Anda di halaman 1dari 33

2021

Rencana Kerja dan


Syarat – Syarat (RKS)

PEKERJAAN RENOVASI
RUANG KANTOR EKS. PDSPK, L.1, GEDUNG E

SEKRETARIAT BALITBANG DAN PERBUKUAN -


KEMENDIKBUDRISTEK
DAFTAR ISI

BAB I SYARAT UMUM DAN TEKNIS ................................................................................................1


Pasal 1 Lokasi Pekerjaan ........................................................................................................................... 1
Pasal 2 Rencana Kerja .............................................................................................................................. 1
Pasal 3 Persiapan Pekerjaan ..................................................................................................................... 2
Pasal 4 Laporan Kemajuan Pekerjaan........................................................................................................ 5
Pasal 5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)......................................................................................... 6
Pasal 6 Implementasi Protokol Covid-19.................................................................................................... 6
Pasal 7 Risiko Kerja................................................................................................................................... 6

BAB II SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR ..................................................................10


Pasal 8 Pekerjaan Lantai Karpet .............................................................................................................. 10
Pasal 9 Pekerjaan Perapian Bekas Bongkaran.......................................................................................... 11
Pasal 10 Pekerjaan Plafon Gypsum ......................................................................................................... 11
Pasal 11 Pekerjaan Dinding Partisi .......................................................................................................... 13
Pasal 12 Pekerjaan Partisi Kaca ............................................................................................................... 14
Pasal 13 Pekerjaan Pelapis Daun Pintu .................................................................................................... 15
Pasal 14 Pekerjaan Pengecatan............................................................................................................... 16
Pasal 15 Pekerjaan Partisi Dekoratif Rotan Sintetis .................................................................................. 17
Pasal 16 Pekerjaan Plafon Dekoratif Rotan Sintetis.................................................................................. 17
Pasal 17 Pekerjaan Vertical Blind............................................................................................................. 18
Pasal 18 Pekerjaan Custom Made Furniture (Bangku) ............................................................................. 19
Pasal 19 Pekerjaan Custom Made Furniture (Meja).................................................................................. 20
Pasal 20 Pekerjaan Custom Made Furniture (Rak/Ambalan) .................................................................... 21
Pasal 21 Pekerjaan Pemasangan Vertical Garden .................................................................................... 22
Pasal 22 Syarat-Syarat Lain..................................................................................................................... 23

BAB III SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SANITASI/PLUMBING ..............................................24


Pasal 23 Syarat-Syarat Umum ................................................................................................................. 24
Pasal 24 Pekerjaan Sanitair ..................................................................................................................... 24

BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL ..................................27


Pasal 25 Syarat-Syarat Umum ................................................................................................................. 27
Pasal 26 Pekerjaan Instalasi Lampu ........................................................................................................ 27
Pasal 27 Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan ................................................................................................ 29
Pasal 28 Pekerjaan Neon Box.................................................................................................................. 29

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN LOGO KEMENDIKBUDRISTEK .....................................30


Pasal 29 Pekerjaan Custom Made Logo Kemendikbud Timbul .................................................................. 30

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................................................31


Pasal 30 Persyaratan Lain ....................................................................................................................... 31
Pasal 31 Penyelesaian Pekerjaan............................................................................................................. 31
Pasal 32 Penutup .................................................................................................................................... 31

i
BAB I
SYARAT UMUM DAN TEKNIS

Pasal 1
Lokasi Pekerjaan

1.1. Lokasi Pekerjaan


- Perencanaan Pekerjaan Renovasi Ruang Kantor Eks. PDSPK, Senayan, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta. (Sekretariat Balitbang dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi).

- Letak lokasi Ruang di Lantai 1 Gedung E Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Pasal 2
Rencana Kerja

1.2. Rencana Kerja


- Calon pelaksana/penyedia jasa harus meneliti situasi lapangan, terutama kondisi bangunan
eksisting yang akan direnovasi, serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap penawarannya, di
samping ketentuan – ketentuan dalam RKS.
- Calon penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan – keterangan mengenai peil lantai, langit-langit
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh konsultan Pengawas
- Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana untuk dimintakan
keputusannya.
- Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lokasi, pelaksana wajib membuat Rencana Kerja
Pelaksanaan berupa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga.
- Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas, paling lambat dalam waktu 5 (lima) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan
(SPK) diterima oleh Pelaksana. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas
akan disahkan oleh Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua Proyek
- Pelaksana wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2 (dua) kepada Konsultan Pengawas
untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan Perencana. 1 (satu) salinan Rencana
Kerja harus ditempel pada dinding lokasi dan selalu diikuti grafik kemajuan / prestasi kerja.
- Pelaksana berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.
- Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan pelaksana berdasarkan Rencana Kerja
tersebut dan sedapat-dapatnya menghindari kemungkinan keterlambatan.
- Gambar-gambar rencana dan persyaratan seputar pekerjaan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan
persyaratan teknik, dan tidak ada klarifikasi pada dokumen setelahnya, maka yang berlaku adalah
ketentuan pada persyaratan teknis.
- Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan apa pun untuk
mengajukan klaim dikemudian hari.

1
Pasal 3
Persiapan Pekerjaan

1.3. Waktu Pelaksanaan


- Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal perintah kerja pelaksanaan pekerjaan,
pihak pelaksana harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan fisik secara nyata di objek
renovasi.
- Apabila setelah 14 (empat belas) hari pelaksana yang ditetapkan belum melaksanakan
pembangunan fisik secara nyata di lokasi, maka akan diberlakukan ketentuan yang telah
dibuat oleh Pemberi Kerja/Owner.
- Pada saat pelaksanaan, pengawas diharapkan dapat membuat timeline rencana kerja untuk dapat
mengontrol progress pekerjaan agar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Form timeline
pelaksanaan pekerjaan dapat dibuat sebagaimana contoh di bawah ini.

2
Tabel 1.1 Timeline Pelaksanaan Pekerjaan

Jmlh WAKTU PELAKSANAAN


BOBOT
NO JENIS PEKERJAAN Pek MINGGU KE
(%)
(org) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I PEK. PERSIAPAN
II PEK. BONGKARAN
III PEK. INTERIOR
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Dinding dan Partisi
Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Pekerjaan Finishing
IV PEK. MECHANICAL ELECTRICAL
Pekerjaan Plumbing & Sanitair
Pekerjaan Elektrikal
V PEK. MEUBELER
VI PEK. PENGADAAN DEKORASI & ELEKTRONIK
VII PEK. LAIN-LAIN
TOTAL (%)
Rencana fisik per minggu
Rencana fisik kumulatif

3
1.4. Shop Drawing
- Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh
Pelaksana berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
- Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail khusus terkait instalasi listrik yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan
Pengawas.
- Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di
dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun di dalam RKS ini.
- Pelaksana wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Pemberi Kerja/Owner
- Semua gambar yang dipersiapkan oleh Pelaksana dan diajukan kepada Konsultan Pengawas
untuk diminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari proyek dan harus
digambar pada kertas kalkir yang dapat direproduksi.

1.5. Pekerjaan Pembongkaran


- Pekerjaan Pembongkaran.
Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus memberitahukan kepada
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait (Pengelola Gedung) guna
pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.

- Pemeriksaan Tempat Kerja.


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat yang
mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin mulai
pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama
Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.

- Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.


Pengamanan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diizinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik
bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

- Pembongkaran
● Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman.
Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang mempengaruhi
lingkungan sekitar/sekelilingnya.
● Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya
● Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
● Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan
kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan
Pengawas/MK dengan disertai draft/list item barang- barang tersebut.
● Jika pelaksana pekerjaan bermaksud memanfaatkan material sisa bongkaran, maka harus
meminta persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu.

4
● Jika ada material eks bongkaran yang akan dipergunakan oleh pemberi tugas, pelaksana
pekerjaan harus menyiapkan surat tanda terima barang yang dapat digunakan untuk
memberikan bukti tertulis bahwa barang tersebut telah diserahkan; Pelaksana kerja tidak
mempunyai tanggung jawab atas keberadaan dan fungsi barang eks bongkaran tersebut
setelah barang tersebut dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
● Segala kerusakan akibat kecerobohan pelaksanaan saat pembongkaran pemasangan kembali
dan saat proses pengeluaran bongkaran dari lokasi proyek adalah tanggung jawab Pelaksana.

1.6. Pekerjaan Pengamanan


- Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi proyek,
maka Pelaksana wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus
atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
- Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-hati
jika diperlukan.
- Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas.

1.7. Pemindahan Barang-barang


- Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh Pemberi Tugas
dan Konsultan Pengawas/MK.

1.8. Pembuatan Papan Nama Proyek


- Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan area proyek
sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut sesuai dengan petunjuk
Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak diizinkan menempatkan atau memasang reklame
dalam bentuk apa pun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas (Owner).

1.9. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi ukuran-
ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi,
perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran - ukuran yang akan dilaksanakan
atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK dan Perencana.

Pasal 4
Laporan Kemajuan Pekerjaan

1.10. Laporan - Laporan.


- Pelaksana lapangan harus membuat Laporan mingguan dan bulanan mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan pekerjaan, baik bersifat teknis maupun
administratif.
- Laporan Mingguan dibuat setiap 2 (dua) minggu sekali dan Laporan Bulanan dibuat tiap akhir
bulan.
- Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak pelaksana harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
- Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus diserahkan kepada
Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.

5
- Pelaksana harus menyerahkan foto selama masa pelaksanaan pekerjaan dalam rangkap 3 (tiga)
yang telah disusun rapi kepada Konsultan Pengawas/ Pemberi Tugas.

Pasal 5
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

1.11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


- Pelaksana wajib mematuhi dan melaksanakan pedoman terkait K3L (kesehatan dan keselamatan
kerja) yang telah diatur.
- Selama masa pekerjaan, pelaksana harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi
pekerjaan, setiap saat sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang
telah ditentukan.
- Pelaksana berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.
- Pelaksana berkewajiban menyediakan kotak PPPK di tempat pekerjaan.
- Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, pelaksana
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. (Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka
pelaksana harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya).
- Apabila terjadi kecelakaan kerja, pelaksana selekas mungkin memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu.
- Selama renovasi berlangsung, pelaksana wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran
(Fire Extinguisher) lengkap dan siap pakai, dengan jumlah minimum 1 (satu) buah tabung.
- Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada
Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Departemen
Pekerjaan Umum, Pihak pelaksana yang sedang melaksanakan
pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan memberitahukan
secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

Pasal 6
Implementasi Protokol Covid-19

1.12. Protokol Kesehatan COVID-19


- Pelaksana diwajibkan untuk mematuhi pedoman dan Protocol Covid-19 seperti menggunakan Alat
pelindung diri baik berupa face shield atau masker, memperhatikan jarak, menyediakan
handsanitizer, menyediakan alat pengukur suhu tubuh dengan pengecekan secara berkala
kepada seluruh pekerja sebelum memulai pekerjaan dan sesudah selesai melakukan pekerjaan.
Setiap harinya diwajibkan untuk mencatat suhu tubuh masing-masing pekerja dalam sebuah form
yang harus diberikan kepada konsultan pengawas.

Pasal 7
Risiko Kerja

1. Risiko K3 ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 5/PRT/M/2014 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Kerja (SMK3) Konstruksi, beserta lampirannya
6
2. Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta
benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi
pada pekerjaan konstruksi
3. Penilaian tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi
terjadinya kerusakan yang ditimbulkannya.
4. Penentuan nilai kekerapan atau frekuensi terjadinya Risiko K3 konstruksi seperti dinyatakan pada
Tabel 1.2, di bawah ini

Tabel 1.2 nilai Kekerapan Risiko Kerja


Nilai Kekerapan/Frekuensi
1 (satu) Jarang terjadi
2 (dua) Kadang-Kadang terjadi
3 (tiga) Sering terjadi

5. Penentuan nilai keparahan atau kerugian atau dampak kerusakan akibat Risiko K3 Konstruksi seperti
dinyatakan dengan nilai pada Tabel 1.3, dibawah ini

Tabel 1.3 nilai Keparahan atau kerugian atau dampak kerusakan akibat risiko K3
TINGKAT KEPARAHAN/KERUGIAN/DAMPAK NILAI
ORANG HARTA LINGKUNGAN KESELAMATAN
BENDA UMUM
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3

6. Tingkat Risiko K3 Konstruksi (TR) adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan terjadinya Risiko K3
Konstruksi (P) dengan nilai keparahan yang ditimbulkannya (A) persamaan [TR = P X A ]
Hasil Perhitungan Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dijelaskan pada Tabel 1.4

Tabel 1.4. Nilai Tingkat Risiko K3 Konstruksi.

Cara perhitungan tingkat keparahan dihitung berdasarkan rata-rata tingkat keparahan pada orang,
harta benda, lingkungan, dan keselamatan umum. Untuk tingkat keparahan pada orang yang
mengakibatkan kematian maka nilai tingkat keparahan adalah 3 (berat) tanpa harus
memperhitungkan nilai rata-rata.

7
Tabel 1.5. Contoh Nilai Keparahan atau Kerugian atau Dampak Kerusakan akibat Risiko K3 Konstruksi dalam Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Perpipaan Air Limbah Kegiatan Penggalian Tanah Sedalam 4 m

8
Tabel 1.6. Format Penetapan Tingkat Risiko K3 Konstruksi

9
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR

Pasal 8
Pekerjaan Lantai Karpet

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan area seluruh lantai karpet tile sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

2.2. Persyaratan Bahan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet tile sesuai yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.
a. Merk Carpet Tile yang digunakan adalah Tajima Denim Floor seri CC-01 atau DMC-502
b. Bahan Carpet Tile adalah Pile/original nylon F100%, Anthrone ® Rumina™ lined nylon dengan
backing Special PVC backing (lightweight backing) + glass nonwoven fabric
c. Bahan carpet tile dia atas memiliki beberapa persyaratan, antara lain:
§ Total thickness: 7.5mm
§ Total size: 500.0mm x 500.0mm
§ Pile length: High 4.5mm / M 3.5mm / L 2.5mm
§ Pile density :1/10 Gauge x 11.5 stitch
§ Total weight: 19.3 kg
§ Contents per carton: 20 sheets / case (=5m2)

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan sama mengikatnya. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan persyaratan
teknik, dan tidak ada klarifikasi pada dokumen setelahnya, maka yang berlaku adalah ketentuan
pada persyaratan teknik.
b. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan dimulai.
c. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat
d. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada direksi lapangan bila keadaan lapangan
tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna. Pekerjaan tidak boleh dimulai
bila kerusakan/kekurangannya belum diselesaikan.
e. Setiap pertemuan lantai karpet dengan material lain, harus diberi list pancing dari profil aluminium
atau material lain sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar detail rencana.
f. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat, tidak menggelembung dan bebas noda akibat
pekerjaan lain. Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.
g. Setelah pemasangan, seluruh karpet harus dibersihkan dengan alat vacuum dan siap untuk
dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang sudah dipasang karpet, harus diberi
pelindung/proteksi agar tidak rusak dan kotor. Pelaksana/kontraktor bertanggungjawab atas
kerusakan-kerusakan yang terjadi.
h. Untuk setiap jenis dan warna dari bahan-bahan lunak disediakan sisa minimal sebesar 5% untuk
cadangan penggantian apabila ada kerusakan dan diserahkan kepada pihak Pemberi Tugas.

2.4. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

10
2.5. Penyimpanan
Letakkan kotak carpet tile yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin menggangu.

Pasal 9
Pekerjaan Perapian Bekas Bongkaran

2.6. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi perapian pada bekas bongkaran top table wastafel yang berada di
dalam toilet dan perapian bekas bongkaran dinding di semua ruangan.

2.7. Persyaratan Bahan


Material yang digunakan dalam pekerjaan perapian ini antara lain:
a. Portland Cement
b. Pasir
c. Alat bantu

2.8. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan dinding dan top table wastafel sebelum pekerjaan
dimulai.
b. Permukaan dinding dan wastafel harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat.
c. Pelaksana harus memberitahukan kepada konsultan pengawas bila keadaan lapangan tidak
memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna. Pekerjaan tidak boleh dimulai bila
kerusakan / kekurangannya belum diselesaikan.
d. Hasil perapian harus rata, kuat, tidak menggelembung dan bebas noda akibat pekerjaan lain.
Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.

2.9. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

Pasal 10
Pekerjaan Plafon Gypsum

2.10. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafon gypsum board termasuk pemasangan
rangkanya di semua ruangan atau re-kondisi leveling acoustic ceiling existing, sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

2.11. Persyaratan Bahan.


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain:
a. Rangka:
Rangka furing channel dari besi hollow 2 x 4 cm dengan tebal minimal 0,35 cm dan diberi meni.
b. Penutup langit-langit:

11
Bahan menggunakan plafon gypsum Jaya Board Sheetrock 1200 x 600 cm dengan tebal 9 mm
atau produk lain yang memiliki kualitas setara.
c. Bahan penutup sambungan plafon:
Bahan yang digunakan berupa compound gypsum, cross maintee, skrup gypsum, dan textile
gypsum.
d. Ke semua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi
Tugas.

2.12. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. Bahan harus
disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup.
c. Sebelum dilaksanakan perakitan langit-langit gypsum board, harus diperhatikan pula apabila di
tempat tersebut ada pekerjaan-pekerjaan instalasi yang terletak di atas plafon (langit-langit).
d. Sebelum dilakukan pemasangan bahan gypsum board, rangka harus di-waterpass terlebih
dahulu; Rangka tidak boleh melengkung, melintir dan dalam kondisi yang baik.
e. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
f. Pemasangan rangka plafon besi hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola
yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup
langit-langit yang dipasangnya
g. Modul rangka besi hollow adalah 1200 x 600 mm.
h. Rangka penggantung bisa menggunakan besi hollow 2x4 cm, konstruksi ke pelat dak beton di
fisher dan sekrup atau dengan paku tembak-dyna bolt.
i. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
j. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang.
k. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
diprasyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Plafon gypsum
board dipasang dengan sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar
minimal berjarak 300 mm.
l. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
m. Sambungan plafon gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape khusus
gypsum. Setelah compound kering, diampelas sampai rata dan garis sambungan setiap unit
gypsum board hilang.
n. Setelah plafon gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat. bergelombang dan sambungan
o. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel ukuran 60x60 cm di langit-
langit yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan/pemeliharaan M & E.
p. Pelaksanaan pekerjaan penyetelan level plafon ceiling acoustic harus dilakukan secara hati-hati
terhadap semua komponen yang terdapat di bagian dalam atau dibalik plafond acoustic, yaitu
semua komponen instalasi Mekanikal & Elektrikal existing dan yang baru.

12
2.13. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

2.14. Penyimpanan
Letakkan plafon acoustic yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 11
Pekerjaan Dinding Partisi

2.15. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum, termasuk pemasangan rangka
sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

2.16. Persyaratan Bahan


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain:
a. Rangka:
Rangka menggunakan U Runner 76 mm PN104 dan Metal Stud 76 mm PN120
b. Penutup partisi:
Bahan menggunakan papan gypsum Jaya Board Sheetrock Partisi 2400 x 1200 cm dengan tebal
9 mm atau produk lain yang memiliki kualitas setara.
c. Bahan penutup sambungan plafon:
Bahan yang digunakan berupa jointing compound gypsum, UB tape, drywall screw, dan sealant.
d. Ke semua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi
Tugas.

2.17. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu harus memeriksa
untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi gypsum,
diantaranya adalah:
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang lantai
sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
dan Perencana.
d. Rangka metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal:
permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Bahan yang digunakan adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah diprasyaratkan
dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Gypsum board dipasang
dengan sekrup khusus, dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-
masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
13
f. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diampelas.
g. Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape khusus
gypsum. Setelah compound kering, diampelas sampai rata dan garis sambungan setiap unit
gypsum board hilang.
h. Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku,
dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat bergelombang dan sambungan. Kecuali bila
dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
i. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi gypsum, dilakukan dengan menggunakan
waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas/MK.

2.18. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

2.19.Penyimpanan
Letakkan partisi dinding yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 12
Pekerjaan Partisi Kaca

2.20. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan rincian pekerjaan
seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan dengan tata cara penanganan
pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis pelaksanaan dokumen teknis. Pekerjaan partisi
kaca disertai dengan pemasangan kaca film sandblast.

2.21. Persyaratan Bahan.


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain:
a. Rangka:
Rangka menggunakan lis U aluminium dengan ukuran 12 x 12 x 12 mm
b. Material kaca dan pendukungnya:
- Kaca tempered dengan ketebalan minimal 8 mm menggunakan merk Asahimas atau Mulia.
- Floor hinge solid FH 84
- Overpanel solid PT 40
- Top patch fitting solid PT 10
- Bottom patch fitting solid PT 10
- Dextone silicone sealant glass metal clear
- Pull handle
c. Kaca film sandblast polos dengan merk Taki Kossai Glass J215 atau Decolux.

2.22. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Batas Toleransi: Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan dan cacat
mengikuti pada Standar Industri Indonesia (SII – 0891 –78).
b. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat / tidak goyang dan dijamin
kerapihannya.

14
c. Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan warna ditentukan
kemudian. Atau warna tersebut. diajukan terlebih dulu ke Konsultan Pengawas/MK, Perencana
dan Pemberi Tugas.
d. Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau frameless, bagian tepi menggunakan profil besi
galvanized atau aluminium profil U ukuran lebih besar dari tebal kaca tersebut. Ditanam pada
bagian konstruksi, dan jarak atau gap yang terjadi antara metal profil U dengan kaca, diberi
silicone sealant warna putih atau bening.
e. Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah diterima
oleh Konsultan Pengawas/MK diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau orang lain.
f. Pemasangan kaca harus bersih, tidak menggelembung dan bebas noda akibat pekerjaan lain.
Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.

2.23. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor kaca yang digunakan.

2.24.Penyimpanan
Letakkan kaca tempered dan kaca film sandblast yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu
lintas orang dan/atau kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 13
Pekerjaan Pelapis Daun Pintu

2.25. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup pekerjaan pelapisan daun pintu berupa finishing dengan menggunakan HPL.

2.26. Persyaratan Bahan.


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Taco HPLdengan motif urat kayu ukuran 2440
x 1220 mm atau produk lain yang memiliki kualitas setara.

2.27. Syarat-syarat Pelaksanaan


- Pemasangan pelapis daun pintu harus rapi dari segi pemasangan dan perekatan pada pintu
eksisting.

2.28. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

2.29.Penyimpanan
Letakkan HPL yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau kendaraan
proyek yang mungkin mengganggu.

15
Pasal 14
Pekerjaan Pengecatan

2.30. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan pengecatan adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk
maksud-maksud perlindungan, pengecatan (pemberian warna), pemberian dan pemasangan
tekstur. Penggunaan untuk pengecatan untuk interior (Permukaan dinding, kolom-kolom, atau
sesuai petunjuk pada gambar kerja).

2.31. Persyaratan Bahan


- Cat Dinding: Bahan yang digunakan Gamma Paint - Cement Wash dengan warna Mid Grey,
dengan cat dasar merk Dulux Catylac atau merk lain dengan kualitas yang setara.
- Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan kemudian atau yang sudah ditunjukkan pada gambar
kerja.
- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi
dari pabrik cat yang digunakan.
- Standard dari bahan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan kontrak tidak dibenarkan
merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai dengan instruksi
pabrik atau tanpa ijin dari Konsultan Pengawas.
- Pelaksana diwajibkan membuat mock-up cat/vernis yang akan dipakai pada semua
penggunaannya yaitu pada bidang yang lebih besar di salah satu ruangan proyek. Dan harus
diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

2.32. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Lapisan pengecatan dinding cement washed, sebelumnya dinding partisi harus dipastikan bersih
dan rata, kemudian dilapisi dengan cat dasar, dan setelah itu menggunakan cat cement washed,
dengan beberapa kali lapisan, agar warna yang dikeluarkan sesuai dengan warna yang
direncanakan. pelaksana diwajibkan untuk mendapat persetujuan warna dinding dari Konsultan
MK.
- Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri-dari 3 (tiga) lapis dengan kekentalan cat sebagai
berikut:
- Lapisan I menggunakan cat dasar Dulux Catylac atau merk lain dengan kualitas yang setara
- Lapisan II menggunakan cat Gamma Paint Cement Wash Komponen A lapis 2
- Lapisan III menggunakan cat Gamma Paint Cement Wash Komponen B dengan menggunakan
kuas
- Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding dan plafon merupakan bidang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran- pengotoran.
- Setelah pekerjaan pengecatan selesai, semua area harus bersih dari hasil pekerjaan pengecatan.

2.33. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan

2.34.Penyimpanan
Letakkan cat yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau kendaraan
proyek yang mungkin mengganggu.

16
Pasal 15
Pekerjaan Partisi Dekoratif Rotan Sintetis

2.35. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan partisi dekoratif rotan sintetis adalah pemasangan rotan sintetis pada kaca dan
partisi pada kamar mandi sebagai elemen dekoratif.

2.36. Persyaratan Bahan


Material yang digunakan adalah rotan sintetis dari BYO Living dengan pattern Eco Friendly Syntetic
Rattan untuk partisi pada kaca dan Advanced Weaving Pattern Eco Friendly Syntetic Rattan pada
partisi kamar mandi. Jika tidak tersedia pattern yang telah ditentukan, maka dapat diganti dengan
pattern lain yang serupa dengan mempertimbangkan biaya yang telah dianggarkan.

2.37. Syarat-syarat Pelaksanaan


Menyesuaikan dengan standar teknis dari vendor (BYO Living). Kontraktor diwajibkan untuk
mempertimbangan waktu pembuatan rotan sintetis dari vendor agar pekerjaan tidak terhambat atau
tertunda (pemesanan dilakukan dalam waktu 1-2 bulan).

2.38. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor partisi dekoratif rotan sintetis yang
digunakan (BYO Living).

2.39.Penyimpanan
Letakkan rotan sintetis yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 16
Pekerjaan Plafon Dekoratif Rotan Sintetis

2.40. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan plafon dekoratif rotan sintetis adalah pemasangan rotan sintetis pada plafon
sebagai elemen dekoratif.

2.41. Persyaratan Bahan


Material yang digunakan adalah rotan sintetis dari BYO Living dengan pattern Advanced Weaving
Pattern Eco Friendly Syntetic Rattan. Jika tidak tersedia pattern yang telah ditentukan, maka dapat
diganti dengan pattern lain yang serupa dengan mempertimbangkan biaya yang telah dianggarkan.

2.42. Syarat-syarat Pelaksanaan


Menyesuaikan dengan standar teknis dari vendor (BYO Living). Kontraktor diwajibkan untuk
mempertimbangan waktu pembuatan rotan sintetis dari vendor agar pekerjaan tidak terhambat atau
tertunda (pemesanan dilakukan dalam waktu 1-2 bulan).

2.43. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor plafon dekoratif rotan sintetis yang
digunakan (BYO Living).

17
2.44.Penyimpanan
Letakkan rotan sintetis yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 17
Pekerjaan Vertical Blind

2.45. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pelaksanaan pekerjaan pemasangan vertical blind hanya pada jendela ruangan atau/dan
sesuai yang ditunjukkan pada gambar rencana dan ruang-ruang yang tercakup dalam lingkup
renovasi.

2.46. Persyaratan Bahan


a. Vertical Blind adalah terbuat dari bahan lembaran seperti kain, berupa bahan khusus yang tidak
mudah sobek. Mempunyai mekanisme penggerak khusus di bagian atas, berfungsi untuk
membuka dan menutup vertical blind.
d. Vertical blind yang digunakan adalah vertical blind dengan merk Ana Interior dengan warna abu-
abu

2.47. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Kontraktor/pemborong harus mengajukan data dan spesifikasi produk, cara pemasangan dan
pengoperasian sesuai dengan ketentuan yang diajukan.
b. Pelaksanaan
1. Kontraktor/Pemborong harus mengukur di lapangan tempat-tempat/jendela-jendela yang
akan dipasang vertical blind untuk fabrikasinya.
2. Semua perakitan dilakukan di pabrik, perubahan-perubahan kecil saja yang bisa dilakukan di
lapangan.
3. Posisi penempatan rumah atau penggerak mekanisme vertical blind harus pada bidang yang
kuat agar tidak ambruk dan harus dikoordinasikan dan disetujui Konsultan Pengawas/MK dan
Perencana. Dihindarkan pemasangan rumah penggerak pada kusen/mullion jendela kaca
bangunan.
4. Posisi pemasangan tongkat/tuas/rantai penggerak blind harus dikoordinasikan dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
5. Apabila ditemukan kejanggalan sebelum pemasangan, harus segera diinformasikan kepada
Konsultan Pengawas.
6. Pemasangan sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik.
7. Pemasangan dilakukan dengan mempergunakan sekrup bukan paku.
c. Garansi
1. Kontraktor /Pemborong menjamin barang yang dikirim adalah asli dan baru serta belum
pernah dipasang di tempat lain.
2. Kontraktor/Pemborong bertanggung jawab untuk perawatan selama masa garansi masih
berlaku.

2.48. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor vertical blind yang digunakan.

18
2.49.Penyimpanan
Letakkan vertical blind yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 18
Pekerjaan Custom Made Furniture (Bangku)

2.50. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Kerja: Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custom made
furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

2.51. Persyaratan Bahan


Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah sebagai berikut:
a. Bahan utama 1: rangka hollow 30 x 30 mm.
b. Bahan utama 2: multiplek teakblock 122 x 244 cm dengan ketebalan 18 mm.
c. Bahan pengikat & perekat.
d. Bahan finishing: Taco HPL Motif Urat Kayu Brilliant Teak (TH 217 AA).
e. Bahan pelengkap/Hardware.

- Persyaratan: Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.
- Pengajuan Alternatif: Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan / material
atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan
yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

2.52. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pengelasan Besi Hollow
- Pengelasan besi hollow harus kuat dan aman untuk digunakan sebagai fungsi dudukan/bangku.
- Pengelasan besi hollow harus kuat dan rapi
- Pengelasan besi hollow diberikan siku untuk kekuatan pada masing-masing sudutnya dan minimal
ada perkuatan diantara sambungan besinya
b. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Dudukan/Bangku
- Alat Pengikat: Sediakan alat-alat pengikat besi yang diperlukan seperti angkur, sekrup, baut dan
jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan
keretakan dan harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus
dibor agar permukaannya tidak retak.
- Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan.
Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan
kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda.
c. Bahan Finishing: HPL
- Persyaratan: High Pressure Laminate (HPL) yang dipakai adalah Taco HPL motif kayu Brilliant
Teak (TH 217 AA).
- Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL dengan profil post
forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm.
- Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system) di bengkel/work-shop
Kontraktor.
- Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain.
- Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan
PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar
rencana/desain.
19
2.53. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan.

2.54.Penyimpanan
Letakkan dudukan/bangku yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau
kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 19
Pekerjaan Custom Made Furniture (Meja)

2.55. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Kerja: penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custom made
furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

2.56. Persyaratan Bahan


Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah sebagai berikut:
a. Bahan utama 1: solid wood Jati Sulawesi dengan ketebalan minimal 12 cm dan ukuran 300 x 100
cm.
b. Bahan utama 2: besi hollow dengan ukuran minimal 60 x 40 mm ketebalan 1,7 mm.
c. Bahan pengikat & perekat.
d. Bahan finishing: duco hitam doff.
e. Bahan pelengkap/Hardware.

- Persyaratan: Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.
- Pengajuan Alternatif: Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan / material
atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan
yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

2.57. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pengelasan Besi Hollow
- Pengelasan besi hollow harus kuat dan aman untuk digunakan sebagai fungsi dudukan/bangku.
- Pengelasan besi hollow harus kuat dan rapi
- Pengelasan besi hollow diberikan siku untuk kekuatan pada masing-masing sudutnya dan minimal
ada perkuatan diantara sambungan besinya
- Pengelasan harus memiliki rata tinggi yang sama dan seimbang
b. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja
- Alat Pengikat: Sediakan alat-alat pengikat besi yang diperlukan seperti baut dan jenis lain yang
disetujui. Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus
menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar
permukaannya tidak retak.
- Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan.
Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan
kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda.
- Dapat juga tidak menggunakan pengikat atau perekat selama kekuatan dan keseimbangan meja
aman
c. Bahan Finishing: duco hitam doff
- Persyaratan: rapi dan merata di semua permukaan.
20
2.58. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor yang digunakan (Bandung Antik).

2.59.Penyimpanan
Letakkan meja yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau kendaraan
proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 20
Pekerjaan Custom Made Furniture (Rak/Ambalan)

2.60. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Kerja: penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custom made
furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

2.61. Persyaratan Bahan


Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah sebagai berikut:
a. Bahan utama 1: Taco HPL - Madagascar Walnut (TH 1207 FC) 122 x 244 cm
b. Bahan utama 2: cor dak beton dengan ketebalan minimal 7 cm dengan mutu beton K200
c. Bahan pengikat & perekat.
d. Bahan pelengkap/Hardware.

- Persyaratan: Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.
- Pengajuan Alternatif: Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan / material
atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan
yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

2.62. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Cor Dak Beton
- Mutu beton yang digunakan minimal adalah K200
- Semua semen yang digunakan adalah jenis portland Cement sesuai dengan persyaratan NI-2
pasal Bab 3 Standar Indonesia NI-8 /1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu
merk / pabrik.
- Pemborong harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah
terjadinya kerusakan, dan tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah tanpa alas kayu.
- Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak
diizinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek dalam batas 3 x 24 jam.
- Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
- Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat
yang dapat merusak beton baja bertulang.
- Cetakan beton dapat menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan minimal 3 cm, atau multiplek
tebal minimal 18 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang
tersebut dalam SKSNI jarak rangka kayu harus disetujui Konsultan Pengawas.
- Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
- Apabila akan digunakan bahan pencampur, pemborong harus mengadakan percobaan-percobaan
perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur (admixture) tersebut.

21
b. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja
- Alat Pengikat: Sediakan alat-alat perekat yang diperlukan seperti lem dan jenis lain yang disetujui.
Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang
konstruksi furniture agar kuat dan kokoh.
- Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan.
Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan
kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda.
- Dapat juga tidak menggunakan pengikat atau perekat selama kekuatan dan keseimbangan rak
aman
c. Bahan Finishing: HPL
- Persyaratan: High Pressure Laminate (HPL) yang dipakai adalah Madagascar Walnut (TH 1207
FC) 122 x 244 cm.
- Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,7 mm. Untuk finishing HPL dengan profil post
forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,7 mm.
- Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system) di bengkel/work-shop
Kontraktor.
- Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain.
- Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan
PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar
rencana/desain.

2.63. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya atau pemasangan
langsung dipasang dari pabrik yang bersangkutan sesuai persyaratan.

2.64.Penyimpanan
Letakkan meja yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau kendaraan
proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 21
Pekerjaan Pemasangan Vertical Garden

2.65. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan adalah pengadaan hingga pemasangan vertical garden menggunakan material
yang telah ditentukan.

2.66. Persyaratan Bahan


- Vertical Garden Sintetis (Magnolia V-Ga) dengan dimensi 17,04 m2

2.67. Syarat-syarat Pelaksanaan.


- Pemilihan jenis bahan / material harus sesuai dengan spesifikasi.
- Menggunakan vendor yang berpengalaman dan menggunakan bahan material / vegetasi artifiisial
yang berkualitas.
- Memperhitungkan posisi pemasangan Neon Box - Peta Indonesia di area tengah ruang secara
center / rata tengah
- Proses pemasangan harus kuat, bersih, dan rapi

22
- Hasil akhir harus dalam kondisi yang baik dan sempurna
- Pemasangan rapi
- Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan lain selesai

2.68. Pemasangan
Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli langsung dari vendor yang digunakan (Magnolia V-Ga).

2.69.Penyimpanan
Letakkan meja yang akan dipakai di tempat yang jauh dari lalu lintas orang dan/atau kendaraan
proyek yang mungkin mengganggu.

Pasal 22
Syarat-Syarat Lain

- Bila perlu revisi yang menyangkut pekerjaan interior, metode pelaksanaan atau ukuran - ukuran
masih dapat dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
- Untuk benda yang berjumlah besar atau lebih dari 10 buah (jika ada), Pelaksana diharuskan
menyerahkan dan membuat shop drawing dan/atau contoh selesai untuk disetujui dan dinilai dan
dicoba oleh perencana.
- Untuk benda yang berukuran besar yang mengharuskan Pelaksana untuk melakukan setting dan
finishing di tempat, Pelaksana wajib menggunakan media bantu lain untuk melindungi material
existing dari kotoran ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh proses tersebut.
- Barang jadi harus dikirim ke tempat dalam keadaan terbungkus/terlindungi, tidak cacat atau
rusak yang disebabkan oleh benturan, goresan atau kerusakan dan bercak bercak yang
diakibatkan oleh zat zat cair.
- Tempat penyimpanan barang yang telah dikirimkan di tempat disediakan oleh pemberi tugas, hal
hal yang menyangkut keamanan barang menjadi tanggung jawab Pelaksana
- Penempatan barang sesuai dengan tata letak masing-masing jenis barang menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

23
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SANITASI/PLUMBING

Pasal 23
Syarat-Syarat Umum

3.1. Syarat-Syarat Umum


a. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh kontraktor/pemborong harus baru (New
product) dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis serta sebelum
pemasangan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor/pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya
tambahan/ extra cost dari pemilik.
c. Komponen-komponendari material yang mungkin seringa diganti harus dipilih yang mudah
diperoleh di pasaran bebas.

3.2. Peraturan dan Acuan


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada Peraturan Daerah
maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar Nasional maupun
Internasional yang terkait. Pelaksana pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standar dan
acuan nasional maupun internasional dari Amerika dan Australia dalam spesifikasi ini. Adapun
standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti di bawah ini:
- Perda 2/1994 tentang Pemboran dan Pemakaian Air Bawah Tanah.
- SK Gubernur DKI 115/2002 tentang Sumur Resapan.
- SNI-03-5481-2000 tentang Sistem Plambing.
- SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
- SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.

Pasal 24
Pekerjaan Sanitair

3.3. Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini sehingga tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaian dan operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam detail gambar
dan syarat-syarat dalam buku ini.

3.4. Persyaratan Bahan


a. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali
ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang
telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing tipe yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing
tipe yang dipilih.
d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat
yang telah ditentukan.
e. Jenis dan produk yang dipakai adalah:
24
- Wastafel Toto LW595J atau merk lain yang memiliki spesifikasi yang sama.
- Shower Toto TX445SE atau merk lain yang memiliki spesifikasi yang sama.
- Toilet Holder Toto TX703AM atau merk lain yang memiliki spesifikasi yang sama.
- Towel Bar Toto TX702M3A atau merk lain yang memiliki spesifikasi yang sama.
- Robe hook Toto TX704AM atau merk lain yang memiliki spesifikasi yang sama.
- Roman Granit dPlato Grigio Top Table Wastafel (top table) atau merk lain yang memiliki
spesifikasi yang sama.
- Cor dak beton K 200

3.5. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Direksi Lapangan beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan pengganti harus disetujui
Perencana/Direksi Lapangan berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apa pun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Perencana/Direksi
Lapangan.
e. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh pelaksana harus baru (New product) dan
sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
f. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang (AS Buit
Drawing) yang disertai dengan operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan
kepada Pemberi Tugas.
g. Instalasi plumbing menyesuaikan dengan instalasi plumbing eksisting.
h. Sanitair harus terpasang dengan baik, sempurna, dan kokoh, sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam petunjuk pemasangan produk sanitair bersangkutan dan disetujui Konsultan Pengawas.
i. Semua sistem dari Sanitair harus dapat bekerja dengan baik dan sempurna.
j. Kontraktor harus menjaga pekerjaan Sanitair yang sudah selesai dilaksanakan, sehingga
terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
k. Hasil pemasangan Sanitair harus berfungsi dengan sempurna dan tidak cacat, harus sesuai
dengan ketentuan pabrik dan harus dihindari kebocoran pada lantai dan dinding yang dapat
mengakibatkan rembesan air.
l. Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasangan harus lebih bersih dan terhindar dari debu
yang berlebihan.
m. Pemasangan sanitair dan aksesoris Setelah selesai terpasang maka kontraktor/ pelaksana wajib
mencoba beberapa waktu/ periode dan memastikan peralatan yang terpasang tersebut berfungsi
dengan baik.
n. Perlindungan harus diberikan pada sanitair dan aksesoris yang sudah terpasang dengan baik.
Kerusakan yang diakibatkan karena pelaksana menjadi tanggungan pelaksana atas biaya sendiri.
o. Perbedaan letak/posisi plumbing yang terjadi di lapangan, harus segera dilaporkan ke Konsultan
Pengawas agar segera dibuatkan shop drawingnya oleh Kontraktor. Dan semuanya harus
diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

Pemasangan Top Table Wastafel


a. Cor Dak Beton
- Mutu beton yang digunakan minimal adalah K200
- Semua semen yang digunakan adalah jenis portland Cement sesuai dengan persyaratan NI-2
pasal Bab 3 Standar Indonesia NI-8 /1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari
satu merk / pabrik.

25
- Pemborong harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah
terjadinya kerusakan, dan tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah tanpa alas kayu.
- Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak
diizinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek dalam batas 3 x 24 jam.
- Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
- Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-
zat yang dapat merusak beton baja bertulang.
- Cetakan beton dapat menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan minimal 3 cm, atau
multiplek tebal minimal 18 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan
yang tersebut dalam SKSNI jarak rangka kayu harus disetujui Konsultan Pengawas.
- Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
- Apabila akan digunakan bahan pencampur, pemborong harus mengadakan percobaan-
percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur (admixture)
tersebut.
b. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Top Table
- Alat Pengikat: Sediakan alat-alat perekat yang diperlukan seperti semen atau mortar (MU-
400) dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak
menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh.
- Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi
kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan
kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda.
- Dapat juga tidak menggunakan pengikat atau perekat selama kekuatan dan keseimbangan
rak aman
c. Bahan Finishing: granite tile
- Pada permukaan beton/hebel yang ada, granite tile dapat langsung diletakkan, dengan
menggunakan perekat adukan pasangan/pengikat dengan dengan Adukan spesi 1pc : 3 pasir
pasang dan untuk pengisi nat Grout semen berwarna/IGI grout, bahan perekat seperti yang
disyaratkan dan sesuai Bill of Quantity (BQ), diaduk sehingga mendapatkan ketebalan seperti
tertera pada gambar dan sesuai dengan standar yang berlaku.
- Granite tile berukuran tebal 2 cm, lebar 60 x 60 cm
- Granite tile yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif granite tile
harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
- Pemotongan granite tile harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.
- Sebelum granite tile dipasang, granite tile terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
- Pola granite tile harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang
di dinding seperti: panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain yang tertera di dalam
gambar.
- Awal pemasangan granite tile pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
- Bidang granite tile harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus.
- Granite tile harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4 - 5 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.
- Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran
seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
- Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan
menggunakan cairan pembersih untuk granite tile seperti "Porstex" buatan lokal atau sejenis.

26
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Pasal 25
Syarat-Syarat Umum

3.6. Umum
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan,
pekerjaan instalasi pengkabelan, kabel daya, stop kontak serta instalasi pengkabelan untuk
penerangan. Pekerjaan yang diuraikan adalah pekerjaan yang berkaitan diantaranya:
b. Pekerjaan instalasi lampu, saklar, dan stop kontak
c. Exhaust fan
d. Neon box
Kontraktor bertanggung jawab pada aspek design detail yang dilaksanakan sesuai regulasi yang
berlaku (design & build).

3.7. Peraturan dan Acuan


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada Peraturan Daerah
maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional, Standar Nasional maupun
Internasional yang terkait. Pelaksana pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standard
dan acuan nasional maupun internasional dari Amerika dan Australia dalam spesifikasi ini. Adapun
standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini:
- SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
- KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
- UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang Telekomunikasi Indonesia.

Pasal 26
Pekerjaan Instalasi Lampu

3.8. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan sistem listrik ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan
pemasangan serta pengujian, perlatan dan tenaga kerja sehingga seluruh system listrik dapat
beroperasi dengan sempurna. Lingkup pekerjaan listrik ini mencakup pengadaan dan pemasangan
instalasi lampu.

3.9. Ketentuan
- Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik
instalasi dalam bank, serta pancingan kawat penggantung untuk kabel data sesuai gambar.
- Kontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian
yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksanya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku.
- Standar dan referensi yang dipakai adalah:
- Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000 (SK Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002)
- Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang
Peraturan Instalasi Listrik (PIL).

27
- Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-
syarat Penyambungan listrik (SPL).

3.10. Persyaratan Bahan


- Merek kabel yang disyaratkan adalah bahan: Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel dan Supreme.
- Komponen lampu yang digunakan adalah merek Philips atau Panasonic, atau setara.
- Saklar lampu sesuai dengan jenis penggunaan sesuai gambar, ada yang tunggal, seri, triple, dan
saklar kelompok. Semua komponen tersebut merek Panasonic Full Color Wide Series Style E
WESJ5581 atau setara.
- Stop kontak yang digunakan adalah buatan Panasonic Full Color Wide Series atau setara.
- Stop kontak lantai yang digunakan adalah merek Panasonic Arde Stop Universal Floor Socket
untuk stop kontak lantai.
- Pipa PVC 20 mm produksi Ega atau Clipsal.
- Protektor kabel merek Ega atau Clipsal.
- Syarat-syarat Bahan:
- Lampu Dinding Nymane (IKEA) - (103.569.62)
- LED Downlight Phillips 59466 MEson 150 17W 30K LED KUNING
- Lampu Gantung Hektar (IKEA) - (803.903.59)
- Lampu Uplight Bangku Custom (Bentuk Y) 5 watt
- Saklar Panasonic Full Color - Wide Series Style E WESJ5581
- Stop kontak - Panasonic Wide Series - (CP WEJP1121-7)
- Stop Kontak Lantai - Panasonic Arde Stop Universal Floor Socket

3.11. Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Instalasi pengkabelan dari panel menuju stop kontak, saklar, stop kontak dan untuk instalasi
penerangan memakai jenis kabel NYM 3×1,5 mm.
b. Setiap sambungan kabel tidak diperkenankan menggunakan selotip, tetapi harus menggunakan
konektor khusus/ lasdop.
c. Jaringan listrik dalam dinding harus ditanam dalam pipa PVC pada belokan menggunakan pipa
fleksibel.
d. Pada setiap cabang pengkabelan harus menggunakan boks lengkap dengan tutupnya.
e. Setiap armature lampu / saklar/ stop kontak harus menggunakan boks dus dengan mutu yang
bagus sebagaimana standar kelistrikan.
f. Pada daerah langit-langit dengan plafon instalasi terpasang diklem ke plat beton atau diklem ke
hanger besi plat untuk 1 dan 2 jalur kabel saja.
g. Untuk saklar dan stop kontak instalasi terpasang recess mounted ke kolom atau tembok. Saklar
terpasang setinggi 150 cm sampai dengan as diatas lantai finish dan stopkontak setinggi 30 cm
sampai dengan as di atas lantai finish kecuali peralatan tertentu.
h. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung lass dop/terminal 3 M putar,
kemudian doos tersebut ditutup
i. Akhir dari instalasi exhaust fan koneksi terhadap fan unit
j. Semua instalasi di plafon, dilangit-langit dan di shaft harus diberi marker setiap jarak 10 m
dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
k. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan ditengah jalan kecuali pada
tempat penyambungan.
l. Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel yang disesuaikan dengan jenis kabelnya.
m. pembuatan dan pemasangan neon box acrylic peta Indonesia menggunakan vendor yang
berpengalaman dalam hal produksi dan instalasi pemasangannya.

28
3.12. Pengujian
Sebelum mengoperasikan stop kontak dan instalasi lainnya, kontaktor/pemborong harus melakukan
pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap
dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi.

3.13. Pemasangan
Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik
yang berpengalaman di bidangnya.

Pasal 27
Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan

3.14. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan adalah penggantian exhaust fan lama dengan penyesuaian terhadap instalasi
exhaust eksisting (lama).

3.15. Persyaratan Bahan


Merk exhaust fan yang digunakan adalah Ceiling Exhaust Fan 10 inch Mitsubishi EX25SC5T.

3.16. Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Sebelum melakukan pekerjaan kontaktor harus membuat gambar shop drawing yang disesuaikan
dengan gambar desain dan kondisi lapangan
b. Ducting utama tidak dirubah
c. Kontraktor/pemborong harus membersihkan kembali bekas pekerjaan dan material sisa di
lapangan

3.17. Pemasangan
Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pemasangan exhaust fan harus dilakukan oleh
instalator yang ahli dan berpengalaman.

Pasal 28
Pekerjaan Neon Box

3.18. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan adalah pemasangan neon box acrylic berbentuk peta Indonesia.

3.19. Persyaratan Bahan


Bahan untuk neon box adalah acrylic.

3.20. Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Pemasangan disesuaikan dengan gambar teknis
b. Instalasi neon box perlu memperhatikan kerapihan

3.21. Pemasangan
Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pemasangan neon box harus dilakukan oleh instalator
yang ahli dan berpengalaman.
29
BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN LOGO KEMENDIKBUDRISTEK

Pasal 29
Pekerjaan Custom Made Logo Kemendikbud Timbul

4.1. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan adalah pembuatan hingga pemasangan pekerjaan logo custom made
kemendikbud berbentuk timbul.

4.2. Persyaratan Bahan


- Acrylic dengan tebal 3 mm dengan dimensi 50 cm
- Warna acrylic yang digunakan terdiri dari 4 warna (biru, hitam, putih dan kuning) denga
kesesuaian warna mengikuti aturan resmi warna logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

- Produksi logo menggunakan vendor yang berpengalaman dengan hasil yang rapi dan baik.

4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.


- Pemilihan jenis bahan / material harus sesuai dengan spesifikasi.
- Proses pemotongan Acrylic melalui proses laser cutting
- Pemilihan warna acrylic yang digunakan berdasarkan pada gambar rencana dana atau aturan
resmi warna logo yang telah dijelaskan diatas
- Pemasangan logo ke dinding dengan harus rata dinding, dengan menggunakan pengait atau lem
yang kuat.
- Proses pengerjaan dan pemasangan harus rapi dan bersih dari seluruh noda dan tidak ada bekas
goresan.
- Hasil akhir harus dalam kondisi yang baik dan sempurna

30
BAB VI
PENUTUP

Pasal 30
Persyaratan Lain

Jika ada ketidaksesuaian antara gambar, spesifikasi teknis dan rencana biaya, maka pekerjaan
anggaran secara otomatis akan mengacu pada jumlah/kuantitas maupun kualitas yang terbaik dan
terbanyak di antara ketiganya.

Pasal 31
Penyelesaian Pekerjaan

- Sebelum penyerahan pertama Pelaksana harus memenuhi semua bagian pekerjaan yang perlu
penyempurnaan dan harus diperbaiki sesuai dengan tanggung jawabnya.
- Semua Penyimpangan dari ketentuan gambar serta RKS menjadi tanggung jawab Pelaksana,
kecuali ada perintah tertulis dari Konsultan Pengawas.
- Apabila pekerjaan telah selesai, Pelaksana mengajukan surat pemberitahuan telah selesainya
pekerjaan pada Konsultan Pengawas Untuk diadakan pemeriksaan bersama. Apabila dinilai
pekerjaan praktis telah selesai dibuat Berita Acara Penyerahan Pertama
- Keadaan lapangan sekitar pekerjaan harus dibersihkan dan dirapikan kembali.
- Serah Terima Kedua diberikan apabila masa perawatan/semua kekurangan pekerjaan telah
diselesaikan.
- Semua cacat, kekurangan atau kesalahan lainnya yang timbul akan timbul pada masa
pemeliharaan yang telah diperinci oleh Konsultan Pengawas merupakan daftar perincian
pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum masa pemeliharaan habis waktunya.
- Jika semua cacat, kekurangan dan kesalahan telah diperbaiki dan diterima oleh Konsultan
Pengawas, maka Konsultan Pengawas bersama-sama menandatangani Berita Acara yang
menyatakan selesainya perbaikan dan penyelesaian seluruh pekerjaan
- Berita Acara penyerahan pekerjaan kedua kalinya ditanda tangani kedua belah pihak sebagai
tanda pekerjaan telah selesai dan diterima baik oleh Pemberi Kerja.

Pasal 32
Penutup

Segala perubahan dari Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Administrasi dan Teknis dan Lampiran-
lampiran lainnya akan dituangkan dalam Risalah Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) dan menjadi
bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini serta
bersifat mengikat.

31

Anda mungkin juga menyukai