Anda di halaman 1dari 18

HIDROSFIR

Hidrosfir : adalah lingkungan air.


• Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada bagi kehidupan.
• Air merupakan bahan pelarut paling baik.
• Tubuh manusia terdiri dari air sebanyak 70%.
• Air menguap akibat panasnya matahari, penguapan terjadi pada air
permukaan, sirkulasi air ini terdiri dari :
1) Air yang ada dalam lapisan tanah bagian atas : Evaporasi
2) Air yang ada dalam tumbuhan : Transpirasi
3) Air ang ada dalam hewan dan manusia : Transpirasi, Respirasi
Sumber air :

• Air permukaan, yang merupakan air sungai, dan danau


• Air tanah, berkualitas baik bila tanah disekitarnya tidak tercemar. Air
permukaan dapat mengandung banyak zat organic yang mudah terurai yang
merupakan makanan bagi bakteri. Kualitas air di danau ini juga dipengaruhi
oleh cuaca, kedalaman danau, suhu air/danau,
• Air angkasa, yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan salju.
Kualitasnya air angkasa ini tergantung sekali pada kualitas udara yang
dilaluinya sewaktu turun kembali ke permukaan bumi. Bila kadar SO2 di
udara tinggi, maka hujan yang turun akan bersifat asam ( disebut tercemar
). Keadaan seperti ini sering ditemukan di daerah perindustrian
Sifat air :
1. Sifat Fisis
2. Sifat Kimia
3. Sifat Biologis

Pengharuh Air Terhadap Kesehatan


1. Pengaruh tidak langsung
pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat
meningkatkan ataupun menurunkan kesejahteraan masyarakat.
Misalnya dimanfaatkan untuk ; pembangkit tenaga listrik, untuk
industri, irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi. Sebaliknya,
pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan rakyat, contoh ;
pengotoran air dengan zat kimia yang dapat menurunkan kadar
oksigen terlarut
Lanjutan .................
2. Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung pada kualitas air, dan
terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar penyebab
penyakit ataupun sebagai sarang insektisida penyebar penyakit.
Penyakit Menular
Peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat dibagi sebagai berikut:
1. Air sebagai penyebar penyakit menular
• Cholera
• Thypus Abdominalis
• Hepatitis A
• Pollomyelitis
• Dysentri Amoeba
2. Air Sebagai sarang vektor penyakit
• Fillariasis
• Demam berdarah
• Malaria
3. Penyakit yang disebabkan kekurangan penyediaan air bersih
• Trachoma
• Scabies
4. Penyakit yang Hospes sementaranya adalah air
• Schistosomiasis
• Dracontiasis
Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular yang dapat disebarkan lewat air banyak sekali,
tergantung penyebabnya. Penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai zat-zat
kimia maupun zat-zat fiksika.
1. Keracunan Air raksa
Gejala keracunan secara umum timbul sebagai sakit kepala, mudah lelah,
dan teriritasi, lengan dan kaki terasa kebal, sulit menelan, penglihatan
kabur, luas penglihatan menciut, ketajaman pendengaran berkurang, dan
kordinasi otot-otot lenyap, rasa logam di mulut, gusi membengkak, dan
diare.
2. Keracunan Cadmium
Cadmium adalah logam yang berwarna putih keperakan, lunak, dan tahan
korosi yang banyak digunakan dalam stabilizer dalam pembuatan polyvynil
khlorida.
3. Keracunan cobalt
Cobalt adalah metal yang mempunyai warna biru cerah, yang banyak
digunakan sebagai pewarna berbagai barang porselin dan gelas.
Standar Air Minum
Di Indonesia masih banyak penyediaan air minum yang tidak dapat memenuhi
standar, baik karena keterbatasan pengetahuan, teknologi, social ekonomi,
ataupun budaya, sehingga menimbulkan penyakit bawaan air. Penyakit
bawaan air ini juga dapat disebabkan oleh :

1. Air buangan yang tidak dikelola dengan baik, sehingga meski air minum
memenuhi standar tetapi penyakit bawaan air masih dapat timbul.

2. Penampungan air yang sudah memenuhi standar dengan wadah yanbg


terkontaminasi.
Parameter Fisik Air Minum Bersih Untuk Diminum
1. Bau ( bau amis oleh algae )

2. Jumlah zat padat terlarut ( TDS ) ; zat organic, anorganik, gas terlarut.

3. Kekeruhan ( zat padat yang tersuspensi, baik organic ataupun anorganik,


seperti ; bakteri dan unsure hara ).

4. Rasa ( sebaiknya tawar/tidak berasa ).

5. Suhu ( sebaiknya tidak panas agar tidak terjadi pelarutan zat kimia pada
pipa ).

6. Warna ( sebaiknya tidak berwarna )


Parameter Kimia Air Minum Bersih Untuk Diminum
Kimia Anorganik :

Air Raksa
Alumunium
Arsen
Barium
Besi
Fluorida
Cadmium
Kesadahan
Khlorida
Khromium
Mangan
Natrium
Nitrai dan Nitrit
Perak
pH
Selenium
Seng
Sianida
Sulfat
Sulfida
Tembaga
Timbal

Kimia Organik :
Parameter Radioaktifitas Air minum Bersih untuk diminum :
Sinar Alfa
Sinar Beta

Parameter Mikrobiologis Air Minum Bersih Untuk Diminum :


Kuman-kuman Parasitik
Bakteri dan virus
Toksik : Racun
Bentuk Toksisitas :
1. Toksisitas Fisika
Suatu bentuk aksi serangan dari toksikan yang cenderung dalam bentuk penghancuran dan
peradangan yang disebabkan oleh radiasi

2. Toksisitas Kimia
Suatu aksi serangan dari toksikan yang bervariasi dan luas yang dapat mengakibatkan ;
• Kerusakan pada jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel apabila asam-asam kuat
atau akalis mengalami kontak langsung dengan organ mata, kulit, atau saluran
pencernaan.
• Terganggunya system metabolisme atau system fisiologis tubuh

3. Toksisitas Fisiologis
Keberadaan dari suatu toksikan akan dapat mempengaruhi kerja dari enzim-enzim fisiologis
tubuh
Penggolongan Polutan
1. Berdasarkan Jenisnya
Limbah Padat
Limbah Cair
2. Berdasarkan Sifatnya
Limbah Organik
Limbah Anorganik
3. Berdasarkan Sumbernya
Limbah rumah tangga
Limbah domestic
Limbah industri
Logam dan Logam Berat
LOGAM
Unsur ini dalam kondisi suhu kamar tidak selalu berbentuk cair. Logam-logam cair,
contohnya ; air raksa atau hidragyrum ( Hg ), serium (Ce), dan gallium ( Ga ).

Sifat logam berdasarkan bentuk dan kemampuan atau daya yang


terkandung, adalah :
1. Memiliki kemempuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor)
2. Memiliki kemampuan sebagai penghantar panas yang baik
3. Memiliki repatan yang tinggi
4. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya
5. Untuk logam padat, dapat ditempa dan dibentuk
6. Memberikan ion positif ( + ) bila dilarutkan dalam air
7. Oksida dari senyawaa logam akan membentuk hidroksida bila bertemu dengan air
Logam Berat
LOGAM BERAT
Logam berat masih termasuk golongan logam, perbedaannya terletak dari
pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan atau masuk ke dalam
organisme hidup

Pengelompoan iuon-ion logam berat ( menurut Niebor dan Richardson) :


1. Mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsure oksigen (
oxygen-seeking metal )
2. Mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsure nitrogen dan
unsure belerang atau sulfur ( nitrogen/sulfur seeking metal )
3. Logam antara atau logam transisi yang memiliki sifat khusus ( spesifik )
sebagai logam pengganti ( ion pengganti ) untuk logam-logam atau ion-ion
logam dari kelas A dan logam kelas B
Mekanisme Keracunan
1. Fase kinetik
Meliputi proses-proses biologi biasa seperti prenyerapan, penyebaran
dalam tubuh, metabolisme dan proses pembuanganatau ekskresi. Pada
fase kinetik, baik toksikan atau protoksikan akan mengalami proses
sinergetik atau sebaliknya ( proses antagonis ).

2. Fase dinamik
Meliputi ; semua reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh, berupa
anabolisme dan katabolisme yang melibatkan enzim-enzim. Fase
dinamik ini merupakan lanjutan dari fese kinetik.
Mekanisme Keracunan
Logam
1. Memblokir atau menghalangi kerja
gugus fungsi biomolekul yang
essensial untuk proses-proses biologi,
seperti protein dan enzim.
2. Menggantikan ion-ion logam esensial
yang terdapat dalam molekul terkait
3. Mengadakan modifikasi atau
perubahan bentuk dari gugus-gugus
aktif yang dimiliki oleh biomolekul.
Ciri-ciri / gejala-gejala yang dapat
dideteksi akibat keracunan akut :
1. Adanya rasa logam pada pernafasan penderita
2. Adanya rasa terbakar pada epigastrum dan muntah yang terjadi
secara berulang-ulang.
3. Kadang-kadang terjadi diare
4. Gejala berlanjut dengan terjadinya perdarahan pada jalur
gastrointestinal.

Pertolongan pertama : dengan memaksa korban untuk muntah dan


selanjutnya korban diberi minum susu.

Keracunan Kronis : suatu bentuk keracunan yang terjadi dalam jangka


waktu yang panjang dengan dosis yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai