Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas, Baterai adalah alatlistrik-
kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuklistrik. Tentunya sebagai
alat yang mengeluarkan energi listrik, baterai mempunyai fungsi yang sangat banyak dan beraneka
ragam. Dalam dunia teknologi khususnya dalam hal ini dunia otomotif, baterai berperan sangat penting
sebagai penyedia energi yang utama dalam proses pembakaran mesin diesel dan mesin bensin. Dan
tentunya masih banyak lagi fungsi dari bateri.
Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas tentang BATERAI beserta fungsi,macam-macam
baterai,sejarah baterai,perkembangan baterai,dll.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu baterai dan bagaimana sejarahnya ?
2. Bagaimana Konstruksi Baterai ?
3. Bagaimana reaksi kimia pada baterai ?
4. Bagaimana rangkaian pemakaian dan pengisian baterai ?
5. Bagaimana pemeriksaan baterai ?
6. Bagaimana perawatan baterai ?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah terciptanya baterai
2. Mengetahui bagian-bagian / konstruksi yang terdapat pada baterai
3. Mengetahui reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai
4. Mengetahui rangakain dalam pemakaian dan pengisian baterai
5. Mengetahui cara pemeriksaan keadaan baterai
6. Mengetahui cara merawat baterai yang baik dan benar

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian baterai dan sejarahnya
Baterai adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan energi kimia.
Baterai belumlah dikenal di zaman dahulu kala. Orang-orang bahkan belum mengenal listrik.
Penerangan hanya bersumber dari api. Seiring dengan kemajuan zaman, orang-orang terus berpikir
untuk menemukan kehidupan yang lebih efisien. Manusia terus melakukan penelitian-penelitian untuk
menemukan suatu cara hidup yang lebih maju.
Berawal dari penemuan artifak kuno yang ternyata berupa baterai sederhana di Baghdad pada
tahun 1930, membuat perhatian dunia tertuju pada berbagai penelitian untuk pengembangan baterai
serta pembuatan baterai. Penemuan artifak di Baghdad tersebut menunjukkan bahwa awal mula
ditemukannya baterai adalah di Baghdad di mana ilmuwan Islamlah yang mempunyai kontribusi
terbesar pada sejarah awal perkembangan baterai. Namun, yang tercatat secara pasti dalam sejarah
adalah yakni jenis-jenis baterai awal yang dibuat oleh manusia yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel
aki.
Kajian-kajian mendalam mengenai konsep dasar yang dikembangkan dengan penelitian
berkelanjutan akhirnya menuju pada suatu hal yang semakin maju seperti yang kita rasakan sekarang.
Konsep-konsep dasar itu antara lain hantaran elektrolit, oksidasi-reduksi, dan sel
elektrokimia. Hantaran elektrolit mencakup kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik
akibat dicelupnya dua buah elektroda (katoda dan anoda). Oksidasi-reduksi adalah suatu konsep untuk
menyatakan kemampuan suatu sel elektrokimia untuk mengadakan serah-tertima elektron. Adapun
sel elektrokimia adalah sel yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi kimia atau sebaliknya
serta terdiri dari dua buah elektroda (katoda dan anoda) yang dicelupkan pada suatu larutan elektrolit
dengan atau tanpa jembatan garam.
Untuk mengembangkan suatu penelitian khususnya dalam hal baterai, sangat perlu untuk menengok
akan sejarah penemuan dan pembuatan baterai karena dengan berbekal sejarahlah seseorang dapat
mengembangkan sesuatu yang lebih maju dan inovatif. Sejarah menjadi sebuah modal penting dalam
perkembangan zaman. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai sejarah baterai (awal mula
ditemukannya baterai) serta dalam makalah ini pula akan dibahas mengenai tiga jenis baterai yang
lebih awal ditemukan yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel timbal-asam. (google,artikel kimia)
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang
lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor,
mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai
sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi
listrik bersumber dari alternator.
B. Macam-macam baterai
Secara umum baterai dibedakan menjadi 2 tipe
1. Baterai tipe kering
Contoh ; Baterai Kering Sepeda Motor (1 amp), baterai remote, baterai Notebook, baterai HP, dll
2. Baterai tipe basah
Baterai tipe basah dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
(gambar dibawah ini adalah ilustrasi bloger)
a. .Baterai dengan pengeluaran gas
Baterai dengan pengeluaran gas adalah baterai yang umum kita lihat sehari-hari terutama pada
sepeda motor di mana pada baterai ini dilengkapi dengan selang pengeluaran gas yang berfungsi
sebagai saluran pembuang gas hasil destilasi uap cairan elektrolit ketika baterai diberikan beban
listrik.

b. Baterai dengan sambungan probe


Baterai ini dilengkapi dengan sebuah probe yaitu semacam alat sensor yang dapat mendeteksi
tinggi atau rendah cairan elektrolit yang terdapat didalam baterai. Bila cairan elektrolit di dalam baterai
berada pada posisi Lower Level, otomatis probe akan mengirimkan sinyal dalam bentuk bunyi yang
akan memberitahukan pemilik kendaraan untuk melakukan pengisian kembali cairan elektrolit.
c. Baterai bebas pemeliharaan
Pada baterai ini gas hasil destilasi yang seharusnya keluar melalui tutup baterai yang dapat
mengakibatkan korosif pada terminal baterai di gunakan kembali (reuse) di dalam baterai itu sendiri
sehingga memungkinkan pemilik kendaraan tidak terlalu repot melakukan perawatan pada baterai jenis
ini.
d. Baterai "S"
Baterai "S" bermakna Special atau khusus, karena baterai ini mempunyai desain khusus
terutama pada bagian separatornya yang berbeda dengan desain separator pada umumnya

C. Konstruksi Baterai
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam
bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut
baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan
di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam di dalam elektrolit.
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit
baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa
sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V
mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup
dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari
elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna
coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
a. Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya
dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper
level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk
accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis
tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan
diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-
lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
b. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4),
komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit
baterai dengan berat jenis 1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh
ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air
sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260
mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280
mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.
Pembetulan BJ = Harga pembacaan + 0,0007 x (Temp. elektrolit - 200C)
c. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan
cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun
pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
d. Pelat Positif dan Negatif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas pelat sangat
menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri dari paduan timbal-antimon, yang
diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna
cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
➢ Plat Positif
1. Lead grid
2. Lead peroxida (grid filling)
➢ Plat Negatif
1. Lead grid
2. Lead sulfat (grid filling)
➢ Hal hal tentang plat
- Plat positif terbuat dari lead peroxida
- Plat negatif terbuat dari spongy lead
- Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa baterai memiliki
jumlah kedua plat yang sama.
- Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif
- Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap asam.
- Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira 60% air dan 40%
asam sulfat.
e. Separator dan lapisan serat gelas (Fiber Glass)
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat dari serat cellulosa
yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari
pelat positif, karena timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika
dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi
melindungi separator.
f. Penghubung sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-) dan (+).Suatu baterai
12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu
baterai dan mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon.
Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama melalui atas dinding penyekat (Over The
Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The Partition). Terminal terdapat pada
kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik
dialirkan.Sel Baterai untuk menambah daya baterai dalam satuan amphere
g. Separator
Untuk memisahkan tiap-tiap sel (-) maupun sel (+).
• Merekatkan Wadah dengan Tutup
Ada tiga cara untuk menutup baterai, yang pertama menggunakan sealing compound(aspal), yang
kedua menggunakan bahan perekat/lem, dan yang ketiga dengan bantuan panas (heat sealing).
Biasanya untuk yang pertama digunakan dengan wadah/tutup ebonit, yang kedua untuk wadah
polystyren, sedangkan yang ketiga untuk wadah polypropylene.
D. Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia
antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik
arus searah maka terjadi proses pengisian (charge).
Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke
beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).
Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan
kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan saat kosong elektrolit
batarai adalah 2H2O.
E. Rangkaian instalasi pemakaian baterai

A. Rangkaian seri
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu rangkaian, maka tegangannya
akan bertambah tetapi arusnya tetap.
B. Rangkaian paralel

Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka tegangannya tidak
bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
C. Rangkaian seri parallel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi satu, maka tegangannya
bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai) dan arusnya pun bertambah lebih besar.
F. Rangkaian instalasi pengisian baterai

a. Pengisian lambat

Pengisian lambat membutuhkan waktu 6 - 8 jam


b. Pengisian cepat
Pengisian cepat membutuhkan waktu 3 jam

G. Rating Kapasitas Baterai


Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi
penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan
sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan
jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1. Cranking Current Ampere (CCA)
2. Reserve Capacity
3. Ampere Hour
• Cranking Current Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit, bukan
hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan
kapasitasnya. The Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE
Cranking Current atau Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari suatu
baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus
untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
• Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat
memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian
dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus
selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai
contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki
60 AH. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan
pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh
dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan
pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc.

H. Stiker Spesifikasi Baterai


Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang
spesifikasi baterai tersebut, salah satu model stiker baterai seperti tampak dibawah ini Pada stiker di
gambar di atas menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Baterai tersebut memiliki 11 plat per sel
dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere dan tegangan baterai yang dihasilkan adalah 12 volt.

I. Memeriksa Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok
pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
A. Pemeriksaan Visual Baterai
Pemeriksaan visual meliputi :
1. Kotak baterai :
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis kerusakan
kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor
akibat keretakan atau mengembang
2. Sel-sel baterai :
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging maupun
mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai
3. Terminal baterai dan konektor kabel:
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk
kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas
akibat kenektor kendor atau kotor
4. Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka
elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan
dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada
diantara garis Upper Level dan Lower Level.

5. Kabel Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 –
500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel
menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada
isolator dekat dengan terminal baterai.
6. Pemegang Baterai
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat
dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai antara lain kendor
akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.

Kontruksi dan Bagian-bagian Aki (Baterai)

kontruksi dan bagian-bagian baterai


1. Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua komponen baterai yang
ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah sel, plat baterai dan lain-lain. Selain itu
juga kotak baterai berfungsi sebagai ruang endapan-endapan baterai pada bagian bawah. Bahan
kotak baterai ini biasanya transparan untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau tinggi
elektrolit baterai.
2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup bagiana atas baterai,
tempat dudukan terminal-terminal baterai, lubang ventilasi.
3. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut
mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan pembuat Plat positif
adalah bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2)
yang berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang berwarna abu-abu.
Salah satu yang mempengaruhi kemampuan baterai dalam mengalirkan arus adalah jumlah dan
ukuran plat. Semakin besar atau banyak platnya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan.
4. Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan plat negatif.
Penyekat atau separator ini berpori-pori supaya memungkinkan larutan elektrolit melewatinya.
Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah hubungan singkat antar plat.

Separator atau Penyekat


5. Sel. Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di antara kedua plat
posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel baterai dihubungkan secara seri satu
dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan menentukan besarnya tegangan baterai yang
dihasilkan. Satu buah sel di dalam baterai menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt,
sehingga untuk baterai yang jumlah selnya 6 menghasilkan total teganya sekitar 12,6 Volt.

Sel Baterai
6. Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat
baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu untuk plat positif dan plat negatif.
Penghubung sel pada plat positif dan negatif disambungkan secara seri untuk semua sel.
7. Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai yang memisahkan
tiap sel.
8. Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu terminal positif dan
terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki.
9. Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang berfungsi sebagai tutup
lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air baterai. Pada tutup ini terdapat
lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi
proses pengisian.
Tutup Ventilasi
10. Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam sulfat (H2SO4)
dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan bahan aktif pada plat baterai
untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat dan
64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F)
saat baterai terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume
tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin tinggi berat jenis, makin kental zat
cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan
campuran 36% asam dan 64% air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.

B. Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper
Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang
jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau
pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit
berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual
dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila
berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula
menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan,
karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis
elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada
suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal
ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperatureelektrolit harus diamati. Rumus
untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:

S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)


S 20 ºC : Berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis
1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,014
= 1,246

Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:

Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit


HASIL PENGUKURAN TINDAKAN

1.280 Atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
1.220 – 1.270 Tidak Perlu Tindakan

1.210 atau kurang Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
masih dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan antar sel kurang dari Tidak perlu tindakan
0.040
Perbedaan berat jenis antar sel Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
0.040 atau lebih berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat
jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai

• Hydrometer
Hydrometer adalah alat untuk mendeteksi berat jenis pada cairan elektrolit pada baterai
Cara mengoprasikan Hidro meter sebagai berikut:
A. Mausukan ujung hydrometer kedalam lubang sel sampai menjentuh permukaan caira elektrolit
B. Tekan karet pada ujung hydrometer sampai ke dalam
C. Setelah kembali ke posisi semula maka kalian dapat melihat hasil yang di tentukan pada aurometer
Cara menghitung hasil penggukururan berat jenis air elektrolit dapat dilihat pada table diatas sebagai
berikut:
A. Good/warna hijau = Kondisi air elektrolit sangat baik
B. Fair /warna putih = Kondisi caira accu baik
C. Recharge/warna merah =Kondisi air elektrolit perlu pengisian / stroom

• Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila
kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang
cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.
Mobil sulit distart di pagi hari, adalah salah satu akibat yang ditimbulkan dari :
1. Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang, atau timbulnya kerak putih disekitar kepala
aki.
2. Kondisi air accu (electrolit) yang kurang sesuai dengan yang dipersyaratkan di bagian luar aki.
3. Bagian body accu sudah mengembung atau bocor.
G. Perawatan dan perbaikan baterai
1. Periksa tegangan baterai
Periksa tegangan baterai dengan menggunakan Multitester
Tegangan yang baik 12 - 13,5 Volt
Bukalah semua tutup baterai lalu
Periksa Tiap-tiap sel baterai dengan menggunakan Multitester
Jika baterai yang diukur 12 Volt berarti tiap sel harus turun 2 Volt
Berhati-hatilah jangan sampai merusak sel-sel dari tiap sel baterai yang di ukur
2. Periksa kondisi berat jenis cairan elektolit
Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Hidrometer, Bacalah pada takaran ukuran yang
ada
Bila Hijau = Sangat Baik
Bila Putih = Baik
Bila Merah = Kurang
Berat jenis standart 1,26-1,28 kg/l

3. Periksa terminal baterai


Periksa terminal baterai dari kemungkinan korosif atau timbul jelaga salju akibat terkena uap
dari cairan elektrolit, jika timbul demikian bersihkan
jangan lupa periksa juga sambungan-sambungan kabel terminal baterai dari karat atau putus

➢ Kerusakan-kerusakan pada baterai


1. Kotak baterai retak atau pecah
2. Sel baterai rusak
3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung
4. Terminal baterai korosif
5. Air aki selalu kering
6. Tegangan baterai selalu turun

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam
bentuk listrik. Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik, baterai mempunyai fungsi yang
sangat banyak dan beraneka ragam.
Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Di dalam baterai mobil terdapat
elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau
berasal dari timah. Pemeriksaan baterai dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pemeriksaan secara visual
baterai dan pemeriksaan elektrolit.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca mengenai baterai , saran
penulis untuk menjaga agar baterai dapat awet dan tahan lama maka perlu dilakukan pemeriksaan dan
perawatan baterai secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

http://jenigalih.blogspot.com/2013/05/makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html
http://fathurrahmanbima.blogspot.com/2012/08/makalah-tentang-baterai.html
http://teknikmesin-antonjepry.blogspot.com/2013/02/makalah-baterai_5.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/04/pengertian-baterai-accu-aki-mobil.html
http://raswo.com/product/15/38/Buku-Pengetahuan-Baterai-Mobil

Anda mungkin juga menyukai