Anda di halaman 1dari 3

Junaidi

PENDAHALUAN
• Kepemilikan kucing di indonesia meningkat setiap tahunnya dengan tujuan mengurangi
populasi tikus, tetapi saat ini pemeliharaan kucing beralih fungsi sebagai kegemaran atau
hewan kesayangan.
• Feline panleukopenia adalah penyakit viral dengan agen utamanya virus keluarga
parvoviridae.
• Banyak spesies hewan kesayangan terutama kucing, baik kucing domestik maupun ras.
• Bersifat sangat menular dengan mortality yang sangat tinggi terutama terhadap felidae
muda.

KAUSA
• Feline panleukopenia disebabkan oleh feline panleukopenia virus (FPV).
• (ssDNA), Family : parvoviridae, Genus : protoparvovirus
• Kucing yang terinfeksi mengalami kematian akibat komplikasi dari infeksi sekunder dari
bakteri, sepsis, dehidrasi, dan disseminated intravasal coagulation (DIC).
• Bereplikasi dinukleus dan membentuk badan inklusi intranuklear.

Rau
PREDISPOSISI DAN PREVALENSI
Faktor Predisposisi: umur, status gizi dan kesehatan, sanitasi-higien dan status imun (Sykes 201
2)
Morbiditas dan mortalitas tinggi pada kitten muda sampai dengan umur 1 tahun (1,5 tahun), mort
alitas dapat mencapai 25-90% untuk panleukopenia akut dan sampai dengan 100% dalam infeksi
preakut (Truyen et al. 2009).
Intan
PATOGENESIS
1. Infeksi FPV dimulai dari masuknya virus yang terdapat pada sekresi hewan penderita (feses,
muntahan, urin, dan saliva).
2. Virus FP masuk ke tubuh hospes yang baru secara oral, infeksi dan replikasi virus akan
dimulai di jaringan limfoid orofaring dan gastrointestinal.
3. Dalam waktu 2-7 hari viremia tampak terjadi dan virus didistribusikan ke seluruh tubuh,
terutama menuju kripta intestinum.
4. Virus berlokasi di epithelium lidah, mulut, dan mukosa esophagus, usus kecil, dan jaringan
limfoid.
5. Virus selanjutnya menginfeksi dan merusak sel germinal kripta intestinal dan menyebabkan
villi runtuh, sehingga terjadi diare, muntah, perdarahan usus dan invasi bakteri berikutnya.
6. Aktivitas mitosis dari sel myeloid pada sumsum tulang dan sel limfoid juga menjadi target,
sehingga mengakibatkan terjadinya neutropenia dan limfopenia

Mathuri
GEJALA KLINIS
-Sebagian besar kucing ang terinfeksi tidak menunjukkan gejala klinis (subklinis).
Gejala klinis yang terlihat adalah
-Demam, depresi dan anorexia
-Cahexia 1-2 hari stelah demam
-Diare yang terkadang disertai darah (gejala terakhir)
-Dehidrasi parah
-Sakit pada daerah andomen. Palpasi pada abdomen dapant menginduksi cahexia.
ADAM
METODE DIAGNOSA DAN DIAGNOSA BANDING

Diagnosa penyebab FPLV dapat dilakukan pemeriksaan serologi seperti ; dengan PCR dan
analisa cairan terhadap kandungan protein pada cairan rongga thorak atau peritoniumnya
(Gaskell R. dan Susan D, 2000, Brook, W.C. (2007).
Salah satu cara absolute diagnosa FIPV adalah biopsi jaringan.Setelah hewan mati, pada liver ,
limpa, limponodus , dan glanduladilakukan dilakukan pemeriksaan immunohistokimia. ( Nash H.
2006).
DIAGNOSA BANDING
• enteric toxins
• salmonelosis
• feline immunodeficiency virus (FIV),
• feline leukemia virus (FeLV)
• cryptosporidiosis
• pancreatitis
• septicaemia dengan endotoxemia akut
• toxoplasmosis
• peritonitis
• lymphoma.

Ecah
TERAPI
Terapi terhadap feline leukopenia meliputi terapi suportif, terapi cairan secara IV, dan antibiotik
Pencegahan sepsis menggunakan antibiotik spektrum luas direkomendasikan (Truyen et al.
2009):Amox-clav cephalosporin turunan penicillin (piperacillin) fluoroquinolone Antibiotik
harus diberikan secara parenteral (IV) Diet pakan yang diberikan harus mudah dicerna

Fajar
PENCEGAHAN

Anda mungkin juga menyukai