Anda di halaman 1dari 5

Nama : Devika Oktaviani

NIM : 11836075

Kelas : PI 5B

Mata Kuliah : Psikologi Kesehatan

Resume Penyakit-penyakit Kronis dan Promosi Kesehatan

A. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)


Belum diketahui secara pasti kapan pertamakali muncuL. Ada yang mengatakan
mulai muncul di Afrika sekitar tahun 1970an, karena tingginya seks diluar nikah, tidak
menggunakan kondom, gonorrhea, dikalangan heteroseksual. Penyandang AIDS
meningkat dari tahun ke tahun, di seluruh dunia sebagai penyebab ke-4 kematian.
Penyebaran AIDS terjadi karena adanya agen virus yang sifatnya retrovirus, yaitu HIV,
yang menyerang sistem immun. Periode antara kontraksi virus dengan simtom-simtom
AIDS cukup variatif, ada yang sebentar, ada yang bertahun-tahun. karena itu, bisa saja
seseorang di tes (HIV +) tetapi bebas AIDS sebab karena AIDS adalah virus HIV yang
tidak tertangani.
Cara penyebaran HIV pada umumnya dari penggunaan Narkoba/obat-obatan
dengan menggunakan satu alat secara bergantian terutama jarum suntik. AIDS juga dapat
ditularkan Di antara kalangan homoseksual, dengan praktek hubungan seksual apalagi
melalui anal, tanpa kondom. Diantara populasi heteroseksual, via vaginat intercourse
(penis melakukan penetrasi ke dalam vagina). Perempuan tebih berisiko daripada laki-
laki dan juga bisa menularkannya ke anaknya melalui air susu ibu ataupun melalui
plasenta saat masih dikandung. .Bisa juga terjadi karena partner yang lebih dari satu dan
atau dengan pasangan seksual yang sudah menyandang AIDS.

Dampak Psikososial AIDS:

1. Banyak orang yang dites positif untuk HIV tetapi belum mengalami AIDS. Tetapi
para ahli yakin bahwa lama-lama mereka juga akan mengalami AIDS.
2. Orang-orang yang didiagnosa HIV+ biasanya mengalami depresi, apalagi jika
dukungan sosial juga rendah.
3. Dampaknya mereka punya keinginan bunuh diri. mereka dikucilkan secara sosial
sehingga banyak diantara mereka yang hidup atau tinggal diantara sesama
penyandang HIV+. Stigma yang melekat yang berkaitan dengan AIDS dan cara-
cara negatif orang-orang merespon mereka mjd masalah tersendiri. Stigma yang
biasanya melekat ialah mereka bagaikan pelacur dan menjijikkan padahal belum
tentu mereka semua yang mengidap HIV merupakan pelaku seksual aktif

Mayoritas orang-orang yang didiagnosa AIDS akan melakukan perubahan dalam


perilaku mereka - diet, olahraga, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi drug. dll
Mereka akan berusahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena karena virus dapat
dilawan dengan daya tahan tubuh yang kuat dan juga ntuk tujuan meningkatkan kualiitas
hidup mereka. Intervensi yang bertujuan mengurangi depresi juga penting karena depresi
akan memperburuk kondisi mereka.

Intervensi untuk Mengurangi Penyebaran AIDS:

1. Education : pada target populasi yang berisiko, memberikan informasi tentang


AIDS dan model2 transmisinya.
2. Targetting Sexual Activity : hal ini menyangkut aspek pribadi seseorang
sehingga pengetahuan tentang bgaimana menerapkan safe sex cukup penting.
3. Keterampilan negosiasi seksual dikatangan remaja, remaja diajarkan uuntikn
berani menolak hubungan seksual sebelum menikah

Pada December 1996. President Clinton mengumumkan strategi AIDS Nasional yang
mengarah pada 6 tujuan:

1. Strengthen HIV related research, memperkuat penelitian terkait hiv


2. Reduce the number of new H1V infections, mengurangi jumlah infeksi hiv
baru
3. Give persons with HIV access to high quality services, both medical ond
supportive, memberikan pasien hiv kesetaraan dalam hal kualitas pelayanan
baik medis maupun supportif
4. Eliminate H1V-related discrimination, menghilangkan diskriminasi yang
terkait dgn hiv
5. Support intemational efforts to address the H1V epidemic, mendukung upaya
internasional dalam menekan hiv
6. Ensure that research advances ore translated into core and prevention
programs, memastikan bahwa hasil penelitian dikembangkan menjadi
program penanganan dan pencegahan hiv

B. Cancer
Semua Ca dihasilkan dari disfungsi DNA. Cancer sangat sulit untuk dipelajari
sebab faktor-faktornya sulit dikenali. Risiko Cancer pada binatang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, seringkali juga berbeda dengan manusia. Seringkali Cancer juga
mengalami siklus yang tidak teratur sehingga sulit untuk mempelajarinya yang
mengakibatkan seringkali baru terdeteksi bila sudah mencapai stadium akhir. Penyebab
dari cancer bermacam-maca, di antaranya : merokok, konsumsi alkohol. diet, gaya hidup,
genetis, dll.
Faktor Psikososial & Kanker:
1. Ada stereotype bahwa orang-orang yang memiliki kepribadian cancer-
prone sebagai individu yang santai dan pasrah, orang-orang yang me-
repres emosinya, yang juga berkaitan dengan lemahnya fungsi sosial &
emosional.

Cancer memiliki dampak fisik & psikologis. Masalah fisik biasanya muncul
karena rasa nyeri dan ketidaknyamanan fisik yang disebabkan oleh Cancer, apalagi pada
fase terminal. Beberapa Cancer membutuhkan pembedahan. Perhatian terhadap body
image tidak hanya berkaitan dengan penampilan fisik setelah operasi, tetapi ketika
melihat tubuh secara keseluruhan, dan kemampuan berfungsi secara normal. beberapa
pasien membutuhkan tritmen lanjutan seperti kemoterapi, hal ini dapat menyebabkan
kelelahan.
Psychotherapy Intervention
Individual psychotherapy:
1. karena biasanya mereka mengalami kecemasan, depresi, pikiran-pikiran
bunuh diri,
2. Disfungsi sistem saraf pusat sehingga mereka kesulitan konsentrasi
3. Masalah-masalah khusus yang muncul sebagai konsekuensi penyakit
mereka, seperti dinamika keluarga
4. Masalah-masalah psikologis lainnya yang telah ada sbelumnya dan telah
berbaur dengan kondisi Cancer mereka
Peneliti menemukan hubungan positif antara depresi dengan Cancer. Depresi
berkaitan dengan meningkatnya respon neural endokrin seperti kortisol dan norepineprin
yang memiliki implikasi pada Cancer karena berdampak pada sistem immun.

Family Therapy : dukungan emosional dari / keluarga Group Intervention :


penting untuk memberikan informasi & konseling pada pasien. Support Group : self-help
group untuk emotional concern.

C. Promosi Kesehatan
Fokus kepada orang-orang yang beresiko: secara genetis maupun perilaku beresiko
Prevention: Mencegah kebiasaan buruk yang dapat berdampak pada risiko penyakit
Fokus pada orang dewasa: diet, olahraga,kontrol konsumsi alcohol,dll

Promosi Kesehatan sebagai bagian dari praktik medis, cth: health care system yang
berorientasi pada health promotion contohnya puskesmas atau rumah sakit yang sering
mengadakan sosialiasi.

SES dan perbedaan kesehatan: pendidikan rendah, penghasilan rendah, rentan kekerasan,
sulit memperoleh fasilitas kesehatan, sanitasi buruk, rentan polusi, dll.Stres dan
manajemennya. Konsekuensi stress: fisiologis, kognitif, motivasi, perilaku

Pelayanan Kesehatan

Manajemen penyakit-penyakit serius: pengukuran kualitas hdiup, pain management,


terminar care, lanjut usia dan populasinya.

Pemanfaatan teknologi dalam praktik medis

Pemanfaatan media sosial untuk penyebaran informasi tentang perilaku hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai