PTT Kaolin
PTT Kaolin
PENDAHULUAN
Kaolin dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bangka dan
kadar yang cukup tinggi (Hartomo, 1994). Riau merupakan salah satu daerah
yang juga kaya dengan Kaolin, di Riau sumber-sumber kaolin banyak terdapat
kota Pekanbaru pun dapat kita jumpai (Dinas Pertambangan dan Energi,
2006).
kaolin adalah silika dan alumina, kaolin juga memiliki struktur berlapis (layer
telah digunakan secara luas untuk berbagai industri, namun pemakaian kaolin
dalam industri keramik, kertas, karet, kosmetik, plastik dan cat (Tan 1995).
Kaolin merupakan salah satu sumber silika (Si02) dan alumina (Al2O3) di
muka bumi dengan persentase yang ciikup besar sehingga dapat dimanfaatkan
dibentuk oleh tetrahedral silika (SiO") dan alumina (A104") dengan rongga
terisi molekul air, ion-ion logam, biasanya alkali dan alkali tanah yang dapat
permukaan yang besar dan situs aktif, baik situs asam Bronstead dan asam
imtuk menyerap senyawa atau ion baik dalam larutan atau udara. Selain itu
adanya ukuran pori-pori yang berbeda imtuk jenis zeolit yang berbeda akan
1992).
Zeolit dapat ditemukan di alam dan dapat juga disintesis. Indonesia telah
umumnya diperoleh secara impor. Meskipun sifat fisik dan kimia pada zeolit
sintetis sama dengan zeolit alam, akan tetapi zeolit sintetis memiliki
kemumian dan kualitas yang lebih baik dibanding zeolit alam (Ulfah dkk,
2006).
Kualitas zeolit sintetis sangat dipengaruhi oleh komposisi gel, sifat fisik
dan kimia reaktan, jenis kation dan kondisi kristalisasi. Jenis zeolit sintetis
secara umum dapat dibedakan berdasarkan rasio Si/Al antara lain, zeolit silika
zeolit silika sedang dengan perbandingan Si/Al adalah 2-5, seperti Mordenite,
Erionite, zeolit Y; zeolit silika tinggi dengan perbandingan kadar Si/Al antara
adalah timbal (Pb). Dimana kita tahu logam Pb merupakan bahan pencemaran
yang potensial, pencemaran Pb d^at terjadi di udara, air, maupun tanah. WHO
menetapkan batas Pb didalam air sebesar 0,1 ppm, karena apabila melebihi
konsentrasi tersebut akan memberikan efek racun pada manusia (Pallar, 1994).
zeolit yang cukup baik untuk mengadsorpsi logam berat seperti Pb, sehingga
1.2.1 Maksud
ini, diharapkan dapat mengkaji nilai ekonomis dari segi teknis dan non teknis
1.2.2 Tujuan
umur tambang
detil yang telah dilaksanakan data tersebut digunakan sebagai pedoman dalam
penggunaan data hasil analisis serta data pendukung lainnya. Analisi kelayakan
investasi didasarkan pada asumsi bunga bank, eskalasi pendapatan dan biaya
f. Telepon/HP : 081265347982
KEADAAN UMUM
Gunung mas merupakan salah satu kawasan dengan sumber daya kaolin yang
astronomi terletak pada ± 0° 18’ 00” Lintang Selatan s/d 01° 40’ 30” Lintang
Selatan dan ± 113° 01’ 00” Bujur Timur s/d 114° 01’ 00” Bujur Timur.
Gunung Mas adalah 10.804 km² dan merupakan kabupaten terluas keenam dari 14
kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah (7,04% dari luas Provinsi Kalimantan
Kawasan pemukiman
Tahun 2019 tentang pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi kepada PT.
Kaolin Indonesia yang terletak di Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangka Raya,
Lokasi penyelidikan berjarak sekitar 160 km ke arah utara dari Kota Palangka
Raya. Akses menuju perusahaan PT. Kaolin Indonesia dapat ditempuh dengan
perjalanan darat menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat
atau lebih. Waktu tempuh dari pusat Kota Palangka Raya lebih kurang selama 3
jam 30 menit.
Gambar 2.2.1 Peta Lokasi Kesampaian Daerah
roda dua maupun roda empat atau lebih seperti mobil pribadi, travel dan bus.
Gambar 2.2.2 Kondisi Akses Jalan Dari Pusat Kota Palangka Raya Menuju
Lokasi Perusahaan.
(Sumber : Google Maps)
A. Kependudukan
masa yang akan datang serta sebagai dasar penentuan alokasi lahan untuk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Gunung Mas tahun 2020
mencatat jumlah penduduk Kuala Kurun sebanyak 12.223 jiwa, atau 40% dari
jumlah penduduk di kecamatan Kurun, berada di keluarahan Kuala Kurun dari
berjumlah 6.412 jiwa dan perempuan berjumlah 5.811 jiwa. Suku asli di
kelurahan ini yakni suku Dayak Ngaju atau disebut juga Biaju, yang
dan Katolik 2,74%, yang umumnya berasal dari etnis Dayak. Kemudian Islam
a. Flora
b. Fauna
C. Iklim
Berdasarkan tabel curah hujan diatas dapat diketahui bahwa curah hujan
terbesar jatuh pada bulan Maret tahun 2019 sedangkan jumlah hari hujan
terbanyak jatuh pada bulan desember tahun 2018 dengan jumlah hari hujan
3.1.2 Litologi
kuala kurun:
Formasi Simbol
No. /Satuan dan Penjelasan Batuan
Batuan Warna
Pasir kuarsa, kerikil dan bongkah
yang berasal dari komponen batuan
malihan, batuan bersifat granit dan
kuarsit lepas. Di beberapa tempat
ditemukan lumpur pasir dan tanah
liat mengandung lignit dan limonit.
1. Aluvium Qa
Batuan yang akan mengeras juga
ditemukan terletak antar 40-50 meter
di atas permukaan sungai sekarang.
Batuan-batuan tersebut terdapat
sebagai endapan sungai, undak dan
rawa
2. Tonalit Kls Batuan granitan dengan tekstur
Sepauk merata, berkomposisis diorite,
tonalit, granodiorit sampai monzonit.
Kontak terobosan antara batuan
pluton granitan dengan batuan
leleran yang bersusunan menengah
terdapat di sekitar Buntut Nusa, hulu
S. Mentaya. Proses piritisasi juga
terjadi di beberapa tempat urat
kuarsa dengan tebal beberapa mm-
beberapa cm berhubungan erat
dengan terjadinya endapan logam
dasar di daerah ini. Berdasarkan
penentuan jejak belah, batuan ini
berumur kira-kira 76±8,7 juta tahun
atau Kapur Atas (Wikarno, 1976).
Batupasir kuarsa, putih, berstruktur
silang siur, sebagian gampingan,
bersisispan batulanau, serpih dan
batubara. Berfosil foram kecil antara
lain: Globigerina venezuelana
HEDBER, Globigerina tripartite
KOCK, Globigerina selli
(BORSETTI), Globigerina
praebulloides BLOW, Globigerina
Formasi angustnambilicata BOLLI, dan
3. Tomm
Montalat Casigerinella chipolensis
(CHUSMAN dan POTTON),
berumur Oligosen (P.19-N3).
Diendapkan di laut dangkal terbuka,
dengan tebal mencapai 1400 m.
Formasi ini menjemari dengan
Formasi Berai dan Formasi Tanjung.
Jenis perlipatannya mirip dengan
Formasi Tanjung tetapi lebih terbuka
(Soetrisno drr., 1994)
4. Formasi Tomm Batupasir, batupasir tufan, batupasir
Warukin gampingan, batulanau dan
batulempung. Di beberapa tempat
terdapat konglomerat berlapis silang
siur dan sisipan batugamping.
Lapisan batubara dengan ketebalan
amata 0,3 sampai 2meter terdapat di
dalam lapisan batupasir. Di daerah
yang dipetakan formasi ini
mengandung bahan gunungapi dan
kearah utara kandungannya semakin
banyak. Sisipan batugamping koral
berwarna putih dan kekuning-
kuningan dengan ketebalan kira-kira
10 sampai 15 meter, terdapat di
bagian bawah satuan ini dan
mengandung fosil Lepidocyelina
angulosa PROVALE, Lepidocyclina
acuta RUTTEN, Heterostegina
barneensis VAN DER VLERK,
Lepidocyclina ephippioides JONES
dan CHAPMAN, dan keretan-
keretan koral (Kadar, 1974).
Umurnya adalah Miosen. Di Lembar
Teweh satuan ini merupakan bagian
paling bawah daripada Formasi
Warukin. Berdasarkan penampang
melintang, ketebalannya
diperkirakan berkisar antara 300-500
meter
Breksi gunungapi, tuf, aglomeral dan
lava andesit. Komponen breksi
biasanya andesit dan dasit berukuran
beberapa cm-100 cm. Aliran lava
Batuan
umumnya berkomposisi andesit
5. Gunungapi Tomv
horenblende. Batuan Gunungapi
Malasan
Malasan menjemari dengan bagian
bawah Formasi Tanjung, diduga
berumur Miosen Awal dan
diendapkan di lingkungan litoral.
Tabel 3. 1 Formasi Batuan
(Sumber: Peta Geologi Kuala Kurun)
mineral lain yang terkandung dalam kaolin adalah dickit, nakrit dan
haloisit.
dengan sudut sebesar 600. Foliasi pada batuan malihan pada umumnya
api, ini menunjukkan bahwa pada zaman Miosen kegiatan gunung api
ini mengandung bahan gunung api yang lebih sedikit. Formasi Dahor
Left Normal Slip Fault (Rickard, 1972) serta struktur lipatan yang
terdiri dari antiklin dan sinklin dengan nama Upright Horizontal Fold,
(Fluety, 1964).
3.2.2. Lithologi
Kaolin adalah suatu massa batuan yang tersusun dari material pung
dengan kandungan besi yang rendah, pada umumnya berwarnya putih atau
agak keputihan, terbentuk dari hidrous aluminium silikat dengan
komposisi kimia O32SiO22HO dengan disertai beberapa material penyerta,
membentuk perlapisan dengan pseudohexagonal, platy crystal dan
umumnya berupa earthy aggregat, kekerasan 1-2 dan densitas 2,6. kaolin
terbentuk secara dari dua proses, yaitu proses hidrothermal dan pelapukan
(insitu weathering). Kaolin dimanfaatkan dalam industri cat, industri
keramik, industri pestisida, farmasi dan lain-lain.