Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

Keperawatan Komunitas II
Askep Pada Populasi Rentan (Population Affected By Mental Illness)

Oleh

Nama : Nur Rifdatur Rafila


NIM :181014201643

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2021
ANALISIS JURNAL
Askep Pada Populasi Rentan (Population Affected By Mental Illness)
A. LATAR BELAKANG
Mental illness atau yang di sebut juga gangguan mental secara lebih
luas gangguan mental dapat didefinisikan sebagai bentuk penyakit,
gangguan, dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental, disebabkan
oleh kegagalan mekanisme adaptasi dari fungsifungsi kejiwaan/mental
terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan; sehingga muncul
gangguan fungsional atau struktural dari satu bagian, satu orang, atau sistem
kejiwaan/mental. (Maslim, tth:7).Pada populasi rentan dalam Pasal 5 ayat
(3) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap
orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya. Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan kelompok masyarakat yang rentan, antara lain, adalah
orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil dan penyandang
cacat.
Permasalahan yang di angkat dalam pembahasan kali ini yaitu
mengenai gangguan mental pada populasi rentan yaitu ibu hamil dengan
Preoperatif Sectio Caesarea.permasalahan yang sering di jumpai salah
satunya adalah gangguan kecemasan (anxiety disorder),gangguan
kecemasan merupakan pengalaman emosional dan subjektif seseorang.
Keadaan emosional ini biasanya merupakan pengalaman individu subjektif,
tidak diketahui secara spesifik penyebabnya (Hawari, 2008). Kecemasan
seseorang saat akan menjalani operasi Sectio caesarea jika tidak dikelola
dengan baik dapat menjadi semakin rumit yang dapat membahayakan dan
membahayakan pasien sendiri, karena dapat menyebabkan kesulitan dalam
proses pembedahan, membahayakan keselamatan pasien dan juga
meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan.ditanggung oleh pasien dan
keluarganya.
Indonesia persalinan dengan metode sectio caesarea bukan hal baru
lagi.Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah operasi caesar dalam
20 tahun terakhir di Indonesia dari 5% menjadi 20% pada tahun 2010
(Depkes RI,2012).Berdasarkan data Rekam Medis Rumah Sakit DKT
Sidoarjo pada Januari 2017 Desember 2017 jumlah operasi sebanyak 1.959
diantaranya yang menjalani operasi caesar sebanyak 1.272 pasien (65%).
Intervensi atau tindakan keperawatan yang akan di bahas menjadi
solusi saat ini dari permasalahan ansietas adalah dukungan keluarga,
dukungan yang diberikan keluarga seperti dukungan informasional,dimana
keluarga memberikan nasehat,saran,dukungan jasmani maupun rohani.
Dukungan emosional dari keluarga,yang meliputi dukungan yang
diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan (Friedman, 2003).
B. ANALISIS JURNAL
Dalam jurnal 1 yang berjudul “Level Of Anxiety Of Pregnant
Mother In Facing Sectio Caesarea Operations In Dkt Sidoarjo
Hospital” menjelaskan bahwa tingkat kecemasan pada ibu hamil
preoperative caesarea dapat di sebabkan pada kesiapan seseorang dalam
menjalani bagian proses operasi operasi caesar sangat berperan dalam
meningkatkan kecemasan seseorang dalam menghadapi operasi caesar. Hal
ini disebabkan kurangnya persiapan mental, kurangnya informasi,
pengetahuan, dan kesiapan finansial yang kurang dibandingkan dengan
yang terindikasi operasi elektif, orang yang belum atau belum siap
menghadapi tantangan akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
Respon kecemasan seseorang tergantung pada kesiapan pribadi,
pemahaman dalam menghadapi tantangan, harga diri, dan mekanisme
koping yang digunakan serta mekanisme pertahanan diri yang digunakan
untuk mengatasi kecemasannya, antara lain dengan menekan konflik,
dorongan yang tidak dapat diterima secara sadar, tidak mau memikirkan
hal-hal yang kurang menyenangkan baginya,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu


preoperative sectio caesarea di Ruang Bersalin RS DKT Sidoarjo.Desain
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang akan
menjalani persalinan dengan operasi caesar di Ruang Bersalin Rumah Sakit
DKT Sidoarjo. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.
Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-
A) yang diadopsi dari buku Stress, Anxiety, and Depression Management
(Hawari, 2004), yang memuat 14 gejala psikologis kecemasan.

Hasil dari penelitian di dapatkan bahwa tingkat kecemasan ibu


preoperatif sectio caesarean terbanyak adalah kecemasan sedang sebanyak
25 orang (50%). Tingkat kecemasan ibu yang akan menjalani operasi caesar
adalah kecemasan sedang.

Kemudian dalam jurnal 2 berjudul “Frecuencia de ansiedad


preoperatoria y factores asociados en gestantes programadas a
cesárea” menjelaskan terkait dengan frekuensi kecemasan dan faktor
terkait pada ibu hamil yang akan melakukan caesarea,Faktor terkait berupa
faktor pengkondisian yang berbeda, terutama usia, pendidikan,kesehatan,
budaya dan sosial, dapat membuat beberapa orang menganggap
pembedahan atau anestesi sebagai berbahaya dan karenanya mengalami
kecemasan. Teramati bahwa 9,2% dari kelompok wanita hamil yang
sehat, yang tinggal di Karibia Kolombia, dan hamper menjalani operasi
caesar, mengalami (kecemasan pra operasi)AP. Kebutuhan akan lebih
banyak informasi tentang pembedahan atau anestesi dikaitkan dengan
kehadiran PA yang sepuluh kali lebih besar. Jumlah kerabat di ruang tunggu
berkorelasi negatif dengan AP, meskipun ukuran koefisien korelasi
ditafsirkan sebagai dapat diabaikan.

Dalam jurnal 3 yang berjudul “Perbedaan Tingkat Kecemasan


pada Ibu Pre Seksio Caesarea di RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado” menjelaskan terkait dengan perbedaan tingkat
kecemasan di rumah sakit di RSIA Kasih Ibu dan RSUP.Prof.Dr.R.D.Kando
Manado,di dalam jurnal peneliti melihat tingkat kecemasan di antara 2
rumah sakit di nilai berdasarkan dari umur responden,tingkat pendidikan,
dan pelayanan dari masing-masing rumah sakit,yang memengaruhi tingkat
kecemasan dari ibu hamil yang akan melakukan presecsio cesarean. Dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu
pre seksio caesarea di RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan
crossectional. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12 Oktober-12 Desember 2012.
Instrumen yang digunakan adalah HARS untuk mengukur tingkat
kecemasan pada ibu pre seksio caesarea dan kuesioner kualitas pelayanan
untuk mengukur kualitas pelayanan di masing-masing rumah sakit.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan yang


signifikan antara kecemasan antara responden di RSIA Kasih Ibu dan
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Seksio Sesarea dengan berbagai
macam komplikasinya merupakan suatu ancaman bagi orang yang akan
menjalani tindakan tersebut.

Selanjutnya dalam jurnl 4 yang berjudul “Gambaran Kecemasan


Preoperatif Sectio Caesarea dengan Anestesi Spinal di RSIA Siti Hawa
Padang” Dalam penelitian ini ditunjukkan untuk melihat gambaran
kecemasan pasien preoperatif dengan anestesi spinal di RSIA Siti Hawa
Padang. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif tentang gambaran
kecemasan pasien preoperative SC dengan anestesi spinal di RSIA Siti
Hawa Padang Periode Juli - Agustus 2018 dengan rincian 83 pasien sesuai
dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Dalam penelitian ini di dapatkan bahwa sebagian besar pasien tidak


mengalami kecemasan preoperatif (51,8%) dan dengan lebih banyak pada
tingkat kebutuhan informasi rendah (48,2%). Kelompok usia 20 sampai 35
tahun merupakan kelompok usia terbanyak yang mengalami kecemasan
preoperatif (54%). Pasien lulusan perguruan tinggi merupakan pasien
terbanyak yang mengalami kecemasan preoperatif (62,9%).Pasien yang
belum pernah menjalani operasi merupakan pasien terbanyak yang
mengalami kecemasan preoperatif (63%).Pasien yang telah mendapatkan
informasi seputar prosedur operasi SC merupakan pasien terbanyak yang
mengalami kecemasan preoperatif (53,3%).
Dalam Jurnal 5 yang di angkat sebagai intervensi yang berjudul
“Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea”dalam jurnal Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pasien pre operasi sectio caesarea. Penelitian menggunakan desain cross
sectional, cara pengambilan sampel dengan sistem consecutive sampling.
Hasil wawancara mengenai cara memberikan dukungan mental untuk
mengurangi tingkat kecemasan pada pasien sebelum melakukan operasi di
antaranya membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang
dialami pasien sebelum operasi, memberkan informasi pada pasien tentang
waktu operasi, hal-hal yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi,
memberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan
tentang segala prosedur yang ada. Memberi kesempatan pada pasien dan
keluarga untuk berdoa bersama-sama sebelum pasien diantar kekamar
operasi, mengoreksi pengertian yang salah tentang tindakan pembedahan
dan hal lain-lain karena pengertian yang salah akan menimbulkan
kecemasan pada pasien.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dukungan keluarga


berhubungan dengan tingkat kecemasan. Dukungan keluarga yang baik
dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien. Dalam
mengatasi kecemasan pasien peneliti memberikan penyuluhan mengenai
section caesarea, berinteraksi dengan responden dan keluarga sesering
mungkin dan juga mengajarkan tehnik relaksasi yaitu nafas dalam. Selain
itu peneliti juga menjelaskan tugas dan fungsi keluarga juga pentingnya
dukungan keluarga terhadap pasien pre operasi. Peningkatan kecemasan
yang dialami oleh pasien pre sectio caesarea dapat menyebabkan tekanan
nadi pasien meningkat kemudian gagal untuk menjalani operasi sehingga
dapat meningkatkan terjadinya komplikasi.

Kemudian Jurnal 6 sebagai jurnal intervensi pendukung yang


berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pasien
Pre Sectio Caesarea Di Rsia Stella Maris Medan” dalam jurnal ini
menjelaskan bahwa dengan dukungan keluarga dapat menurunkan
kecemasan pada ibu hamil dengn preoperative caesarea.Penelitian ini
bertujuan untuk untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga
dengan kecemasan pasien pre operasi Sectio Caesarea di RSIA Stella Maris
Medan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelasi. Populasi penelitian
sebanyak 209 orang yaitu seluruh pasien yang akan menjalani Sectio
Casarea. Sampel dalam penelitian sebanyak 30 orang, dengan
menggunakan teknik accidental sampling.Analisis datadengan
menggunakan uji chi square.

Dalam jurnal di jelaskan bahwa,dukungan yang diberikan keluarga


seperti dukungan informasional,dimana keluarga memberikan nasehat,
saran,dukungan jasmani maupun rohani. Dukungan emosional dari
keluarga,yang meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi,
adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan (Friedman,
2003). Responden yang kurang mendapat dukungan keluarga, seperti dalam
hal keluarga kurang memberikan perhatian dan semangat pada pasien untuk
mengatasi rasa takut saat akan mengikuti operasi dan kurangnya dukungan
dalam mengatasi komplikasi akibat operasi. Akibat dari kurangnya
dukungan keluarga, pasien merasa kurang diperhatikan sehingga merasa
diasingkan, merasa dianggap tidak dicintai dan tidak berharga.

Hasil penelitian diperoleh diperoleh bahwa mayoritas pasien


mendapat dukungan keluarga dan tingkat kecemasan mayoritas ringan, hasil
uji statistik didapatkan nilai p = 0.000 < 0,05) artinya ada hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pra operasi.
Pasien pra operasi yang mendapat dukungan keluarga, tingkat
kecemasannya akan lebih ringan. Dukungan dari keluarga seperti memberi
perhatian, saran, support dan kebutuhan pembiayaan. Hal ini akan
menimbulkan semangat pada pasien dalam menghadapi operasi dan
menjalani proses pengobatan. Keluarga diharapkan agar selalu memberikan
perhatian, saran, support pada anggota keluarga yang akan menghadapi
operasi.
Selanjutnya jurnal 7 yang berjudul “Korelasi Dukungan Keluarga
Dengan Kecemasan Ibu Hamil Sebelum Operasi Sectio Caesarea Di
Rsud Karanganyar” dalam jurnal ini menjelaskan bahwa penelitian ini
bertujuan mengetahui korelasi dukungan keluarga dengan kecemasan ibu
hamil sebelum operasi Sectio Caesarea di RSUD Karanganyar. Dalam
jurnal dukungan dalam keluarga berkaitan erat dengan kebudayaan yang
kompleks pada masing-masing lingkungan keluarga, meliputi pengetahuan,
kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat, kesenian, dan kemampuan
keluarga. Hal-hal tersebut yang dapat mempengaruhi keputusan keluarga
dalam menentukan seberapa besar dukungan yang dapat diberikan kepada
ibu. Bahkan keyakinan mengenai SC yang baik jika tidak diimbangi dengan
kemampuan keluarga dalam membantu proses persalinan SC seperti halnya
biaya, maka keluarga tidak dapat memberikan dukungan yang utuh. Carmel
(2012) mengatakan bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh dalam
menangani suatu permasalahan misalnya stres pada saat persalinan dan
kelahiran.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah non eksperimen


dengan desain bersifat studi potong lintang (cross sectional) dengan
pendekatan observasional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang
akan dilakukan operasi sectio caesarea di ruang penerimaan Instalasi Bedah
Sentral RSUD Karanganyar. Sampel penelitian sebanyak 58 responden
dengan teknik sampling accidenal sampling sesuai dengan kriteria inklusi.
Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner berupa dukungan keluarga dan
kecemasan denganSTAI (State Trait Anxiety Invantory). Teknik analisis
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasiSpearman’s
rho.

Hasil penelitian terdapat korelasi dukungan keluarga dengan tingkat


kecemasan ibu hamil sebelum operasi sectio caesarea dengan p value 0,005
dengan nilai korelasi -0,351. Nilai korelasi negatif menunjukkan adanya
hubungan yang tidak searah, artinya semakin tinggi dukungan keluarga
maka akan semakin ringan tingkat kecemasan ibu hamil di ruang
penerimaan Instalasi Bedah Sentral RSUD Karanganyar.

Anda mungkin juga menyukai