Tindak Pidana Di Bidang Perbankan 7.7.2021
Tindak Pidana Di Bidang Perbankan 7.7.2021
Ramiyanto
Fakultas Hukum Universitas Sjakhyakirti
Jl. Sultan Muh. Mansyur Kb. Gede 32 Ilir, Palembang 30145
E-mail: ramiyanto90@gmail.com
Naskah diterima: 14 Mei 2016; revisi: 23 November 2016; disetujui: 24 November 2016
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 317
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 319
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 321
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 323
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 325
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 327
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 329
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 331
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 333
Hal tersebut selaras dengan pendapat Radbruch menyadari bahwa di antara tiga
yang dikemukakan oleh Mahfud MD, bahwa ide unsur dasar hukum atau tiga tujuan hukum
sebenarnya jika tujuan menangani perkara itu itu akan terjadi pertentangan. Dalam menghadapi
bukan mencari menang, melainkan mencari hal itu, maka diajarkan untuk menggunakan
keadilan, maka prinsip penegakan hukum akan asas prioritas, di mana prioritas pertama adalah
tercakup dengan sendirinya. Sebab, orang yang keadilan, kemudian kemanfaatan, dan terakhir
mencari keadilan pertama-tama akan melakukan barulah kepastian. Kemanfaatan dan kepastian
pengabaian atas hukum formal jika dirasa tidak hukum tidak boleh bertentangan dengan keadilan,
adil (Mahfud MD, 2012: 103). Pengedepanan demikian juga kepastian hukum tidak boleh
terhadap keadilan daripada hukum, maka akan bertentangan dengan kemanfaatan (Ali, 2012:
mewujudkan suatu hukum yang pro rakyat dan pro 288-289). Apabila dikaitkan pada pembahasan
keadilan sebagai salah satu pokok pikiran hukum ini, maka yang terjadi adalah pertentangan antara
progresif (Atmasasmita, 2012: 88-89). Hukum keadilan dan kepastian hukum (aturannya telah
itu harus berpihak kepada rakyat. Keadilan ditentukan secara pasti dalam undang-undang).
harus didudukan di atas peraturan (diistilahkan Dengan merujuk pada ajaran prioritas, maka
sebagai “mobilisasi hukum”) jika memang teks keadilan yang harus diutamakan. Radbruch
itu mencederai rasa keadilan rakyat. Prinsip (Huijbers, 1982: 165) mengemukakan bahwa
pro rakyat dan pro keadilan merupakan ukuran- bilamana pertentangan antara isi tata hukum
ukuran untuk menghindari agar progresivisme ini dan keadilan begitu besar, sehingga tata hukum
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 335
Ali, A. (2012). Menguak teori hukum (Legal theory) _________. (2014). Panduan pemasyarakatan
Penjatuhan Pidana Penjara Bersyarat dalam Tindak Pidana Perbankan (Ramiyanto) | 337