Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Antenal
Ø Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Haen Forer, 2015).
Ø Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan( Muchtar Rustam, 2014).
Ø Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan
sehat dan baik (Wiknjosastro, 2015)
Ø Antenatal careadalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2013).
B. Tanda dan Gejalan Antenatal
MenurutHaen Forer, (2015) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
1) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
2) mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) letih,sakit kepala
4) merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada
wanita hamil pertama.
5) perubahan pada mamae
6) frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
7) lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan
peningkatan suplay darah ke pelvic.
b.Probabilitas ( objektif)
1) Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemumudian ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit
hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
3) Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
1) Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
2) adanya gerakan janin pada palpasi
3) Teraba bagian janin pada palpasi
4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
1. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz (2014), perubahan yang terjadi ketika
hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang
nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan
dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan
vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang
dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik
kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan
dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan
sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai
dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan
pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan.
Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan
hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola
disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah
hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan
kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang
berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena
berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal
apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
2. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan
muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih
baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga
karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan
berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua
karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan
air. (Hadi, RA 2015)
3. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-
beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan
usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.

c. Rasa panas di perut


Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah
atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang
tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan
hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua
sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi
beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan
akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika
menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis
kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan.
Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya
akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang
terlalu lama. (Hadi,2015)
4. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon
progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu
hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma.
Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian
tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan
vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah
panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan
retensi cairan. (Handerson, 2014)
5. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Asrinah, dkk 2012, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang
lain atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal
orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang
rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain (Israr, 2014)
D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul
sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2015)
II. PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi
Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi BAK
Perub.proses Koping sebah/mual meningkat
keluarga individu tdk
efektif Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari Kelembaban
kebutuhan meningkat

Resiko infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body meningkat serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri pola nafas Perub.peran
image Pengosongan
Resiko cidera Nyeri Perub.pola lambung lambat
janin & seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri

E. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Depkes RI (2007) yaitu, jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan
terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1)   Perdarahan
2)   Pre-eklampsia/eklampsia
3)   Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4)   Hidramnion
5)   Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
1)   Penyakit Jantung
2)   Tuberculosis
3)   Anemia
4)   Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2014).
F. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein
yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca
persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja.
Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan
gizi selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah,
mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan
berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2012).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif.
Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus
dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2012).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga
dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro,
2012).

4. Kebersihandan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan
(Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan
dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro, 2012).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.
Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa
kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2012).
6. PerawatanGigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi
tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan
baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut,
misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan
mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2012).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap
cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan
pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat
dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan
agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan
terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2012).
8. PerawatanPayudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah
dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari
depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk  mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream
atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 2013).
G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Ø Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
Ø Ada Planing terlebih dahulu
Ø Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data
Subyektif), hasil observasi perawat.
Ø Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat
persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
Ø Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
ü Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
ü Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
ü Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi,
bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
- Dada
ü Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
ü Jantung :kaji keadaan jantung pasen
ü Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah
keluar/belum, kebersihan areola mamae.
- Abdomen
` Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
ü Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
ü Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
Ø Persiapan persalinan
Ø Obat-obatan yang di pakai saat ini
Ø Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. TRIMESTER I
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Ansietas
3) Perubahan pola eliminasi urin
4) Perubahan pola seksual
5) Kekurangan volume cairan
6) Perubahan proses keluarga
7) Koping individu tidak efektif
b. TRIMESTER II
1) Gangguan citra tubuh
2) Gangguan pola nafas
3) Kurang pengetahuan
4) Resiko cidera janin
c. TRIMESTER III
1) Nyeri akut
2) Perubahan eliminasi urin
3) Gangguan pola tidur
4) Intoleransi aktifitas
5) Kelebihan volume cairan (Wilkinson, 2015)
3. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Tri semester i Tujuan : Manajemen Nutrisi
1) Perubahan
Setelah dilakukan intervensi · Anjurkan masukan kalori
nutrisi kurang
dari kebutuhan keperawatan selama 2x24 sesuai kebutuhan
· Ajari klien tentang diet yang
jam kekurangan nutrisi klien benar sesuai kebutuhan
tubuh
tercukupi
· Monitor catatan makanan
Kriteria hasil : yang masuk atas kandungan
gizi dan jumlah kalori
· Nafsu makan klien · Timbang berat badan secara
meningkat teratur
· Anjurkan penambahan
· Klien tidak mual dan intake protein, zat besi dan
vit C yang sesuai
muntah · Pastikan bahwa diet
· Nilai laboratorium mengandung  makanan yang
berserat tinggi untuk
(transferin, albumin, dan mencegah sembelit
· Beri makanan protein
elektrolit) dalam batas
tinggi , kalori tinggi dan
normal makanan bergizi yang sesuai
· Pastikan kemampuan
klien untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
2) ansietas Penurunan kecemasan
NOC: kontrol kecemasan dan Aktifitas:
coping, setelah dilakukan 1. Bina Hub. Saling
perawatan selama 2x24 jam percaya
cemas ps hilang atau 2. Libatkan keluarga
berkurang dg: 3. Jelaskan semua
Indikator: Prosedur
Ps mampu: 4. Hargai pengetahuan
Ø Mengungkapkan cara ps tentang
mengatasi cemas penyakitnya
Ø Mampu menggunakan 5. Bantu ps untuk
coping mengefektifkan
Ø Dapat tidur sumber support
Ø Mengungkapkan tidak 6. Berikan
ada penyebab fisik reinfocement untuk
yang dapat menggunakan
menyebabkn cemas Sumber Coping
yang efektif
3) Kekurangan a. tentukan
volume cairan Kebutuhan volume cairan frekuensi/beratnya
terpenuhi. Setelah dilakukan mual/muntah.
tindakan keperawatan selama b. Tinjau ulang
2 x 24 jam dengan kriteria riwayat
hasil : kemungkinan
Ø Tidak ada mual masalah medis lain
muntah (ex ; ulkus
Ø Turgor kulit DBN peptikum, gastritis,
Ø Tidak ada tanda kolesistitis).
dehidrasi c. Kaji suhu dan turgor
Ø Pasien mau makan dan kulit, membrane
minum mukosa, TD, suhu,
Ø TTV dalam batas masukan/haluran.
normal d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran,
tes urin dan
penurunan BB
setiap hari.
e. Anjurkan
peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan
enam kali sehari
dengan jumlah yang
sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering
sebelum bangun
tidur.
Tri Semesterii Setelah dilakukan tindakan Airway management
Gangguan pola nafas keperawatan selama 1x24 · Posisikan klien u/
jam, diharapkan : memaksimalkan
1. Tidak ada retraksi ventilasi
dinding dada · Identifikasi klien
2. Tidak menggunkan perlunya pemasangan
otot bantu pernafasan alat jalan nafas buatan
3. Bunyi paru vasikuler · Lakukan fisioterpi
4. Menunjukkan jalan dada jika perlu
nafas yang paten RR · Keluarkan sekret
16-20 x/m · Dengan batuk atau
suction
· Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
Tri Semester iii Klien dapat toleransi terhadap Manajemen energi
1. Intoleransi aktivitas setelah dilakukan 1. Observasi
aktivitas tindakan keperawatan 1 x 24 kemampuan klien
jam , dengan kriteria hasil 2. Bantu klien
Ø Klien mampu dalam pemenuhan ADL
memenuhi aktivitas 3. Ajarkan pada
sehari-hari keluarga tentang
Ø Pasien mengerti pentingnya perawatan
akifitas apa saja yang diri
boleh dilakukan 4. Observasi TTV
selama kehamlan sebelum dan sesudah
Ø Ttv dalam batas aktivitas
normal 5. Kolaborasi pada
Ø Hb dalam batas keluarga pemberian
normal pengawasan ekstra
Ø Tidak ada anemis 6. tentukan siklus
tidur bangun yang
normal dan komitmen
terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan
diri sendiri.
7. Anjurkan tidur
siang 1 sampai 2 jam
setiap hari.
8. Pantau kadar
Hb. Jelaskan peran zar
besi dalam tubuh ;
anjurkan mengkonsumsi
2. Kelebihan Kelebihan volume cairan suplemen zat besi setiap
volume cairan teratasi setelah dilakukan hari, sesuai indikasi.
tindakan keperawatan 2 x 24 a. Pantau berat badan
jam , dengan kriteria hasil : secara teratur.
Ø Indeks massa tubuh b. Kaji adanya tanda-tanda
dalam batas normal HAK, perhatikan
Ø TTV dalam batas tekanan darah, pantau
normal lokasi/luasnya edema,
Ø Tidak ada tanda-tanda masukan atau haluaran
Hak cairan.
c. Berikan informasi
tentang diet (mis ;
peningkatan protein,
tidak menambahkan
garam meja,
menghindari makanan
dan minuman tinggi
natrium).
d. Anjurkan meninggikan
3. Perubahan Pasien mengerti akan terjadi ekstremitas secara
eliminasi urin perubahan eliminasi urin periodic selama sehari.
selama kehamilan , Setelah a. Berikan informasi
dilakukan tindaka tentang perubahan
keperawatan perkemihan sehubungan
Dengan kriteria hasil : dengan trimester ketiga.
Ø Klien mengerti tentang b. Berikan informasi
perubahan perkemihan mengenaia perlunya
selama kehamilan masukan cairan 6 – 8
denga tri semester gelas sehari.
ketiga c. Berikan informasi
Ø Pasien mengerti mengenai bahaya
perlunya masukan menggunakan diuretic
cairan sesuai dan penghilangan
kebutuhan natrium dan diet.
d. Anjurkan klien untuk
melakukan posisi
miring kiri saat tidur,
perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
e. Anjurkan klien untuk
menghindari posisi
tegak atau supine dalam
waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2012, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-


G59.pdf. Diakses tanggal 20 Juli 2018. Pukul 19.37 WITA.

Hadi, RA 2015, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.

Haen Forer. 2015. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2014, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2014. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, IBG 2014, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta

Muchtar Rustam.2013. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC

Wiknjosostro. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka Sarwana

Wilkinson, Judith M. 2015Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati,
dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai