Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja Program
Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
DISUSUN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
MOTION STUDY
BAB III
EKONOMI GERAKAN
Berikut adalah beberapa usulan untuk stasiun kerja agar pekerjaan menjadi
lebih efektif:
BAB IV
TIME STUDY
Metode Shumard
P = 75/60 = 1,25
Ws = 13,32
Wn = 13,32 x 1,25 = 16,65 menit
Kelonggaran adalah waktu yang diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk
kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa lelah dan hambatan-hambatan yang tidak
dapat dihindarkan. Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi
kesempatan kepada pekerja untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukkannya,
sehingga nanti waktu baku dapat diketahui setelah kita mengetahui terlebih dahulu
nilai kelonggarannya. Adapun perhitungan dalam mencari nilai kelonggaran adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan nilai tabel kelonggaran. Adapun nilai-nilai yang diperoleh yakni:
a. Tenaga yang dikeluarkan =6
b. Sikap Kerja =2
c. Gerakan Kerja =0
d. Kelelahan Mata =8
e. Keadaan temperatur tempat kerja = 2,5
f. Keadaan atmosfer =0
g. Keadaan lngkungan yang baik =0
h. Total =18,5%
Maka didapatkan besar nilai kelonggaran yaitu 18,5%
Sehingga waktu bakunya yaitu
Wb = Wn x L
Wb = 16,65 x (16,65 x 0,185)
Wb = 19,73 menit
BAB V
STOPWATCH TIME STUDY
1. Faktor Penyesuaian
Adapun penentuan faktor penyesuian pada tiap elemen kegiatan yakni
menggunakan metode shumard adalah sebagai berikut:
d. Menggoreng martabak
Untuk proses penggorengan martabak di nilai Good- dengan nilai 65,
dikarenakan dalam proses penggorengan ini pekerja tidak boleh terburu-
buru, dikarenakan jika melakukan proses ini secara terburu-buru
ditakutkan martabak tidak mendapatkan kematangan yang sempurna.
Maka dapat diambil nilai faktor penyesuaiannya yaitu:
P = 65/60 = 1,08
e. Meniriskan martabak
Untuk proses meniriskan martabak di nilai Good dengan nilai 75,
dikarenakan dalam proses meniriskan martabak ini pekerja tidak boleh
terburu-buru, dikarenakan jika melakukan proses ini secara terburu-buru
ditakutkan martabak belum benar-benar kering dan mengandung banyak
minyak. Maka dapat diambil nilai faktor penyesuaiannya yaitu:
P = 75/60 = 1,25
f. Memotong martabak
Untuk proses memotong martabak di nilai Fast dengan nilai 90,
dikarenakan pekerja sudah sangat terampil dalam proses ini. Maka dapat
diambil nilai faktor penyesuaiannya yaitu:
P = 90/60 = 1,5
g. Membungkus martabak
Untuk proses memotong martabak di nilai Fast dengan nilai 90,
dikarenakan pekerja sudah sangat terampil dalam proses ini. Maka dapat
diambil nilai faktor penyesuaiannya yaitu:
h. P = 90/60 = 1,5
2. Nilai Kelonggaran
Adapun perhitungannilai kelonggaran yang diperoleh selama proses
pembuatan martabak mesir sudah dilakukan pada bab sebelumnya sehingga
% nilai kelonggaran yang didapat yaitu 18,5%.
x̄ = ∑𝑛𝑋𝐼
x̄ = 20+21+18+20+20+18+19+21+20+21
10
198
x̄ = 10
x̄ = 19,8
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
11
S=√
9
S = √1,22
S = 1,10
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
20,4
S=√
9
S = √1,22
S = 2,27
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
18,4
S=√
9
S = √2,04
S = 1,43
4. Menggoreng martabak
- Rata-rata keseluruhan data:
∑ 𝑋𝐼
x̄ =
𝑛
567+573+569+572+570+567+573+570+567+571
x̄ =
10
5.699
x̄ =
10
x̄ = 569,9
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
50,9
S=√
9
S = √5,66
S = 2,38
5. Meniriskan martabak
- Rata-rata keseluruhan data:
∑ 𝑋𝐼
x̄ =
𝑛
24+25+20+20+21+20+24+20+25+21
x̄ =
10
220
x̄ =
10
x̄ = 22
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
44
S=√
9
S = √4,89
S = 2,21
6. Memotong martabak
- Rata-rata keseluruhan data:
∑ 𝑋𝐼
x̄ =
𝑛
6+5+7+5+5+7+6+6+7+6
x̄ =
10
60
x̄ =
10
x̄ = 6
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
6
S=√
9
S = √0,67
S = 0,81
7. Membungkus martabak
- Rata-rata keseluruhan data:
∑ 𝑋𝐼
x̄ =
𝑛
10+7+6+8+7+9+7+10+7+8
x̄ =
10
79
x̄ =
10
x̄ = 7,9
- Standar Deviasi
̄2
∑(𝑥𝑖−𝑥)
S=√
𝑛−1
16,9
S=√
9
S = √1,88
S = 1,37
2
2
2 √
0.05
10 (∑ 202 +212 +182 +⋯ )−(∑ 20+21+18+⋯ )
N’= [ 198
]
2
40√10(3932)−(39.204)
N’= [ 198
]
2
40√39.320−39.204
N’= [ 198
]
2
40√39.320−39.204
N’= [ 198
]
430,8 2
N’= [ 198 ]
N’= [2,18]2
N’= 4,75
Data dinyatakan cukup karena N’ (4,75)≤ N(10)
2
2 2
2 √
0.05
10 (∑ 25 +272 +232 +⋯ )−(∑ 25+27+23+⋯ )
N’= [ 244
]
2
40√10(5974)−(59.536)
N’= [ 244
]
2
40√59.740−59.436
N’= [ 244
]
2
40√304
N’= [ 244 ]
697,2 2
N’= [ 244 ]
N’= [2,85]2
N’= 8,12
Data dinyatakan cukup karena N’ (8,12)≤ N(10)
2
2
2 √
0.05
10 (∑ 102 +122 +112 +⋯ )−(∑ 10+12+11+⋯ )
N’= [ 116
]
2
40√10(1364)−(13.456)
N’= [ 116
]
2
40√13.640−13.456
N’= [ ]
116
2
40√184
N’= [ 116 ]
542,4 2
N’= [ ]
116
N’= [4,67]2
N’= 21,18
2
2 √ 2 2 2 2
0.05
10 (∑ 567 +573 +569 +⋯ )−(∑ 567+573+569+⋯ )
N’= [ 5699
]
2
40√10(3.247.911)−(32.478.601)
N’= [ 5699
]
2
40√32.479.110−32.478.601
N’= [ ]
5699
2
40√509
N’= [ ]
5699
902,4 2
N’= [ ]
5699
N’= [0,16]2
N’= 0.03
2
2 2
2 √
0.05
10 (∑ 242 +25 +202 +⋯ )−(∑ 24+25+20+⋯ )
N’= [ 220
]
2
40√10(4884)−(48400)
N’= [ 220
]
2
40√48840−48400
N’= [ 220
]
2
40√440
N’= [ 220 ]
838,8 2
N’= [ 220 ]
N’= [3,81]2
N’= 14,51
2
2 2
2 √
0.05
10 (∑ 62 +5 +72 +⋯ )−(∑ 6+5+7+⋯ )
N’= [ 60
]
2
40√10(366)−(3600)
N’= [ 60
]
2
40√3660−3600
N’= [ 60
]
2
40√60
N’= [ ]
60
309,6 2
N’= [ 60 ]
N’= [5,16]2
N’= 26,62
2
2
2 √
0.05
10 (∑ 102 +72 +62 +⋯ )−(∑ 10+7+6+⋯ )
N’= [ 79
]
2
40√10(641)−(641)
N’= [ 79
]
2
40√6410−6241
N’= [ 79
]
2
40√169
N’= [ 79 ]
520 2
N’= [ 79 ]
N’= [6,58]2
N’= 43,29
a. Kegiatan 1
∑x
Ws = 𝑛
198
=
10
= 19,8
Wn = Ws x p
= 19,8 x 1,25
= 24,75
b. Kegiatan 2
∑x
Ws = 𝑛
244
= 10
= 24,4
Wn = Ws x p
= 24,4 x 1,33
= 32,45
c. Kegiatan 3
∑x
Ws = 𝑛
116
= 10
= 11,6
Wn = Ws x p
= 11,6 x 1,5
= 17,4
d. Kegiatan 4
∑x
Ws = 𝑛
5699
= 10
= 569,9
Wn = Ws x p
= 569,9 x 1,08
= 615,49
e. Kegiatan 5
∑x
Ws = 𝑛
220
= 10
= 22
Wn = Ws x p
= 22 x 1,25
= 27,5
f. Kegiatan 6
∑x
Ws = 𝑛
60
= 10
=6
Wn = Ws x p
= 6 x 1,5
=9
g. Kegiatan 7
∑x
Ws = 𝑛
79
= 10
= 7,9
Wn = Ws x p
= 7,9 x 1,5
= 11,85
BAB VI
WORK SAMPLING
= 57% = 62
= 0,57
√ (1− ) √ (1− )
BKA = +2 BKA = +2
√0,57(1−0,57) √0,57(1−0,57)
= 0,57 + 2 = 0,57 - 2
62 62
= 0,57 + 2 (0,007) = 0,57 - 2 (0,007)
= 0,584 = 0,556
𝑧
N = (𝑒)2 p (1-p)
2
= (0.05)2 0,57 (1-0,57)
= 392,16
173
Presentase produktif = 188 x 100%
= 92%
BAB VII
MTM
7.1. MTM
Methods Time Measurements (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal
waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja
dari suatu operasi kerja industri. MTM didefenisikan sebagai suatu prosedur untuk
menganalisa setiap operasi atau metode kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang
diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut dan kemudian menetapkan waktu
baku. Waktu untuk setiap gerakan ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang
disebut kelas-kelas.
Berikut merupakan pengukuran secara tidak langsung berdasarkan MTM
pada Martabak Chef Aldy:
Tabel 7.1 Methods Time Measurement
Tangan Kiri L TMU TMU TMU L Tangan Kanan
Max
Menjangkau Tepung R10A 8,7 9,6 9,6 R12A Menjangkau
adonan
Menggenggam G1A 2.0 2,0 2.0 G1A Menggenggam
tepung Adonan
Memindahkan M8B 10,6 10,6 2.0 G1A Menggenggam
tepung ke meja kerja adonan
Melepas/menaburkan RL1 2.0 12,2 12,2 M10B Meletakkan
tepung dimeja kerja adonan dimeja
kerja
Menggengam G1A 2.0 2,0 2.0 G1A Menggengam
adonan adonan
Melepas adonan RL1 2.0 2.0 2.0 RL1 Melepas adonan
BAB VIII
MAYNARD OPERATION SEQUENCE TECHNIQUE
= 80,28 x 1,23
= 98,74 detik
BAB IX
WORK FACTOR
Work factor atau sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari
Predetermined Time System yang paling awal dan secara luas diaplikasikan. Sistem
ini memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual
dengan menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Tabel 10.1 Work Factor Proses Pembuatan Martabak
No. Elemen Kegiatan Analisa Gerakan Waktu (TU)
1. Mengambil tepung yang berada disamping
A12D 65
pekerja sejauh 12 inch (define stop motion)
2. Mengambil adonan martabak yang berada
didepan pekerja sejauh 12 inch (define stop A12D 65
motion)
3. Membawa adonan ke meja kerja sejauh 8
A8D 54
inch (define stop motion)
4. Membawa adonan ke meja kerja sejauh 10
A10D 61
inch (define stop motion)
5. Mengambil cangkir yang terletak disamping
A10D 61
meja sejauh 10 inch (define stop motion)
6. Mengambil garpu yang terletak disamping
A10D 61
meja sejauh 10 inch (define stop motion)
7. Mengambil telur yang terletak didepan
A10D 61
pekerja sejauh 10 inch (define stop motion)
8. Mengambil isian daging yang terletak
disamping meja sejauh 12inch (define stop A12D 65
motion)
9. Mengambil cangkir yang berisi isian daging
yang berada di meja kerja sejauh 20 inch A20D 80
(define stop motion)
(Sumber: Pengumpulan Data PSK, 2021)
BAB X
PETA-PETA KERJA
BAB XII
ANALISA PERBAIKAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada laporan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Pada bagian motion study menggunakan prinsip “ can the activity be
eliminated dan can the activity be simplified with short routes”
2. Pada bagian ekonomi gerakan terdapat beberapa peletakkan bahan dan alat
yang kurang efektif sehingga mengganggu waktu efektifitas kerja pekerja.
3. Pada perhitungan waktu time study digunakan metode shumard dalam
menentukan waktu dan diperoleh waktu normal selama 16,65 menit,
kelonggaran 18,5% dan waktu baku sebesar 19,73 menit.
4. Pada bagian work sampling diperoleh waktu siklus sebesar 7,88 detik dan
waktu baku sebesar 9,33 detik
5. Pada bagian stopwatch dilakukan pengamatan terhadap 7 elemen kerja utama
dan diperoleh waktu normal sebesar 738,44 detik dan waktu baku sebesar
937,81 detik.
6. Pada bagian perhitungan MTM diperoleh waktu normal yaitu 9,42 detik dan
waktu baku sebesar 11,58 detik
7. Pada bagian perhtingan MOST dari 14 elemen kegiatan diperoleh waktu
normal 80,28 detik dan waktu baku 98,74
8. Pada bagian work factor terdapat 13 elemen kegiatan yang kemudian
diperoleh total waktu baku 859,32 detik
9. Pada bagian peta kerja pada pembuatan martabak mesir terdapar 5 peta kerja
yakni, peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, assemblychart,
dan peta tangan kanan dan tangan kiri.