Anda di halaman 1dari 10

BAB III

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PADA AGREGAT LANSIA DI DESA PENIMBUNG BARAT
DUSUN GUBUK BELINJO
Asuhan keperawatan agregat lansia yang dilakukan di Desa Penimbung Barat Dusun
Gubuk Belinjo menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian status kesehatan lansia, perumusan diagnose keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan Puskesmas
Penimbung, Kader, warga lansia dan Kadus.

1.1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat lansia menggunakan pendekatan Community as partner
meliputi: data inti komunitas dan 8 sub system.
a. Data Inti Komunitas
1) Demografi
Jumlah lansia keseluruhan menurut data yang di dapatkan saat turun ke
Desa Penimbung Barat Dusun Gubuk Belinjo untuk usia 50 tahun ke atas
berjumlah ± 30 lansia. Jumlah lansia menurut jenis kelamin dan golongan
umur tergambar pada grafik di bawah ini.
Diagram 1: Karakteristik lansia berdasarkan umur dan jenis kelamin di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo Bulan Juni Tahun 2021.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
50-60 61-71 72-82 83-93 94-104

laki-laki wanita
Berdasarkan diagram 15 diatas diketahui bahwa sebanyak 19
lansia (63,3%) tidak pernah pergi berekreasi, mereka biasanya
menghabiskan waktu luangnya untuk beristirahat dan sebanyak 11
lansia (36,6%) melakukan rekreasi ke pantai dengan anggota keluarga
yang lain.
1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisis Data

No Data Etiologi Masalah


1. Data Mayor/ Subyektif Kurang Defisit
a. Adanya lansia yang memilki riwayat Terpapar Pengetahua
penyakit hipertensi. Informasi n Tentang
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat lansia Hipertensi
di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk
Belinjo mengenai penyakit hipertensi.
Ditandai dengan :
1) Adanya kebiasan yang kurang baik dari
lansia yakni menggunakan garam tanpa
takaran hanya mengikuti indra perasa
saja.
2) Adanya kebiasaan yang kurang baik dari
lansia yakni sering mengkonsumsi
makanan yang berlemak seperti daging.
3) Adanya kebiasaan yang kurang baik dari
lansia yakni dari 30 lansia ada 8 lansia
laki-laki 5 dianataranya masih merokok
lebih dari 3 batang perhari.
c. Adanya kebiasaan yang kurang baik dari
lansia yakni tidak memeriksakan kesehatan
ke pelayanan kesehatan.
d. Dari hasil wawancara dengan 30 lansia
hampir semua lansia tidak memahami
tentang hipertensi.
Data Mayor/Objektif
a. 60% lansia memiliki riwayat hipertensi.
b. Cara penggunakan garam pada lansia yaitu
sebanyak 21 lansia (70%) menambahkan
garam saat memasak dan sebanyak 9 lansia
(30%) tidak menambahkan garam saat
memasak.
c. Lansia yang mengkonsumsi makanan
berlemak seperti daging yakni sebanyak 12
lansia (40%) sering mengkonsumsinya dan
sebanyak 7 lansia (23,3%) kadang-kadang,
sebanyak 9 lansia (30%) jarang
menkonsumsinya dan 2 lansia (6,6%) tidak
pernah mengkonsumsi mengkonsumsinya. .
d. Sekitar 5 lansia laki-laki (16,6%) masih
merokok sampai saat ini dengan >3 batang
sehari, dengan jenis rokok yang digunakan
yakni kretek.
e. Jumlah lansia yang tidak sekolah sebanyak
23 lansia (76,6%), untuk lansia yang tingkat
pendidikan sampai sekolah dasar bejumlah
sebanyak 6 lansia (20%) dan untuk lansia
yang tingkat pendidikan sampai sekolah
menegah pertama berjumlah 1 lansia (3,3%).
f. 100% lansia datang ke pelayanan kesehatan
untuk memeriksakan diri mereka hanya saat
mereka sakit saja
g. Sebanyak 13,3% lansia saja yang mengikuti
posyandu lansia dan sebanyak 86,7% lansia
di sana tidak pernah mengikuti posyandu
lansia.
2. Standar Diagnosa/Standar Luaran Dan Standar Intervensi 3S

Data DX/SDKI SLKI SIKI


Kode Diagnosa Kode Luaran Kode Intervensi
Data Pendukung Masalah Kesehatan Komunitas : Defisit Pengetahuan Lansia
Data Hasil D.0111 Defisit Pengetahuan Luaran Utama : Intervensi Utama :
Pengelompokan Data Hal 246 Tentang Hipertensi L.1211 Tingkat Pengetahuan I.12383 Edukasi Kesehatan
Data Mayor/ Subyektif berhubungan dengan 1 Luaran Tambahan : Hal.65 a. Observasi :
a. Adanya lansia yang Kurang Terpapar a. Memori 1. Identifikasi
memilki riwayat Informasi L.0907 b. Motivasi kesiapan dan
penyakit hipertensi. 9 c. Proses Informasi kemampuan
b. kurangnya L.0908 d. Tingkat Agitasi menerima
pengetahuan 0 e. Tingkat Kepatuhan informasi
masyarakat lansia. L.1010 2. Identifikasi
Ditandai dengan : 0 Setelah dilakukan faktor-faktor
1) Adanya kebiasan L.0909 asuhan keperawatan yang dapat
menggunakan 2 diharapkan klien meningkatkan
garam tanpa L.1211 mampu menjelaskan penyakit
takaran hanya 0 tentang penyakitnya hipertensi
mengikuti indra yaitu Hipertensi dan b. Terapeutik :
perasa saja. mampu mengenal 1. Sediakan
2) Adanya kebiasaan penyakitnya yaitu materi sesuai
mengkonsumsi Hipertensi dengan dengan tingkat
makanan yang kriteria hasil : pemahaman
berlemak seperti Klien mengetahui klien
daging. tentang penyakitnya 2. Jadwalkan
3) Adanya kebiasaan (Hipertensi) pendidikan
yang kurang baik kesehatan
dari lansia yakni sesuai
dari 30 lansia ada 8 kesepakatan
lansia laki-laki 5 3. Berikan
dianataranya masih kesempatan
merokok lebih dari untuk bertanya
3 batang perhari. c. Edukasi :
c. Adanya kebiasaan 1. Jelaskan
yang kurang baik dari pengertian
lansia yakni tidak dari hipertensi
memeriksakan 2. Jelaskan
kesehatan ke pelayanan etiologi
kesehatan. hipertensi
d. Dari hasil wawancara 3. Jelaskan
dengan 30 lansia manifestasi
hampir semua lansia klinis
tidak memahami hipertensi
tentang apa itu 4. Jelaskan
hipertensi. komplikasi
hipertensi
5. Jelaskan
Data Mayor/Objektif penatalaksana
a. 60% lansia memiliki an hipertensi
riwayat hipertensi.
b. Cara penggunakan Intervensi
garam pada lansia Pendukung :
yakni sebanyak 21 I.12362 Edukasi
lansia (70%) Hal.50 Aktivitas/Istirahat
menambahkan garam I.12366 Edukasi Berhenti
saat memasak dan Hal. 52 Merokok
sebanyak 9 lansia I.12389 Edukasi Latihan
(30%) tidak Hal. 68 Fisik
menambahkan garam I.12395 Edukasi Nutrisi
saat memasak. Hal.72 Edukasi Pengukuran
c. Lansia yang I.12415 Tekanan Darah
mengkonsumsi Hal.86
makanan berlemak
seperti daging yakni
sebanyak 12 lansia
(40%) sering
mengkonsumsinya dan
sebanyak 7 lansia
(23,3%) kadang-
kadang, sebanyak 9
lansia (30%) jarang
menkonsumsinya dan 2
lansia (6,6%) tidak
pernah mengkonsumsi
mengkonsumsinya. .
d. Sekitar 5 lansia laki-
laki (16,6%) masih
merokok sampai saat
ini dengan >3 batang
sehari, dengan jenis
rokok yang digunakan
yakni kretek.
e. Jumlah lansia yang
tidak sekolah sebanyak
23 lansia (76,6%),
untuk lansia yang
tingkat pendidikan
sampai sekolah dasar
bejumlah sebanyak 6
lansia (20%) dan untuk
lansia yang tingkat
pendidikan sampai
sekolah menegah
pertama berjumlah 1
lansia (3,3%).
f. 100% lansia datang ke
pelayanan kesehatan
untuk memeriksakan
diri mereka hanya saat
mereka sakit saja
a. Sebanyak 13,3% lansia
saja yang mengikuti
posyandu lansia dan
sebanyak 86,7% lansia
di sana tidak pernah
mengikuti posyandu
lansia.

Anda mungkin juga menyukai