JURNAL ILMIAH
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
2
Oleh:
M. ARYASHA YUDISHTHIRA PUTRA HASTINA
D1A 114 148
Menyetujui,
Pada tanggal,
Pembimbing I,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dan
penerapan sanksi dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana
kekerasan dalam rumah tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah hukum
normatif, dengan metode pendekatan undang-undang, konseptual dan kasus.
Sumber hukum yang diperoleh dari data kepustakaan. Jenis bahan hukum yaitu
primer, sekunder dan tersier. Tehnik pengumpulan bahan hukum yaitu bersumber
pada bahan-bahan pustaka, yang selanjutnya di analisis secara kualitatif. Dari
hasil penelitian, bahwa pertimbangan hakim dalam perkara Kekerasan Dalam
Rumah Tangga yaitu Pertimbangan yuridis dan Pertimbangan non yuridis
sedangkan penerapan sanksinya Terdakwa dalam putusan melakukan kekerasan
fisik yang mengakibatkan luka memar dan hakim memberikan sanksi yang
seimbang dari batas maksimal.
Kata kunci : Penerapan Sanksi Pidana, KDRT
This study aims to determine the basic consideration of judge and the application
of sanctions in the dropping of criminal proceedings to a criminal acts of violence
in the household. By normative law, constitute, conceptual approach and case.
The Sources of law derived from literature data with types of legal materials is
primary, secondary and tertiary. Techniques of collecting material law that is
sourced from materials library, which is next in the analysis qualitatively. The
results of the research is the consideration of the judge in the case of domestic
Violence act that Consideration of juridical and Consideration of non-juridical
while application of the sanctions defendants in the verdict do physical violence
which resulted in bruises and judge gives sanctions balanced than the maximum
limit.
Keywords : Application of Criminal Sanctions, domestic Violence
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau merupakan kejahatan tidak hanya terjadi dalam area publik saja tetapi
dalam area yang sangat pribadi sebagai contoh rumah tangga tak luput dari
waktu ke waktu meningkat, hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor
baik ekonomi, perbedaan pola pikir, dan hal-hal prinsip lainnya yang
bagi pasangan suami istri dan seluruh bagian ataupun komponen keluarga
mengayomi serta saling melindungi satu sama lain agar terjauhkan dari
segala hal yang tidak diinginkan. Apabila dalam rumah tangga terjadi tindak
rasa kekeluargaan akan jauh dari rasa aman dan terlindungi, dan sudah tentu
Dampak atau akibat yang lahir dari terjadinya tindak pidana dalam
dengan serius.
1
Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga, Pasal. 1.
iii
tempat yang aman bagi korban kekerasan, banyak korban kekerasan dalam
rumah tangga mencari jalan keluar dari kekerasan yang dialaminya melalui
tangga, juga mengatur secara sepesifik kekerasan yang terjadi dalam rumah
oleh seseorang yang ahli atau orang yang terlatih sedemikian rupa sehingga
2
Guse Praudi, Berbagai Aspek Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga, Merkid
Press, Yogyakarta, 2012, hlm. 5
3
Elly nurhayati, Panduan Untuk Perempuan Korban Kekerasan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2000, hlm 2
iv
dipidana, namun tetap akan menjadi pelaku kekerasan lagi dan juga pidana
keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera dan jauh dari
perceraian.
Denpasar. Penelitian kekerasan dalam rumah tangga ini, pada dasarnya telah
ada yang meneliti terlebih dahulu, namun masih banyak hal-hal yang belum
II.PEMBAHASAN
BAB IV
dipidana.
Dari ketentuan Pasal 8 Ayat (1) untuk mengetahui tindak pidana itu
4
Sudarto. Hukum dan Hukum Pidana. Alumni. Bandung. 1986. hlm 74
vi
ketentuan Pasal:5
kursi plastik merah sebanyak 2 (dua) kali kearah kepala saksi, yang
adalah
7
Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga, Pasal. 1 Angka 1.
viii
3) Unsur yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya dan
Unsur “tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari”
“Kekerasan Fisik” sebagaimana ketentuan Pasal 6 UU RI No.
102/Pid.B/2017/PN.DPS
8
Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga, Pasal. 2 Ayat 1.
9
Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga, Pasal. 6.
ix
pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka
mengakibatkan luka memar pada tangan kiri dan kepala kanan atas
mengalami memar.10
Hal ini sesuai dengan hasil visum et repertum dari Rumah Sakit
Nomor: VER 198/2016/Rumkit, bahwa memang benar pada tanggal 11
agustus 2016 terhadap saksi Herry Frida Mamengko ditemukan luka
memar yang diakibatkan oleh kekerasan tumpul yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatam atau pencaharian”.
3) Pertimbangan fakta dalam lingkup rumah tangga
10
Putusan, Nomor 102/Pid.B/2017/PN.DPS
x
fakta hakim berkeyakinan Terdakwa bersalah dengan 3 alat bukti yang sah
a. Keterangan saksi
b. Bukti Surat
c. Keterangan terdakwa
Melihat tiga alat bukti yang sah yang diajukan dalam persidangan,
Tangga.
terdakwa bersalah dan melakukan perbuatan itu dengan berdasar kepada tiga
alat bukti yang di ajukan dalam persidangan tersebut dan melihat hal-hal yang
11
Putusan, Nomor.102/Pid.B/017/PN.DPS
xi
Sus/2017/PN.DPS
12
Putusan, Nomor: 102/Pid.B/2017/PN.DPS
xii
terdakwa.
1. Sistem Pemidanaan
Nomor:102/Pid.B/2017/PN.DPS:
berbunyi:
“Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
13
Muladi dan Barda Nawawi Arie, Teori-teori dan kebijakan Pidana, Alumni, Bandung,
1998, hlm.1.
xiv
III.PENUTUP
A. Kesimpulan
102/Pid.B/2017/PN.DPS adalah
Nomor:102/Pid.B/2017/PN.DPS adalah:
B. Saran
dan pemidanaan agar setiap pelaku dapat merasakan efek jera dari
tersebut.
pidana dan pemidanaan agar tetap terjamin rasa aman dalam hidup dan
agar tetap menjadi tempat yang paling aman bagi keluarga itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Guse Praudi, 2012, Berbagai Aspek Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah
Tangga, Merkid Press, Yogyakarta.
A. UNDANG-UNDANG