiyah Limbung
Muhammadiyah Limbung Tahun Ajaran 2014/2015 pada
Tahun Ajaran 2014/2015 pada Saat Pre Test dan Post Test untuk
Saat Pos Test 27 Peserta Didik
Gambar 2 menunjukkan pada kategori
Dari Gambar 3 dapat dilihat
sangat rendah terdapat empat peserta didik
perbandingan skor rata-rata peroleh peserta
yang mendapatkan skor 07-09, pada kategori
didik pada saat pretest diperoleh 10,88
rendah terdapat lima peserta didik yang
sedangkan posttest 15,19. Itu artinya bahwa
mendapatkan skor 10-13, pada kategori
terdapat peningkatan hasil belajar sebelum
sedang terdapat empat peserta didik yang
diajar dengan media simulasi menggunakan
mendapatkan skor 14-16, pada kategori
PhET dan setelah diajar dengan media
tinggi terdapat delapan peserta didik yang
simulasi menggunakan PhET.
mendapatkan skor 17-19 dan pada kategori
Untuk melihat rata-rata gain
sangat tinggi hanya terdapat lima peserta
ternormalisasi (N-Gain), berikut disajikan
didik yang mendapatkan skor 20-22.
distribusi dan persentase rata-rata N-Gain
Untuk mencari peningkatan (N-Gain)
berdasarkan kriteria indeks gain.
hasil belajar fisika peserta didik kelas X
SMA Muhammadiyah Limbung tahun ajaran
2014/2015 diperoleh dengan cara
membandingkan hasil belajar pretest dan
postest. Data hasil belajar fisika peserta didik
kelas X SMA Muhammadiyah Limbung
tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut:
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 82

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Belajar Fisika Kelas Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah
Limbung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Rentang N-Gain
Rentang Kategori Frekuensi Rata-rata N-Gain
g ≥ 0,7 Tinggi 0
0,3 < g < 0,7 Sedang 19
0.4
g< 0,3 Rendah 8
Jumlah 24
.
Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada
PUSTAKA
peserta didik memenuhi kriteria tinggi, 19
peserta didik memenuhi kriteria sedang, dan [1] S. Prihatiningtyas, Implementasi
Simulasi PhET dan KIT Sederhana
8 orang yang memenuhi kriteria rendah.
Untuk Mengajarkan Keterampilan
Terlihat juga bahwa peserta didik kelas X Psikomotor Siswa Pada Pokok Bahasan
Alat Optik. Jurnal Pendidikan IPA
SMA Muhammadiyah Limbung Tahun
Indonesia. Volume 2, No. 1, 2013 18-
Ajaran 2014/2015 memiliki skor rata-rata 22.
[2] Daryanto. 2013. Media Pembelajaran
gain ternormalisasi sebesar 0,4 yang
Peranannya Sangat Penting Dalam
termasuk dalam kategori sedang. Mencapai Tujuan Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.
[3] Rohman & Sofan. 2013. Strategi &
V. PENUTUP Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Berdasarkan hasil data yang diperoleh
Pustakaraya.
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan [4] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
bahwa hasil belajar siswa sebelum diajar
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
dengan media simulasi menggunakan PhET Alfabeta.
[5] Suprijino, Agus. 2009. Cooperative
pada peserta didik kelas X SMA
Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Muhammadiyah Limbung rata-rata sebesar Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
10,88, hasil belajar siswa setelah diajar [6] Surtini, Sri, dkk. 2003. Implementasi
Problem Posing Pada Pembelajaran
dengan media simulasi menggunakan PhET Operasi Hitung Bilangan Cacah Siswa
pada peserta didik kelas X SMA Kelas Iv Sd Di Salatiga. Laporan
penelitian Lembaga Penelitian –
Muhammadiyah Limbung rata-rata sebesar Universitas Terbuka.
15,19 dan penerapan media simulasi [7] Resmiyanto, Rachman. PhET Simulasi
Fisika untuk Membantu Pembelajaran
menggunakan PhET dapat meningkatkan di Kelas. 2009. Website
hasil belajar Fisika sebesar N=0,4 dalam http://rachmadresmi.blogspot.com/2009
/03/phet-simulasi-fisika-untuk-
kategori sedang pada siswa kelas X SMA membantu-html (Diunduh pada tanggal
Muhammadiyah Limbung. 18-12-13).

Anda mungkin juga menyukai