(SAP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mengetahui dan mampu
melaksanakan keterampilan dasar praktek kebidanan terhadap ibu , bayi
dan anak balita dengan pokok – pokok bahasan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, pencegah infeksi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik,
prosedur pemberian obat, perawatan bedah kebidanan, asuhan pada klien
yang mengalami kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mengetahui dan mampu
memahami serta menjelaskan tentang perawatan bedah pada kebidanan.
B. Pokok Bahasan
b. Ganti balutan
c. Angkat jahitan
D. Kegiatan B elajar
E. Evaluasi
MATERI 11-12
PERAWATAN LUKA BEDAH PADA KEBIDANAN
A. Perawatan Luka
Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dengan tujuan
meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan mencegah infeksi. Perawatan
luka operasi adalah Perawatan luka yang dilakukan pada pasien operasi
dengan tujuan mencegah infeksi dan merasa aman.
B. Tujuan Perawatan Luka
1) Mencegah infeksi
2) Mempercepat proses penyembuhan luka
3) Merasa nyaman
4) Pemulihan kesehatan fisiologi dan psikologi
C. Indikasi Perawatan Luka
1) Balutan kotor dan basah akibat eksternal
2) Mengkaji keadaan luka
3) Untuk mempercepat debridement (pengangkatan) jaringan nekrotik
D. Masalah yang Terjadi pada Luka Bedah
a. Perdarahan
Ditandai dengan adanya perdarahan yang disertai perubahan tanda
vital seperti adanya peningkatan denyut nadi, kenaikan pernapasan,
penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi tubuh, kehausan, serta
keadaan kulit yang dingin dan lembap.
b. Infeksi
Dapat terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan,
demam atau panas, rasa nyeri dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka
mengeras, serta adanya kenaikan leukosit.
c. Dehiscene
Merupakan pecahnya luka secara sebagian atau seluruhnya yang
dapat dipengaruhi oleh faktor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi,
terjadinya trauma, dan lain-lain. Sering ditandai dengan kenaikan suhu
tubuh (demam), dan rasa nyeri pada daerah luka.
E. Tindakan Perawatan Luka Bedah
1. Ganti Balutan
a. Pengertian Mengganti Balutan
Melakukan perawatan pada luka dengan cara mamantau keadaan
luka, melakukan penggatian balutan (ganti verban) dan mencegah
terjadinya infeksi,yiatu dengan cara mengganti balutan yang kotor
dengan balutan yang bersih.
b. Tujuan
1) Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan
dapat menjaga kebersihan luka
2) Melindungi luka dari kontaminasi
3) Dapat menolong hemostatis (bila menggunakan elastis verband)
4) Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5) Menurunkan pergerakan dan trauma
6) Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan
c. Indikasi : Pada balutan yang sudah kotor
F. Persiapan Alat
Bak instrument berisi :
1. Pinset anatomis 1 buah
2. Pinset sirugis 1 buah
3. Gunting bedah/jaringan 1 buah
4. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
5. Kassa desinfektan dalam kom tertutup
6. Sarung tangan 1 pasang
7. Korentang/forcep
Alat-alat tidak steril :
1. Gunting verban 1 buah
2. Plester
3. Pengalas
4. Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)
5. Nierbeken 2 buah
6. Kapas alcohol
7. Aceton/bensin
8. Sabun cair anti septik
9. NaCl 9 %
10. Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
11. Sarung tangan 1 pasang
12. Masker
13. Air hangat (bila dibutuhkan)
14. Kantong plastik/baskom untuk tempat sampah
G. Prosedur Pelaksanaan
1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
5. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
6. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
7. Letakkan pengalas dibawah area luka
8. Letakkan nierbeken didekat pasien
9. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan
menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbeken.
10. Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan
ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan
sejajar dengan kulit dan kearah balutan. (Bila masih terdapat sisa perekat
dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin)
11. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat
balutan dengan berlahan
12. Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastic, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah
13. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
14. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat
luka dengan memperhatikan tehnik aseptic
15. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
16. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %
17. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan
terapi)
18. Menutup luka dengan cara:
a) Balutan kering
- Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi
dan bagian sekeliling kulit
- Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
b) Balutan basah – kering
- Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan
fisiologik untuk menutupi area luka
- Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
c) Balutan basah – basah
- Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan
fisiologik untuk menutupi luka
- Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
- Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan
dengan cairan fisiologik
19. Plester dengan rapi
20. Buka sarung tangan dan masukan ke dalam nierbeken
21. Lepaskan masker
22. Atur dan rapikan posisi pasien
23. Buka sampiran
24. Evaluasi keadaan umum pasien
25. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih,
kering dan rapi
26. Cuci tangan
27. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan
H. Angkat Jahitan
1. Pengertian
Mengangkat atau membuka benang jahitan pada luka yang dijahit.
Gunanya untuk menjegah timbulnya infeksi dan tertinggalnya benang.
Operasional dilakukan pada :
a) Luka operasi yang sudah waktunya diangkat jahitannya
b) Luka pasca bedah yang sudah sembuh
c) Luka infeksi oleh karena jahitan
2. Persiapan Pasien
a) Cek perencanaan Keperawatan klien
b) Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan Alat
a) Set angkat jahitan seteril
b) Kapas bulat / lidi kapas
c) Bengkok
d) Gunting dan plester
e) Alkohol 70 % / wash bensin
f) Kantong balutan kotor
g) Kassa / tufer dalam tromol
h) Bethadine 10 %
I. Pelaksanaan
1. Bidan cuci tangan
2. Memasang sampiran disekeliling tempat tidur
3. Atur posisi klien sesuai kebutuhan
4. Meletakan set angkat jahitan didekat klien atau didaerah yang mudah
dijangkau
5. Membuka set angkat jahitan seteril
6. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukan kedalam
kantong balutan kotor, bekas-bekas plester dibersihkan dengan kapas
bensin
7. Mendisinfeksi sekitar luka operasi dengan kapas alkohol 70 % dan
mengolesi luka operasi dengan bethadine 10 %
8. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling, dengan cara :
9. Menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik sedikit keatas
kemudian menggunting benang dibawah simpul yang berdekatan dengan
kulit atau pada sisi yang lain yang tidak simpul
10. Mengolesi luka dan sekitarnya dengan bethadine
11. Menutup luka dengan kassa kering dan diplester
12. Merapihkan klien dan alat – alat dibereskan
13. Bidan cuci tangan
14. Perhatikan dan catat reaksi klien setelah melakukan tindakan
J. Evaluasi
Perhatikan respon klien dan hasil tindakan
G. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon klien,
hasil tindakan, Kondisi luka, perawat yang melakukan ) pada catatan asuhan
kebidanan.