Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. H
No.RM : 2087XX
Usia : 41 thn
Tgl.MRS : 11 Februari 2021
Jenis kelamin :P
Tgl.Pengkajian : 15 Februari 2021
Alamat/ telp. : Jl. Sungai Jingah, RT.6, Banjarmasin
Status Pernikahan : menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan terakhir : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : PNS
Lama Bekerja : 10 thn
Sumber Informasi : saudara
Nama Keluarga Dekat Yang dapat dihubungi : Ny. A
Alamat/ telp. : Jl. Sungai Tabuk
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT

II. KELUHAN UTAMA


Saat MRS : nyeri perut, kambung 3 hari, muntah-muntah dan
penurunan
Saat Pengkajian : nyeri pada bagian perut bawah, kembung serta rasa
tidak nyaman pada bagian punggung.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
klien mengatakan mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mengalami
maag dan mengobatinya sendiri dengan meminum obat promagh dan
lansoprazole, karena sakit tak kunjung sembuh,dan nafsu makan semakin
mnurun klien memutuskan untuk berobat ke dokter penyakt dalam dan di
diagnose mengalami maag serta stres, tak lama setelah berobat klien
muntah-muntah di rumah lebih dari 8 kali, pada tanggal 11 Februari 2021
klien di bawa ke IGD RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dan
sekarang di rawatdi ruang nilam lantai 1 RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin, pada saat pengkajian pada tanggal 15 Februari 2021 klien
mengatakan nyeri pada perut bawah, kembung, serta rasa tidak nyaman pada
punggung, nyeri seperti di tusuk-tusuk di area perut bagian bawah dengan
skala 4 (1-10) nyeri datang tiba-tiba.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


 Penyakit yang pernah dialami :
klien mengatakn bahwa dirinya pernah di operasi pengangkatan
miom pada bulan Desember 2020
 RIWAYAT :
1) Kecelakaan : tidak
2) Operasi : ya
3) Alergi Obat : tidak
4) Alergi makanan : dak
5) Alergi lain-lain : tidak
6) Kebiasaan merokok : tidak
7) Alcohol : tidak
8) Kopi : tidak
9) Lain-lain : tidak
10) Obat-obatan yang digunakan : tidak ada
V. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: serumah

: garis pernikahan

: klien

: garis keturunan
VI. POLA AKTIVITAS – LATIHAN
N AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
O
1 Makan/Minum 0 2
2 Mandi 0 2
3 Berpakaian/berdandan 0 2
4 Toileting 0 2
5 Berpindah 0 2
6 Berjalan 0 2
7 Naik tangga 0 2
Ket : 0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = tidak mampu
Alat bantu : tongkat/ splint/brace/ kursi roda/ pispot/ walker/ lain-lain

VII. POLA NUTRISI-METABOLIK


N SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
O
1 Jenis makanan/diet Nasi, sayur, tempe, BB Blender, sayur +
tahu lauk cincang 1100 K.
2 Frekuensi 3 x sehari dan tidak 3 x sehari dan Teratur
teratur
3 Porsi yang 1 porsi habis ± 5 sendok
dihabiskan
4 Komposisi Menu Nasi, sayur, tempe, Nasi,sayur, lauk
tahu
5 Pantangan tidak ada Tidak ada
6 Nafsu makan Normal kurang
7 Fluktusi BB 65 kg ± 60 kg
8 Sukar menelan tidak tidak

VIII. POLA ELIMINASI


NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1. Buang Air Besar (BAB) :
Frekuensi 1 x/hari Tidak menentu,
terkadang 1x/hari
Konsistensi feces Lunak Lunak agak cair
Warna kuning coklat
Bau Khas faces Khas faces
Kesulitan BAB tidak tidak
Upaya mengatasi - -
2. Buang Air Kecil (BAK):
Frekuensi 4 x/hari 2/4 x/hari/
Jumlah ± 1 liter ± 0,5 liter
Warna Kuning oranye
Bau Khas urin Khas urin
Kesulitan BAK tidak tidak

IX. POLA TIDUR-ISTIRAHAT


NO SMRS MRS
1 Tidur siang Jam 2 siang s/d 4 sore Tidak tentu
Nyaman setelah tidur tidak nyaman setelah
tidur
2 Tidur malam Jam 8 malam s/d 5 pagi Jam 10 malam s/d 5
Nyaman setelah tidur pagi, Tidak nyaman
setelah tidur
3 Kebiasaan sebelum tidak ada, tidak ada,
tidur
4 Kesulitan tidur tidak ada, Ada

X. POLA KEBERSIHAN DIRI


N SMRS MRS
O
1 Mandi 2 x/hari Tidak menentu,
Sabun : ya kadang 1 x/hari
Sabun : ya
2 Handuk Ya Ya
Pribadi Pribadi
3 Keramas 1 x/hari Kadang-kadang
Shampoo : ya Shampoo : ya
4 Gosok gigi 2 x/hari Kadang-kadang
Pasta gigi : ya Pasta gigi : ya
Sikat gigi : pribadi Sikat gigi : pribadi
5 Kesulitan Tidak tidak
XI. POLA TOLERANSI-KOPING STRESS
 Pengambil keputusan : dibantu suami
 Masalah utama terkait dengan perawatan di RS / penyakit : tidak ada
 Hal yang biasa dilakukan jika mengalami stress/ masalah : mengobrol
dengan suami
 Harapan setelah menjalani perawatan : ingin cepat sembuh agar lekas
pulang dan bisa hidup sehat dan bebas dari penyakit

XII. POLA PERAN HUBUNGAN


 Peran dalam keluarga : istri
 Sistem pendukung : suami
 Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS :tidak
ada
 Upaya untuk mengatasi : tidak ada masalah dengan keluarga.

XIII. POLA KOMUNIKASI


 Bahasa utama : daerah . ket : bahasa banjar
 Bicara : normal
 Afek : pasien nampak tenang dan menerima keadaan nya
saat ini
 Tempat tinggal : bersama suami.

XIV. PEMERIKSAAN FISIK


1) Keadaan Umum :
a. Kesadaran : compos mentis
b. GCS : E4 M6 V5
c. TTV : - TD : 110/80 mmHg;
- Nadi : 77 x/mnt
- Suhu : 36,6 oC
- Pernafasan : 24 x/m
- SpO2: 99%

2) Kepala & Leher


A.Kepala
Keluhan : tidak ada keluhan
Inspeksi :
bentuk : normal
Luka : tidak ada luka
Distribusi rambut : merata
Warna kulit kepala : nampak putih
Kebersihan kulit kepala : Nampak bersih
Palpasi :
massa abnormal : tidak
Krepitasi : tidak ada krpitasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

B. Mata
Lapang pandang : normal
Inspeksi :
Bentuk : normal
Konjunctiva : anemis mata kanan dan kiri
sclera : icterik mata kanan dan kiri
edema : tidak ada edema pada mata kanan dan kiri
lesi : tidak ada lesi pada mata kanan dan kiri

Perdarahan : tidak ada perdarahan pada mata kanan dan kiri


Pupil : bereaksi thd cahaya pada mata kanan dan kiri,
Tanda peradangan : tidak ada peradangan
Fungsi penglihatan : baik

C.Hidung
Inspeksi
Bentuk : simetris kiri dan kanan
warna : sawo matang
alat bantu nafas : tidak ada alat bantu nafas
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

D.Mulut & Tenggorokan


Inspeksi :
warna bibir : pucat
bentuk bibir : simetris atas bawah
Mukosa bibir : kering
Mukosa dalam : kemerahan
Gigi : berlubang
Gusi : normal
Lidah : normal
warna lidah : pink keputihan
Pembengkakan tonsil : tidak ada pembengkakakan
Sakit tenggorok : tidak terjadi sakit tenggorokan
gangguan bicara : tidak ada gangguan berbicara

E.Telinga
Inspeksi :
Bentuk : bentuk nampak normal
warna : kecoklatan
Posisi : sejajar dengan sudut mata
Perdarahan : tidak ada perdarahan , massa : tidak ada massa
abnormal
Serumen : tidak ada serumen
bau : tidak berbau
Palpasi :
Nyeri : tidak ada nyeri tekan
Gangguan pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran
Alat bantu dengar : tidak ada

F.Leher
Inspeksi/ Palpasi : tidak ada benjolan ataupun abnormalitas pada
leher
Kekakuan : ada kekakuan di leher
JVD : tidak ada
Deviasi trakea : tidak ada
Pembesaran kelj. Tyroid : tidak ada
Pembesaran kelj.limfe : tidak ada
Nyeri : tidak ad anyeri tekan

3) Dada/ Thorax
Inspeksi :
Bentuk dada : normal
Warna kulit dada : putih bersih
Kondisi kulit dada : normal
Ekspansi dinding dada : simetris
Tanda peradangan : tidak ada tanda peradangan
Penggunaan otot bantu nafas : tidak terdapat penggunaan otot
bantu nafas
Palpasi :
Massa abnormal : tidak ada massa abnormal
Krepitasi : tidak ada krepitasi
Nyeri tekan : tidak ada
edema : tidak ada
emfisema sub cutis : tidak ada
Letak ictus cordis: sela sela sternum 5
Taktil fremitus : bergetar kiri dan kanan
AUSKULTASI :
jantung : normal s1s2 tunggal
paru : vasikuler
PERKUSI :
Jantung : pekak
paru : sonor

4) Payudara & Ketiak


Inspeksi :
Ukuran & bentuk : tidak terkaji
Putting susu : tidak terkaji
Kondisi kulit : tidak terkaji
Palpasi :
Edema : tidak terkaji
Massa abnormal : tidak terkaji
Nyeri : tidak terkaji

5) Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : normal
Bayangan vena abnormal : tidak ada
Kondisi kulit : normal
Palpasi :
Penegangan dinding abdomen : tidak ada penegangan
Edema : tidak ada edema
Nyeri tekan : nyeri tekan pada perut bagian bawah
Massa abnormal : tidak ada massa abnormal
Vesica urinaria : teraba

Auskultasi:
Bising usus : 12 x permenit
Perkusi : redup

6) Genetalia
Inspeksi & Palpasi (wanita) :
Perineum : tidak terkaji
Labia mayora : tidak terkaji
Labia minora : tidak terkaji
Kondisi kulit : tidak terkaji

7) Rectum & Anus


Inspeksi :
Kondisi kulit sekitar anal : tidak terkaji
Hemoroid : tidak terkaji
Palpasi (rectal tusse):
Massa abnormal : tidak terkaji
Nodul : tidak terkaji
Nyeri : tidak terkaji
Pembesaran prostat : tidak terkaji

8) Ekstremitas
Kontraktur : tidak ada kontraktur
Deformitas : tidak ada deformitas
Edema : tidak ada edema
Nyeri / nyeri tekan : nyeri tekan pada kaki kiri
Kekuatan otot :
5 5
5 4

9) Kulit & Kuku


Kulit : Warna : normal
Tekstur : lembut
Jaringan parut : tidak ada
Turgor : kembali < 2 detik
Suhu (akral) : hangat
Kuku : Warna : merah muda
Cappilary Refill Time (CRT) : < 3 detik

XV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
GDS 136 76-125 Mg/dl
ALBUMIN 3,8 3,8-5,1 g/l
ALT-GPT 10 10-32 u/l
AST-GOT 20 8-31 u/l
KIMIA KLINIK
FUNGSI GINJAL
UREUM 29,9 15 – 45 Mg/dl
CREATININ 0,6 0.7 – 1.2 Mg/dl
HEMATOLOGI
WBC (lekosit)
RBC ( eritrosit)
HGB (hemoglobin)
MCV
MCH
MCHC
PLT (trombosit)
RDW
PDW
MPV
P-LCR
NEUT%
LYMPH%
MXD%
NEUT#
LYMPH#
MXD#

XVI. Dx. MEDIS


- Pnomunia + Tb paru on treatment
XVII. TERAPI/ PENGOBATAN
- Inf. NaCl 0,9 % + Neurosanbe & tpm
- Inf. Levoflaxacine 750 mg / 24 jam (drip)
- Inj. Resfar 1200 dlm NaCl 100 cc / 24 jam (drip)
- Inj. Lansoprazole / 12 jam (iv)
- Inj. Furosemide 1x1 amp (iv)
- Inj. Ondancentron 3x4 mg (iv)
- Curvit syr 3x1 (po)
- Zink 1x1 (po)
- Vit D 5000 1x1 (po)
- Spironolactione 25 mg 0-1-0 (po)
- Clopidogrel 75 mg 1-0-1 (po)
- Concor 2,5 mg 0-1-0 (po)
- Codein 10 mg 3x1 (po)

XVIII. PERSEPSI KLIEN TENTANG PENYAKITNYA


Klien mengaanggap penyakit yang di deritanya sebagai cobaan dari tuhan
sehingga membuatnya lebih dekat lagi dengan tuhan

XIX. ANALISA DATA


NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Ds: klien mengatakan bahwa Bersihan jalan Sekresi yang
klien mengalami batuk nafas tidak tertahan
namun tidak dapat efektif
mengeluarkan dahak.
D0: - klien Nampak batuk-
batuk
- KU : sakit sedang
- Adl. Dibantu
keluarga
- TTV :
TD 120/70 mmHg
RR 34x/mnt
T 36,7 °C
N 70x/mnt
SpO2 95%
O2 : 2L/mnt
- Terdengar suara
nafas ronchi
- Posisi klien
berbaring
2 Ds: klien mengatakan Pola nafas tidak Keletihan otot
mengalami sesak nafas. efektif pernafasan
Do:
- Nampak adanya
retraksi dinding dada
- TTV :
TD 120/70 mmHg
RR 34x/mnt
T 36,7 °C
N 70x/mnt
SpO2 96%
- Terpasang O2 nasa
canul 2 L/mnt
- Posisi berbaring.
3 Ds : klien mangatakan sakit Nyeri akut Batuk menetap
pada dada ketika batuk.
P : klien mengatakan
merasakan sesak nafas
serta nyeri di dada
ketika batuk.
Q : pasien mengatakn
nyeri seperti terbakar.
R : pasie mengatakan
nyeri datang ketika
batuk.
S : pasien mengatakn
dari skala 1-10, nyeri
berada di angka 6 (nyeri
sedang).
T : nyeri hilang timbul.
Do :
- Klien Nampak
menahan sakit
- Ekspresi wajah
meringis menahan
sakit setelah batuk
- TTV :
TD 120/70 mmHg
RR 34x/mnt
T 36,7 °C
N 70x/mnt
SpO2 96%
- Skala nyeri 6

XX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


- Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Sekresi yang tertahan
- Pola nafas tidak efektif b/d Keletihan otot pernafasan
- Nyeri akut b/d Batuk menetap
-
XXI. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN/KRIERIA HASIL INTERVENSI
1 Bersihan jalan setelah di lakukan perawatan 1. Atur posisi semi
nafas tidak selama 1x5 jam, bersihan fowler
efektif b/d jalan nafas kembali efektif 2. Observasi adanya
Sekresi yang dengan kriteria hasil: bunyi nafas tambahan
tertahan - Secret dapat 3. Monitor TTV
dikeluarkan oleh 4. Ajarkan cara nafas
pasien. dalam
- Klien Nampak 5. Ajarkan batuk efektif
melakukan 6. Kolaborasi pemberian
batukefektif terapi uap
- Pernafasan normal
2 Pola nafas setelah di lakukan perawatan 1. Observasi irama
tidak efektif selama 1x5 jam pola nafas pernafasan
b/d Keletihan kembali efektif 2. Catat pergerakan dada
otot pernafasan dengan kriteria hasil : 3. Monitor pola nafas
- Sesak nafas berkurang 4. Atur posisi semi
- Penggunaan otot fowler
bantu nafas. 5. Kolaborasi pemberian
- Tidak ada tarikan O2
dinding dada.
3 Nyeri akut b/d Setelah di lakukan tindakan 1. Observasi
Batuk menetap keperawatan selama 1x5 jam, karakteristik
nyeri berkurang, dengan (PQRST)
kriteria hasil : 2. Observasi TTV
- Nyeri dapat teratasi 3. Beri posisi yang
nyaman
4. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
5. Ajarkan teknik
distraksi atau
pengalihan
6. Anjurkan pasien
menekan dada saat
batuk

XXII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TGL DX IMPLEMENTASI EVALUASI
10 Bersihan jalan 1. mengtur posisi semi S : klien mengatakan masih
Feb nafas tidak fowler batuk dan dahak sulit
2021 efektif b/d 2. mengobservasi adanya keluar.
14.0 Sekresi yang bunyi nafas tambahan O:
0 tertahan 3. meonitor TTV - KU baik
4. mengjarkan cara nafas - TTV
dalam TD 113/72 mmHg
5. mengajarkan batuk RR 28x/mnt
efektif T 36,7 °C
6. Kolaborasi pemberian N 75x/mnt
terapi uap O2 : 2L/mnt
SpO2 97%
- Terdengar suara
nafas ronchi
- kllien di posisi
semi fowler
- klien sesekali
menarik nafas
dalam
- klien melakukan
batuk efektif
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
10 Pola nafas 1. mengobservasi irama S : klien mengatakan masih
Feb tidak efektif pernafasan sesak nafas
2021 b/d Keletihan 2. mencatat pergerakan O:
16.0 otot dada - Nampak retraksi
0 pernafasan 3. memonitor pola nafas dinding dada
4. mengtur posisi semi - TTV
fowler TD 119/73 mmHg
5. berkolaborasi RR 30x/mnt
pemberian O2 T 36,5 °C
N 75x/mnt
O2 : 2L/mnt
SpO2 97%
- Posisi klien semi
fowler
- Klien bernafas
cepat
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
10 Nyeri akut b/d 1. Observasi karakteristik S : klien mengatakan
Feb Batuk menetap (PQRST) dadanya masih sakit
2021 2. Observasi TTV ketika batuk,
18.0 3. Beri posisi yang P : sesak nafas serta
0 nyaman nyeri di dada ketika
4. Anjurkan bedres total batuk.
5. Ajarkan teknik distraksi Q : seperti terbakar.
atau pengalihan R : nyeri datang
6. Anjurkan pasien ketika batuk.
menekan dada saat S : angka 6 (nyeri
batuk sedang).
T : nyeri hilang
timbul.
O:
- Pasien meringis
kesakitan setelah
batuk
- TTV
TD 117/70 mmHg
RR 35x/mnt
T 36,3 °C
N 76x/mnt
SpO2 98%
Skala nyeri 5
-Klien Nampak
memegangi dadanya
ketika batuk
-Klien bedret di
ranjang
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

TGL DX IMPLEMENTASI EVALUASI


11 Bersihan jalan 1. mengtur posisi semi S : klien mengatakan masih
Feb nafas tidak fowler batuk tetapi dahak bisa
2021 efektif b/d 2. mengobservasi adanya keluar.
09.0 Sekresi yang bunyi nafas tambahan O:
0 tertahan 3. meonitor TTV - KU baik
4. mengjarkan cara nafas - TTV
dalam TD 116/68 mmHg
5. mengajarkan batuk RR 30x/mnt
efektif T 36,3 °C
6. Kolaborasi pemberian N 69x/mnt
terapi uap SpO2 98%
- Terdengar suara
nafas ronchi
- kllien di posisi
semi fowler
- klien melakukan
tehnik nafas dalam
- klien melakukan
batuk efektif
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1,2,3,6
11 Pola nafas 1. mengobservasi irama S : klien mengatakan tidak
Feb tidak efektif pernafasan lagi sesak nafas
2021 b/d Keletihan 2. menatat pergerakan O:
11.00 otot dada - tidak adaretraksi
pernafasan 3. memonitor pola nafas dinding dada
4. mengtur posisi semi - TTV
fowler TD 113/72 mmHg
5. berkolaborasi RR 24x/mnt
pemberian O2 T 36,2 °C
N 75x/mnt
SpO2 99%
- Posisi klien semi
fowler
- Klien bernafas
cepat
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
1,3,5
11 Nyeri akut b/d 1. Observasi karakteristik S : klien mengatakan nyeri
Feb Batuk menetap (PQRST) dada berkurang,
2021 2. Observasi TTV P : sesak nafas serta
12.0 3. Beri posisi yang nyeri di dada ketika
0 nyaman batuk.
4. Anjurkan bedrest total Q : seperti terbakar.
5. Ajarkan teknik distraksi R : nyeri datang
atau pengalihan ketika batuk.
6. Anjurkan pasien S : angka 3 (nyeri
menekan dada saat ringan).
batuk T : nyeri hilang
timbul.
O:
- Pasien tidak lagi
meringis kesakitan
setelah batuk
- TTV
TD 113/70 mmHg
RR 25x/mnt
T 36,5 °C
N 70x/mnt
SpO2 99%
Skala nyeri 3
-Klien lebih tenang
-Klien bedrest di
ranjang
-Klien mengelu-elus
dada ketika batuk
-Klien di posisi semi
fowler
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4

TGL DX IMPLEMENTASI EVALUASI


12 Bersihan jalan 1. mengtur posisi semi S : klien mengatakan masih
Feb nafas tidak fowler batuk tetapi dahak bisa
2021 efektif b/d 2. mengbservasi adanya keluar.
14.0 Sekresi yang bunyi nafas tambahan O:
0 tertahan 3. meonitor TTV - KU baik
4. mengjarkan cara nafas - TTV
dalam TD 115/74 mmHg
5. mengajarkan batuk RR 28x/mnt
efektif T 36,6 °C
6. Kolaborasi pemberian N 73x/mnt
terapi uap SpO2 98%
- Terdenar suara
nafas ronchy
- Klien di posisi
semi fowler
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
11 Pola nafas 1. mengobservasi irama S : klien mengatakan tidak
Feb tidak efektif pernafasan lagi sesak nafas
2021 b/d Keletihan 2. mencatat pergerakan O:
16.0 otot dada - tidak adaretraksi
0 pernafasan 3. memonitor pola nafas dinding dada
4. mengtur posisi semi - TTV
fowler TD 113/72 mmHg
5. berkolaborasi RR 24x/mnt
pemberian O2 T 36,2 °C
N 75x/mnt
SpO2 99%
- Posisi klien semi
fowler
- Klien tidak lagi
menggunakan
nasal kanul
- Kllien bernafas
normal
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
11 Nyeri akut b/d 1. Observasi karakteristik S : klien mengatakan tidak
Feb Batuk menetap (PQRST) lagi mengalami nyeri
2021 2. Observasi TTV dada
18.0 3. Beri posisi yang O:
0 nyaman - Pasien tidak lagi
4. Anjurkan bedrest total meringis kesakitan
5. Ajarkan teknik distraksi setelah batuk
atau pengalihan - TTV
6. Anjurkan pasien TD 114/73 mmHg
menekan dada saat RR 25x/mnt
batuk T 36,7 °C
N 70x/mnt
SpO2 99%
-Klien lebih tenang
-Klien bedrest di
ranjang
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai