Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Handayani

Jurusan : s1 farmasi

1. jelaskan (berikan contoh obatnya) mengenai :


a. difusi pasif contoh obatnya
 Alkohol
 Urea
 Amidopirin
 glikosida jantung
b. transport aktif dan transport dimediasi pembawa
 metildopa
 vitamin b
 testotero, estradiol

c. facilitated diffusion
 fluconazol (anti fungsi)
 fluarouracil (agen kemoterapi)
 biasanya difusi fasilitasi untuk transport glukosa

d. ion pair formation convective transport or pore transport


 senyawa ammonium quarterner, senyawa asam sulfonat.
 Ammonium quarterner, asam sulfonat (bermuatan positif) + substansi endogen GIT
(=kation organic seperti mucin) → membentuk kompleks pasangan ion netral ( dapat
menembus membrane) → kemudian diabsorpsi secara difusi pasif → disosiasi.
Karena kompleks tersebut larut dalam air dan lipoid.
e. vesicular transport or pinocytosis
 Vitamin B12 : transport fasilitatif + difusi pasif
 Glikosida Jantung : transport aktif dan sebagian difusi pasif
 Molekul kecil : difusi pasif dan transport konvektif.

2. Hitung jumlah relatif asam salisilat yang terionisasi dan tak terionisasi yang berada
dalam kesetimbangan dalam larutan dalam cairan lambung atau darah. asam salisilat
memiliki pKa 3,0 antara darah dan cairan lambung. asumsikan bahwa pH cairan
lambung adalah 1.2 dan pH darah adalah 7.4.
 Jawab :
 pKa asam salisilat :3,0
 PH cairan lambung :1,2
 pH darah :7,4
 pada cairan lambung
100
% terionisasi = +10(ph− pka )
1
100
= + 10(1,2 −3,0 )
1
100
= + 0,0016
1
=98,4 %
% tidak terionisasi =100−98,4 %=1,6
 pada darah :
100
% terionisasi = +10(ph− pka )
1
100
= +10(7,4 −3,0)
1
100
= +25118,86
1
= 0,004 %
% tidak terionisasi =100−0,004 %=99,996 %

3. aminopyrine (pKa 5.0) antara cairan lambung (pH 1.2) dan darah (pH 7.4). Persamaan
yang sesuai untuk kalkulasi konsentrasi relatif dari bentuk aminopyrine terionisasi dan
tidak terion pada pH 1.2 dan 7.4 adalah?

 Jawab :
 pKa aminopyrine : 5,0
 pH cairan lambung : 1,2
 pH darah : 7,4

 pada cairan lambung :


100
% terionisasi = +10(ph− pka )
1
100
= +10(1,2 −5,0 )
1
100
= +0,00016
1
=99,98%
% tidak terionisasi = 100−99,98 %=0,02 %
 Pada darah :
100
 % terionisasi = +10(ph− pka )
1
100
= +10(7,4−5,0)
1
100
= +251,19
1
=0,397 %
 % tidak terionisasi =100−0,397 %=99,603 %

4. rangkuman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi.


a. Faktor yang berkaitan dengan sifat fisikokimia zat aktif.
Sifat – sifat fisikokimia zat aktif memiliki peranan dalam pengendalian disolusinya
dari bentuk sediaan. Kelarutan zat aktif dalam air diketahui sebagai salah satu dari
berbagai faktor yang menentukan laju disolusi.
Faktor ini meliputi : Efek kelarutan obat, Efek ukuran partikel
b. Faktor yang berkaitan dengan formulasi sediaan
 Efek formulasi → Laju disolusi suatu bahan obat dapat dipengaruhi bila
dicampur dengan bahan tambahan
 Efek faktor pembuatan sediaan → Metode granulasi dapat mempercepat laju
disolusi obat-obat yang kurang larut.
c. Faktor yang berkaitan dengan bentuk sediaan.
Faktor yang berkaitan dengan bentuk sediaan solid yang mempengaruhi proses
disolusi meliputi metode granulasi atau prosedur pembuatan, ukuran granul, interaksi
zat aktif dan eksipien, pengaruh gaya kempa, pengaruh penyimpanan pada laju
disolusi
d. Faktor yang berkaitan dengan alat disolusi
 Tegangan permukaan medium disolusi
 Viskositas medium
 pH medium disolusi.
e. Faktor yang berkaitan dengan parameter uji
Beberapa faktor parameter uji disolusi mempengaruhi karakteristik disolusi zat aktif.
Faktor-faktor tersebut seperti sifat dan karakteristik media disolusi, pH, lingkungan
dan suhu sekeliling telah mempengaruhi daya guna disolusi suatu zat aktif.

Anda mungkin juga menyukai