Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

INDAHNYA BELAJAR DAN BERIBADAH DI BULAN


RAMADHAN KETIKA PANDEMI CORONA

DOSEN PEMBIMBING
RITA YULIASTUTI

OLEH :
VINKA RATNASARI ( 1104190011 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas  segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Makalah ini
dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman
belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar “Indahnya Belajar Dan
Beribadah Di Bulan Ramadhan Ketika Pandemi Corona”
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak
mustahil apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
dijadikan masukan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Indahnya Belajar Dan Beribadah Di Bulan
Ramadan Ketika Pandemi Corona, Aamiin.

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 5
C. TUJUAN .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. TENTANG BULAN RAMADAN ............................................................ 6
B. AMANKAH PUASA DI TENGAH PANDEMI CORONA .................. 7
C. INDAHNYA BELAJAR DAN BERIBADAH DI BULAN
RAMADHAN KETIKA PANDEMI CORONA ..................................... 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 20
B. SARAN ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ramadan tahun ini berbeda dari bulan puasa tahun-tahun sebelumnya. Bulan
puasa yang kali ini jatuh pada 24 April hingga jelang akhir Mei 2020 mendatang
terasa lebih sendu dan tak semeriah biasanya. Kondisi ini tak lepas dari pandemi
Corona COVID-19 yang melanda dunia. Data yang dihimpun oleh Johns Hopkins
University memperkirakan, ada 185 negara, termasuk Indonesia, yang telah
terdampak Virus Corona baru. situs gisanddata.maps.arcgis.com menunjukkan
total kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai
lebih dari 2,7 juta orang.
Virus SARS-CoV-2 telah merenggut 191.614 jiwa di dunia. Transmisi
COVID-19 yang begitu cepat melalui droplet atau cairan hidung dan mulut serta
permukaan benda yang terkontaminasi telah mengubah pola hidup masyarakat.
Pemangku kebijakan negara-negara yang terdampak mengambil langkah
antisipatif penyebaran virus dengan menerapkan pola hidup baru: pembatasan
interaksi sosial yang diwujudkan dengan beraktivitas dari rumah, menggunakan
masker, karantina mandiri bagi individu dengan kondisi dan status kesehatan
tertentu, hingga karantina wilayah.
Hal itu tentunya juga berdampak terhadap tradisi dan kebiasaan di
bulan Ramadan. Jika biasanya umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan
berbuka bersama atau sholat tarawih di masjid beramai-ramai, kali ini terpaksa
dilakukan tanpa berkelompok, hanya bersama anggota keluarga inti, di rumah
masing-masing.  Gejala dan karakteristik virus yang tidak pasti dan terus berubah
tengah diteliti para ilmuwan di dunia. Jumlah orang yang terinfeksi semakin
meningkat. Para ilmuwan berlomba dengan waktu, berusaha memahami lebih
dalam tentang Virus Corona jenis baru ini demi menemukan penawarnya. Dengan
semakin banyak informasi yang digali mengenai coronavirus.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu bulan ramadhan ?
2. Amankah puasa di tengah pandemi corona ?
3. Indahkah belajar dan beribadah di bulan ramadhan ketika pandemi
corona ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang bulan ramadhan
2. Mengetahui apakah aman puasa di tengah pandemi corona
3. Mengetahui indahnya belajar dan beribadah di bulan ramadhan ketika
pandemi corona
4. Sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. TENTANG BULAN RAMADHAN


Pengertian Ramadhan
Pengertian Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam.
Ramadan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan
memperingati turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Puasa
merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan
biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan
menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.
Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang
berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa Babilonia yang
budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan
penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan,
yaitu bulan Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.
Namun, setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang
rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis Matahari, bulan Ramadan tak
lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya
Ramadan secara kiasan. Kiasan ini merujuk pada hari-hari dimana orang
berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Diharapkan dengan ibadah-
ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan orang
yang berpuasa tak lagi berdosa. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan
sabit sebagai pertanda bulan baru.
Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada
Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

6
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."
(Al-Baqarah 2: 183).
Surat Al Baqarah ayat 183 ini mengandung banyak makna dan pelajaran
mengenai pelaksanaan puasa Ramadan. Hakikat puasa pada ayat ini menjelaskan
bahwa tiap orang-orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa semata-mata
hanya untuk bertakwa pada Allah.

B. AMANKAH PUASA DI TENGAH PANDEMI CORONA


Dengan semakin banyak informasi yang digali mengenai coronavirus, rumor
yang mengiringinya pun semakin banyak sehingga tak sedikit pihak bertanya-
tanya, amankah berpuasa di tengah pandemi COVID-19?
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan edaran di
situs resminya agar umat muslim tetap sehat berpuasa saat Ramadan di tengah
pandemi COVID-19
a. Tetap Berpuasa
Seperti dalam keterangan tertulisnya, WHO kembali menegaskan,
tidak ada penelitian terkait ibadah puasa dan risiko infeksi Corona Covid-
19. Bagi masyarakat yang sehat, mereka dapat menjalankan ibadah puasa
seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sementara bagi pasien yang menderita Corona Covid-19, disarankan
untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini menjadi cara
puasa Ramadan aman yang penting untuk dilakukan, di mana, kondisi
kesehatan menjadi pertimbangan utama saat hendak menjalankan ibadah
puasa pada kondisi pandemi Corona Covid-19.

7
b. Memenuhi Kebutuhan Gizi Dan Hidrasi Saat Berbuka
Kekebalan tubuh yang ekstra saat bulan Ramadan tentu harus
dimiliki. Selain mempertahankan stamina di kala bekerja dan berpuasa,
cukup asupan gizi pun bisa meminimalkan risiko terinfeksi COVID-19.
Untuk itu, penting agar memperhatikan asupan gizi dan hidrasi saat
berbuka. Cara mudahnya, Anda bisa mengonsumsi makanan segar, bukan
kemasan, tak lupa memperbanyak minum air putih.

c. Tetap Menjalankan Aktivitas Fisik


Aktivitas fisik juga diimbau untuk tetap dilakukan selama berpuasa.
Meski memang ada pembatasan secara intensitas dan jenis gerakan yang
dipilih, namun ini penting untuk tetap menjaga kebugaran. Mengingat
penerapan pembatasan sosial, olahraga di dalam ruangan dan mengikuti
kelas online lebih dianjurkan.

d. Menghindari Penggunaan Rokok Dan Tembakau


Penggunaan tembakau tidak disarankan dalam situasi apa pun,
termasuk selama Ramadan dan saat pandemi COVID-19. Sebab,
umumnya kapasitas paru-paru perokok sudah berkurang. Kondisi ini bisa
meningkatkan risiko seseorang terjangkit Virus Corona dan
menyebabkan seseorang tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan
baik.

e. Memperhatikan Pembatasan Fisik Dan Kebersihan Diri Saat


Beramal
Bulan suci Ramadan rasanya tidak lengkap tanpa pemberian amal
kepada orang yang membutuhkan dan para yatim piatu. Apabila Anda
ingin tetap bersedekah, pastikan anjuran untuk pembatasan fisik dan
menjaga kebersihan diri tetap diterapkan.

8
Contohnya tidak menciptakan kerumunan, mengantre dalam jarak
yang ditentukan, menggunakan pelindung diri seperti masker,
menghindari menyentuh wajah, dan senantiasa mencuci tangan dengan
air dan sabun.

f. Jaga Kesehatan Mental


Cara puasa Ramadan yang aman selama pandemi Covid-19 juga
kembali dikaitkan dengan kesehatan mental. Dalam hal ini, WHO
menegaskan bahwa walaupun ibadah Ramadan dilakukan dalam situasi
yang berbeda, masyarakat masih dapat menjalankannya dengan baik.
Masyarakat masih dapat menjalankan sholat dan berdoa di rumah, serta
bersedekah dan berbagi kepada sesama dengan tetap menjaga jarak fisik.
Kemudian, masyarakat masih dapat menjalin hubungan sosial atau
silaturahim dengan memanfaatkan platform digital. Di samping itu,
disarankan pula untuk memberikan doa bagi orang-orang yang sakit,
dengan memberikan harapan dan kenyamanan guna menjaga kesehatan
masyarakat dengan baik

C. INDAHNYA BELAJAR DAN BERIBADAH DI BULAN RAMADHAN


KETIKA PANDEMI CORONA
Bagi seorang muslim, yang beriman kepada Allah SWT, tentunya harus
senantiasa mengingat Allah. Memperkat keyakinan bahwa Allah Maha Pencipta
dan Maha Pengatur segala sesuatu. Di wabah corona ini menyadarkan kita akan
pentingnya menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, seperti yang tertuang
didalam al-quran bahwasannya kebersihan adalah sebaigian dari iman.
Indahnya belajar dan beribadah di bulan suci ramadhan ini adalah bisa
beribadah dirumah, dengan beribadah di rumah tentunya kita mempunyai banyak
waktu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.

9
1. Pahala Lebih Besar Dengan Beribadah Di Rumah Saat Pandemi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh masyarakat untuk
beribadah dari rumah guna mencegah penyebaran virus corona (SARS-CoV-2).
Salat lima waktu, salat Jumat, salat tarawih saat bulan Ramadan, dan kegiatan
keagamaan lain diminta untuk tidak dilakukan di masjid, melainkan cukup di
rumah.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala
dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi
menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat
kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah
itu, maka kian besar pula pahalanya.
Hal tersebut sesuai hadis dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
yang berbunyi:
"Walakinnaha 'ala Qodri Nashobiki,"
Artinya: pahala amal itu tergantung tingkat kesulitannya.

Menjalankan ketaatan pada Allah SWT di tengah ujian berupa wabah


Covid-19, insyaallah pahalanya lebih besar dibandingkan saat situasi sedang aman
dan mudah untuk menjalankan ibadah, umat Islam mesti mematuhi perintah dari
para pemimpin dan ulama untuk beribadah dari rumah.
Apakah ibadah di rumah atau di masjid? Dalam situasi seperti saat ini
patuhilah apa yang diserukan para ulama dan juga ulil amri atau pemerintah,
karena patuh itu juga perintah Allah SWT, atiulloha waatiurrosul wa ulil amri
minkum. Allah SWT menerima amal ibadah setiap orang di mana saja berada,
baik rumah gubuk maupun rumah mewah.
Dalam situasi wabah saat ini, keselamatan nyawa lebih diutamakan.
Lebih penting menjaga nyawa dan kesehatan. Di jaman nabi jika ada suatu wabah
penyakit, Nabi menganjurkan para umatnya untuk di rumah saja. Tetap beribadah
dari rumah.
Menurut Gus Yusuf diam di rumah (stay at home) adalah salah satu
ikhtiar pemerintah dan masyarakat mencegah penyebaran virus corona. Diam di
rumah bisa bernilai ibadah dan memberi pahala jika didasari niat yang baik dan

10
ikhlas. Diam di rumah juga masih bisa tetap belajar, tetap produktif, dan juga
tetap menghasilkan.
"Stay at home saat terjadinya wabah itu berpahala, bahkan pahalanya seperti
orang mati syahid," tegas Gus Yusuf berdasar Kitab Fathul Bari juz 10.

2. Ibadah Yang Bisa Dilakukan Saat Harus Di Rumah Untuk Cegah


Virus Corona
Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan agar
umat Islam menunaikan ibadahnya di rumah. Sholat Jumat dan berjamaah di
masjid sementara waktu ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus corona atau
COVID-19.
Sambil melakukan upaya pencegahan lain, ibadah untuk mendekatkan
diri pada Allah SWT tentu harus dilakukan. Ridho dari Allah SWT yang
diimbangi rajin cuci tangan, tidak keluar rumah, dan menerapkan pola hidup sehat
bisa melindungi diri serta lingkungan sekitar dari infeksi COVID-19.

Berikut adalah Ibadah saat Bulan Ramadhan yang bisa dilakukan saat tinggal di
rumah :
1) Shalat Berjamaah Bersama Keluarga
Shalat tidak boleh ditinggalkan dengan berbagai alasan apalagi
yang sifatnya wajib. Fatwa MUI telah menjelaskan, umat Islam
disarankan sholat di rumah selama pandemi virus corona. Sholat
berjamaah di masjid berisiko menjadi sarana penularan COVID-19
karena jarak yang dekat dalam satu tempat.
MUI juga menyarankan hal serupa terkait Shalat Jumat yang wajib
bagi laki-laki sehat dan dewasa. Selama wabah virus corona, umat
Islam boleh mengganti Shalat Jumat dengan shalat dzuhur yang
dilakukan di rumah masing-masing. Shalat di rumah bisa dilakukan
berjamaah bersama anggota keluarga.

11
2) Shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunah yang hanya bisa
dilakukan saat bulan Ramadan. Pahalanya berlipat-lipat tidak kalah
dengan ibadah saat berpuasa. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi kita
untuk melaksanakan salat tarawih selama bulan Ramadan.
Saat pandemi virus Corona Covid-19, salat tarawih di masjid-
masjid pun ditiadakan. Namun, kita masih tetap bisa melakukan salat
tarawih selama di rumah. Sholat tarawih bisa dilakukan sendiri
sendiri maupun berjamaah dengan keluarga.

3) Shalat Malam
Salat malam atau biasa disebut dengan salat tahajud sangat besar
pahalanya. Apalagi jika bisa kita lakukan saat bulan Ramadan.
Pahala berlipat ganda akan menjadi ganjarannya.
Aisyah Radhiyallahu`anhu berkata, "Jangan tinggalkan salat
malam, karena sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah
meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau melemah maka beliau
salat dengan duduk," dikutip dari HR Abu Dawud dan Ahmad.

4) Tadarus Bersama Keluarga


Tadarus di masa Ramadan sekarang justru menjadi kesempatan
sangat baik untuk dilaksanakan bersama anak, istri, dan keluarga di
rumah.
Banyak umat Muslim keliru mengartikan tadarus dengan
berlomba-lomba membaca Al Quran di masjid. Tadarus bukan
sekadar membaca Al Quran tetapi memahami dan mempelajarinya
dengan saling berinteraksi.
Seperti pada zaman dahulu sahabat Nabi Muhammad SAW
berkumpul dan berdiskusi serta tadarus sampai memahami isi
kandungan ayat Al Quran. Para sahabat tak membahas ayat lain
sebelum paham betul. Hal seperti itu jauh lebih baik daripada
sekadar membaca dan menamatkan Al Quran di masjid.

12
Membaca Al Quran juga memiliki sejumlah keistimewaan. Seperti
diriwayatkan dalam Hadits Bukhari, Rasulullah SAW bersabda :

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka ia akan


mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi
sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu
huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu
huruf." (HR. Bukhari).
Nah membaca Al Qur'an ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah,
tidak harus di masjid.

Adapun 12 Manfaat Membaca Al-Quran di Rumah Saat Jalani


Ibadah Puasa Ramadhan sebagai berikut :
a. Rumah Menjadi Bercahaya
Oleh Rasulullah SAW manfaat membaca Al-Quran di rumah
diumpamakan seperti manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda :
"Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan
rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya adalah seperti
perumpaan orang yang hidup dan orang yang mati.”
Imam an-Nawawi berkata : Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk
(banyak) berzikir kepada Allah Azza wa Jalla (termasuk membaca
al-Qur-an dan zikir-zikir lainnya) di rumah dan hendaknya rumah
jangan dikosongkan dari berzikir (kepada-Nya)."

Hadis yang mulia ini menunjukkan bahwa rumah yang selalu diisi
dengan bacaan Al-Quran dan zikir akan selalu hidup dan bercahaya,
serta menjadi motivasi bagi para penghuninya untuk giat melakukan
ketaatan kepada Allah SWT.

13
b. Tidak Akan Ada Sesat dan Celaka
Orang-orang yang membiasakan diri rutin membaca Al-Quran
tidak akan sesat dan celaka. Hal ini menjadi salah satu manfaat
membaca Al-Quran di rumah yang sangat penting.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku (wahai
manusia), lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya
dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka (QS Thaahaa: 123).”

“Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata: Allah Azza wa Jalla


memberikan jaminan bagi orang yang membaca al-Qur-an dan
mengamalkan kandungannya bahwa dia tidak akan tersesat di dunia
dan tidak akan celaka di akhirat (kelak)."

c. Mengusir Setan dari Rumah


Di antara manfaat membaca Al-Quran di rumah adalah untuk
mengusir setan, musuh utama yang selalu mengajak manusia untuk
berbuat buruk. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu),
karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala," (QS Faathir: 6).

Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam


bersabda: Janganlah kamu menjadikan rumahmu (seperti) kuburan
(dengan tidak pernah mengerjakan shalat dan membaca al-Quran di
dalamnya), sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibaca
di dalamnya surat al-Baqarah.

Dalam lafazh riwayat at-Tirmidzi: Sesungguhnya setan tidak akan


masuk ke rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah.

14
d. Menjadi Penawar Penyakit Fisik dan Hati
Selain itu, manfaat membaca Al-Quran di rumah berikutnya
dapat menjadi penawar penyakit dan menentramkan hati.
Allah SWT berfirman: "Dan Kami turunkan di dalam al-Quran
suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman," (QS al-Israa: 82).

Selain itu, dalam Surat Ar-Radu, Allah SWT berfirman: "Orang-


orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
(membaca) petunjuk Allah (al-Qur-an). Ingatlah, hanya dengan
(membaca) petunjuk Allah (al-Qur-an) hati menjadi tenteram," (QS
ar-Radu:28).
Jadi, bagi kamu yang sedang memiliki penyakit baik fisik
maupun penyakit hati, kamu bisa menemukan obatnya dengan
manfaat membaca Al-Quran di rumah ini.

e. Mendapat Pahala Berlipat Ganda


Manfaat membaca Al-Quran di rumah berikutnya adalah
mendapat pahala yang berlipat. Karena menggunakan ahasa Arab,
sebagian orang mungkin akan kesulitan saat mempelajarinya.
Namun Allah SWT maha baik, Dia tidak akan menyia-nyiakan usaha
hambanya. Bahkan orang terbata-bata sekalipun justru mendapatkan
dua kebaikan, yaitu pahala membaca dan pahala usahanya dalam
membaca Al-Qura'an.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi


wasallam bersabda: "Yang mahir membaca al Quran bersama
malaikat yang terhormat, dan yang membaca al Quran sedangkan
ia terbata-bata serta mengalami kesulitan maka baginya dua
pahala," (HR. Bukhari / 4937 dan Muslim / 798)

15
f. Memberi Syafaat Pada Hari Kiamat
Membaca Al-Quran dapat mendatangkan kebaikan dan
kemuliaan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya
bahkan juga terjadi pada hari kiamat dengan kemuliaan yang sangat
besar.
Seperti hadits yang menyatakan bahwa: "Bacalah bait Al-Quran
karena sesuyngguhnya pada hari kiamat nanti akan datng
memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya," (HR. Muslim)

g. Menenangkan Hati
Membaca Al-Quran dapat menenangkan pikiran dan batin serta
cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa cinta terhadap
Allah SWT. Terhadap semua nabi dan rasul serta para malaikat
menjadi lebih kuat.
Sesuai dengan firman Allah taala yang dinyatakan jelas dalam
surat Ara-rad pada ayat 28:
"Orang orang yang beriman akan memiliki hati yanag tenang dan
tenteram jika selalau ingta denagn Allah SWT, maka ingatlah
karena hanya dengan mengingatnya Allahlah, hatimu menjadi
tenteram."

h. Menambah Iman
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, bahwa Iman itu selalu
bertambah dan berkurang. Kondisi iman akan selalu berubah ubah
setiap waktunya. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus
selalu berusaha untuk menjaga iman agar selalu berada dalam
kondisi yang baik. Bahkan, jika memungkinkan, untuk selalu
bertambah setiap saat. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana cara
mempertahankan dan menambah keimanan?

16
Salah satu caranya, adalah dengan rajin membaca Al-Quran.
Semakin rajin membaca kitab Allah, maka semakin dekat dengan
Allah. Semakin jiwa tersadarkan dengan keajaiban Al-Quran, dengan
keindahan bahasa dan muatanya. Ketakjuban ini dapat menambah
keimanan kepada Allah SWT.

i. Mencerdaskan
Orang tua tentunya ingin anak-anaknya menjadi insan yang
cerdas. Selain pola belajar yang baik, ternyata membaca Al-Quran
mampu meningkatkan kecerdasan. Bahasa alquran sendiri
merupakan Bahasa arab yang tinggi dan membutuhkan kemampuan
otak. Semakin sering membaca Al-Quran, maka, otak akan semakin
terlatih.
Surat Al-Kahfi juga memiliki keuntungan untuk memberikan
cahaya kepada pembacanya. Cahaya ini dapat memberikan sinar
yang membuat pembacanya dapat melihat fenomena alam dan
membedakan mana yang baik dan buruk. Dengan pengetahuan ini,
tentunya orang yang rajin membaca surat Al-Kahfi akan menjadi
semakin cerdas.

j. Diangkat Derajatnya
Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang selalu
membaca Al-Quran dan mempelajari isi kandungannya serta
mengamalkannya setiap hari.

k. Memperoleh Kemuliaan dan Diberi Rahmat Kepada Ibu


Bapaknya
Siapa yang membaca Al-Quran dan beramal dengan isi
kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari
kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di
rumah-rumah dunia.

17
Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi
dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal
dengan ini (Al-Quran), (HR. Abu Daud).

l. Pahala bagi Orang yang Anaknya Mempelajari Al-Quran


Siapa saja membaca Al-Quran, mempelajarinya dan
mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada
hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar
matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan
yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya,
Bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu? Dijawab, Karena
anakmu telah membawa Al-Quran, (HR. Al-Hakim).

5) Perbanyak Zikir
Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan
adalah memperbanyak zikir. Zikir bisa dilakukan kapan saja, baik pagi,
siang, sore, atau malam hari.
Terutama, zikir dapat perbanyak kita lakukan pada waktu-waktu yang
mustajab untuk berdoa seperti saat sepertiga malam, jelang berbuka
puasa, atau pun saat sahur.

6) Itikaf
Amalan lain yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan adalah
itikaf. Itikaf adalah berdiam diri untuk melakukan ibadah dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Itikaf biasanya dilakukan di masjid. Namun dengan adanya larangan
untuk berkumpul di luar rumah, maka itikaf saat Ramadan tahun ini
dapat diganti dengan melakukannya dalam rumah. Biasanya, itikaf
dilakukan sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan Ramadan.

18
Sebagaimana hadits yang disampaikan Aisyah ra, "Nabi shallallahu
alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadan
hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beritikaf setelah
kepergian beliau," dikutip dari HR Al Bukhari dan Muslim.

7) Bertaubat
Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan. Sehingga,
sangat dianjurkan untuk memperbanyak taubat pada bulan suci ini.
Betapa pun banyak dosa-dosa yang telah dilakukan, namun ketika bulan
Ramadan, Allah menjanjikan pengampunan.
Allah SWT berfirman, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa.
Sesungguhnya, Dialah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu. Dan berserah dirilah kepada-
Nya, sebelum sebelum datang azab kepadamu, kemudia kamu tidak
dapat ditolong," dikutip dari Alquran surat Az Zumar ayat 53-54.

8) Hidupkan Lailatul qadar


Lailatul qadar adalah malam yang hanya ada pada bulan Ramadan.
Lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada
malam tersebut, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah,
memperbanyak doa, dan zikir, serta bertaubat.

19
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam.
Ramadan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan
memperingati turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Puasa
merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan
biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan
menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.
Puasa adalah keewajiban yang harus dikerjakan oleh umat muslim, tetapi bagi
pasien yang menderita Corona Covid-19, disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu. Hal ini menjadi cara puasa Ramadan aman yang penting
untuk dilakukan, di mana, kondisi kesehatan menjadi pertimbangan utama saat
hendak menjalankan ibadah puasa pada kondisi pandemi Corona Covid-19.
Selama wabah virus corona, umat Islam boleh mengganti Shalat Jumat
dengan shalat dzuhur yang dilakukan di rumah masing-masing. Permerintah
menghimbau umat muslim agar beribadah di rumah selama pandemik corona ini
masih berlangsung. Di wabah corona ini menyadarkan kita akan pentingnya
menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, seperti yang tertuang didalam al-
quran bahwasannya kebersihan adalah sebaigian dari iman.
Indahnya belajar dan beribadah di bulan suci ramadhan ini adalah bisa
beribadah dirumah, dengan beribadah di rumah tentunya kita mempunyai banyak
waktu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.

B. SARAN
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat saya butuhkah. Guna perbaikan makalah
berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk kita semua. Aamiin

20
DAFTAR PUSTAKA

https://m.liputan6.com/ramadan/read/3955519/pengertian-ramadan-sejarah-dan-
aktivitas-yang-memuliakannya

https://www.liputan6.com/health/read/4236340/headline-ramadan-di-tengah-
pandemi-corona-bagaimana-panduan-aman-puasa-dan-ibadah

https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200414141221-284-493426/pahala-
lebih-besar-dengan-beribadah-di-rumah-saat-pandemi

https://m.detik.com/news/berita/d-4951212/5-ibadah-yang-bisa-dilakukan-saat-
harus-di-rumah-untuk-cegah-virus-corona

https://m.merdeka.com/jabar/12-manfaat-membaca-al-quran-di-rumah-saat-jalani-
ibadah-puasa-ramadhan-kln.html

21

Anda mungkin juga menyukai