23/03/2020 37
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• longsor • dinding penahan/ retaining wall
• runtuh • stabilisasi tanah,
• akses licin/curam • tangga akses, barikade/pagar
• terperosok • pagar pengaman
• pengap, CO2 • sirkulasi udara yang cukup
• gelap • penerangan yang cukup ,
• terisolasi • sarana komunikasi, rambu
Sumber Risiko
• Tertimbun longsoran
• Tenggelam / hanyut
• Tersengat arus listrik
• Menghirup gas racun
• Menghrup debu B3
• Tertimpa alat/material
• Jatuh ke dalam galian
23/03/2020 38
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terperangkap dan terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
!
23/03/2020 39
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara
Perhatikan ventilasi uda-
ra pekerja yang bekerja
diruang bawah tanah
Alat Komunikasi
Perhatikan alat komu-
nikasi pekerja di dalam
ruang bawah tanah
Perhati-
kan
Fasi-
litas K3
& APD
MEMADAMKAN API DG
APAR DI RUANG TERTU-
TUP / DIBAWAH TANAH
23/03/2020 40
Pekerjaan Bekisting & Perancah
> Pekerjaan Bekisting & Perancah
> Pekerjaan Besi Beton Harus ada akses / rute yang aman
Pendukung rangka penyebab tergelincir
> Pekerjaan Beton
harus ditutup papan
> Pekerjaan Shotcrete Sambungan rangka bekisting harus kuat
> Pekerjaan ditempat Tinggi Perancah pendukung bekisting harus
> Pekerjaan struktur baja dijangkar kuat
> Pekerjaan struktur kayu Perancah gantung pada luar bangunan
harus dijangkar untuk menahan
kekuatan angin
Pekerjaan Pembesian
Identifikasi bahaya ;
• Ujung besi mencuat
• Terjatuh
• Tertusuk ujung besi
• Tergencet
• Terpeleset
23/03/2020
• Terkilir 42
• Koordinasi & Kerja sama antar bagian
K3 Pekerjaan Beton • Saling mengingatkan
• Pergantian kerja & shift
• Kesiapan & Kesesuaian kapasitas alat
• Pengamanan struktur sementara
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• Pengamanan bahaya jatuh
Identifikasi bahaya:
• Iritasi kulit > sarung tangan, sepatu, helm, baju rapat
• Tersengat listrik > isolasi instalasi, pakaian isolatif
• Kejatuhan benda > helm yang kuat
• Jatuh > pagar pelindung, Safety deck, safety net, safety harness,
• Tertusuk ujung besi, paku, kayu > Lindungi ujungnya
• Hubungan pendek listrik, terbakar > isolasi
• Bunga api Pek las, terbakar > jarak dan pelindung dll
23/03/2020 43
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Dalam Pekerjaan konstruksi baja, pada tahap ereksi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
pada saat melakukan pemindahan material menggunakan pesawat angkat adalah:
Beban yang diangkat dan kestabilan pengangkatan termasuk pesawat angkatnya.
!
Identifikasi bahaya :
• Komponen rangka baja runtuh / jatuh
• Sambungan lepas, tali sling putus
• Pekerja, perkakas dan material jatuh
• Mesin las terbakar
• Baut patah lelah, dll
23/03/2020 44
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Jasa Konstruksi
PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN, STANDAR, dan
PERSYARATAN: TEKNIS, KESELAMATAN & KESEHATAN
KERJA, LINGKUNGAN, DSB
Hal ini untuk melindungi para pekerja maupun pengguna jalan yang melintas melalui
daerah konstruksi.
Kegiatan ini dilakukan semenjak kontraktor mulai tahap mobilisasi termasuk pengendalian
rute pengangkutan untuk bahan-bahan konstruksi, pada daerah eksplorasi sumber material,
pelaksanaan dan demobilisasi.
Manajemen Kegiatan
Kontraktor harus membuat lampiran yang menyatakan pengendalian lalu lintas pada
daerah kerja dan zona kerja.
Daerah kerja adalah lokasi dimana pekerjaan utama dilakukan. Sedangkan zona kerja
adalah semua daerah yang termasuk atau berhubungan langsung maupun tidak langsung,
meskipun tidak pada lokasi kerja. Seperti lokasi quary material, jalur pengangkutan dan
instalasi aspal dan beton.
Penyedia jasa menunjuk Koordinator Manajemen Keselamatan Lalu Lintas (KMKL) sebagai
individu proyek yang bertugas mengontrol segala aspek mencakup kelancaran lalu lintas
termasuk lingkungan secara continue.
Semua pekerja harus minimal berumur 18 tahun dan melengkapi diri dengan baju reflektif
dan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai kebutuhan.
Demikian juga bilamana pekerjaan dilakukan pada malam hari. Kontraktor harus
menyiapkan lampu penerang dan pengendalian keselamatan lalu lintas sistem refleksif
yang aman bagi pengguna jalan.
Perlengkapan dan peralatan manajemen lalu lintas pada pekerjaan proyek, untuk keperluan
sebagai berikut :
Pengendalian lalu lintas dilakukan saat pekerjaan pengangkutan segala jenis bahan,
perlengkapan dan peralatan proyek, seperti alat berat, fasilitas proyek, material maupun
segala keperluan penunjang aktivitas proyek.
Pekerjaan ini dapat dilakukan secara serentak maupun stimultan atau bertahap tergantung
kebutuhan manajemen proyek.
Dengan mobilitas yang besar, kontraktor wajib mengadakan Patorli Pengawal (PATWAL)
yang dibutuhkan untuk pengendalian dan pengamanan lalu lintas pada jalur jalan umum.
Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan saat mobilisasi. Disamping itu juga,
pihak kontraktor pelaksana dapat mengadakan tenaga bantu seperti petugas bendera yang
bertugas membantu PATWAL untuk mengarahkan lalu lintas pada jalur-jalur rawan
kemacetan.
Pada jalur jalan utama, dilakukan dengan pekerjaan setengah badan jalan atau bilamana
diperlukan demi keselamatan, maka dilakukan penutupan total dengan izin dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Penutupan setengah badan jalan dilakukan dengan memasang barikade untuk membatasi
jalur jalan dengan daerah kerja.
Pengamanan dilakukan dengan pengadaan petugas khusus yang bertugan mengarahkan
dan mengendalikan arus lalu lintas sepanjang daerah kerja, agar tidak terjadi kecelakaan
dan kemacetan saat pekerjaan dilakukan.
Pihak kontraktor juga memasang rambu-rambu yang diperlukan untuk menunjang atau
sebagai peringatan bagi para penguna jalan agar berhati-hati saat melintasi daerah kerja.
Bilamana pekerjaan harus dilaksanakan dengan penutupan total jalan, maka pikhak
kontraktor harus melakukan koordinasi dengan aparatur daerah setempat untuk penetapan
waktu buka tutup jalur jalan, dan agar diinformasikan kepada masyarakat setempat agar
bersiap jika melintasi daerah kerja tersebut.
Semua perlengkapan dan peralatan penunjang menajemen lalu lintas harus dijaga dan
dipeliharan agar tetap baik sampai pada tahap berakhirnya pekerjaan proyek.
Perlengkapan dan peralatan lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun harus diperbaiki
kembali selama digunakan dan disingkirkan setelah pekerjaan selesai.
Beberapa contoh rambu-rambu jalan yang harus disediakan antara lain sebagai berikut :
Rambu ini harus di aplikasikan dengan 4 metode yaitu display lewat kiri, kanan,
kanan dan kiri display memutar maupun display hati-hati.
Rambu ini dipasang pada lokasi zona kerja maupun daerah kerja, yang berfungsi
baik sebagai pemberitahuan untuk pengalian jalan maupun peringatan, pada titik-
titik lokasi yang dianggap rawan kecelakaan.
Rambu ini di letakan pada ujung tiap segmen pada awal dan akhir lokasi pekerjaan, dan
befungsi untuk peringatan bagi para pengguna jalan untuk supaya berhati – hati saat
memasuki daerah kerja.
Rambu peringatan konstruksi dipasang sesuai dengan denah rencana pengendalian lalu
lintas baik di daerah kerja maupun pada zona-zona kerja sesuai ketentuan.
Rambu ini dirancang baik secara tetap maupun portable atau dapat dipndah-pindah pada
setiap segmen yang membutuhkan penanda lalu lintas.
Rambu-rambu ini juga berfungsi sebagai pemberitahuan kepada para pengguna jalan
mengenai kondisi jalur jalan yang dilewati.
Rambu-rambu peringatan harus dirancang sedemikian rupa agar efektif dan efisien
digunakan sebagaimana fungsinya.
Rambu ini harus terlihat pada jarak 150 m sebelum memasuki daerah konstruksi
atau sebelum daerah yang dianggap rawan kecelakaan.
Pada kondisi jalur jalan padat atau rawan kemacetan, biasanya pihak kontraktor
menambah tenaga bantu khusus sebagai pengarah lalu lintas. Dapat digunakan dari
aparat kepolisian lalu lntas maupun security kontraktor.
Jika pada jembatan sementara, dapat ditambah dengan peringatan beban maksimal
kendaraan.
Rambu pengalihan jalan bersifat tetap pada titik-titik jalur pengalihan selama
pekerjaan berlangsung.
5. Rambu Penanda
Rambu ini kebanyakan digunakan pada lintasan panjang baik di zona kerja maupun di
daerah kerja.
Umum Digunakan untuk peringatan jarak jauh yang mampu memberikan peringatan
kepada pengguna jalan secara sekilas tanpa mengganggu aktivitas mengemudi.
Rambu penanda biasa digunakan secara tetap pada jalur – jalur khusus, namun dapat juga
dibuat secara portable pada segmen-segmen pekerjaan.
Rambu jenis ini juga berfungsi sebagai intimidasi kepada para pengguna jalan dan angkutan
proyek agar waspada dan berhati-hati saat melewati daerah tersebut
Penghalang ini berfungsi sebagai pelindung area kerja maupun sebagai pembagi jalur jalan
bilamana pekejaan dilakukan setengah jalr jalan, ataupun saat penutupan sementara jalur
jalan.
Barikade juga digunakan untuk memendu lalu lintas agar tidak melewti pekerjaan yang
telah selesai dikerjakan seperti perkerasan jalan tapi belum dibuka untuk dilewati.
Pekerjaan ini dilakukan selama rentang waktu pelaksnaan pekerjaan baik dilokasi zona
kerja maupun di lokasi daerah kerja.
Semua bahan dan perlengkapan untuk pengendalian lalu lintas, harus disediakan oleh
kontraktor dan menjadi hak milik setelah selesai pekerjaan.
Bilamana manajemen keselamatan lalu lintas tidak di terapkan sesuai rencana atau
ketentuan-ketentuan yang disepakati, baik itu bersifat diabaikan maupun pengurangan
peralatan dan perlengkapan, maka pihak direksi pekerjaan dapat memotong biaya
operasional manajemen keselamatan lalu lintas dan semua resiko yang berhubungan
dengan pengendalian lalu lintas, di tanggung oleh kontraktor pelaksana.
Demikian kami buatkan sistem pengaturan lalu lintas proyek untuk pekerjaan Pembangunan
Gedung Asrama Terpadu MAN 6 Jakarta (SBSN) Tahun 2020.
ttd
ALBEN R SIAHAAN
Direktur Utama