Anda di halaman 1dari 52

PENERAPAN K3 DALAM PELAKSANAAN

KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN
PEKERJAAN

1
1. Sasaran Kegiatan
 Memahami pelaksanaan K3 pada pekerjaan
konstruksi
 Mampu mengidentifikasi bahaya pada pekerjaan
konstruksi
2. Dasar Hukum
 UU No.1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU No.18 Thn 1999 tentang Jasa Konstruksi
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan


3. Permasalahan K3 Konstruksi Secara Umum

 Rendahnya kesadaran mayarakat akan masalah K3


Konstruksi
 Kurangnya pemahaman dan ketaatan terhadap ketentuan K3
Konstruksi
 Kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan
 Rendahnya tingkat penegakan hukum oleh Pemerintah
 Masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya akan
menjadi tambahan beban biaya perusahaan
Tidak dilibatkannya tenaga ahli / tenaga terampil di bidang
konstruksi maupun ahli K3 dalam pelaksanaan konstruksi
 Sistem manajemen K3 tidak diterapkan dengan
sepenuhnya disetiap kegiatan konstruksi (belum ada komitmen
pimpinan)
4. Sasaran K3 adalah :

Untuk menjamin dan meningkatkan keamanan


secara total dari ancaman resiko bahaya
5. Alat Pelindung Diri (APD)
Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada
setiap tenaga kerja baru tentang :
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta
yang akan timbul dalam tempat kerja
 Semua pengamanan dan alat-alat
perlindungan yang diharuskan dalam tempat
kerja
 Alat-alat pelindung diri bagi tenaga kerja
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Kewajiban Tenaga Kerja Dalam
UU No.1 th 1970
 Memahami alat pelindung diri di
tempat kerja
 Memenuhi dan mentaati semua
syarat-syarat K3
Kewajiban Memasuki Tempat
Kerja Dalam UU No.1 th 1970
Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai APD.
PERLENGKAPAN K3 KONSTRUKSI
Alat Pelindung Diri (APD) untuk melindungi tubuh dari kecelakaan
akibat kerja :
1. Tutup Kepala
a. Helm untuk melindungi kepala dari benturan benda keras.
b. Topi untuk melindungi dari terik matahari.

9
2. Tutup Telinga
Untuk melindungi telinga dari suara bising atau suara keras.
3. Masker
Untuk melindungi pernafasan dari kotoran-kotoran debu
atau gas beracun.
4. Kacamata Hitam
Untuk melindungi dari sinar yang terlalu terang.
5. Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dari luka akibat gesekan atau zat-zat.
6. Sabuk Pengaman
Untuk melindungi dari kecelakaan di tempat yang tinggi atau
terperosok dalam lubang atau lumpur yang dalam.
7. Jaket Pelampung
Untuk menghindari tenggelam dalam air.
8. Sepatu Karet
Untuk melindungi kaki dari luka akibat menginjak benda-benda
tajam dan menghindari dari tergelincir akibat jalan licin.

16
9. Jas Hujan
Untuk melindungi tubuh dari air hujan.
10. Harness Safety Belt
11. Pengguna Safety Belt
6. Pengertian tentang Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi

a. Bidang Pekerjaan
 Arsitektur
 Sipil
 Mekanikal
 Elektrikal
 Tata Lingkungan
b. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
 Tahapan kegiatan konstruksi
- Tahap perencanaan
- Tahap pelaksanaan
- Tahap pengawasan

 Pekerjaan Konstruksi harus memenuhi syarat :


- Keteknikan
- Keamanan
- Keselamatan dan kesehatan kerja
c. Kepentingan masyarakat jasa konstruksi
berkaitan dengan usaha dan pekerjaan
konstruksi adalah :

 Pengguna jasa
 Penyedia jasa
 Pekerja
d. Jenis usaha jasa konstruksi :

 Layanan jasa konsultasi perencanaan


 Layanan jasa pelaksanaan
 Layanan jasa konsultasi pengawasan
7. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan K3 pada pekerjaan
konstruksi :
 Tempat kerja
 Pekerjaan tanah
 Pekerjaan struktur
 Pekerjaan pembongkaran
 Pekerjaan konstruksi baja
 Pekerjaan pemancangan
A. Tempat kerja adalah :

 Semua ruangan, lapangan, tertutup atau terbuka,


bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja.
 Tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara
yang berada di wilayah NKRI.
 Mengidentifikasi bahaya ditempat kerja pada
pekerjaan konstruksi :
• Pekerjaan pembangunan
• Perbaikan serawatan
• Pembersihan / pembongkaran rumah, gedung
• Bangunan pengairan, saluran atau terowongan
di bawah tanah, dsb.
B. Pekerjaan Tanah
1. Jenis Pekerjaan :
 Galian
 Timbunan
 Pemadatan
 Bawah tanah

2. Jenis Tanah
 Lempeng basah
 Lempeng kering
 Cadas
 Pasir basah
 Pasir kering
 Kerikil
 Lumpur
3. Identifikasi bahaya pada galian, timbunan dan
pemadatan :
 Longsor
 Runtuh
 Licin
 Terperosok

4. Identifikasi bahaya pada bawah tanah :


 Terperangkap dan terhirup gas beracun
 Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
 Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan
C. Pekerjaan Struktur

1. Jenis Pekerjaan :
 Bekisting & perancah
 Pembesian
 Beton
 Shotcrete
 Pekerjaan di tempat yang tinggi
a. Identifikasi bahaya pekerjaan bekisting
dan perancah
 Pondasi perancah
 Konstruksi perancah
 Tangga kerja / ladder
 Jalan kerja / platform
 Pagar pengaman
b. Identifikasi bahaya pekerjaan
pembesian
 Ujung besi mencuat
 Terjatuh
 Tertusuk ujung besi
 Tergencet
 Terpeleset
 Terkilir
c. Identifikasi pekerjaan beton
 Iritasi kulit
 Tersengat listrik
 Kejatuhan benda
 Jatuh
 Tertusuk ujung besi, paku, kayu
 Pengaman struktur
d. Identifikasi pekerjaan shotcrete
 Semburan shotcrete
 Debu semen
 Tekanan udara kompresor
 Selang / pipa pecah
e. Bekerja di ketinggian
 Lantai kerja / platform
 Tangga kerja
 Alat pengaman diri
 Pagar pelindung
 Sistem jaring penyelamat
D. Pekerjaan Pembongkaran

1. Pola pembongkaran yang jelas dengan


memperhatikan faktor lingkungan dan
tidak membahayakan

2. Identifikasi bahaya
 Pemukiman yang padat
 Pembongkaran gedung lama
E. Pekerjaan Konstruksi baja
 Perlu mendapat perhatian pada tahap ereksi dan menggunakan
pesawat angkut
 Beban yang diangkut dan kestabilan pengangkutan termasuk
pesawat angkatnya

Identifikasi Bahaya Pada Konstruksi Baja:


Runtuh / jatuh
Sambungan lepas
Pekerja jatuh
Mesin las terbakar
Baut patah, lelah, dll.
F. Pekerjaan Pemancangan

Mesin pancang yang digunakan harus dipasang dan


dirawat dengan baik dan terjamin keamanannya
Mesin pancang dan peralatan bisa digunakan setelah
dilakukan pemeriksaan secara teliti dan berkala

Identifikasi Bahaya
Plat penahan (sheet pilling) tidak berayun atau
berputar yang tidak terkendalikan oleh tekanan
angin, roboh oleh tekanan air atau tekanan
lainnya
Mesin pancang jenis terapung (Hoating pile
drivers) harus dilengkapi pengaman dan dijalankan
sedemikian rupa sehingga stabil dan tidak ……
LAMPIRAN
3. PEKERJAAN GALIAN TANAH YANG
MEMBAHAYAKAN
Dinding penahan roboh, pekerja terkubur

PONDASI TANAH
RUMAH, ADA
TEKANAN KE BERPASIR
ARAH RETAINING
WALL

TANAH BERPASIR, TEPI


GALIAN TIDAK DIBERI TA-
BIR PELINDUNG (SHEET-
PILE), BAHKAN
DIDIRIKAN TIANG PIPA

!
PENYANGGA HOIST U/
MENURUNKAN PIPA,
TERJADI TEKANAN KE
SOLUSI : KURANGI TEKANAN KEARAH RETAINING SAMPING -> LONGSOR
WALL, PASANG PENOPANG HORISONTAL (SHORING) LAH TANAH, MENGUBUR
08/16/2021 PEKERJA YANG
39 ADA DI
DALAM LUBANG GALIAN
4. SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG
BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,
Snowy Mountains. (substitusi material)

08/16/2021 40
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
1) Pekerjaan Bekisting & Perancah Pekerjaan Bekisting & Perancah
2) Pekerjaan Pembesian Akses / rute yang aman harus disediakan
3) Pekerjaan Beton Pendukung rangka penyebab tergelincir harus
4) Pekerjaan Shotcrete ditutup papan
5) Pekerjaan ditempat Tinggi Sambungan rangka bekisting harus mampu
menerima beban
Perancah pendukung bekisting harus terjangkar
kuat
Perancah gantung pada bagian luar bangunan yang
berbentuk cerobong harus dijangkar untuk
menahan kekuatan angin
Apakah paparan bahaya yang berlangsung ini
dapat dicegah?

08/16/2021 42
Pekerjaan Pembesian

Identifikasi bahaya ;
• Ujung besi mencuat
• Terjatuh
• Tertusuk ujung besi
• Tergencet
• Terpeleset
• Terkilir

08/16/2021 43
• Koordinasi antar bagian
Pekerjaan Beton • Kerja sama
• Saling mengingatkan
• Pergantian kerja & shift
• Sesuai kapasitas alat
• Kesiapan peralatan kerja
• Pengamanan struktur
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• Pengamanan bahaya jatuh
Identifikasi bahaya:
• Iritasi kulit > sarung tangan, sepatu, helm, baju rapat
• Tersengat listrik > isolasi instalasi, pakaian isolatif
• Kejatuhan benda > helm yang kuat
• Jatuh > pagar pelindung, safety harness,
• Tertusuk ujung besi, paku, kayu > Lindungi ujungnya
• Hubungan pendek listrik, terbakar > isolasi
• Bunga api Pek las, terbakar > jarak dan pelindung dll
08/16/2021 44
Pekerjaan Shotcrete Identifikasi bahaya :
• Semburan shortcrete
• Debu semen
• Tekanan udara kompresor
• Selang/pipa pecah dsb

APD yang cukup:


 Masker pelindung pernafasan & Wajah,
 Kaca mata pelindung debu,
 Sarung tangan dan sepatu karet
 Baju kerja yang rapat

08/16/2021 45
Bekerja di ketinggian

08/16/2021 46
Sistem Pagar Pelindung :
(Guardrail systems)

Sistem Jaring Penyelamat :


(Safety-net systems)
47
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan pembongkaran bangunan
Pada setiap pekerjaan pembongkaran (khususnya penghancuran gedung lama) di
tengah pemukiman yang padat, maka unsur-unsur K3 yang harus menjadi perha-tian dan
secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memperhatikan faktor
lingkungan dan tidak membahayakan !

08/16/2021 48
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Dalam Pekerjaan konstruksi baja, pada tahap ereksi
hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian pada saat

!
melakukan pemindahan material menggunakan
pesawat angkat adalah:
Beban yang diangkat dan kestabilan
pengangkatan termasuk pesawat angkatnya.

Identifikasi bahaya pada


Konstruksi Baja:
• Runtuh / jatuh
• Sambungan lepas
• Pekerja Jatuh
• Mesin las terbakar
Baut patah lelah, dll
•08/16/2021 49
Yang perlu diperhatikan: Sistem dan metode penyambung:
i. Tipe penyambungan antara kolom dan beam
ii. Tipe bracket, las ditempat, dengan plat gusset
iii. Tipe sambungan antar kolom
iv. Tipe splice, pengelasan & dasar kolom

Pada pekerjaan ereksi konstruksi baja, banyak menggunakan


penyambungan antar beam dan kolom dengan menggu-nakan
baut tegangan tinggi. Yang perlu diperhatikan pada pemasangan

!
baut tersebut adalah :
a. Terjadinya gaya berlebihan pada gaya eksternal dan gaya geser
(bearing force)
b. Batasan kekuatan pengunci mur baut (torque control)
c. Step / tahap penguncian mur-baut (sequence)
08/16/2021 50
PEKERJAAN PEMANCANGAN

51
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai