Anda di halaman 1dari 17

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Transportasi

1. Pengertian Transportasi

Transportasi di artikan sebagai kegiatan mengangkut dan

memindahkan muatan (barang dan orang/manusia) dari suatu tempat (tempat

asal) ke tempat lainnya (tempat tujuan) (Sakti Adji Sasmita, 2012). Dari

pengertian tersebut maka setiap transportasi mengakibatkan terjadinya

perpindahan dan pergerakan yang berarti terjadi lalulintas.

Dari pengertian tersebut, manusia merupakan subyek dalam

melakukan pergerakan. Melalui pergerakan ini, manusia memenuhi kebutuhan

hidupnya. Oleh karena itu transportasi sangat berperan dalam kehidupan

manusia. Peran transportasi secara harafiah dikelompokan menjadi 3 (tiga)

yaitu dari segi ekonomi, segi sosial dan politik (Ofyar Z.Tamin, 2000). Peran

transportasi dari segi ekonomi merupakan peran transportasi sebagai pemenuh

kebutuhan manusia. Dalam hal ini, segala aktivitas ekonomi dapat berjalan

dengan baik jika didukung oleh transportasi yang baik. Dengan demikian

dapat mendukung kesejahteraan manusia.

2. Definsi Moda

Definisi moda adalah jenis-jenis sarana transportasi yang tersedia

untuk melakukan perjalanan. Pemakai jalan adalah semua bentuk moda


8

angkutan, baik yang berupa kendaraan bermotor seperti: mobil, mikrolet,

bis, truk, trukgandengan, semi trailer dan trailer maupun tidak bermotor

seperti: kereta dorong, sepeda, becak serta termasuk para pejalan kaki yang

sedangmenggunakan jalan (Ofyar Z.Tamin, 2000).

3. Pemodelan Transportasi

Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

mencerminkan atau menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara

terukur.

Dalam perencanaan transportasi dikenal ada 4 (empat) langkah

pembuatan model (Ofyar Z.Tamin, 2000), antara lain:

a. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)

Pembangkit perjalanan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan

jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan

dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan.

b. Sebaran Perjalanan (Trip Distribution)

Penyebaran pergerakan merupakan tahapan yang menggabungkan

interaksi antara tata guna lahan, jaringan transportasi dan arus lalu lintas.

c. Pemilihan Moda (Modal Choice / Modal Split)

Dalam interaksi antara dua tata guna lahan atau lebih di suatu wilayah,

maka seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut harus

dilakukan, dimana sering interaksi tersebut mengharuskan terjadinya

perjalanan, baik antar tata guna lahan ataupun inter tata guna lahan.

Keputusan dalam pemilihan moda berkaitan dengan jenis transportasi yang


9

digunakan. Jika terdapat lebih dari satu moda, maka moda yang dipilih

biasanya yang mempunyai rute terpendek, tercepat, atau termurah, atau

teraman, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Selain itu, faktor lain

yang mempengaruhiadalah ketidaknyamanan dan keselamatan dan

hal seperti ini harusdipertimbangkan dalam pemilihan moda.

d. Pemilihan Rute (Traffic Assignment)

Model ini bertujuan memprediksi pemilihan rute perjalanan yang

akan digunakan. Diasumsikan pemakai jalan mempunyai informasi yang

cukup (misalnya tentang kemacetan jalan), sehingga dapat menentukan

rute yang terbaik.

4. Permintaan Jasa Transportasi

Jumlah Penduduk, kebutuhan, dan kesejahteraan masyarakat yang

meningkat merupakan “permintaan” akan jasa transportasi yang meningkat

(Sakti Adji Sasmita.2011) . Peningkatan permintaan jasa transportasi

memerlukan tersedianya fasilitas (prasarana dan sarana) transportasi yang

meningkat. Pentingnya peranan transportasi yang telah memberikan manfaat

ekonomi, sosial dan politik, harus dilihat pula secara lebih luas mengenai

kontribusi atau sumbangannya terhadap pembangunan. Menurut Sakti Adji

Sasmita (2011) peranan/fungsi transportasi dalam pembangunan yaitu :

1. Transportasi sebagai faktor penunjang terhadap pengembangan kegiatan

pada sektor-sektor lain (pertanian, perindustrian, perdagangan, pendidikan,

kesehatan, pariwisata dan lainnya)


10

2. Transportasi sebagai pendorong yaitu berfungsi menyediakan jasa

transportasi yang efektif untuk menghubungkan daerah-daerah terisolasi

atau terpencil dengan daerah berkembang yang berada diluar wilayahnya,

sehingga terjadi interaksi pembangunan antar kedua daerah tersebut , yang

selanjutnya akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang

sinergis.

B. Tinjauan Kendaraan Bermotor

1. Pengertian Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh

peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat.

Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam,

namun mesin listrik dan mesin lainnya juga dapat digunakan. Kendaraan

bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan diatas jalanan. (http://id.

/kendaraan_bermotor,2011).

Menurut Undang-undang No.22 tahun 2009, yang disebut kendaraan

adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan

Kendaraan Tidak Bermotor. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan

yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang

berjalan di atas rel sedangkan, Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap

Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan.

2. Sepeda Motor di Indonesia


11

Sepeda motor sebagai salah satu alat transportasi merupakan sarana

yang cukup dominan di Indonesia pada umumnya dan di Kota Baubau pada

khususnya, baik dilihat dari angka populasi dan perannya, berbagai merek

sepeda motor yang sudah dikenal masyarakat setiap tahunnya selalu

menunjukan peningkatan produksinya yang signifikan ditambah lagi produksi

dari merek-merek baru yang ikut meramaikan pasar sepeda motor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 populasi

sepeda motor di Indonesia mencapai 68.839.341 unit dari total kendaraan yang

ada di Indonesia atau 80,4% dari total kendaraan nasional yaitu 85.601.351

unit.

C. Analisis Statistika

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara sumber data

dengan masalah penelitian yang yang akan dipecahkan. (Moh. Nazir. 1983)

Wawancara ialah teknik pengumpulan data melalui pertanyaan kepada

responden secara langsung baik individu maupun kelompok.Kuesioner

dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dan

jawaban dari responden juga diberikan secara tertulis.Sedangkan observasi

adalah pengumpulan data melalui penganatan atas suatu obyek, orang, atau

fenomena dan mencatatnya secara sistematis.


12

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden.Di dalam membuat keusioner

perlu diperhatikan bahwa keusioner disamping bertujuan untuk menampung

data sesuai dengan kebutuhan, juga merupakan suatu kertas kerja yang harus

ditatalaksanakan dengan baik.Berikut ini adalah contoh sederhana di dalam

membuat keusioner.

Emory (1995) mengatakan bahwa ada empat komponen inti dari sebuah

kuisioner. Keempat komponen itu adalah:

1. Adanya subyek yaitu individu atau lembaga yang melakukan penelitian

2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk

turut sera mengisi secara aktif dan obyektif dari pertanyaan maupun

pernyatan yang tersedia.

3. Ada petunjuk pengisian kuisioner, dan petunjuk yang tersedia harus mudah

dimengerti.

4. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat jawaban, baik secara

tertutup, semi tertutup/terbuka. Dalam membuat pernyataan jangan sampai

lupa isian untuk identitas dari responden. (Husein Umar, 2002.)

Dalam hubungannya dengan leluasa dan tidaknya responden untuk

memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, maka

pertanyaan dapat dibagi dalam dua jenis yaitu :

1. Pertanyaan Berstruktur
13

Merupakan pertanyaan yanng dibuat sedemikian rupa, sehingga

respondendibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif

saja ataupun kepada satu jawaban saja.

2. Pertanyaan Terbuka

Jawaban dan cara pengungkapanya dapat bermacam-macam. Bentuk

pertanyaan terbuka ini jarang digunakan dalam keusioner tetapi banyak

digunakan dalam wawancara.

(Moh. Nazir, 1983.)

2. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran,

baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai

sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Husaini Usman, R. Purnomo

Setyadi Akbar, 2011).

b. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik

sampling(Husaini Usman, R. Purnomo Setyadi Akbar, 2011).

Secara matematis besarnya sampel dari suatu populasi kecil atau lebih

kecil dari 1000 dapat dirumuskan (Notoadmodjo S.2002) :

N
n=
N×d 2  1 …………...…………………………………Persamaan (2.1)

Dimana :
14

N = Besar populasi

d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan

(degree of reability) 1 - 10%

n = Besarnya sampel.

3. Analisis Statistik Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis

deskriptif adalah membuat deskripsi gambaran yang sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta yang diteliti di lapangan. Merupakan analisis

yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk angka

kemudian dideskripsikan berdasarkan distribusi frekuensi, nilai rata-rata dan

defisiasi standar melalui perhitungan statistik (Moh. Nazir, 1983)

Cara menata data secara deskriptif pada umumnya adalah menyajikan

data dalam bentuk nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi,

varians, persen/proporsi, tabel distribusi frekuensi dan diagram atau grafik.

Khusus untuk diagram penelitian fungsi dan peranan statistik dapat

digambarkan sebagai berikut :

1. Memungkinkan pencatatan dan penelitian secara eksak.

2. Memberikan dasar untuk menarik kesimpulan melalui proses yang dapat

diterima oleh ilmu pengetahuan.

3. Memberikan landasan untuk meramalkan tentang bagaimana suatu gejala

akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah diketahui.


15

4. Memungkinkan penyelidik menganalisa serta menguraikan sebab akibat

dan lingkungan yang rumit.

Distribusi hanya merupakan sebuah model yang menggambarkan

situasi empiris. Pada kenyataannya bentuk untuk menggambatkan berbagai

macam distribusi ini tidak ada. Deskripsi teoritis ini (distribusi dari populasi)

merupakan pendekatan yang baik terhadap keadaan yang sesungguhnya.

Distribusi statistik terdiri dari :

a. Mean (rata-rata)

Mean adalah nilai rata-rata dari data penelitian. Apabila kita

mencarai data maka kita mengharapkan data tersebut dapat mewakili suatu

nilai tertentu. Nailai rata-rata mencerminkan nilai tertentu dari suatu data.

Bila data-data tersebut digambar atau diplot grafiknya akan terlihat pola

dari data tersebut. Dari plot data tersebut dapat terlihat nilai rata-rata dan

variannya.

x1  x2  x3 ...  xn
x 
n ................................................. Persamaan (2.2)

Dimana :

x = nilai rata-rata

x1 , x2 , x3 , xn = nilai data pengamatan

n = jumlah pengamatan

b. Standar Deviasi (S)

Standar deviasi adalah banyaknya penyimpangan atau variasi dari

nilai rata-rata data penelitian. Standar deviasi merupakan akar dari varian.
16

Dengan semakin banyaknya variasi maka kemungkinan untuk memperoleh

suatu nilai tertentu yang dapat mewakili data tersebut menjadi kecil atau

boleh dikatakan data tersebut tidak akurat karena banyaknya

“penyimpangan nilai” dari nilai yang diharapkan. Dengan demikian nilai

rata-rata disini kurang mewakili data secara penuh akibat dari banyaknya

variasi ini.

Dari segi gambar grafiknya, semakin besar standar deviasinya maka grafik

semakin melebar (data kurang akurat) dan semakin kecil standar deviasinya

maka grafik semakin kecil mendekati nilai rata-rata (data semakin akurat

karena mendekati nilai rata-rata atau mendekati suatu nilai yang

diharapkan).

S= √ Σ ¿ ¿ ¿………………………………..………..… Persamaan (2.3)

Dimana :

S = standar deviasi

x = nilai rata-rata

Xi = pengamatan ke i

n = jumlah pengamatan

Ada beberapa analisa yang dipakai dalam proses penelitian ini

sampai didapat kesimpulan, yang antara lain :

a. Analisis regresi multi linear

b. Program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS)

versi 17.
17

4. Analisis Statistik Inferensial

Statistik Inferensial merupakan suatu teknik analisis statistic dengan

membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari

sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan

atau pengambilan keputusan (V. Wiratna Sujarweni.2007).

Statistik Inferensial dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu :

a. Statistik parametric

Digunakan dengan syarat data sebagai sampel harus berdistribusi normal

(diuji dengan normalitas terlebih dahulu). Pengujian yang dipakai dalam

statistic parametric adalah :

1. Uji perbedaan, disini akan diuji apakah sebuah sampel mempunyai

perbedaan nyata dengan sampel yang lain. Uji yang digunakan adalah

independent sampel t test, paired sampel t test dan one sampel t test.

2. Uji asosiasi; disini akan diuji apakah dua variabel yang ada

mempunyai hubungan/pengaruh atau tidak. Uji yang digunakan

adalah korelasi, regresi, crosstab.

3. Analisis multivariate; disini jumlah variabel banyak dan tujuan

pengujian adalah mencoba mengetahui struktur data yang ada pada

variabel-variabel tersebut. Uji yang digunakan adalah analisis

diskriminan dan analisis faktor.

b. Statistik non parametric

Digunakan pada kondisi-kondisi penelitian tertentu. Kondisi yang sering

dijumpai antara lain data pada sampel tidak terdistribusi normal, jumlah
18

sampel yang kecil (kurang dari 30), cenderung lebih sederhana sehingga

kesimpulannya kadang diragukan. Yang termasuk uji non parametric

adalah uji sign, uji Mann Whitney, uji Friedman dan uji Kruskal Wallis

H.

5. Model Persamaan Regresi

Regresi adalah suatu alat yang tujuannya membantu memperkirakan

atau menaksir nilai suatu variabel yang tidak diketahui dari satu atau beberapa

variabel yang diketahui (M.Iqbal Hasan, 2002.). Analisis regresi

didefinisikan sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel atau peubah

yang disebut peubah yang diterangkan (the explained variable) yang juga

disebut sebagai peubah tergantung dengan satu atau dua variabel / peubah

yang menerangkan (the explanatory) yang juga disebut peubah bebas.

Di dalam kegiatan pemodelan untuk rekayasa sipil, seringkali

dijumpai tinjauan hubungan antara variabel dengan satu atau lebih variabel

lain. Secara umum ada dua macam hubungan antara dua atau lebih variabel,

yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Jika ingin diketahui

bentuk hubungan dua variabel atau lebih, digunakan analisis regresi

sedangkan untuk analisis keeratan hubungan, digunakan analisis korelasi.

Ada 2 model pendekatan yang digunakan dalam analisis model regresi

(Ofyar Z.Tamin, 2000), yaitu :

a. Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear adalah metode statistik yang dapat digunkan untuk

mempelajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki.


19

Model analisis regresi linear dapat memodelkan hubungan antara 2 peubah

atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas ( y ) yang

mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas ( xi

). Hungan secara umum dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Y  A  Bx …………………………...…………….……Persamaan (2.4)

Y = Peubah tidak bebas

X = Peubah bebas

A = Intersep atau konstatanta regresi

B = Koefisien regresi

b. Analisis regresi linear berganda

Konsep ini merupakan pengembangan lanjut dari uraian diatas, khususnya

pada kasus yang mempunyai lebih banyak peubah bebas dan parameter b.

Bentuk umum dari model analisis regresi linear berganda :

Y  A  B1 X 1  B2 X 2  ...  Bz X z
..........................................Persamaan (2.5)

Y = Peubah tidak bebas

X 1... X z = Peubah bebas

A = Intersep atau konstatanta regresi

B1...Bz = Koefisien regresi

6. Pengujian Persamaan Regresi


20

Pengujian regresi dimaksudkan untuk menilai dan menyaring

persamaan regresi, sehingga dapat ditentukan persamaan regresi paling

optimum. Pengujian model regresi pada penelitian ini meliputi uji statistik

yaitu pengaturan parameter statistic sebagai berikut :

a.
Tanda aljabar regresi memberikan makna kepada sifat konstribusi variabel

bebas kepada variabel tak bebasnya. Sifat konstribusi harusnya sesuai

dengan logika/masuk akal. Suatu variabel yang secara logika memberikan

konstribusi positif terhadap variabel bebas seharusnya memiliki tanda

aljabar koefisien regresi yang positif pula. Bila dalam persmaan regresi

yang diperoleh terdapat tanda aljabar yang tidak sesuai dengan logika,

maka persamaan tersebut harus ditolak/tidak bisa dipergunakan. Nilai

konstanta dapat memberikan gambaran bagian dari variabel tak bebas yang

tidak dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas. Persamaan regresi

yang sebaiknya dipilih adalah yang memiliki nilai konstanta regresi yang

kecil. Apabila tanda aljabar koefisien yang diperoleh adalah negatif, bila
21

digunakan untuk prediksi dapat menghasilkan nilai variabel tak bebas

(frekuensi pergerakan) yang negatif.

b.
Pengujian toleransi digunakan untuk menggambarkan hubugan terhadap

nilai koefisien determinasi (r²) dimana nilai tersebut merupakan persentase

pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat (pengujian secara

parsial) nilai toleransi diperoleh dari out put SPSS versi 17. Semua

variabel yang akan dimasukan dalam perhitungan model regresi linear

harus mempunyai toleransi diatas 0,0001 sehingga variabel yang tidak

memenuhi syarat tersebut harus dikeluarkan..

c.
Pengujian koefisien determinasi (r²) secara parsial

Besarnya r² secara parsial dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

r² = 1 – toleransi………….………………………..………Persamaan (2.6)

d.
Variable inflation factor (VIF)

VIF dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :

1
VIF =
Toleransi
. ……………………...……………….Persamaan (2.7)
22

Pada umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut

mempunyai persoalan multi kolinearitas dengan variabel bebas yang

mempunyai nilai VIF kuarang dari 5.

e.
Pengujian signifikasi

Pengujian signifikasi digunakan untuk menguji hubungan koefisien regresi

variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Nilai signifikasi

tidak boleh melampaui nilai 0,05 (5%)Sehingga variabel yang tidak

memenuhi uji signifikasi harus dikeluarkan.

D. Cara Kerja SPSS

Pada dasarnya komputer berfungsi mengolah data menjadi informasi

yang berarti.0

Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses

pengolahandata oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk

kegunaan lebihlanjut. Berikut sedikit gambaran tentang cara kerja komputer

dengan program SPSS dalam mengolah data.

INPUT DATA PROSES OUTPUT


Dengan Dengan DATA
DATA DATA Dengan
Gambar 2.1. Cara Kerja SPSS
VIEWER
23

Data hasil penelitian atau data yang akan diproses dimasukkan lewat

menu DATA EDITOR yang secara otomatis muncul di layar komputer.

1. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menu DATA EDITOR.

2. Memilih menu yang akan digunakan pada SPSS 17.0 for windows grafik,

statistik dan lain-lain.

3. Hasil pengolahan data muncul di layar windows yang lain dari SPSS yaitu

VIEWER, output SPSS bisa berupa teks, tulisan, tabel atau grafik.

Pada VIEWER, informasi atau output statistik dapat ditampilkan secara:

a) Teks atau tulisan

Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan dan

lainnya) yang berhubungan dengan output berbentuk tabel bisa dilakukan

lewat menu text output editor

b) Table

Pengerjaan (pivoting tabel, penambahan, pengurangan, dan lainnya) yang

berhubungan dengan output data yang berbentuk tabel dilakukan lewat

menu pivot table editor.

c) Chart atau grafik

Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan lainnya) yang berhubungan dengan

output data yang berbentuk grafis dapat dilakukan lewat menu chart editor.

Anda mungkin juga menyukai