(1 Yohanes 4:10) Dari besarnya harga yang dibayar, kita dapat
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, mengetahui betapa seriusnya dosa. Jikalau dosa tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah adalah persoalan yang sepele, mengutus Anak Allah ke mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa dalam dunia akan menjadi pengorbanan yang kita. berlebihan. Jikalau ada cara lain untuk mengatasi Berita Natal adalah berita damai yaitu manusia dosa, untuk apa Allah perlu mengorbankan Anak- didamaikan dengan Allah. Nya? Dari besarnya harga yang dibayar, kita juga I. Luar biasanya Kasih ALLAH mengetahui betapa besar kasih-Nya bagi kita. Allah 1. Kasih adalah inisiatif Allah (ayat 10a) kehilangan Anak-Nya demi mendapatkan kita. Allah adalah inisiator kasih (ayat 10a). Dia yang aktif. Dia 3. Ditujukan pada yang tidak pantas (ayat 10c) yang memulai. Objek kasih Allah adalah manusia yang sebetulnya Kasih kita bukan menjadi alasan, syarat, atau dorongan tidak pantas dikasihi bagi kasih Allah. (Bukan kita yang telah mengasihi Allah) Dia mengasihi orang-orang yang berdosa. Bukan kita yang mencari Allah, melainkan Allah yang Allah dalam segala atribut dan kebenaranNya datang untuk mencari dan menyelamatkan kita (Luk sempurna dan tidak pernah berubah. Namun, 19:10). pemberontakan dan dosa manusia menyebabkan 2. DIA harus bayar mahal (ayat 10b) Allah murka, dan manusia dalam keberdosaannya Inisiatif belaka tidaklah cukup. Cinta ada harganya. Bukan telah menjadi musuh Allah (Roma 5:9-10). Kenyataan sekadar rangkaian kata-kata. Bukan hanya perasaan rindu akan adanya murka Allah ini mengharuskan adanya yang menggebu-gebu peredaan murka (propisiasi) melalui korban Dia rela mencinta hingga terluka. Dia berani membayar penebusan sehingga terbuka jalan bagi rekonsiliasi. harganya. Kasih Allah bersifat karunia. Diberikan secara cuma-cuma. II. Tujuan kedatangan Yesus adalah Gratis. Apakah ini berarti bahwa kasih-Nya tanpa harga? melaksanakan misi luar biasa yaitu menjadi agen Sama sekali tidak! rekonsiliasi Harga yang dibayar adalah Anak-Nya (ayat 10). Frasa Kata “pendamaian” (hilasmos) dalam Perjanjian Lama “mengutus Anak-Nya ke dalam dunia” muncul tiga kali di (LXX, Septuaginta) dikaitkan dengan “tutup pasal ini (9, 10, 14). Di ayat 9 diberi tambahan bahwa Anak pendamaian” (hilastērion) yang berada di ruang maha ini adalah Anak-Nya yang tunggal. kudus (Kel 25:10-22; 26:34). Itulah tempat imam besar memercikkan darah binatang untuk penghapusan dosa (Im 16:15). Tanpa darah yang ditumpahkan di tutup pendamaian, tidak ada pengampunan, tidak ada relasi yang intim dengan TUHAN. Rekonsiliasi dan relasi terjadi di atas tutup pendamaian.