Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL

Keperawatan Komunitas II
Askep Pada Populasi Rentan (Population Affected By Mental Illness)

Oleh

Nama : Nur Rifdatur Rafila


NIM :181014201643

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2021
ANALISIS JURNAL

1. Jurnal 1
a. Judul
The Relationship Between The Knowledge Of Pregnant
Women About Sectio Caesarea And Anxiety In Pre
Operative Patients In The Ikr Room On Hospital
Dr. M. Ashari Pemalang District
b. Latar belakang
Menurut WHO angka kejadian sectio caesarea mencapai
10% sampai 15% dari semua proses persalinan pada tahun 2010. Di
Indonesia angka kejadian section caesarea mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Survei nasional melalui Riskesdas pada tahun
2009 57 terjadi persalinan dengan section caesarea sebanyak
921.000 dari 4.039.000 kasus persalinan atau sekitar 22,8% dari
seluruh persalinan. Prosedur operasi ini jika pasien tidak memahami
secara benar maka akan menimbulkan kondisi cemas yang dapat
menghambat proses operasi.
Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan Juli 2018 yang
dilakukan oleh peneliti di ruang kesehatan reproduksi (IKR) RSUD
Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang didapatkan dari 10 ibu hamil
yang akan menjalani persalinan dengan sectio caesarea, dari hasil
observasi peneliti ditemukan ada 6 orang diantaranya mengatakan
was-was (cemas) dengan tingkat kecemasasn sedang dengan tanda
gejala berdebardebar, pernafasan meningkat, gelisah, berkeringat
dingin dan insomnia. Hasil wawancara singkat peneliti dengan 6
calon pasien tersebut menunjukan bahwa calon pasien section
caesarea mengalami kecemasan sedang dikarenakan selama ini
belum pernah mengetahui informasi/pengetahuan tentang prosedur
operasi tersebut seperti: sakit atau tidak, apakah proses operasinya
lama atau sebentar, biaya besar atau tidak dan apa dijamin berhasil
tanpa efek samping.Sedangkan 4 orang lainya mempunyai
kecemasan ringan dalam menghadapi persalinan dengan section
caesarea.
c. Analisis
Penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian
pendekatan cross secsional Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien yang akan menjalani persalinan dengan sectio
caesarea di Ruang IKR (Instalasi Kesehatan Reproduksi) RSUD Dr.
M. Ashari Kabupaten Pemalang selama kurun waktu penelitian.
persalinan dengan operasi sectio caesarea merupakan
intervensi medis yang mungkin dapat menimbulkan reaksi
emosional yang tidak diharapkan.tujuan darri penelitian ini
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang prosedur operasi
dengan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di Ruang
IKR RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Dalam penelitian
ini hasil analisis yang di dapatkan .Pengetahuan pasien pre operasi
yang akan menjalani operasi section caesarea paling banyak adalah
baik yaitu sebanyak 26 orang (53,3%). Kecemasan pasien pre
operasi sectiocaesarea yang paling banyak mempunyai kecemasan
ringan yaitu sebanyak 22 orang (73,4%).Tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang sectio
caesarea dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruang
IKR RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang, (ChiSquare =
0,049; p-value = 0,825).

2. Jurnal 2
a. Judul
Gambaran Kecemasan Preoperatif Sectio Caesarea dengan Anestesi
Spinal di RSIA Siti Hawa Padang
b. Latar belakang
Kecemasan adalah respons terhadap suatu ancaman yang
asalnya tidak diketahui, internal, samar-samar,atau konfliktual.
Salah satu penyebab kecemasan tersering di dunia adalah pasien
yang dinyatakan akan menjalani operasi.
Operasi SC merupakan proses melahirkan janin dengan
insisi pada bagian dinding perut (laparotomi) dan insisi pada bagian
dinding uterus (histerektomi). Operasi SC merupakan upaya yang
dilakukan untuk menolong masalah kehamilan, namun di satu sisi
operasi SC memiliki beberapa bahaya komplikasi.Nyeri pasca
operasi merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh
kecemasan preoperatif. Hasil penelitian tindakan SC dengan
anestesi regional dapat menekan angka kematian ibu (AKI).
Anestesi regional terdiri dari anestei spinal, anestesi epidural, dan
combined spinal epidural (CSE).Teknik anestesi spinal lebih banyak
dipilih karena onsetnya yang cepat dan tingkat kegagalannya rendah,
namun anestesi spinal juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan
darah dan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi
ibu dan janin.
c. Analisis
Dalam penelitian ini ditunjukkan untuk melihat gambaran
kecemasan pasien preoperatif dengan anestesi spinal di RSIA Siti
Hawa Padang. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif tentang
gambaran kecemasan pasien preoperative SC dengan anestesi spinal
di RSIA Siti Hawa Padang Periode Juli - Agustus 2018 dengan
rincian 83 pasien sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
Alam penelitian ini di dapatkan bahwa sebagian besar pasien
tidak mengalami kecemasan preoperatif (51,8%) dan dengan lebih
banyak pada tingkat kebutuhan informasi rendah (48,2%).
Kelompok usia 20 sampai 35 tahun merupakan kelompok usia
terbanyak yang mengalami kecemasan preoperatif (54%). Pasien
lulusan perguruan tinggi merupakan pasien terbanyak yang
mengalami kecemasan preoperatif (62,9%).Pasien yang belum
pernah menjalani operasi merupakan pasien terbanyak yang
mengalami kecemasan preoperatif (63%).Pasien yang telah
mendapatkan informasi seputar prosedur operasi SC merupakan
pasien terbanyak yang mengalami kecemasan preoperatif (53,3%).
3. Jurnal 3
a. Judul

Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Ibu Pre Seksio Caesarea di


RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
b. Latar belakang
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan diri untuk
mengambil tindakan mengatasi ancaman.Tindakan Sek-sio
Caesarea dengan berbagai komplikasi menimbulkan kecemasan.
Kecemasan yang berlebihan dapat mengakibatkan terhambatnya
rencana proses operasi persalinan. Adanya pelayanan rumah sakit
yang profesional dan berkuali- tas penting untuk menjamin proses
operasi persalinan berjalan dengan lancar sehingga dapat
mengurangi perasaan cemas.Tindakan operasi seperti seksio
caesarea merupakan salah satu bentuk intervensi medis terencana
yang biasanya berlangsung lama, dan memerlukan pengendalian
pernafasan, sehingga sangat beresiko terhadap keselamatan jiwa
seseorang dan dapat membuat pasien dan keluarga cemas. Pasien
yang akan melahirkan biasanya mengalami masalah-masalah
psikologis yang berupa reaksi emosi sebagai manifestasi gejala
psikologis, sebab tindakan yang akan dilakukan baik pembedahan
maupun tindakan pertolongan persalinan merupakan ancaman
potensial maupun aktual pada integritas seseorang yang dapat
membangkitkan stress fisiologis maupun psikologis.
c. Analisis
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
tingkat kecemasan ibu pre seksio caesarea di RSIA Kasih Ibu dan
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan
metode analitik dengan rancangan crossectional. Pengambilan
sampel dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data
dilakukan pada tanggal 12 Oktober-12 Desember 2012. Instrumen
yang digunakan adalah HARS untuk mengukur tingkat kecemasan
pada ibu pre seksio caesarea dan kuesioner kualitas pelayanan untuk
mengukur kualitas pelayanan di masing-masing rumah sakit.
Dalam jurnal ini peneliti melihat tingkat kecemasan di antara
2 rumah sakit di nilai berdasarkan dari umur responden,tingkat
pendidikan,dan pelayanan dari masing-masing rumah sakit,yang
memengaruhi tingkat kecemasan dari ibu hamil yang akan
melakukan presecsio cesarean. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kecemasan antara
responden di RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Seksio Sesarea dengan berbagai macam komplikasinya
merupakan suatu ancaman bagi orang yang akan menjalani tindakan
tersebut. Sejalan dengan hal itu pada Heryanti dan Dara dalam
penelitiannya menyatakan bahwa ibu yang melahirkan dengan
seksio sesarea cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan ibu yang melahirkan normal. Rumah
Sakit sebagai organisasi kesehatan dengan segala fasilitas
kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam
meningkatkan kesehatan dan mencapai ke- sembuhan baik fisik,
psikis, maupun sosial.Tujuan kesehatan tidak hanya memulihkan
kesehatan pasien secara fisik tetapi sedapat mungkin diu payakan
menjaga kondisi emosi dan jasmani pasien menjadi nyaman.
Dukungan emosional yang diberikan oleh pelayanan kesehatan
menjadi hal yang utama dan penting, hal ini didukung oleh
penelitian Sustiaty yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
terhadap kecemasan pada ibu yang akan menghadapi proses
persalinan.Dimana semakin baik layanan yang diberikan oleh pihak
rumah sakit maka semakin menurun pula tingkat kecemasan pasien
tersebut dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian disarankan
agar masyarakat lebih memahami kondisi emosional ibu yang akan
menghadapi tindakan seksio caesarea, serta dapat memberikan
konstribusi dukungan emosi bagi ibu. Bagi rumah sakit, agar lebih
meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai yang diharapkan pasien.
4. Jurnal 4
a. Judul
Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Sectio Caesarea Di Rumkit Tk Iv 02.0.01 Zainul Arifin
Kota Bengkulu
b. Latar belakang
Angka persalinan dengan metode sesar telah meningkat di
seluruh dunia dan melebihi batas kisaran 10%-15% yang
direkomendasikan World Health Organization (WHO) dalam upaya
penyelamatan nyawa ibu dan bayi.
Operasi Sectio Caesarea merupakan tindakan yang banyak
menimbulkan kecemasan. Kecemasan terjadi ketika seseorang
merasa terancam baik fisik maupun psikologisnya. Kecemasan
adalah gangguan alam perasaan yang di tandai dengan perasaan
ketakutan atau kekawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas,kepribadian masih tetap
utuh,prilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas-batas normal.
c. Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan
pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio
caesarea di Rumkit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin tahun 2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang akan menjalani
persalinan dengan Sectio Caesarea di Ruang Hesti Rumkit TK IV
02.07.01 Zainul Arifin pada bulan Juni-Juli 2019. Teknik sampling
dengan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42
orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data
primer dengan wawancara dan lembar kuisioner. Analisis yang
digunakan korelasi rank spearman (Rho).
Dalam penelitian ini menggambarkan tingkat pengertahuan
dengan kejadian kecemasan pada pasien pre operative caesarea,
Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan antara pengetahuan
dengan tingkat kecemasan pre operasi pada pasien Sectio Caesarea
di Rumkit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin. Hasil penelitian ini
diharapkan bidan dapat memberikan tambahan informasi dan
pengetahuan tentang proses pembedahan pada pasien pre operasi
kepada pasien dan juga keluarga, serta memberikan dukungan yang
positif sehingga dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan
pada pasien sebelum dilakukan operasi Sectio Caesarea di Ruang
Hesti Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin.
5. Jurnal 5
a. Judul
Frecuencia de ansiedad preoperatoria y factores asociados en
gestantes programadas a cesárea
b. Latar belakang
Kecemasan dapat menjadi karakteristik dari kepribadian
seseorang, atau dapat juga merupakan perilaku yang disebabkan
oleh peristiwa penting yang lewat dan disadari atau tidak disadari
dianggap berisiko. Kasus pertama disebut kecemasan sifat dan yang
kedua, kecemasan Negara. Keadaan kecemasan biasanya
diekspresikan oleh disforia dan mengandung elemen somatik dan
psikologis. Yang pertama berasal dari stimulasi sistem saraf
vegetatif, dengan peningkatan tonus simpatis. Yang terakhir adalah
hasil dari stimulasi sistem limbik dan korteks serebral.
Kecemasan pra operasi (PA) adalah jenis kecemasan
keadaan, terjadi pada pasien yang akan menjalani prosedur
pembedahan. Hubungan antara PC dan kebutuhan untuk
menggunakan obat anestesi atau analgesik dosis tinggi,morbiditas
atau nyeri pasca operasi yang lebih besar,memperpanjang masa
tinggal di rumah sakit atau memperpanjang pemulihan.
c. Analisis
Dalam penelitian ini menjelaskan terkait dengan bagaimana
frekuensi kecemasan yang terjadi pada pasien preoperative caesarea
dan faktor terkait.Faktor pengkondisian yang berbeda, terutama
usia, pendidikan,kesehatan, budaya dan sosial, dapat membuat
beberapa orang menganggap pembedahan atau anestesi sebagai
berbahaya dan karenanya mengalami kecemasan.
Teramati bahwa 9,2% dari kelompok wanita hamil yang
sehat, yang tinggal di Karibia Kolombia, dan hamper menjalani
operasi caesar, mengalami (kecemasan pra operasi)AP. Kebutuhan
akan lebih banyak informasi tentang pembedahan atau anestesi
dikaitkan dengan kehadiran PA yang sepuluh kali lebih besar.
Jumlah kerabat di ruang tunggu berkorelasi negatif dengan AP,
meskipun ukuran koefisien korelasi ditafsirkan sebagai dapat
diabaikan.

6. Jurnal 6
a. Judul
Level Of Anxiety Of Pregnant Mother In Facing Sectio Caesarea
Operations In Dkt Sidoarjo Hospital
b. Latar belakang
Ibu yang menjalani persalinan dengan operasi Sectio
Caesarea dapat mengalami kecemasan karena belum pernah
mengalami pembedahan atau tidak mengetahui tindakan yang harus
dilakukan.Sectio caesarea merupakan persalinan buatan, dimana
janin dilahirkan melalui sayatan di dinding perut dan dinding rahim
dengan sayatan uterus utuh dan berat janin di atas 500 gram
(Sarwono, 2005).
Angka kejadian sectio caesarea di dunia pada tahun 2010
berdasarkan WHO mencapai 10% sampai 15% dari seluruh proses
persalinan. Di negara maju angka persalinan seksio sesarea
mencapai 15% dari sebelumnya 5% pada 2010. Sedangkan di negara
berkembang seperti Kanada jumlah seksio sesarea mencapai 21%
dari seluruh persalinan (Husna, 2012).Di Indonesia persalinan
dengan metode sectio caesarea bukan hal baru lagi.Hal ini
dibuktikan dengan peningkatan jumlah operasi caesar dalam
20 tahun terakhir di Indonesia dari 5% menjadi 20% pada tahun
2010 (Depkes RI,2012).Berdasarkan data Rekam Medis Rumah
Sakit DKT Sidoarjo pada Januari 2017 Desember 2017 jumlah
operasi sebanyak 1.959 diantaranya yang menjalani operasi caesar
sebanyak 1.272 pasien (65%).
Kecemasan merupakan pengalaman emosional dan subjektif
seseorang. Keadaan emosional ini biasanya merupakan pengalaman
individu subjektif,tidak diketahui secara spesifik penyebabnya
(Hawari, 2008). Kecemasan seseorang saat akan menjalani operasi
Sectio caesarea jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi
semakin rumit yang dapat membahayakan dan membahayakan
pasien sendiri, karena dapat menyebabkan kesulitan dalam proses
pembedahan, membahayakan keselamatan pasien dan juga
meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan.ditanggung oleh pasien
dan keluarganya. Karena itu tugas kita, petugas kesehatan harus bisa
membantu agar pasien yang akan menjalani operasi Sectio caesarea
agar kecemasannya bisa terkontrol, berkurang dan tidak khawatir
jika memungkinkan, sehingga pasien merasa nyaman.
c. Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan
ibu preoperative sectio caesarea di Ruang Bersalin RS
DKT Sidoarjo.Desain penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien yang akan menjalani persalinan dengan
operasi caesar di Ruang Bersalin Rumah Sakit DKT Sidoarjo.
Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling. Instrumen
yang digunakan adalah Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)
yang diadopsi dari buku Stress, Anxiety, and Depression
Management (Hawari, 2004), yang memuat 14 gejala psikologis
kecemasan.
Dalam jurnal di jelaskan,Kesiapan seseorang dalam
menjalani bagian proses operasi operasi caesar sangat berperan
dalam meningkatkan kecemasan seseorang dalam menghadapi
operasi caesar. Hal ini disebabkan kurangnya persiapan mental,
kurangnya informasi, pengetahuan, dan kesiapan finansial yang
kurang dibandingkan dengan yang terindikasi operasi elektif, orang
yang belum atau belum siap menghadapi tantangan akan memiliki
tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Respon kecemasan seseorang
tergantung pada kesiapan pribadi, pemahaman dalam menghadapi
tantangan, harga diri, dan mekanisme koping yang digunakan serta
mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk mengatasi
kecemasannya, antara lain dengan menekan konflik, dorongan yang
tidak dapat diterima secara sadar, tidak mau memikirkan hal-hal
yang kurang menyenangkan baginya (Stuart, 2007).
Hasil dari penelitian di dapatkan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan ibu preoperatif sectio
caesarean terbanyak adalah kecemasan sedang sebanyak 25 orang
(50%). Tingkat kecemasan ibu yang akan menjalani operasi caesar
adalah kecemasan sedang, sehingga diperlukan perawatan khusus
oleh petugas kesehatan. Penanganan yang dapat diberikan berupa
penyuluhan kesehatan tentang prosedur pembedahan dan
penanganan pasca bedah. Selain itu memberikan ilmu kepada
keluarga agar terus memotivasi para ibu yang akan menghadapi
operasi caesar.
7. Jurnal 7
a. Judul
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pasien Pre
Sectio Caesarea Di Rsia Stella Maris Medan
b. Latar belakang
Perubahan psikologis yang dialami seorang wanita yang
sedang hamil, dapat menimbulkan masalah diantaranya yaitu,
merasa cemas (khawatir). Rasa cemas pada kondisi kehamilannya
dan proses persalinannya. Perubahan psikologis ini dapat berjalan
normal apabila ibu hamil tersebut merasa nyaman.Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi yaitu dengan adanya dukungan, baik dari
suami, orangtua, anak, orang-orang yang ada disekelilingnya bahkan
dari tenaga kesehatan.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui
observasi dan wawancara terhadap 10 pasien pre operasidi RSIA
Stella Maris Medan, didapatkan hasil 6 orang pasien mengatakan
merasa cemas. Pasien yang mengatakan cemas terlihat gelisah dan
sering bertanya tentang proses tindakan operasi dan bagaimana
setelah operasi.
c. Analisis
Dalam penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis
hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre
operasi Sectio Caesarea di RSIA Stella Maris Medan. Jenis
penelitian ini yaitu deskriptif korelasi. Populasi penelitian sebanyak
209 orang yaitu seluruh pasien yang akan menjalani Sectio Casarea.
Sampel dalam penelitian sebanyak 30 orang, dengan menggunakan
teknik accidental sampling.Analisis datadengan menggunakan uji
chi square.
Dalam jurnal di jelaskan bahwa,dukungan yang diberikan
keluarga seperti dukungan informasional,dimana keluarga
memberikan nasehat,saran,dukungan jasmani maupun rohani.
Dukungan emosional dari keluarga,yang meliputi dukungan yang
diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan (Friedman, 2003). Responden yang
kurang mendapat dukungan keluarga, seperti dalam hal keluarga
kurang memberikan perhatian dan semangat pada pasien untuk
mengatasi rasa takut saat akan mengikuti operasi dan kurangnya
dukungan dalam mengatasi komplikasi akibat operasi. Akibat dari
kurangnya dukungan keluarga, pasien merasa kurang diperhatikan
sehingga merasa diasingkan, merasa dianggap tidak dicintai dan
tidak berharga.
Hasil penelitian diperoleh diperoleh bahwa mayoritas pasien
mendapat dukungan keluarga dan tingkat kecemasan mayoritas
ringan, hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.000 < 0,05) artinya
ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan pasien pra operasi. Pasien pra operasi yang mendapat
dukungan keluarga, tingkat kecemasannya akan lebih ringan.
Dukungan dari keluarga seperti memberi perhatian, saran, support
dan kebutuhan pembiayaan. Hal ini akan menimbulkan semangat
pada pasien dalam menghadapi operasi dan menjalani proses
pengobatan. Keluarga diharapkan agar selalu memberikan
perhatian, saran, support pada anggota keluarga yang akan
menghadapi operasi.
8. Jurnal 8
a. Judul
Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
b. Latar belakang
Di Indonesia secara umum jumlah persalinan sectio caesarea
adalah sekitar 30-80% dari total persalinan. Beberapa kerugian dari
persalinan yang di jalani melalui bedah ceasearea yaitu adalah
penurunan 75% rasio kematian maternal. Di negara-negara sedang
berkembang, frekuensi dilaporkan berkisar 0,3-0,7% sedangkan di
negara negara maju angka tersebut lebih kecil yaitu 0,05% - 0,1%.
Berdasarkan data yang diperoleh di Indonesia terjadi peningkatan
angka caesarea sekitar 90% dari mobiditas pasca operasi (Depkes
RI, 2013). Hasil riset kesehatan dasar menunjukn kelahiran bedah
sectio caesarea di Indonesia sebesar 9,8% dengan angka sectio
caesarea di kalimantan barat sebesar 9,3% dan di Pontianak 38,5%
(653 kasus dari 1696 kasus) serta khusus di daerah singkawang pada
tahun 2015 kasus section caesarea berjumlah 713 kasus, dimana
porsi porsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terhendah di
Sulawesi Tenggara (3,3%) (Riskeasdas,2013).
Kecemasan dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti takut
nyeri pembedahan, takut terjadi perubahan fisik, takut atau cemas
mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempuyai
penyakit yang sama, takut menghadapi ruang operasi, takut
kematian, takut operasi gagal (Hipkabi, 2014). Keluarga juga dapat
disebut sebagai unit dalam pelayanan kesehatan karena keluarga
sebagai suatu kelompok individu didalam keluarga dapat
menibulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah
kesehatan individu di dalam keluarga mulai dari awal sampai akhir
akan dipengarui oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran utama
dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan
bukan individu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat
kesehatan yang diinginkan. Keluarga juga memeliki fungsi afektif
yang meliputi saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling
menerima dan mendukung (Padila, 2012).
c. Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
sectio caesarea. Penelitian menggunakan desain cross sectional,
cara pengambilan sampel dengan sistem consecutive sampling.
Hasil wawancara mengenai cara memberikan dukungan mental
untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien sebelum
melakukan operasi di antaranya membantu pasien mengetahui
tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien sebelum operasi,
memberkan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal
yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, memberi
kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang
segala prosedur yang ada. Memberi kesempatan pada pasien dan
keluarga untuk berdoa bersama-sama sebelum pasien diantar
kekamar operasi, mengoreksi pengertian yang salah tentang
tindakan pembedahan dan hal lain-lain karena pengertian yang salah
akan menimbulkan kecemasan pada pasien.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dukungan keluarga
berhubungan dengan tingkat kecemasan. Dukungan keluarga yang
baik dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien.
Dalam mengatasi kecemasan pasien peneliti memberikan
penyuluhan mengenai section caesarea, berinteraksi dengan
responden dan keluarga sesering mungkin dan juga mengajarkan
tehnik relaksasi yaitu nafas dalam. Selain itu peneliti juga
menjelaskan tugas dan fungsi keluarga juga pentingnya dukungan
keluarga terhadap pasien pre operasi. Peningkatan kecemasan yang
dialami oleh pasien pre sectio caesarea dapat menyebabkan tekanan
nadi pasien meningkat kemudian gagal untuk menjalani operasi
sehingga dapat meningkatkan terjadinya komplikasi.
9. Jurnal 9
a. Judul
Korelasi Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil
Sebelum Operasi Sectio Caesarea Di Rsud Karanganyar
b. Latar belakang
Di Indonesia angka kejadian Sectio Caesarea menurut
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia atau SDKI pada tahun
2012 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8 dari
seluruh persalinan. Di DKI Jakarta angka persalinan dengan Sectio
Caesarea sekitar 19,9% pada tahun 2013 (Hapsari, D &Tuti, H,
2018). Tingginya angka kejadian Sectio Caesarea tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut penelitian
Mulyawati dkk (2011) dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
berhubungan dengan persalinan Sectio Caesarea adalah usia ibu,
paritas, dan kejadian anemia. Dewasa ini kelahiran melalui Sectio
Caesarea telah menjadi trend global, namun hal ini tidak
menjadikan proses Sectio Caesarea terbebas dari keluhankeluhan
post pembedahan. Prosedur pembedahan dapat memberikan suatu
reaksi emosional seperti ketakutan, marah, gelisah, dan kecemasan
bagi pasien sebelum menghadapinya
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Karanganyar
pada bulan september sampai dengan November 2019 rata-rata
pasien yang menjalani tindakan sectio caesarea berjumlah 113
pasien. Jumlah pasien dengan multigravida sebanyak 63 pasien
sedangkan pasien dengan primigravida sebanyak 50 pasien. Tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea sekitar 5- 30%
dari 50 pasien, data tersebut diperoleh dari rekam medik pasien di
RSUD Karanganyar. Peneliti melakukan wawancara terhadap 10
pasien pre operasi sectio caesarea di ruang penerimaan Instalasi
Bedah Sentral RSUD Karanganyar, 3 dari 10 pasien mengatakan
bahwa mereka cemas akan melakukan operasi.
c. Analisis
Dalam jurnal menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan
mengetahui korelasi dukungan keluarga dengan kecemasan ibu
hamil sebelum operasi Sectio Caesarea di RSUD Karanganyar.
Dukungan dalam keluarga berkaitan erat dengan kebudayaan yang
kompleks pada masing-masing lingkungan keluarga, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat, kesenian,
dan kemampuan keluarga. Hal-hal tersebut yang dapat
mempengaruhi keputusan keluarga dalam menentukan seberapa
besar dukungan yang dapat diberikan kepada ibu. Bahkan keyakinan
mengenai SC yang baik jika tidak diimbangi dengan kemampuan
keluarga dalam membantu proses persalinan SC seperti halnya
biaya, maka keluarga tidak dapat memberikan dukungan yang utuh.
Carmel (2012) mengatakan bahwa dukungan keluarga sangat
berpengaruh dalam menangani suatu permasalahan misalnya stres
pada saat persalinan dan kelahiran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah non
eksperimen dengan desain bersifat studi potong lintang (cross
sectional) dengan pendekatan observasional. Populasi penelitian ini
adalah semua pasien yang akan dilakukan operasi sectio caesarea di
ruang penerimaan Instalasi Bedah Sentral RSUD Karanganyar.
Sampel penelitian sebanyak 58 responden dengan teknik sampling
accidenal sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Alat ukur
penelitian menggunakan kuesioner berupa dukungan keluarga dan
kecemasan denganSTAI (State Trait Anxiety Invantory). Teknik
analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji
korelasiSpearman’s rho.
Hasil penelitian terdapat korelasi dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan ibu hamil sebelum operasi sectio caesarea
dengan p value 0,005 dengan nilai korelasi -0,351. Nilai korelasi
negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah, artinya
semakin tinggi dukungan keluarga maka akan semakin ringan
tingkat kecemasan ibu hamil di ruang penerimaan Instalasi Bedah
Sentral RSUD Karanganyar.

Anda mungkin juga menyukai