Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muh Rudy Rezky Parera

NIM : 3351201506
Kelas :C

Tadi sudah di bahas tentang persaingan sesama jenis, kini bagaimana sikap
terhadap Pemasok (Supplier). Ini jadi penting bagi Industri Farmasi Indonesia.
Kenapa? Indonesia sudah mampu buat obat jadi sendiri (95%) sisanya impor. Befa
dgn Malaysia, Singapura dan Filipina. Ketiga negeri ini punya industri farmasi cuma
sedikit. Banyak impor obat jadi.
Kendala utama industri farmasi Indonesia adalah bahan baku belum bs bilin sendiri.
Hampir semua diimpor termasuk gula.
Bila Anda ke Singapore, Malaysia, Brunai, Filipina maka banyak didapati obat-obat
buatan Inggris, Australia, Ameriks dll. Di Indonesia hampir gak pernah terlihat ada
obat buatan luar nageri. Kenaps ? Mereka hanya sedikit punya industri farmas. Kita
95% obat buatan dlm negeri. Teoritis harusnya murah' krn buatan sendiri. Tp
nyatanya tidak. Kenapa? Krn hampir semua bahan bakunya diimpor daroi Cina dan
India.
Apa hubungannya dgn Teori Michael Porter? Lihat Bagan, hubungan antars
yg ditengah dengan Pemasok(atas) dan Pembeli(bawah) adalah bargaining, tawar
menawar. Bila pemasoknya banyak maka kita bisa pilih mana yg pasokannya bagus
dan murah serta syarat pembayaran yg ringan. Tapi bila pemasok cuma satu atau
dua maka kita tak banyak pilihan ini, artinya kita diatur oleh pemasok atau pembeli
dan ini bahaya. Contoh pabrik kecap cap Bango, berapa dia jual dan brp kita beli,
yang menentukan Unilever. Klo Unilever bilang produksi bulan depan mis. 1000
botol saja dan harganya 10rb. Maka Pabrik Bango hsrus nurut klo gak gak ada
pembeli! Atau sebaliknya (baca artikel ttg Mie Instan Supermi yg akhirnya dimiliki
oleh Indofood) atau nanti bila Anda kerja di apotek Anda harus bayar tunai klo mau
pesan Narkotiks ke PBF Kimia Farma. Beda dgn pesan obat lainnya bayar kredit 1
bulan.
Kesimpulan bila kita ditengah maka Pemasok dan Pembeli harus banyak tidak boleh
satu, nanti kita didikte.
Nah, begitu nasibnya industri farmasi Indonesia, harga dan syarat pembayaran
bahan baku diatur oleh Cina atau India melalui PBF Bahan Baku, contoh Brataco.
Industri Farmasi supaya tidak diatur semena2 oleh PBF lalu bikin PBF sendiri. Atau
bikin apotek2 sendiri. Tapi menurut Undang2 Persaingan Usaha (Anti Monopoli) ITU
DILARANG. Lihat bagan bab Integrasi vertikal fowatd or backwards. Lalu Undang2
tsb "diakali" Kalbe PBFnya Enseval, Sanbe, Bina Sanprima dll. Orang Indonesia
terkenal paling jago ngakali peraturan (kita jg gitu kan?).
Yang sehari2 lebih sering nampak adalah ASTRA. Ada Toyota Astra ada Astrapart
ada Astra Service. Semua pakai nama Astra tapi perhatikan PTnya beda-beda.
Nah itu dua kekuatan Mporter sekarang dua lainnya yaitu New Entrance (Pendatang
Baru) dan Produk Pengganti (Substitution).
(1) Bila ada satu ptoduk laku di pasar, apa yg terjadi selanjutnya? Semua org mau
bikin yg serupa kan? Gimana menghadapinya?
Kuliah lanjut baca diktat ! Spy jgn ada NE maka mutu dan produk susah ditiru, selalu
one step ahead, inovasi, diferensiasi, ada dimana2 harga semurah mungkin (baca
konsep produksi dll). Spy murah harus produksi otomatis massal
Contoh Indomie pabrik di Padalarang (Rumah Aliyah Unjani) sdh ban berjalan
masuk terigu tepung telur fll keluar sdh jadi tinggsl kemas. Contph lainnya varian
baru terus kemaren Korea kino rendang, spy hak kekejar pesaing apalagi NE.
Perhatikan produsen mie instan +/- lima saja itupun lebih dari 50% dikuasai oleh
Indomie Supermie dan Sarimi, semua Indofood, baca diktat.
Terakhir Substitusi. Substitusi Nasi sekarang mie substitusi mie apa. Supaya tidak
pindah ke mie maka ada nasi goreng, bubur dll.Obat flu apa itu ? Substitusi dan
kombinasi analgetik antipiretika, antihis, antitussive expectorant dll
Metamizole/Antalgin kini digantikan oleh parasetamol.Tetracycline gagal exist. Baca
diktat selengkapnya ttg Michael Porter.
Klo yg besar "atut pajak" tinggal sewa Akuntan Publik lebih gampang lebih murah.
Malahan lihat struk2 pembelian Transmart, Carefour, Lotte, Yogya, Griya, semua di
pool pd satu PT saja.
Hampir semua industri farmasi yg bvrsar dan sedang punya PBF sendiri dgn nama
yg beda, baca lg ttg Kalbe Sanbe
Di Mall-Mall anda lihat kan Guardian lalu Century. (Pharos)
Bagus tanyanya. Jawabnya dgn contoh. Anda mau bikin sendiri mie jadinya lebih
mahal lebih murah? Mahal kan tapi knp Indofood bikin mie (instan lg) lebih
murah/mahal dpd mie telor/basah? Kan lebih murah kpk bisa? Liat kuliah berikut.
Betul, dlm skala ekonomi perusahaan (mikroekonomi) perusahaan akan pilih yg
bagus tp murah (PE). Dlm skala nasional ((makroekonomi) impor menyedot devisa.
Solusinya bikin pabrik bahan baku dlm negeri yg bersaing. Ada jg yg nanya gak kuat
bersaing lallu mati or take overasing?
Ada real story, baca diktat ttg psbrik parasetamol Indonesia
1) Pd tahun 90an pab obat klo mau bikin tablet bahan baku ex Cina krn murah tp klo
bikin sirup (terpaksa) beli dlm negeri
Kenapa? Larutan tak cokklat tp lebih mahal. Lalu pabrik dibeli Korea dan hidup sd
kini. Kok bisa?? Korea bikin parasetamol utk tab dgn harga = impor tp juga
parasetamol utkk sirop yg lebih mahal
Kesimpulan Korea dan Cina lebih cerdik dpd kkits yg msunya gampang
Pengusaha lihay pemerintah telmi
Betul !!! Saya mau tanya Anda dpt resep Amoxsan (amox termahal 6-7rb per kapsul)
mau gak ganti dgn generik yg 6-7ratus prr kaplet? Mikiiiir lama kan? Eah jgn2 yg
murah itu KW? Gitu cara pikir kita akibatnya supaya tahu ya. Amoksisilin terlaku di
Indonesia adalah Amoxsan !!!! Yg punya pabrik apoteker ITB nama Bun San maka
psbriknya Sanbe. Sekarang ddh punya bbrp unit trrakhir unit parentral di Cimareme
dan unit tablet di Leuwigajah semua dekkat Unjani
Itu belum semua, dia beli industri farmasi Capri khusus utk bikin Amoxsan. Masih
belum. Di Bdg bikin rumah sakit Santosa (nama dia kini) ada dus RS. Sudah? Belum
dia. Bikin beli Hotel Holiday Inn di Dago
Stigma org Indonesia dan obat paten. Percis !!! Di Indonesia obat paten cuma 5%
doang ug dikatakan obat paten oleh orang itu adalah obat generik yg diberi merek.
Branded Generics
Produk bagus harga murah . Masak bisa ? Bisa ingat kembali lahirnya mi instan
tahun 80an. Kini ngalahin mi basah telor. Ya tapi lama amat 30-40 thn. Nah disinilah
soal mmental manusia tropis Indonesia maunya gampanng klo bisa gratis. Budaya
instan dampaknya seumur2 kita ttp negara konsumen spt yg fiinginkan Cina USA
dan ternyata kita juga.
Semua dibuat di Indonesia oleh pabrik asing sebagian besar lokasi di Bogor-Jakarta
bukan impor standarnya apa? CPOB Indonesia gak mau cpob pabrik asal rugi dong.
Klo dapat obat perhatikan reg mis Generik (G) Bermerek (D)
Contoh Norvask Pfizer dan Tensivask Kalbe kedua2nya registrasinya DKL beda dgn
Cardioaspirine DKI Dagang (D) Obat Keras (K) Lokal (L) klo DKI impor (I)
Lalu nanya lagi masak Aspirin masuk obat kerss (K) ? Aspiron sbg antipyretic dan
analgesik itu benas tp aspirin utk pengencer darah itu obat keras.
Kuliah lanjjut baca diktat ! Spy jgn ada NE maka mutu dan produk susah ditiru,
selalu one step ahead, inovasi, diferensiasi, ada dimana2 harga semurah mungkin
(baca konsep produksi dll). Spy murah harus produksi otomatis masal
Contoh Indomie pabrik di Padalarang (Rumah Aliyah Unjani) sdh ban berjalan
masuk terigu tepung telur fll keluar sdh jadi tinggsl kemas. Contph lainnya varian
baru terus kemaren Korea kino rendang, spy hak kekejar pesaing apalagi NE.
Perhatikan produsen mie instan +/- lima saja itupun lebih dari 50% dikuasai oleh
Indomie Supermie dan Sarimi, semua Indofood, baca diktat.
Terakhir Substitusi.
Substitusi Nasi sekarang mie substitusi mie apa. Supaya tidak pindah ke mie maka
ada nasi goreng, bubur dll
Obat flu apa itu ? Substitusi dan kombinasi analgetik antipiretika, antihis, antitussive
expectorant dll. Metamizole/Antalgin kini digantikan oleh parasetamol. Tetracycline
gagal exist.Baca diktat selengkapnya ttg Michael Porter.

SEKEDAR WARNING SUPAYA JANGAN ABAI.. KRONOLOGI PERISTIWANYA :


1) ANAKNYA NYOPIR GRAB UTK CICILAN MOBIL
2) HABIS LEBARAN IBUNYA YG COMORBID DEMAM TINGGI DIBAWA KE RS
POSITIF, ANAKNYA OTG BAPAKNYA POSITIF BBRP TETANGGA POSITIF.
TOTAL 8 POSITIF 5 MSSUK RS
3) SEMINGGU YL IBU MENINGGAL TADI MAL BAPAKNYA MENINGGAL
TINGGAL ANAK OTG DAN ADIK2NYA PENYESALAN JADI YATIM PIATU
TRAGIS HANYA KARENA ABAI TAK PAKAI MASKER DAN MAKAN DILUAR
Pagi tadi saya pergi ke pasar Santa di Kebayoran belanja sayur-sayur dan
buah Indonesia segar dan bumbu-bumbuan, sambil ngobrol dengan beberapa
pedagang di sana. Bu Rahayu pedagang buah bercerita akibat pandemi Covid-19
pembeli di pasar menurun, namun mereka bertahan dan tetap bekerja tak
menyerah. Bu Runingsih pedagang sayur yang meneruskan usaha ibunya yang
sudah 15 tahun, bahkan mulai melayani pembeli secara online, dan mengantar
barang belanja menggunakan jasa ojek online. Ibu pedagang bumbu gulai, rendang
juga melayani pemesanan dan pengiriman bumbu ke pelanggan.
Luar biasa daya juang dan kreativitas mereka.
Bu Runingsih juga bercerita ia menerima Bantuan produktif usaha mikro (BPUM) Rp
2,4 juta dan Rp 1,2 juta dari Pemerintah yang bermanfaat untuk menambah modal
bahan jualannya.
Dia bercerita, anaknya yang masih SMP juara kelas dan mendapat bea siswa dari
pemerintah.
Ibu pedagang bumbu menyampaikan kekhawatirannya membaca berita tentang
pajak sembako yang dikhawatirkan menaikkan harga jual.
Saya jelaskan pemerintah tidak mengenakan pajak sembako yang dijual di pasar
tradisional yang menjadi kebutuhan masyarakat umum.
Pajak tidak asal dipungut untuk penerimaan negara, namun disusun untuk
melaksanakan azas keadilan.
Misalnya beras produksi petani kita seperti Cianjur, rojolele, pandan wangi, dll yang
merupakan bahan pangan pokok dan dijual di pasar tradisional tidak dipungut pajak
(PPN). Namun beras premium impor seperti beras basmati, beras shirataki yang
harganya bisa 5-10 kali lipat dan dikonsumsi masyarakat kelas atas, seharusnya
dipungut pajak.
Demikian juga daging sapi premium seperti daging sapi Kobe, Wagyu yang
harganya 10-15 kali lipat harga daging sapi biasa, seharunya perlakukan pajak
berbeda dengan bahan kebutuhan pokok rakyat banyak.

Itu asas keadilan dalam perpajakan yang lemah dibantu dan dikuatkan dan yang
kuat membantu dan berkontribusi.

Dalam menghadapi dampak Covid yang berat, saat ini Pemerintah justru
memberikan banyak insentif pajak untuk memulihkan ekonomi. Pajak UMKM, pajak
karyawan (PPH 21) dibebaskan dan ditanggung pemerintahan.
Pemerintah membantu rakyat melalui bantuan sosial, bantuan modal UMKM seperti
yang telah diterima pedagang sayur di Pasar Santa tersebut, diskon listrik rumah
tangga kelas bawah, internet gratis bagi siswa, mahasiswa dan guru.
Pemerintah juga memberikan vaksin gratis dan biaya rawat gratis bagi yang terkena
Covid.
Inilah fokus pemerintah saat ini, yaitu melindungi rakyat, ekonomi dan dunia usaha
agar bisa tidak hanya bertahan namun pulih kembali secara kuat.
Semangat para pedagang untuk bangkit sungguh luar biasa.
Ayo kita jaga dan pulihkan bersama ekonomi kita.
Jangan lupa untuk terus patuhi protokol kesehatan saat melakukan berbagai
aktivitas!
“Jangan mudah termakan hasutan”

Jakarta, 14/6/21

Anda mungkin juga menyukai