Anda di halaman 1dari 36

MATRIKS PENYEMPURNAAN RUU KUHP BERDASARKAN HASIL DIALOG PUBLIK 2022

9 November 2022

No. Pasal RUU KUHP 4 Juli 2022 Pasal RUU KUHP 9 November 2022 Keterangan
PENGHAPUSAN
1. Pasal 100 Pasal 100 - Tindak lanjut masukan ICJR dan hasil
(1) Hakim dapat menjatuhkan pidana (1) Hakim dapat menjatuhkan pidana Dialog Publik.
mati dengan masa percobaan selama mati dengan masa percobaan selama - menghapus ayat (1) huruf c
10 (sepuluh) tahun dengan 10 (sepuluh) tahun dengan
memperhatikan: memperhatikan: - Penjatuhan pidana mati tidak dikenal
a. rasa penyesalan terdakwa dan a. rasa penyesalan terdakwa dan alasan meringankan, maka ayat (1)
ada harapan untuk ada harapan untuk memperbaiki huruf c dihapus.
memperbaiki diri; diri; atau
b. peran terdakwa dalam Tindak b. peran terdakwa dalam Tindak - Kata “dapat” dipertahankan
Pidana; atau Pidana. berdasarkan Putusan Mahkamah
c. ada alasan yang meringankan. Konstitusi Nomor 2-3/PUU-V/2007
hlm. 430.

Mahkamah berpendapat bahwa ke


depan, dalam rangka pembaruan
hukum pidana nasional dan
harmonisasi peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan
pidana mati, maka perumusan,
penerapan, maupun pelaksanaan
pidana mati dalam sistem peradilan
pidana di Indonesia hendaklah
memperhatikan dengan
sungguhsungguh hal-hal berikut:
a. pidana mati bukan lagi
merupakan pidana pokok,

1
melainkan sebagai pidana yang
bersifat khusus dan alternatif;
b. pidana mati dapat dijatuhkan
dengan masa percobaan
selama sepuluh tahun yang
apabila terpidana berkelakuan
terpuji dapat diubah dengan
pidana penjara seumur hidup atau
selama 20 tahun;
2. Pasal 112 Pasal 112 - Pasal 112 ayat (2) dihapus karena
(1) Anak yang melakukan Tindak Pidana Anak yang melakukan Tindak Pidana yang tercakup dalam
yang diancam dengan pidana penjara di diancam dengan pidana penjara di bawah
bawah 7 (tujuh) tahun dan bukan 7 (tujuh) tahun dan bukan merupakan Pasal 117
merupakan pengulangan Tindak Pidana pengulangan Tindak Pidana wajib - Ketentuan mengenai diversi, tindakan,
wajib diupayakan diversi. diupayakan diversi. dan pidana sebagaimana dimaksud
(2) Tata cara diversi sebagaimana dalam Pasal 112 sampai dengan Pasal
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam 116 dilaksanakan sesuai dengan
Undang-Undang. ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Pasal 277 DIHAPUS - Tindak lanjut masukan dialog publik
Setiap Orang yang membiarkan unggas yang - Akan diatur dalam peraturan daerah.
diternaknya berjalan di kebun atau tanah
yang telah ditaburi benih atau tanaman
milik orang lain yang menimbulkan kerugian
dipidana dengan pidana denda paling
banyak kategori II.
4. Pasal 278 DIHAPUS - Tindak lanjut masukan dialog publik
(1) Setiap Orang yang membiarkan - Akan diatur dalam peraturan daerah.
Ternaknya berjalan di kebun, tanah
perumputan, tanah yang ditaburi benih
atau penanaman, atau tanah yang
disiapkan untuk ditaburi benih atau

2
ditanami dipidana dengan pidana denda
paling banyak kategori II.
(2) Ternak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dirampas untuk negara.
5. Bagian Kedelapan DIHAPUS - Ketentuan Pasal 344 dan Pasal 345
Tindak Pidana Lingkungan Hidup dihapus dan diserahkan untuk diatur
dalam Undang-Undang 32 Tahun 2009
Pasal 344 - UU 32/2009 mengatur mengenai
(1) Setiap Orang yang secara melawan pidana tambahan dan tindakan yang
hukum melakukan perbuatan yang secara khusus diterapkan hanya untuk
mengakibatkan pencemaran atau tindak pidana lingkungan hidup
perusakan lingkungan hidup yang - Pidana tambahan dan tindakan
melebihi baku mutu lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam UU 32/2009
dan kriteria baku kerusakan tidak diadopsi dalam RUU KUHP,
lingkungan hidup, dipidana dengan sehingga lebih tepat apabila pasal
pidana penjara paling lama 9 mengenai Tindak Pidana Lingkungan
(sembilan) tahun atau paling banyak Hidup diatur dalam UU 32/2009 untuk
kategori VI. menghindari tumpang tindih pasal
(2) Jika perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan Luka Berat, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 12
(dua belas) tahun atau paling banyak
kategori VII.
(3) Jika perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan matinya orang,
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 (lima belas) tahun atau
paling banyak kategori VII.
6. Pasal 345 DIHAPUS - Kententuan Pasal 344 dan Pasal 345
(1) Setiap Orang yang karena dihapus dan diserahkan untuk diatur
kealpaannya mengakibatkan dalam Undang-Undang 32 Tahun 2009

3
pencemaran atau perusakan - UU 32/2009 mengatur mengenai
lingkungan hidup yang melebihi baku pidana tambahan dan tindakan yang
mutu lingkungan hidup dan kriteria secara khusus diterapkan hanya untuk
baku kerusakan lingkungan hidup tindak pidana lingkungan hidup
sebagaimana diatur dalam ketentuan - Pidana tambahan dan tindakan
peraturan perundang-undangan, sebagaimana diatur dalam UU 32/2009
dipidana dengan pidana penjara tidak diadopsi dalam RUU KUHP,
paling lama 2 (dua) tahun atau pidana sehingga lebih tepat apabila pasal
denda paling banyak kategori III. mengenai Tindak Pidana Lingkungan
(2) Jika perbuatan sebagaimana Hidup diatur dalam UU 32/2009 untuk
dimaksud pada ayat (1) menghindari tumpang tindih pasal
mengakibatkan Luka Berat bagi orang,
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun atau
pidana denda paling banyak kategori
IV.
(3) Jika perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan matinya orang,
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak kategori V.
7. Pasal 429 DIHAPUS - Dihapus dan akan diatur dalam
Setiap Orang yang bergelandangan di jalan peraturan daerah.
atau di tempat umum yang mengganggu
ketertiban umum dipidana dengan pidana
denda paling banyak kategori I.
REFORMULASI
8. Penjelasan Penjelasan - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Pasal 3 ayat (1) Pasal 3 ayat (1) proofreaders.
Ketentuan ini merupakan Cukup jelas. - mengubah penjelasan menjadi “Cukup
pengecualian dari asas legalitas. jelas” dan menghapus kalimat

4
“Ketentuan ini merupakan pengecualian
dari asas legalitas.”

- Pasal 3 ayat (1) adalah hukum pidana


transitoir, tidak berhubungan sama
sekali dengan asas legalitas, sehingga
penjelasan pada ayat (1) tidak tepat.
9. Penjelasan Pasal 20 Huruf c Penjelasan Pasal 20 Huruf c - Tindak lanjut masukan IKADIN DPP
Yang dimaksud dengan “turut serta Yang dimaksud dengan “turut serta Jabar hasil dialog publik.
melakukan Tindak Pidana” adalah mereka melakukan Tindak Pidana” adalah mereka - menambahkan frasa “bekerja sama
yang bersama-sama secara fisik melakukan yang bekerja sama secara sadar dan secara sadar”.
Tindak Pidana, tetapi tidak semua yang bersama-sama secara fisik melakukan
turut serta melakukan harus memenuhi Tindak Pidana, tetapi tidak semua yang - Bahwa dalam “turut serta” perlu adanya
semua unsur Tindak Pidana walaupun turut serta melakukan harus memenuhi adanya kontribusi kerja sama yang
semua diancam dengan pidana yang sama. semua unsur Tindak Pidana walaupun dilakukan secara sadar.
Dalam turut serta melakukan Tindak semua diancam dengan pidana yang sama.
Pidana, perbuatan masing-masing peserta Dalam turut serta melakukan Tindak
dilihat sebagai satu kesatuan. Pidana, perbuatan masing-masing peserta
dilihat sebagai satu kesatuan.
10. Penjelasan Pasal 38 Penjelasan Pasal 38 - Tindak lanjut dari usulan Ahli
Medikolegal dan ICJR.
Dalam ketentuan ini, untuk dapat Yang dimaksud dengan “disabilitas mental” - Memindahkan paragraf pertama
menjelaskan tidak mampu bertanggung adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, penjelasan Pasal 38 menjadi Penjelasan
jawab dari segi medis, perlu dihadirkan dan perilaku, antara lain: Pasal 39
ahli sehingga pelaku Tindak Pidana a. psikososial, antara lain, skizofrenia,
dipandang atau dinilai sebagai tidak bipolar, depresi, anxiety, dan - Pasal 38 mengatur mengenai orang yang
mampu bertanggung jawab. gangguan kepribadian; dan kurang mampu bertanggungjawab,
b. disabilitas perkembangan yang sedangkan Pasal 39 mengatur mengenai
Yang dimaksud dengan “disabilitas mental” berpengaruh pada kemampuan tidak mampu bertanggungjawab.
adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan interaksi sosial, antara lain, autis Sehingga paragraf pertama Penjelasan
perilaku, antara lain: dan hiperaktif. Pasal 38 dipindahkan menjadi
Penjelasan Pasal 39.

5
a. psikososial di antaranya skizofrenia, Yang dimaksud dengan “disabilitas
bipolar, depresi, anxiety, dan intelektual” adalah terganggunya fungsi
gangguan kepribadian; dan pikir karena tingkat kecerdasan di bawah
b. disabilitas perkembangan yang rata-rata, antara lain, lambat belajar,
berpengaruh pada kemampuan disabilitas grahita, dan down syndrome.
interaksi sosial di antaranya autis dan
hiperaktif. Pelaku Tindak Pidana yang menyandang
disabilitas mental dan/atau disabilitas
Yang dimaksud dengan “disabilitas intelektual dinilai kurang mampu untuk
intelektual” adalah terganggunya fungsi menginsafi tentang sifat melawan hukum
pikir karena tingkat kecerdasan di bawah dari perbuatan yang dilakukan atau untuk
rata-rata, antara lain, lambat belajar, berbuat berdasarkan keinsafan yang dapat
disabilitas grahita, dan down syndrome. dipidana.

Pelaku Tindak Pidana yang menyandang


disabilitas mental dan/atau disabilitas
intelektual dinilai kurang mampu untuk
menginsafi tentang sifat melawan hukum
dari perbuatan yang dilakukan atau untuk
berbuat berdasarkan keinsafan yang dapat
dipidana.
11. Pasal 39 Pasal 39 - Tindak lanjut masukan Ahli Medikolegal
Setiap Orang yang pada waktu melakukan Setiap Orang yang pada waktu melakukan dan ICJR
Tindak Pidana menyandang disabilitas Tindak Pidana menyandang disabilitas - Mengganti kata “eksaserbasi” menjadi
mental yang dalam keadaan eksaserbasi mental yang dalam keadaan kekambuhan “kekambuhan”.
akut dan disertai gambaran psikotik akut dan disertai gambaran psikotik
dan/atau disabilitas intelektual derajat dan/atau disabilitas intelektual derajat - Eksaserbasi diganti dengan
sedang atau berat tidak dapat dijatuhi sedang atau berat tidak dapat dijatuhi kekambuhan karena kata kekambuhan
pidana, tetapi dapat dikenai tindakan. pidana, tetapi dapat dikenai tindakan. lebih mudah dipahami
12. Penjelasan Pasal 39 Penjelasan Pasal 39 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Cukup jelas. Dalam ketentuan ini, untuk dapat proofreaders
menjelaskan tidak mampu
bertanggung jawab dari segi medis,

6
perlu dihadirkan ahli sehingga - Memindahkan paragraf pertama
pelaku Tindak Pidana dipandang penjelasan Pasal 38 menjadi penjelasan
atau dinilai sebagai tidak mampu Pasal 39
bertanggung jawab.
- Pasal 38 mengatur mengenai orang yang
kurang mampu bertanggungjawab,
sedangkan Pasal 39 mengatur mengenai
tidak mampu bertanggungjawab.
Sehingga paragraf pertama Penjelasan
Pasal 38 dipindahkan menjadi
Penjelasan Pasal 39.
13. Pasal 50 Pasal 50 - Penambahan kata “dan alasan pemaaf”
Alasan pembenar yang dapat diajukan oleh Alasan pembenar dan alasan pemaaf yang setelah kata “alasan pembenar”
pengurus yang mempunyai kedudukan dapat diajukan oleh pengurus yang
fungsional, pemberi perintah, pemegang mempunyai kedudukan fungsional,
kendali, atau pemilik manfaat Korporasi pemberi perintah, pemegang kendali, atau
dapat juga diajukan oleh Korporasi pemilik manfaat Korporasi dapat juga
sepanjang alasan tersebut berhubungan diajukan oleh Korporasi sepanjang alasan
langsung dengan Tindak Pidana yang tersebut berhubungan langsung dengan
didakwakan kepada Korporasi. Tindak Pidana yang didakwakan kepada
Korporasi.
14. Pasal 59 Pasal 59 - Tindak lanjut masukan proofreaders.
Pidana untuk pemberatan pidana Pemberatan sebagaimana dimaksud - Reformulasi untuk kejelasan rumusan.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dalam Pasal 58 dapat ditambah paling
dapat ditambah paling banyak 1/3 (satu per banyak 1/3 (satu per tiga) dari maksimum
tiga) dari maksimum ancaman pidana. ancaman pidana.

15. Penjelasan Pasal 59 Penjelasan Pasal 59


Ketentuan ini bertujuan memberi kepastian Ketentuan ini bertujuan memberi
(petunjuk) bagi hakim dalam menjatuhkan kepastian (petunjuk) bagi hakim dalam
pidana apabila terdapat hal-hal yang menjatuhkan pidana apabila terdapat hal-

7
memperberat pidana dengan ditetapkannya hal yang memperberat pidana dengan
maksimum ancaman pidananya ditambah ditetapkannya maksimum ancaman
1/3 (satu per tiga). pidananya dapat ditambah 1/3 (satu per
tiga).
16. Penjelasan Pasal 69 Penjelasan Pasal 69 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Ayat (1) Ayat (1) proofreaders.
Ketentuan ini dimaksudkan terkait Ketentuan ini mengatur mengenai - Mengganti kata “tidak” dengan kata
masa menjalani pidana penjara paling masa menjalani pidana penjara “yang”
singkat 15 (lima belas) tahun sebelum paling singkat 15 (lima belas) tahun
diubah dari pidana penjara seumur sebelum diubah dari pidana penjara - Penjelasan Pasal 69 justru menegasikan
hidup menjadi pidana penjara 20 (dua seumur hidup menjadi pidana maksud perubahan pidana penjara
puluh) tahun tidak dihitung sebagai penjara 20 (dua puluh) tahun yang seumur hidup menjadi pidana penjara
masa menjalani pidana setelah dihitung sebagai masa menjalani 20 tahun. Apabila masa paling singkat
perubahan. pidana setelah perubahan. 15 tahun pidana penjara yang sudah
dijalani terpidana tidak diperhitungkan
terhadap konversi penjara 20 tahun, hal
ini justru bertentangan dengan Pasal 68
ayat (4), yang menegaskan pidana
penjara waktu tertentu paling lama 20
tahun.
17. Pasal 76 ayat (3) huruf b Pasal 76 ayat (3) huruf b - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
b. terpidana harus melakukan atau tidak b. terpidana harus melakukan atau tidak Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
melakukan sesuatu tanpa mengurangi melakukan sesuatu tanpa mengurangi Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
kemerdekaan beragama dan kemerdekaan beragama, kemerdekaan Bandung) hasil Dialog Publik.
kemerdekaan berpolitik. menganut kepercayaan, dan/atau - Menambahkan frasa “kemerdekaan
kemerdekaan berpolitik. menganut kepercayaan” setelah frasa
“kemerdekaan beragama”

- Berdasarkan putusan MK nomor


97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah

8
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan.
18. Pasal 85 ayat (2) huruf f Pasal 85 ayat (2) huruf f - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
f. keyakinan agama dan politik f. agama, kepercayaan, dan keyakinan Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
terdakwa; dan politik terdakwa; dan Bandung) hasil Dialog Publik.
- Menambah kata “kepercayaan” setelah
kata “agama”

- Menambah kata “keyakinan” sebelum


kata “politik terdakwa” dan menghapus
kata “keyakinan” sebelum kata “agama”

- Berdasarkan putusan MK nomor


97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan.
19. Penjelasan Pasal 132 ayat (1) huruf g Penjelasan Pasal 132 ayat (1) huruf g - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Ketentuan ini dikenal dengan nama Cukup jelas. proofreaders.
diversi yang menggunakan - Menghapus penjelasan Pasal 132 ayat
pendekatan restorative justice. (1) huruf g.

- Ketentuan ini tidak terbatas pada


diversi yang berlaku pada SPPA.
Namun, harus juga meliputi seluruh
mekanisme penyelesaian perkara di luar

9
proses peradilan yang diatur (atau akan
di atur) dalam undang-undang. Untuk
menghindari kesalahpahaman,
penjelasan ini diubah menjadi cukup
jelas.
20. Penjelasan Pasal 187 Penjelasan Pasal 187 - reformulasi penjelasan untuk
Frasa “menurut Undang-Undang” dalam Frasa “menurut Undang-Undang” dalam menegaskan pengaturan mengenai
ketentuan ini hanya terkait dengan Undang- ketentuan ini hanya terkait dengan besaran pidana denda bagi Tindak
Undang yang mengatur secara khusus Undang-Undang yang mengatur secara Pidana yang berpotensi menimbulkan
Tindak Pidana yang menurut sifatnya khusus Tindak Pidana yang menurut kerugian yang besar bagi
adalah: sifatnya adalah: negara/masyarakat.
a. dampak viktimisasi (Korbannya) besar; a. dampak viktimisasi (Korbannya) besar; -
b. sering bersifat transnasional b. sering bersifat transnasional
terorganisasi (Trans-National Organized terorganisasi (Trans-National Organized
Crime); Crime);
c. pengaturan acara pidananya bersifat c. pengaturan acara pidananya bersifat
khusus; khusus;
d. sering menyimpang asas-asas umum d. sering menyimpang asas-asas umum
hukum pidana materiel; hukum pidana materiel;
e. adanya lembaga pendukung penegakan e. adanya lembaga pendukung penegakan
hukum yang bersifat dan memiliki hukum yang bersifat dan memiliki
kewenangan khusus (misalnya Komisi kewenangan khusus (misalnya Komisi
Pemberantasan Korupsi, Badan Pemberantasan Korupsi, Badan
Narkotika Nasional, dan Komisi Nasional Narkotika Nasional, dan Komisi
Hak Asasi Manusia); Nasional Hak Asasi Manusia);
f. didukung oleh berbagai konvensi f. didukung oleh berbagai konvensi
internasional baik yang sudah diratifikasi internasional baik yang sudah
maupun yang belum; dan diratifikasi maupun yang belum; dan
g. merupakan perbuatan yang dianggap g. merupakan perbuatan yang dianggap
sangat jahat (super mala per se) dan sangat jahat (super mala per se) dan
sangat dikutuk oleh masyarakat (strong sangat dikutuk oleh masyarakat (strong
people condemnation). people condemnation).

10
Untuk tujuan konsolidasi dalam suatu Untuk tujuan konsolidasi dalam suatu
kodifikasi hukum, beberapa Tindak Pidana kodifikasi hukum, beberapa Tindak Pidana
yang dianggap memiliki sifat seperti di atas yang dianggap memiliki sifat seperti di atas
dikelompokan dalam 1 (satu) Bab tersendiri dikelompokan dalam 1 (satu) Bab
yang dinamai Bab Tindak Pidana Khusus tersendiri yang dinamai Bab Tindak Pidana
yang dirumuskan secara umum/Tindak Khusus yang dirumuskan secara
Pidana pokok (core crime) yang berfungsi umum/Tindak Pidana pokok (core crime)
sebagai ketentuan penghubung (bridging yang berfungsi sebagai ketentuan
articles) antara Undang-Undang ini dan penghubung (bridging articles) antara
Undang-Undang di luar Undang-Undang ini Undang-Undang ini dan Undang-Undang
yang mengatur Tindak Pidana dalam Bab di luar Undang-Undang ini yang mengatur
Tindak Pidana Khusus. Tindak Pidana Tindak Pidana dalam Bab Tindak Pidana
tersebut adalah Tindak Pidana Hak Asasi Khusus. Tindak Pidana tersebut adalah
Manusia yang Berat, Tindak Pidana Tindak Pidana Hak Asasi Manusia yang
Terorisme, Tindak Pidana Korupsi, Tindak Berat, Tindak Pidana Terorisme, Tindak
Pidana Pencucian Uang, dan Tindak Pidana Pidana Korupsi, Tindak Pidana Pencucian
Narkotika. Dengan adanya Bab Tindak Uang, dan Tindak Pidana Narkotika.
Pidana Khusus tersebut tidak mengurangi Dengan adanya Bab Tindak Pidana Khusus
adanya kewenangan lembaga pendukung tersebut tidak mengurangi adanya
penegakan hukum yang sudah ditentukan kewenangan lembaga pendukung
dalam Undang-Undang. penegakan hukum yang sudah ditentukan
dalam Undang-Undang.
Selain Undang-Undang yang mengatur
tentang Tindak Pidana khusus, ketentuan Pengecualian di atas juga berlaku bagi
dalam Buku Kesatu juga berlaku bagi besaran pidana denda dalam Undang-
besaran pidana denda dalam undang- Undang yang mengatur mengenai Tindak
undang yang mengatur mengenai Tindak Pidana yang berpotensi menimbulkan
Pidana yang bersifat dependen terhadap kerugian yang besar bagi
hukum administratif dan berpotensi negara/masyarakat.
menimbulkan kerugian finansial yang
relatif besar bagi negara/masyarakat. Pengaturan jenis Tindak Pidana baru yang
belum diatur dalam Undang-Undang ini
atau yang akan muncul di kemudian hari

11
Pengecualian di atas juga berlaku bagi dapat dilakukan melalui perubahan
besaran pidana denda dalam undang- terhadap Undang-Undang ini atau
undang yang mengatur mengenai Tindak mengaturnya dalam Undang-Undang
Pidana yang bersifat dependen terhadap tersendiri karena kekhususannya atas
hukum administratif dan berpotensi dasar Pasal ini.
menimbulkan kerugian finansial yang
relatif besar bagi negara/masyarakat.

Pengaturan jenis Tindak Pidana baru yang


belum diatur dalam Undang-Undang ini atau
yang akan muncul di kemudian hari dapat
dilakukan melalui perubahan terhadap
Undang-Undang ini atau mengaturnya
dalam Undang-Undang tersendiri karena
kekhususannya atas dasar Pasal ini.
21. Pasal 189 Pasal 189 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Dipidana dengan pidana penjara paling lama Dipidana dengan pidana penjara paling DPR RI 3 Oktober 2022
10 (sepuluh) tahun, Setiap Orang yang: lama 10 (sepuluh) tahun, Setiap Orang - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
a. mendirikan organisasi yang diketahui yang: dihapus
atau patut diduga menganut ajaran a. mendirikan organisasi yang
komunisme/marxisme-leninisme; diketahui atau patut diduga - Untuk menghindari kerancuan
atau menganut ajaran mengenai adanya pemerintah yang sah
b. mengadakan hubungan dengan atau komunisme/marxisme-leninisme; dan yang tidak sah.
memberikan bantuan kepada atau atau
menerima bantuan dari organisasi, b. mengadakan hubungan dengan atau
baik di dalam maupun di luar negeri, memberikan bantuan kepada atau
yang sepatutnya diketahui menganut menerima bantuan dari organisasi,
ajaran komunisme/marxisme- baik di dalam maupun di luar negeri,
leninisme dengan maksud mengubah yang sepatutnya diketahui
dasar negara atau menggulingkan menganut ajaran
pemerintah yang sah. komunisme/marxisme-leninisme
dengan maksud mengubah dasar

12
negara atau menggulingkan
pemerintah.
22. Paragraf 3 Paragraf 3 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Makar terhadap Pemerintah yang Sah Makar terhadap Pemerintah DPR RI 3 Oktober 2022
- Frasa “yang sah” diusulkan untuk
dihapus

- Untuk menghindari kerancuan


mengenai adanya pemerintah yang sah
dan yang tidak sah.
23. Pasal 193 Pasal 193 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
(1) Setiap Orang yang melakukan Makar (1) Setiap Orang yang melakukan Makar DPR RI 3 Oktober 2022
dengan maksud menggulingkan dengan maksud menggulingkan - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
pemerintah yang sah dipidana dengan pemerintah, dipidana dengan dihapus
pidana penjara paling lama 12 (dua pidana penjara paling lama 12 (dua
belas) tahun. belas) tahun. - Untuk menghindari kerancuan
mengenai adanya pemerintah yang sah
dan yang tidak sah.
24. Penjelasan Pasal 193 Penjelasan Pasal 193 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Ayat (1) Ayat (1) DPR RI 3 Oktober 2022
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
“menggulingkan pemerintah yang “menggulingkan pemerintah” adalah dihapus
sah” adalah meniadakan atau meniadakan atau mengubah
mengubah susunan pemerintah yang susunan pemerintah dengan cara - Untuk menghindari kerancuan
sah dengan cara yang tidak sah yang tidak sah menurut Undang- mengenai adanya pemerintah yang sah
menurut Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara Republik dan yang tidak sah.
Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945.
1945. Tindak Pidana dalam ketentuan
Tindak Pidana dalam ketentuan pasal Pasal ini ada 2 (dua) hal yaitu
ini ada 2 (dua) hal yaitu meniadakan meniadakan susunan pemerintah
susunan pemerintah yang sah menurut Undang-Undang Dasar
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mengubah susunan

13
1945 dan mengubah susunan pemerintah dengan cara yang tidak
pemerintah dengan cara yang tidak sah menurut Undang-Undang Dasar
sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1945. Meniadakan susunan pemerintahan
Meniadakan susunan pemerintahan berarti menghilangkan susunan
berarti menghilangkan susunan pemerintah yang ada dan diganti
pemerintah yang ada dan diganti dengan yang baru. Mengubah
dengan yang baru. Mengubah susunan pemerintah berarti tidak
susunan pemerintah berarti tidak meniadakan susunan pemerintah
meniadakan susunan pemerintah yang lama, akan tetapi hanya
yang lama, akan tetapi hanya mengubah saja.
mengubah saja.
25. Pasal 194 Pasal 194 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
(1) Dipidana karena pemberontakan (1) Dipidana karena pemberontakan DPR RI 3 Oktober 2022
dengan pidana penjara paling lama 15 dengan pidana penjara paling lama - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
(lima belas) tahun, Setiap Orang yang: 15 (lima belas) tahun, Setiap Orang dihapus
a. melawan pemerintah yang sah yang:
dengan menggunakan kekuatan a. melawan pemerintah dengan - Untuk menghindari kerancuan
senjata; atau menggunakan kekuatan mengenai adanya pemerintah yang sah
b. dengan maksud untuk melawan senjata; atau dan yang tidak sah.
pemerintah yang sah bergerak b. dengan maksud untuk
bersama sama atau melawan pemerintah
menyatukan diri dengan bergerak bersama-sama atau
gerombolan yang melawan menyatukan diri dengan
pemerintah yang sah dengan gerombolan yang melawan
menggunakan kekuatan pemerintah dengan
senjata. menggunakan kekuatan
senjata.
26. Penjelasan Pasal 194 Penjelasan Pasal 194 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Ayat (1) Ayat (1) DPR RI 3 Oktober 2022
Ketentuan ini ditujukan kepada Ketentuan ini ditujukan kepada - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
sekelompok masyarakat yang karena sekelompok masyarakat yang karena dihapus

14
sesuatu hal mengangkat senjata sesuatu hal mengangkat senjata
melawan pemerintah yang sah. melawan pemerintah. - Untuk menghindari kerancuan
Yang dimaksud dengan “senjata” Yang dimaksud dengan “senjata” mengenai adanya pemerintah yang sah
adalah setiap jenis senjata, baik adalah setiap jenis senjata, baik dan yang tidak sah.
senjata modern maupun senjata senjata modern maupun senjata
tradisional. tradisional.
27. Pasal 195 Pasal 195 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
(1) Dipidana dengan pidana penjara (1) Dipidana dengan pidana penjara DPR RI 3 Oktober 2022
paling lama 10 (sepuluh) tahun, Setiap paling lama 10 (sepuluh) tahun, - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
Orang yang: Setiap Orang yang: dihapus
a. mengadakan hubungan dengan a. mengadakan hubungan
orang atau organisasi yang dengan orang atau organisasi - Untuk menghindari kerancuan
berkedudukan di luar negeri yang berkedudukan di luar mengenai adanya pemerintah yang sah
dengan maksud: negeri dengan maksud: dan yang tidak sah.
1. membujuk orang atau 1. membujuk orang atau
organisasi; organisasi;
2. memperkuat niat dari 2. memperkuat niat dari
orang atau organisasi; orang atau organisasi;
3. menjanjikan atau 3. menjanjikan atau
memberikan bantuan memberikan bantuan
kepada orang atau kepada orang atau
organisasi; atau organisasi; atau
4. memasukkan suatu 4. memasukkan suatu
Barang ke wilayah Negara Barang ke wilayah
Kesatuan Republik Negara Kesatuan
Indonesia, Republik Indonesia,
untuk menggulingkan atau untuk menggulingkan atau
mengambil alih pemerintah mengambil alih pemerintah;
yang sah; b. memasukkan suatu Barang ke
b. memasukkan suatu Barang ke wilayah Negara Kesatuan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dapat
Republik Indonesia yang dapat dipergunakan untuk
dipergunakan untuk memberikan bantuan materiel

15
memberikan bantuan materiel dalam mempersiapkan,
dalam mempersiapkan, memudahkan, atau
memudahkan, atau melakukan melakukan penggulingan
penggulingan dan/atau dan/atau pengambilalihan
pengambilalihan pemerintah pemerintah, padahal
yang sah, padahal diketahui diketahui atau ada alasan
atau ada alasan yang kuat yang kuat untuk menduga
untuk menduga bahwa Barang bahwa Barang tersebut
tersebut digunakan untuk digunakan untuk maksud
maksud tersebut; atau tersebut; atau
c. menguasai atau menjadikan c. menguasai atau menjadikan
suatu Barang sebagai pokok suatu Barang sebagai pokok
perjanjian yang dapat perjanjian yang dapat
digunakan untuk memberikan digunakan untuk
bantuan materiel dalam memberikan bantuan
mempersiapkan, memudahkan, materiel dalam
atau melakukan penggulingan mempersiapkan,
dan/atau pengambilalihan memudahkan, atau
pemerintah yang sah, padahal melakukan penggulingan
mengetahui atau ada alasan dan/atau pengambilalihan
yang kuat untuk menduga pemerintah, padahal
bahwa Barang tersebut mengetahui atau ada alasan
digunakan untuk maksud yang kuat untuk menduga
tersebut, atau Barang lain bahwa Barang tersebut
sebagai penggantinya digunakan untuk maksud
dimasukkan ke wilayah Negara tersebut, atau Barang lain
Kesatuan Republik Indonesia sebagai penggantinya
untuk maksud tersebut, atau dimasukkan ke wilayah Negara
digunakan untuk maksud Kesatuan Republik Indonesia
tersebut oleh orang atau badan untuk maksud tersebut, atau
yang berkedudukan di luar digunakan untuk maksud
negeri. tersebut oleh orang atau badan

16
yang berkedudukan di luar
negeri.
28. Pasal 218 Pasal 218 - Tindak lanjut masukan ICJR dan hasil
(1) Setiap Orang yang Di Muka Umum (1) Setiap Orang yang Di Muka Umum dialog publik
menyerang kehormatan atau harkat menyerang kehormatan atau harkat - Pidana penjara dikurangi dari 3 tahun 6
dan martabat diri Presiden atau Wakil dan martabat diri Presiden atau bulan menjadi 3 tahun
Presiden dipidana dengan pidana Wakil Presiden, dipidana dengan
penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 pidana penjara paling lama 3 (tiga) - Ancaman pidana penjara Pasal 218
(enam) Bulan atau pidana denda tahun atau pidana denda paling menjadi 3 tahun (empat kali lipat pidana
paling banyak kategori IV. banyak kategori IV. pencemaran terhadap orang).
29. Penjelasan Pasal 218 Penjelasan Pasal 218 - Tindak lanjut masukan ICJR hasil
Ayat (1) Ayat (1) dialog publik
Yang dimaksud dengan “menyerang Yang dimaksud dengan “menyerang - Penjelasan Pasal 218 direformulasi
kehormatan atau harkat dan martabat kehormatan atau harkat dan
diri” merupakan merendahkan atau martabat diri” adalah merendahkan
merusak nama baik atau harga diri atau merusak nama baik atau harga
Ayat (2) diri, termasuk menista atau
Yang dimaksud dengan “dilakukan memfitnah.
untuk kepentingan umum” adalah Ayat (2)
melindungi kepentingan masyarakat Yang dimaksud dengan “dilakukan
yang diungkapkan melalui hak untuk kepentingan umum” adalah
berekspresi dan hak berdemokrasi, melindungi kepentingan masyarakat
misalnya melalui kritik atau pendapat yang diungkapkan melalui hak
yang berbeda dengan kebijakan berekspresi dan hak berdemokrasi,
Presiden dan Wakil Presiden. misalnya melalui unjuk rasa, kritik,
atau pendapat yang berbeda dengan
Kritik adalah menyampaikan kebijakan Presiden dan/atau Wakil
pendapat terhadap kebijakan Presiden Presiden.
dan Wakil Presiden yang disertai Dalam negara demokratis, kritik
uraian dan pertimbangan baik buruk menjadi hal penting sebagai bagian
kebijakan tersebut. dari kebebasan berekspresi yang
sedapat mungkin bersifat
konstruktif, walaupun mengandung

17
Kritik bersifat konstruktif dan sedapat ketidaksetujuan terhadap
mungkin memberikan suatu alternatif perbuatan, kebijakan, atau tindakan
maupun solusi dan/atau dilakukan Presiden dan/atau Wakil Presiden.
dengan cara yang objektif. Kritik Pada dasarnya, kritik dalam Pasal ini
mengandung ketidaksetujuan merupakan bentuk pengawasan,
terhadap perbuatan, kebijakan, atau koreksi, dan saran terhadap hal-hal
tindakan Presiden dan Wakil Presiden yang berkaitan dengan kepentingan
lainnya. Kritik juga dapat berupa masyarakat.
membuka kesalahan atau kekurangan
yang terlihat pada Presiden dan Wakil
Presiden atau menganjurkan
penggantian Presiden dan Wakil
Presiden dengan cara yang
konstitusional.

Kritik tidak dilakukan dengan niat


jahat untuk merendahkan atau
menyerang harkat dan martabat
dan/atau menyinggung karakter atau
kehidupan pribadi Presiden dan Wakil
Presiden.
30. Pasal 219 Pasal 219 - Tindak lanjut masukan ICJR dan hasil
Setiap Orang yang menyiarkan, Setiap Orang yang menyiarkan, dialog publik
mempertunjukkan, atau menempelkan mempertunjukkan, atau menempelkan - Pidana penjara dikurangi dari 4 tahun 6
tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh bulan menjadi 4 tahun
umum, memperdengarkan rekaman umum, memperdengarkan rekaman
sehingga terdengar oleh umum, atau sehingga terdengar oleh umum, atau - menyesuaikan pengurangan ancaman
menyebarluaskan dengan sarana teknologi menyebarluaskan dengan sarana teknologi pidana penjara dalam Pasal 218.
informasi yang berisi penyerangan informasi yang berisi penyerangan
kehormatan atau harkat dan martabat kehormatan atau harkat dan martabat
terhadap Presiden atau Wakil Presiden terhadap Presiden atau Wakil Presiden
dengan maksud agar isinya diketahui atau dengan maksud agar isinya diketahui atau
lebih diketahui umum dipidana dengan lebih diketahui umum, dipidana dengan

18
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun pidana penjara paling lama 4 (empat)
6 (enam) Bulan atau pidana denda paling tahun atau pidana denda paling banyak
banyak kategori IV. kategori IV.
31. Pasal 221 Pasal 221 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Setiap Orang yang melakukan Makar dengan Setiap Orang yang melakukan Makar DPR RI 3 Oktober 2022
maksud untuk melepaskan wilayah negara dengan maksud untuk melepaskan - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
sahabat, baik seluruh maupun sebagian dari wilayah negara sahabat, baik seluruh dihapus
kekuasaan pemerintah yang sah dipidana maupun sebagian dari kekuasaan
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) pemerintah, dipidana dengan pidana - Untuk menghindari kerancuan
tahun atau pidana denda paling banyak penjara paling lama 4 (empat) tahun atau mengenai adanya pemerintah yang sah
kategori V. pidana denda paling banyak kategori V. dan yang tidak sah.
32. Pasal 226 Pasal 226 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Setiap Orang yang Di Muka Umum Setiap Orang yang Di Muka Umum proofreaders.
menyerang kehormatan atau harkat dan menyerang kehormatan atau harkat dan - Pidana penjara dikurangi dari 2 tahun 6
martabat diri kepala negara sahabat yang martabat diri kepala negara sahabat yang bulan menjadi 2 tahun
sedang menjalankan tugas kenegaraan di sedang menjalankan tugas kenegaraan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia, - menyesuaikan pengurangan ancaman
dipidana dengan pidana penjara paling lama dipidana dengan pidana penjara paling pidana Pasal 218.
2 (dua) tahun 6 (enam) Bulan atau pidana lama 2 (dua) tahun atau pidana denda
denda paling banyak kategori III. paling banyak kategori III.
33. Pasal 234 Pasal 234 - mengurangi ancaman pidana penjara
Setiap Orang yang merusak, merobek, Setiap Orang yang merusak, merobek, dari 5 (lima) tahun menjadi 3 (tiga)
menginjak-injak, membakar, atau menginjak-injak, membakar, atau tahun
melakukan perbuatan lain terhadap bendera melakukan perbuatan lain terhadap - mengurangi ancaman pidana denda
negara dengan maksud menodai, menghina, bendera negara dengan maksud menodai, dari kategori V menjadi kategori IV.
atau merendahkan kehormatan bendera menghina, atau merendahkan kehormatan
negara dipidana dengan pidana penjara bendera negara, dipidana dengan pidana
paling lama 5 (lima) tahun atau pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
denda paling banyak kategori V. pidana denda paling banyak kategori IV.
34. Penjelasan Pasal 234 Penjelasan Pasal 234 - Penjelasan menjadi cukup jelas karena
Yang dimaksud dengan “menodai, Cukup jelas. penjelasan Pasal 234 sama dengan
menghina, atau merendahkan normanya.
kehormatan bendera negara” adalah

19
perbuatan dalam bentuk merusak,
merobek, menginjak-injak,
membakar, atau perbuatan lain
terhadap bendera negara yang
dilakukan dengan sengaja atau
dengan maksud menghina atau
merendahkan kehormatan.
35. Pasal 236 Pasal 236 - mengurangi ancaman pidana penjara
Setiap Orang yang mencoret, menulisi, Setiap Orang yang mencoret, menulisi, dari 5 (lima) tahun menjadi 3 (tiga)
menggambar atau menggambari, atau menggambar atau menggambari, atau tahun.
membuat rusak lambang negara dengan membuat rusak lambang negara dengan - mengurangi ancaman pidana denda
maksud menodai, menghina, atau maksud menodai, menghina, atau dari kategori V menjadi kategori IV.
merendahkan kehormatan lambang negara merendahkan kehormatan lambang negara
dipidana dengan pidana penjara paling lama dipidana dengan pidana penjara paling
5 (lima) tahun atau pidana denda paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana denda
banyak kategori V. paling banyak kategori IV.
36. Pasal 238 Pasal 238 - mengurangi ancaman pidana penjara
Setiap Orang yang menodai atau menghina Setiap Orang yang menodai atau menghina dari 5 (lima) tahun menjadi 3 (tiga)
lagu kebangsaan dengan mengubah lagu lagu kebangsaan dengan mengubah lagu tahun.
kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, kebangsaan dengan nada, irama, kata- - mengurangi ancaman pidana denda
dan gubahan lain dengan maksud untuk kata, dan gubahan lain dengan maksud dari kategori V menjadi kategori IV.
menghina atau merendahkan kehormatan untuk menghina atau merendahkan
lagu kebangsaan dipidana dengan pidana kehormatan lagu kebangsaan, dipidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
pidana denda paling banyak kategori V. tahun atau pidana denda paling banyak
kategori IV.
37. Pasal 240 Pasal 240 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Setiap Orang yang Di Muka Umum Setiap Orang yang Di Muka Umum DPR RI 3 Oktober 2022
melakukan penghinaan terhadap melakukan penghinaan terhadap - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
pemerintah yang sah yang berakibat pemerintah yang berakibat terjadinya dihapus
terjadinya kerusuhan dalam masyarakat kerusuhan dalam masyarakat, dipidana
dipidana dengan pidana penjara paling lama dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)

20
3 (tiga) tahun atau pidana denda paling tahun atau pidana denda paling banyak - Untuk menghindari kerancuan
banyak kategori IV. kategori IV. mengenai adanya pemerintah yang sah
dan yang tidak sah.
38. Penjelasan Pasal 240 Penjelasan Pasal 240 - Tindak lanjut usulan ICJR dan
Yang dimaksud dengan “kerusuhan” adalah Yang dimaksud dengan “kerusuhan” proofreaders.
suatu tindakan Kekerasan yang dilakukan adalah suatu kondisi dimana timbul - Penjelasan direformulasi berdasarkan
oleh sekelompok orang (anarkis) yang Kekerasan terhadap orang atau Barang definisi unrest dan definisi “group of
menimbulkan keributan, keonaran, yang dilakukan oleh sekelompok orang people” dalam Black’s Law Dictionary.
kekacauan, dan huru-hara. paling sedikit 3 (tiga) orang.
- Unrest: a state of dissatisfaction,
disturbance, and agitation inn a group of
people, typically involving public
demonstration or disorder.
39. Pasal 241 Pasal 241 - Tindak lanjut masukan Raker Komisi III
Setiap orang yang menyiarkan, Setiap orang yang menyiarkan, DPR RI 3 Oktober 2022
mempertunjukkan, atau menempelkan mempertunjukkan, atau menempelkan - Frasa “yang sah” diusulkan untuk
tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh dihapus
umum, memperdengarkan rekaman umum, memperdengarkan rekaman - Ancaman pidana dikurangi
sehingga terdengar oleh umum, atau sehingga terdengar oleh umum, atau
menyebarluaskan dengan sarana teknologi menyebarluaskan dengan sarana teknologi - Untuk menghindari kerancuan
informasi yang berisi penghinaan terhadap informasi yang berisi penghinaan terhadap mengenai adanya pemerintah yang sah
pemerintah yang sah dengan maksud agar pemerintah dengan maksud agar isi dan yang tidak sah.
isi penghinaan diketahui umum yang penghinaan diketahui umum yang - Ancaman pidana dikurangi untuk
berakibat terjadinya kerusuhan dalam berakibat terjadinya kerusuhan dalam menyesuaikan ancaman pidana Pasal
masyarakat dipidana dengan pidana penjara masyarakat dipidana dengan pidana 240.
paling lama 4 (empat) tahun atau pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau
denda paling banyak kategori V. pidana denda paling banyak kategori IV.

21
40. Pasal 243 Pasal 243 - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
(1) Setiap Orang yang menyiarkan, (1) Setiap Orang yang menyiarkan, Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
mempertunjukkan, atau mempertunjukkan, atau Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
menempelkan tulisan atau gambar menempelkan tulisan atau gambar Bandung) hasil Dialog Publik
sehingga terlihat oleh umum atau sehingga terlihat oleh umum atau - Menambah kata “kepercayaan” setelah
memperdengarkan rekaman sehingga memperdengarkan rekaman kata “agama”
terdengar oleh umum atau sehingga terdengar oleh umum atau
menyebarluaskan dengan sarana menyebarluaskan dengan sarana - Berdasarkan putusan MK nomor
teknologi informasi, yang berisi teknologi informasi, yang berisi 97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
pernyataan perasaan permusuhan pernyataan perasaan permusuhan Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan maksud agar isinya diketahui dengan maksud agar isinya dengan Agama di mata hukum, untuk
atau lebih diketahui oleh umum, diketahui atau lebih diketahui oleh itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
terhadap satu atau beberapa golongan umum, terhadap satu atau beberapa seharusnya mencantumkan
atau kelompok penduduk Indonesia golongan atau kelompok penduduk "Kepercayaan" dalam tiap redaksional
berdasarkan ras, kebangsaan, etnis, Indonesia berdasarkan ras, pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
warna kulit, agama, jenis kelamin, kebangsaan, etnis, warna kulit, tidak terpisahkan.
disabilitas mental, atau disabilitas agama, kepercayaan, jenis kelamin,
fisik yang berakibat timbulnya disabilitas mental, atau disabilitas
Kekerasan terhadap orang atau fisik, yang berakibat timbulnya
Barang dipidana dengan pidana Kekerasan terhadap orang atau
penjara paling lama 4 (empat) tahun Barang, dipidana dengan pidana
atau pidana denda paling banyak penjara paling lama 4 (empat) tahun
kategori IV. atau pidana denda paling banyak
kategori IV.
41. Pasal 245 Pasal 245 - Ditambahkan kata “dapat”
Setiap Orang yang melakukan perampasan Setiap Orang yang melakukan perampasan
nyawa orang, penganiayaan, perkosaan, nyawa orang, penganiayaan, perkosaan,
perbuatan cabul, pencurian dengan perbuatan cabul, pencurian dengan
Kekerasan, atau perampasan kemerdekaan Kekerasan, atau perampasan kemerdekaan
berdasarkan diskriminasi ras dan etnis, berdasarkan diskriminasi ras dan etnis,
ancaman pidana ditambah 1/3 (satu per ancaman pidana dapat ditambah 1/3
tiga). (satu per tiga).

22
42. Penjelasan Pasal 263 Penjelasan Pasal 263 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Ayat (1) Cukup jelas. proofreaders.
Tindak Pidana yang dimaksud dalam - Penjelasan menjadi cukup jelas.
ketentuan ini dikenal sebagai Tindak
Pidana proparte dolus proparte culpa.
Ayat (2)
Cukup jelas.
43. Pasal 280 Pasal 278 - Tindak lanjut masukan ICJR dan Peradi
c. tanpa izin pengadilan merekam, c. tanpa izin pengadilan - Menghapus kata “merekam” dan frasa
mempublikasikan secara langsung, atau mempublikasikan proses persidangan “atau membolehkan untuk
membolehkan untuk dipublikasikan secara langsung. dipublikasikan”
proses persidangan.
- Advokat seringkali merekam
persidangan untuk kepentingan
kliennya.
44. Penjelasan Pasal 280 Penjelasan Pasal 278 - Tindak lanjut masukan ICJR dan Peradi
Huruf c Huruf c - Menyempurnakan penjelasan huruf c
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan
“mempublikasikan secara langsung” “mempublikasikan secara langsung” - Menyesuaikan perubahan huruf c.
misalnya, live streaming, audio visual yaitu live streaming.
tidak diperkenankan. Tidak mengurangi kebebasan
Tidak mengurangi kebebasan jurnalis jurnalis atau wartawan untuk
atau wartawan untuk menulis berita menulis berita dan
dan mempublikasikannya. mempublikasikannya setelah
sidang pengadilan.
45. Pasal 291 Pasal 291 -
(2) Jika perbuatan sebagaimana (2) Jika perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merugikan dimaksud pada ayat (1) merugikan
tersangka, terdakwa, atau pihak tersangka, terdakwa, atau pihak
lawan, pidananya ditambah 1/3 (satu lawan, pidananya dapat ditambah
per tiga). 1/3 (satu per tiga).
46. BAB VII BAB VII - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

23
TINDAK PIDANA TERHADAP AGAMA, TINDAK PIDANA TERHADAP AGAMA, Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
KEPERCAYAAN, DAN KEHIDUPAN KEPERCAYAAN, DAN KEHIDUPAN Bandung) hasil Dialog Publik
BERAGAMA BERAGAMA ATAU KEPERCAYAAN - Menambah kata “kepercayaan” setelah
kata “beragama”

- Berdasarkan putusan MK nomor


97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan.
47. Bagian Kedua Bagian Kedua - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
Tindak Pidana terhadap Kehidupan Tindak Pidana terhadap Kehidupan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
Beragama dan Sarana Ibadah Beragama atau Kepercayaan dan Sarana Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
Ibadah Bandung) hasil Dialog Publik
- Menambah kata “kepercayaan” setelah
kata “beragama”

- Berdasarkan putusan MK nomor


97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan.
48. Pasal 305 Pasal 303 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
(1) Setiap Orang yang membuat gaduh di (1) Setiap Orang yang membuat gaduh proofreaders
dekat bangunan tempat untuk di dekat tempat untuk menjalankan - Kata bangunan dihapus

24
menjalankan ibadah pada waktu ibadah pada waktu ibadah sedang
ibadah sedang berlangsung dipidana berlangsung, dipidana dengan - Ibadah tidak selalu diselenggarakan di
dengan pidana denda paling banyak pidana denda paling banyak kategori sebuah bangunan.
kategori I. I.
49. Pasal 351 Pasal 347 - Tindak lanjut masukan ICJR dan hasil
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana (2) Dalam hal Tindak Pidana dialog publik
dimaksud pada ayat (1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) - Pidana denda diubah dari kategori III
mengakibatkan kerusuhan dalam mengakibatkan kerusuhan dalam menjadi kategori IV.
masyarakat dipidana dengan pidana masyarakat, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau penjara paling lama 3 (tiga) tahun - Ancaman pidana denda diubah karena
pidana denda paling banyak kategori atau pidana denda paling banyak menyesuaikan dengan Pasal 240
III. kategori IV. (penghinaan terhadap pemerintah yang
sah, 3 th / kategori IV)
50. Pasal 354 Pasal 350 - penambahan kata “dapat”
Dalam hal Tindak Pidana sebagaimana Dalam hal Tindak Pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 351 dilakukan secara dimaksud dalam Pasal 351 dilakukan
bersama sama dan bersekutu, pidananya secara bersama sama dan bersekutu,
ditambah 1/3 (satu per tiga). pidananya dapat ditambah 1/3 (satu per
tiga).
51. Penjelasan Pasal 410 Penjelasan Pasal 406 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
Huruf a Huruf a proofreaders.
Yang dimaksud dengan “Di Muka Yang dimaksud dengan “melanggar - Menghapus penjelasan “di muka
Umum” adalah suatu tempat yang kesusilaan” adalah melakukan umum” dan mengubah penjelasan dari
dapat dilihat, didatangi, atau perbuatan mempertunjukkan “kesusilaan” menjadi “melanggar
disaksikan oleh orang lain. ketelanjangan, alat kelamin, dan kesusilaan”, menambah kata “dan”
Yang dimaksud dengan “kesusilaan” aktivitas seksual yang setelah kata “alat kelamin”
adalah perasaan malu yang bertentangan dengan nilai-nilai
berhubungan dengan nafsu seksual. yang hidup dalam masyarakat di - Penjelasan mengenai di muka umum
Huruf b tempat dan waktu perbuatan dihapus karena sudah diatur dalam
Cukup jelas. tersebut dilakukan. Pasal 158.
Huruf b
Cukup jelas. - Penjelasan diubah menjadi “melanggar
kesusilaan” untuk menyesuaikan

25
konteks pasal dan supaya tidak terlalu
luas.
52. Pasal 417 Pasal 413 - Tindak lanjut masukan ICJR dan hasil
Setiap Orang yang melakukan persetubuhan Setiap Orang yang melakukan dialog publik.
dengan seseorang yang diketahuinya bahwa persetubuhan dengan seseorang yang - Perubahan rumusan tindak pidana
orang tersebut merupakan anggota keluarga diketahuinya bahwa orang tersebut inses dan pengurangan ancaman
sedarah dalam garis lurus atau ke samping merupakan anggota keluarga batihnya, pidana penjara dari 12 tahun menjadi
sampai derajat ketiga, dipidana dengan dipidana dengan pidana penjara paling 10 tahun.
pidana penjara paling lama 12 (dua belas) lama 10 (sepuluh) tahun.
tahun. - Karena di Indonesia masih terdapat
beberapa kebudayaan yang
memperbolehkan pernikahan antar
keponakan (persaudaraan garis
menyamping), rumusan Pasal ini
diperbaiki sehingga dibatasi pada
keluarga batih saja (inti).
53. Penjelasan Pasal 417 Penjelasan Pasal 413 - Tindak lanjut masukan ICJR dan tenaga
Tindak Pidana yang diatur dalam Yang dimaksud dengan “keluarga ahli
ketentuan ini dikenal dengan inses. batih” terdiri atas ayah, ibu, dan - Perubahan rumusan penjelasan
anak kandung.

54. Penjelasan Pasal 416 - menambah “perbuatan cabul” untuk


dimasukan dalam penjelasan.
Yang dimaksud dengan “perbuatan
cabul” adalah kontak seksual yang - memperjelas yang dimaksud dengan
berkaitan dengan nafsu birahi, kecuali “perbuatan cabul”
perkosaan.
55. Pasal 423 Pasal 421 - perubahan pengacuan akibat
Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud Jika Tindak Pidana sebagaimana penghapusan pasal
dalam Pasal 421 atau Pasal 422 dilakukan dimaksud dalam Pasal 419 atau Pasal 420 - penambahan kata “dapat”
sebagai kebiasaan atau untuk menarik dilakukan sebagai kebiasaan atau untuk
keuntungan sebagai mata pencaharian menarik keuntungan sebagai mata
pidananya ditambah 1/3 (satu per tiga).

26
pencaharian pidananya dapat ditambah
1/3 (satu per tiga).
56. Pasal 431 Pasal 427 - penambahan kata “dapat”
(3) Dalam hal Tindak Pidana sebagaimana (3) Dalam hal Tindak Pidana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Ayah atau ibu dari dan ayat (2) dilakukan oleh Ayah
anak sebagaimana dimaksud pada atau ibu dari anak sebagaimana
ayat (1), pidananya ditambah 1/3 dimaksud pada ayat (1), pidananya
(satu per tiga). dapat ditambah 1/3 (satu per tiga).
57. Pasasl 475 Pasal 473 - penambahan kata “dapat”
(8) Jika salah satu Tindak Pidana (8) Jika salah satu Tindak Pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (3) sampai dengan ayat (3)
mengakibatkan matinya orang, mengakibatkan matinya orang,
pidananya ditambah 1/3 (satu per pidananya dapat ditambah 1/3
tiga) dari ancaman pidana (satu per tiga) dari ancaman pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). sebagaimana dimaksud pada ayat
(9) Jika Korban sebagaimana dimaksud (1).
pada ayat (4) adalah Anak kandung, (9) Jika Korban sebagaimana dimaksud
Anak tiri, atau Anak dibawah pada ayat (4) adalah Anak kandung,
perwaliannya, pidananya ditambah Anak tiri, atau Anak dibawah
1/3 (satu per tiga) dari ancaman perwaliannya, pidananya dapat
pidana sebagaimana dimaksud pada ditambah 1/3 (satu per tiga) dari
ayat (4). ancaman pidana sebagaimana
dimaksud pada ayat (4).
58. Pasal 477 Pasal 473 - Tindak lanjut masukan ICJR dan
(3) Dianggap juga melakukan Tindak (3) Dianggap juga melakukan Tindak proofreaders.
Pidana perkosaan, jika dalam keadaan Pidana perkosaan, jika dalam - Mengganti frasa “dilakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) keadaan sebagaimana dimaksud cabul berupa” menjadi “dengan cara”
dan ayat (2) dilakukan Perbuatan pada ayat (1) dan ayat (2) dengan
Cabul berupa: cara: - Direformulasi untuk kejelasan
rumusan.

27
a. memasukkan alat kelamin ke a. memasukkan alat kelamin ke
dalam anus atau mulut orang dalam anus atau mulut orang
lain; lain;
b. memasukkan alat kelamin b. memasukkan alat kelamin orang
orang lain ke dalam anus atau lain ke dalam anus atau mulutnya
mulutnya sendiri; atau sendiri; atau
c. memasukkan bagian tubuhnya c. memasukkan bagian tubuhnya
yang bukan alat kelamin atau yang bukan alat kelamin atau
suatu benda ke dalam alat suatu benda ke dalam alat
kelamin atau anus orang lain. kelamin atau anus orang lain.
59. Pasal 479 Pasal 475 - penambahan kata “dapat”
Ayat (1) Ayat (1)
Dari jabatan atau profesi tertentu Dari jabatan atau profesi tertentu
diharapkan adanya rasa tanggung diharapkan adanya rasa tanggung
jawab dalam menjalankan tugas atau jawab dalam menjalankan tugas
pekerjaan yang dipercayakan kepada atau pekerjaan yang dipercayakan
mereka. Dengan perkataan lain, kepada mereka. Dengan perkataan
kealpaan harus dihindarkan oleh lain, kealpaan harus dihindarkan
orang yang menjalankan tugas atau oleh orang yang menjalankan tugas
pekerjaan secara bertanggung jawab. atau pekerjaan secara bertanggung
Oleh karena itu, jika terjadi suatu jawab. Oleh karena itu, jika terjadi
kealpaan, ancaman pidananya suatu kealpaan, ancaman
ditambah dengan 1/3 (satu per tiga). pidananya dapat ditambah dengan
1/3 (satu per tiga).
60. Pasal 481 ayat (1) huruf a Pasal 477 ayat (1) huruf a - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
a. pencurian benda suci keagamaan; a. pencurian benda suci keagamaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
atau kepercayaan; Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
Bandung) hasil Dialog Publik 7
- Menambah kata “kepercayaan” setelah
kata “keagamaan”

- Berdasarkan putusan MK nomor


97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan

28
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan
61. Pasal 485 Pasal 481 - Penambahan kata “tidak” sebelum kata
Penuntutan pidana tidak dilakukan jika Penuntutan pidana tidak dilakukan jika “terpisah Harta Kekayaan”
yang melakukan salah satu Tindak Pidana yang melakukan salah satu Tindak Pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 480 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 476
sampai dengan Pasal 483 merupakan suami sampai dengan Pasal 479 merupakan
atau istri Korban Tindak Pidana yang tidak suami atau istri Korban Tindak Pidana
terpisah meja dan tempat tidur atau terpisah yang tidak terpisah meja dan tempat tidur
Harta Kekayaan. atau tidak terpisah Harta Kekayaan.
62. Pasal 592 Pasal 588 - penambahan kata dapat
(1) Jika Tindak Pidana sebagaimana (1) Jika Tindak Pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 588 dan Pasal dimaksud dalam Pasal 588 dan Pasal
589: 589:
a. dilakukan oleh 2 (dua) orang a. dilakukan oleh 2 (dua) orang
atau lebih secara bersama-sama atau lebih secara bersama-
dan bersekutu; sama dan bersekutu;
b. sebagai kelanjutan b. sebagai kelanjutan
permufakatan jahat; atau permufakatan jahat; atau
c. mengakibatkan Luka Berat, c. mengakibatkan Luka Berat,
pidananya ditambah 1/3 (satu per pidananya dapat ditambah 1/3
tiga). (satu per tiga).
63. Pasal 602 Pasal 598 - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
Dipidana karena genosida Setiap Orang yang Dipidana karena genosida, Setiap Orang Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
dengan maksud menghancurkan atau yang dengan maksud menghancurkan atau Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
memusnahkan seluruh atau sebagian memusnahkan seluruh atau sebagian Bandung) hasil Dialog Publik
kelompok bangsa, ras, etnis, atau agama, kelompok bangsa, ras, etnis, agama, atau - Menambah kata “kepercayaan” setelah
dengan cara: kepercayaan dengan cara: kata “agama”

29
- Berdasarkan putusan MK nomor
97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
Kepercayaan terhadap Tuhan YME
dengan Agama di mata hukum, untuk
itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan
64. Penjelasan Pasal 602 Penjelasan Pasal 598 Penjelasan Pasal ini menjadi cukup jelas
Tindak Pidana khusus yang dimaksud Cukup jelas. karena:
dalam ketentuan ini adalah Tindak - Tidak sesuai dengan konteks Pasal
Pidana yang memenuhi kriteria: yang hanya mengatur mengenai
a. dampak viktimisasinya genosida
(Korbannya) besar; - Penjelasan ini merupakan duplikasi
b. sering bersifat transnasional penjelasan Pasal 187 dan Penjelasan
terorganisasi (Trans-National Umum Buku Kedua angka 4.
Organized Crime);
c. pengaturan acara pidananya
bersifat khusus;
d. sering menyimpang dari asas
umum hukum pidana materiel;
e. adanya lembaga pendukung
penegakan hukum yang bersifat
dan memiliki kewenangan
khusus (misalnya Komisi
Pemberantasan Korupsi, Badan
Narkotika Nasional, dan Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia);
f. didukung oleh berbagai
konvensi internasional baik

30
yang sudah diratifikasi maupun
yang belum; dan
g. merupakan perbuatan yang
dianggap sangat jahat (super
mala per se) dan sangat dikutuk
oleh masyarakat (strong people
condemnation).

Tindak Pidana tersebut antara lain:


1. Tindak Pidana Berat Terhadap Hak
Asasi Manusia;
2. Tindak Pidana Terorisme;
3. Tindak Pidana Korupsi;
4. Tindak Pidana Pencucian Uang; dan
5. Tindak Pidana Narkotika.
65. Pasal 603 huruf c Pasal 599 huruf c - Tindak lanjut masukan Majelis Luhur
c. persekusi terhadap kelompok atau c. persekusi terhadap kelompok atau Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
perkumpulan atas dasar politik, ras, perkumpulan atas dasar politik, ras, Indonesia Kota Bandung (MLKI Kota
kebangsaan, etnis, budaya, agama, kebangsaan, etnis, budaya, agama, Bandung) hasil Dialog Publik
jenis kelamin, atau persekusi dengan kepercayaan, jenis kelamin, atau - Menambah kata “kepercayaan” setelah
alasan diskriminatif lain yang telah persekusi dengan alasan kata “agama”
diakui secara universal sebagai hal diskriminatif lain yang telah diakui
yang dilarang menurut hukum secara universal sebagai hal yang - Berdasarkan putusan MK nomor
internasional, dengan pidana penjara dilarang menurut hukum 97/PUU-XIV/2016 yang menyetarakan
paling singkat 5 (lima) tahun dan internasional, dengan pidana Kepercayaan terhadap Tuhan YME
paling lama 15 (lima belas) tahun; atau penjara paling singkat 5 (lima) tahun dengan Agama di mata hukum, untuk
dan paling lama 15 (lima belas) itu dalam tiap frasa "Agama" sudah
tahun; atau seharusnya mencantumkan
"Kepercayaan" dalam tiap redaksional
pasal-nya sebagai satu kesatuan yg
tidak terpisahkan
PENAMBAHAN

31
66. Pasal 155 Pasal 155 - Tindak lanjut masukan Komnas
Luka Berat adalah: Luka Berat adalah: Perempuan dan ICJR
a. sakit atau luka yang tidak ada harapan a. sakit atau luka yang tidak ada harapan - Menambahkkan “rusaknya fungsi
untuk sembuh dengan sempurna atau untuk sembuh dengan sempurna atau reproduksi” dalam definisi Luka Berat
yang dapat menimbulkan bahaya maut; yang dapat menimbulkan bahaya maut;
b. terus-menerus tidak cakap lagi b. terus-menerus tidak cakap lagi - mengakomodir ketentuan UU TPKS
melakukan tugas, jabatan, atau melakukan tugas, jabatan, atau bahwa rusaknya fungsi reproduksi
pekerjaan; pekerjaan; merupakan salah satu alasan pemberat
c. tidak dapat menggunakan lagi salah satu c. tidak dapat menggunakan lagi salah pidana (Pasal 15 ayat (1) huruf n).
panca indera atau salah satu anggota satu panca indera atau salah satu
tubuh; anggota tubuh;
d. cacat berat atau cacat permanen; d. cacat berat atau cacat permanen;
e. lumpuh; e. lumpuh;
f. daya pikir terganggu selama lebih dari 4 f. daya pikir terganggu selama lebih dari 4
(empat) minggu; atau (empat) minggu;
g. gugur atau matinya kandungan. g. gugur atau matinya kandungan; atau
h. rusaknya fungsi reproduksi.
67. Pasal 423 - Tindak lanjut masukan ICJR dan tenaga
Tindak Pidana sebagaimana dimaksud ahli
pada Pasal 414 sampai dengan Pasal 422 - Penambahan pasal baru
merupakan tindak pidana kekerasan
seksual. - Mengharmonisasikan ketentuan RUU
KUHP dengan UU TPKS. Bahwa perlu
ada penegasan tindak pidana apa saja
yang tergolong tindak pidana kekerasan
seksual.
Dalam RUU KUHP, TPKS meliputi:
1. Perbuatan cabul;
2. Memudahkan perbuatan cabul dan
persetubuhan;
- Perkosaan;
68. Pasal 473 - Tindak lanjut masukan ICJR dan tenaga
ahli

32
(10) Dalam hal Tindak Pidana - Penambahan 2 (dua) ayat baru
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sampai dengan ayat (9) - Pemberatan terhadap tindak pidana
dilakukan secara bersama-sama perkosaan yang dilakukan secara
dan bersekutu, atau dilakukan bersama-sama untuk harmonisasi
terhadap seseorang dalam keadaan dengan UU TPKS yang mengatur bahwa
bahaya, keadaan darurat, situasi apabila TPKS dilakukan secara
konflik, bencana, atau perang, bersama-sama, maka pidananya dapat
pidana dapat ditambah 1/3 (satu ditambah.
per tiga).
(11) Tindak Pidana sebagaimana - Mengharmonisasikan ketentuan RUU
dimaksud pada ayat (1) sampai KUHP dengan UU TPKS. Bahwa perlu
dengan ayat (10) merupakan ada penegasan tindak pidana apa saja
tindak pidana kekerasan seksual. yang tergolong tindak pidana kekerasan
seksual.
REPOSISI

69. Pasal 611 Pasal 607 - Reposisi pasal mengenai TPPU.


(1) Setiap Orang yang menempatkan, (1) Setiap Orang yang:
mentransfer, mengalihkan, a. menempatkan, mentransfer,
membelanjakan, membayarkan, mengalihkan, membelanjakan,
menghibahkan, menitipkan, membayarkan,
membawa ke luar negeri, mengubah menghibahkan, menitipkan,
bentuk, menukarkan dengan mata membawa ke luar negeri,
uang atau Surat berharga atau mengubah bentuk,
perbuatan lain atas Harta Kekayaan menukarkan dengan mata
yang diketahuinya atau patut uang atau Surat berharga atau
diduganya merupakan hasil Tindak perbuatan lain atas Harta
Pidana dengan tujuan Kekayaan yang diketahuinya
menyembunyikan atau menyamarkan atau patut diduganya
asal usul Harta Kekayaan dipidana merupakan hasil Tindak
karena Tindak Pidana pencucian Pidana dengan tujuan
uang dengan pidana penjara paling menyembunyikan atau

33
lama 15 (lima belas) tahun dan denda menyamarkan asal usul Harta
paling banyak kategori VII. Kekayaan dipidana dengan
(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pidana penjara paling lama 15
pada ayat (1) terdiri atas: (lima belas) tahun dan pidana
a. korupsi; denda paling banyak kategori
b. penyuapan; VII;
c. narkotika; b. menyembunyikan atau
d. psikotropika; menyamarkan asal usul,
e. penyelundupan tenaga kerja; sumber, lokasi, peruntukan,
f. penyelundupan migran; pengalihan hak-hak, atau
g. di bidang perbankan; kepemilikan yang sebenarnya
h. di bidang pasar modal; atas Harta Kekayaan yang
i. di bidang perasuransian; diketahuinya atau patut
j. kepabeanan; diduganya merupakan hasil
k. cukai; Tindak Pidana dipidana
l. perdagangan orang; dengan pidana penjara paling
m. perdagangan senjata gelap; lama 15 (lima belas) tahun dan
n. terorisme; pidana denda paling banyak
o. penculikan; kategori VI;
p. pencurian; c. menerima atau menguasai
q. penggelapan; penempatan, pentransferan,
r. penipuan; pembayaran, hibah,
s. pemalsuan uang; sumbangan, penitipan,
t. perjudian; penukaran, atau
u. prostitusi; menggunakan Harta Kekayaan
v. di bidang perpajakan; yang diketahuinya atau patut
w. di bidang kehutanan; diduganya merupakan hasil
x. di bidang lingkungan hidup; Tindak Pidana dipidana
y. di bidang kelautan dan dengan pidana penjara paling
perikanan; atau lama 5 (lima) tahun dan pidana
z. Tindak Pidana lain yang denda paling banyak kategori
diancam dengan pidana penjara VI.
4 (empat) tahun atau lebih,

34
yang dilakukan di wilayah Negara (2) Hasil Tindak Pidana sebagaimana
Kesatuan Republik Indonesia atau di dimaksud pada ayat (1) adalah Harta
luar wilayah Negara Kesatuan Kekayaan yang diperoleh dari Tindak
Republik Indonesia dan Tindak Pidana Pidana:
tersebut juga merupakan Tindak a. korupsi;
Pidana menurut hukum Indonesia. b. penyuapan;
c. narkotika;
Pasal 612 d. psikotropika;
Setiap Orang yang menyembunyikan atau e. penyelundupan tenaga kerja;
menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, f. penyelundupan migran;
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau g. di bidang perbankan;
kepemilikan yang sebenarnya atas Harta h. di bidang pasar modal;
Kekayaan yang diketahuinya atau patut i. di bidang perasuransian;
diduganya merupakan hasil Tindak Pidana j. kepabeanan;
dipidana karena Tindak Pidana pencucian k. cukai;
uang dengan pidana penjara paling lama 15 l. perdagangan orang;
(lima belas) tahun dan denda paling banyak m. perdagangan senjata gelap;
kategori VI. n. terorisme;
o. penculikan;
Pasal 613 p. pencurian;
(1) Setiap Orang yang menerima atau q. penggelapan;
menguasai penempatan, r. penipuan;
pentransferan, pembayaran, hibah, s. pemalsuan uang;
sumbangan, penitipan, penukaran, t. perjudian;
atau menggunakan Harta Kekayaan u. prostitusi;
yang diketahuinya atau patut v. di bidang perpajakan;
diduganya merupakan hasil Tindak w. di bidang kehutanan;
Pidana dipidana dengan pidana x. di bidang lingkungan hidup;
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan y. di bidang kelautan dan
denda paling banyak kategori VI. perikanan; atau
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud z. Tindak Pidana lain yang
pada ayat (1) tidak berlaku bagi pihak diancam dengan pidana
pelapor yang melaksanakan kewajiban

35
pelaporan sebagaimana diatur dalam penjara 4 (empat) tahun atau
Undang-Undang tentang Pencegahan lebih.
dan Pemberantasan Tindak Pidana (3) Tindak pidana sebagaimana
Pencucian Uang. dimaksud pada ayat (1) merupakan
tindak pidana pencucian uang.

Pasal 610
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 609 ayat (1) huruf c tidak berlaku
bagi pihak pelapor yang melaksanakan
kewajiban pelaporan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang.

36

Anda mungkin juga menyukai