Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Endapan mineral (bahan tambang) merupakan salah satu kekayaan alam yang
berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat
kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan
eksplorasi, semakin besar pula tingkat keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya
mineral dan cadangan.

Berdasarkan tahapan eksplorasi, yang menggambarkan pula tingkat keyakinan akan


potensinya, dilakukan usaha pengelompokan atau klasifikas sumberdaya mineral dan
cadangan. Dasar atau kriteria klasifikasi di sejumlah Negara terutama adalah tingkat
keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Hal ini dipelopori oleh:1. US Bureau of Mines
dan US Geological Survey, yang hingga sekarang masih dianut oleh negara-negara dengan
industry tambang yang penting seperti Australia 2. Amerika Serikat. 3. Kanada. Negara-
negara tersebut mengikuti klasifikasi cadangan terbukti (proven) dan terkira (probable) dari
Securitas dan Exchange Commision di Amerika Serikat. 4. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dalam hal ini Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) telah
menyusun usulan klasifikasi cadangan dan sumberdaya mineral yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh semua pihak 5. Selain criteria tersebut di atas, PBB juga menggunakan
ekonomi pasar (market economy) sebagai salah satu kriterianya.

Di Indonesia, masalah yang ada adalah belum terwujudnya klasifikasi sumberdaya


mineral dan cadangan yang baku sehingga berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun
perusahaan pertambangan menggunakan klasifikasi secara sendiri-sendiri, klasifikasi yang
dianggap paling sesuai dengan sifat-sifat endapan mineralnya dan kebijakasanaan yang ada di
perusahaan tersebut. Akibatnya adalah pernyataan mengenai kuantitas dan kualitas sumber
daya mineral atau cadangan sering menimbulkan kerancuan.

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan kekayaan alamnya, baik
yang bias diperbaharui maupun tidak diperbaharui. Indonesia dipengaruhi control tektonik
yang bermacam-macam sehingga disetiap daerahnya memiliki keanekaragaman mineralisasi
yang banyak. Dari Sabang sampai Meurake memiliki masing-masing mineralisasi yang
berbeda-beda setiap daerahnya.
Seiring berjalannya waktu bermunculan disetiap daerahnya perusahaan-perusahaan
yang bergerak di bidang bijih, baik itu mencariemas, tembaga, perak, galena, dan lain-lain.
Dari mineral-mineral bijihtersebut cara keterdapatannya, pembentukanya, pengontrolnya, dan
lain sebagainya berbeda-beda tergantung dari penciri dari masing-masing mineral tersebut.
Disinilah diperlukannya orang geologi yang sangat berpengaruh didalam kesuksesan suatu
pertambangan.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud endapan mineral Bauksit?
 Tipe-tipe endapan mineral?
 Ganesa endapan mineral bauksit?
 Proses pengambilan sample endapan mineral bauksit?
 Proses penambangan endapan mineral bauksit?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian endapan mineral Bauksit.
 Untuk mengetahui tipe-tipe endapan mineral.
 Untuk mengetahui ganesa endapan mineral bauksit.
 Untuk mengetahui proses pengambilan sample endapan mineral bauksit.
 Untuk mengetahui proses penambangan endapan mineral bauksit.

Anda mungkin juga menyukai