Laporan Praktikum Teknik Pemisahan - Mulangsari Fadzia Umardi
Laporan Praktikum Teknik Pemisahan - Mulangsari Fadzia Umardi
“PENGENDAPAN SELEKTIF”
Mahasiswa:
_____________Mulangsari Fadzia Umardi_______
Asisten Praktikum:
Kartini Megasari, M.Eng.
B. Teori
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang
tidak murni atau berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Perlu teknik tentu untuk memisahkan dan mengkuantifikasi senyawa tersebut
dari campurannya. Salah satu teknik pemisahan tersebut adalah
pengendapan (Day dan Keman, 1998).
Dasar pemisahan dengan metode pengendapan adalah perbedaan
kelarutan analit (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat
komponen lain yang tidak diinginkan (Day dan Keman, 1998). Metode
pengendapan membutuhkan pemahaman yang memadai tentang reaksi
pengendapan meliputi:
1. Kelarutan endapan
Kelarutan endapan bergantung pada suhu, tekanan, kemurnian larutan
dan komposisi pelarut. Umumnya kelarutan endapan meningkat dengan
kenaikan suhu sehingga perubahan kelarutan dengan perubahan suhu
dapat menjadi dasar pemisahan (Keenan, 1991).
C. Metodologi
D1. Alat
1. Gelas beker 100 mL 2 buah
2. Gelas beker 250 mL 2 buah
3. Kertas saring halus
4. Oven
5. Furnish
6. Desikator
7. Neraca analitik
8. Krus porselin
9. Lampu spirtus
10. Pipet tetes
11. Pengaduk gelas
12. Corong
13. Erlenmeyer 250 mL 2 buah
14. Buret 50 mL
15. Botol akuades
16. Kaki tiga dan kasa
17. Gelas arloji
18. Gelas ukur 50 ml dan 10 ml
19. Termometer
20. Statif dan klem
21. Cawan porselen
D2. Bahan
1. NaCl 5%
2. NaOH 5%
3. H2O2 1:1
4. NH4OH 2%
5. NH4OH 1:1
6. NH4OH 0.5%
7. HCl 1:1
8. KI 1 N
9. Na2S2O3 0.1 N
10. Indikator amilum
11. Aquadest
D3. Prosedur
1. Pemisahan dan Penentuan Kadar Perak
a. Sampel sebanyak 25 mL dimasukkan ke dalam gelas beaker.
b. Ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl 5% lalu diaduk
hingga terbentuk suspensi.
c. Suspensi dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk sampai
larutan bagian atas jenuh dan endapan terbentuk.
d. Larutan diuji dengan diteteskan larutan NaCl.
e. Larutan ditutup dan didiamkan di ruang gelap selama 15 menit.
f. Kertas saring ditimbang kemudian larutan disaring sebagai
filtrat A.
g. Kertas saring berisi endapan dipanaskan lalu dimasukan ke
dalam oven dengan suhu 110-130°C selama 30 menit.
h. Ditimbang endapan sebagai berat AgCl.
Volume sampel = 25 mL
Massa Ag = 2,5 gr
2. Massa Besi
Massa Fe = 2,5 gr
3. Massa Cr
Massa Cr = 0,025 gr
4. Pembahasan
2. Penentuan Besi
Percobaan ini menggunakan filtrat A dari percobaan sebelumnya
kemudian ditambahkan NaOH 5% panas yang akan menghasilkan
endapan putih akibat terbentuknya besi(II) hidroksida. Fungsi penambahan
H2O2 adalah sebagai reagen pereduksi yang akan membentuk endapan
berwarna hijau kotor. Reaksi yang terjadi :
3. Penentuan Chromium
Percobaan ini menggunakan filtrat sisa dari percobaan
pemisahan besi. Metode pemisahan yang digunakan yaitu dengan titrasi
oksida-reduksimetri terhadap iodium bebas yang terbentuk dari larutan
sampel. Filtrat kemudian ditambahkan 5 mL HCl 1:1 untuk membuat logam
ini larut, lalu ditambah 10 mL KI 1N sebagai pereduksi pada sampel yang
bersifat oksidator. Sampel yang bersifat oksidator akan direduksi oleh KI
secara berlebih dan akan menghasilkan I2 yang selanjutnya dititrasi oleh
Na2S2O3. Reaksi yang terjadi :
I2 + 2 S2O32- S4O62- + 2 I-
6.Daftar Pustaka
Day, R.A. dan Keman, S. 1998. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Keenan, C.W. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Perry, Y. 1963. Chemical Engineer Handbook 4th Edition. London : Mc Hill
Book Company.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kuanitatif Edisi Kelima. Jakarta : PT.Kalman
Media Pustaka.
Anonim. 2010. Pemisahan dengan Cara Pengendapan. Diakses tanggal 26
Mei 2021.http://www.academia.edu/4527993/2013/pemisahan-dengan-
cara-pengendapan