Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DI

PERKEBUNAN (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI NOMOR


1032/PID.SUS/2021/PN.KIS)

Robby Anugerah Lingga, Ismail.


Fakultas Hukum Universitas Asahan

ABSTRAK

Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis dimana Jaksa


Penuntut melakukan tuntutan hukum kepada terdakwa Edy Saputra alias Eet di dakwa
melanggar Pasal 107 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan yaitu telah melakukan menyuruh atau turut serta dilakukan perbuatan
memungut dan atau memanen hasil perkebunan secara tidak sah Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHPidana yaitu “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut
serta melakukan perbuatan”. Tentunya dengan kasus tersebut, bagaimana Pengaturan
Hukum Tentang Tindak Pidana Pencurian Menurut Undang-Undang dan bagaimana
Pertimbangan Hakim memberikan putusan pada perkara Putusan Nomor
1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan. Pengaturan yang dipakai pada kasus pencurian hasil perkebunan tersebut
yaitu dengan memakai Pasal 107 huruf d Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan karena ada kata memungut atau mengambil. Pertimbangan hakim dilihat dari
fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dimana peristiwa yang terjadi
merupakan perbuatan Terdakwa serta adanya pengakuan para Saksi atas fakta-fakta
dalam surat dakwaan tersebut. Hal ini sesuai pada Pasal 197 huruf d Undang-Undang
tentang Hukum Acara Pidana. Hakim mempertimbangan terhadap unsur-unsur barang
siapa, secara tidak sah memanen atau dan memungut hasil perkebunan dan yang
melakukan, menyuruh melakukan dan ikut serta melakukan perbuatan mencuri tersebut
sehingga hakim memberi pendapat bahwa semua unsur tersebut terpenuhi. Terpenuhinya
unsur-unsur tersebut maka terdakwa bisa diberikan tanggungjawab untuk menjalankan
sanksi penjara. Seperti pertimbangan Hakim hal yang memberatkan si Terdakwa adalah
akibat perbuatannya maka Korban dalam hal ini PT. Scofindo Aek Loba mengalami
kerugian materil, kemudian yang meringankan terdakwa yaitu adanya pengakuan terus
terang serta adanya penyesalan dan tidak akan diulangi lagi perbuatan tersebut oleh
Terdakwa.

Kata Kunci : pencurian, perkebunan, pertimbangan hakim

1
2

A. PENDAHULUAN 5. Saat dan jangka waktu terjadinya,


Tindak pidana sendiri dibedakan antara tindak pidana terjadi
merupakan sebuah perbuatan yang seketika dan terjadi dalam waktu lama
pelakunya dapat dikenakan hukum 6. Sumber, dibedakan antara tindak
pidana.1 Dari pengertian tersebut pidana umum dan khusus
maka para tersangka tindak pidana 7. Perlu tidaknya pengaduan pada
dimana mereka melakukan baik penuntutan, dibedakan antara tindak
menyuruh atau turut serta pidana biasa dan aduan
melakukan memungut atau 8. Sudut berapa kali perbuatan untuk
memanen buah kelapa sawit dapat menjadi suatu larangan, berbeda
diberikan hukuman sesuai aturan antara tindak pidana tunggal dan
yang berlaku. Hal ini bagi pihak berangkai
kepolisian bisa melakukan 9. Berat ringan pidana, dibedakan antara
penyidikan kepada tersangka tindak pidana ringan dan berat.3
tindak pidana dan bagi pihak Seperti terlihat pada Putusan
kejaksaan dapat dilakukan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor
penuntutan serta bagi pengadilan 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis dimana
dapat diberikan putusan Jaksa Penuntut melakukan
pengadilan apakah terbukti atau tuntutan hukum kepada terdakwa
tidak terbukti telah melakukan Edy Saputra alias Eet seorang laki-
tindak pidana tersebut. laki yang beralamat di Desa Aek
Untuk kasus pencurian atau Bange Kecamatan Aek Kuasan
perbuatan memungut buah sawit Kabupaten Asahan telah di dakwa
tanpa izin tentunya termasuk melanggar Pasal 107 ayat (1)
kedalam tindak pidana menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun
sistem Kitab Undang-Undang 2014 tentang Perkebunan yaitu
Hukum Pidana berbentuk telah melakukan menyuruh atau
kejahatan dimana kejahatan lebih turut serta dilakukan perbuatan
didominasi dengan ancaman memungut dan atau memanen
pidana penjara, dimana di hasil perkebunan secara tidak sah
indonesia hukum acara pidana Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1
yang berlaku adalah Kitab KUHPidana yaitu “mereka yang
Undang-undang Hukum Acara melakukan, yang menyuruh
Pidana Nomor 8 tahun1981.2 melakukan, dan yang turut serta
Tindak pidana sendiri terdiri dari : melakukan perbuatan”.
1. Sistem KUHP, dibedakan antara Lokasi terjadinya tindak
kejahatan dan pelanggaran. pidana tersebut berada di PT.
2. Cara merumuskan, dibedakan antara Socfindo Aek Loba, tersangka
tindak pidana formil dan materiil bersama dengan kawannya dimana
3. Bentuk kesalahan, dibedakan antara mereka berjumlah tiga orang
tindak pidana sengaja dan kealpaan. melakukan tindak pidana yang
4. Macam perbuatan, dibedakan antara telah di dakwa seperti pasal diatas
delicta comissionis, delicta omissionis memanen dan memungut buah
dan delicta comissionis kelapa sawit di areal Perkebunan
peromissionem PT. Socfindo Aek Loba sehingga

1
Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Pidana Di Indonesia.
2
Soni Praja Manurung, Ismail, and Salim Fauzi Lubis, “Pengaturan Hukum Rekam Medis Sebagai Alat Bukti
Di Persidangan,” Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 5 N0. 4 November-Desember 2019, 2019, 152.
3
Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana.
3

PT. Socfindo Aek Loba merasa tindakan harus didasarkan pada


mengalami kerugian sebanyak 6 wewenang yang diberikan oleh
(enam) buah kelapa sawit, peraturan perundang-undangan
perbuatan itu bisa dikatakan tindak yang berlaku.5 Untuk memberi
pidana karena perbuatan tersebut jawaban dalam perkara tersebut
memiliki sifat ekonomis yang maka dirumuskan pada masalah
didapat secara singkat.4 penlitian yaitu bagaimana
Permasalahan tindak pidana Pengaturan Hukum Tentang
tersebut ditangani dengan Tindak Pidana Pencurian Menurut
dilakukan penyidikan oleh pihak Undang-Undang dan bagaimana
Polsek Pulau Raja dan kemudian Pertimbangan Hakim memberikan
dilakukan penuntutan Jaksa putusan pada perkara Putusan
Kejaksaan Negeri Kisaran di Nomor 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis
Pengadilan Negeri Kisaran. sesuai Undang-Undang Nomor 39
Dari hasil sidang di Tahun 2014 tentang Perkebunan
persidangan Pengadilan Negeri
Kisaran terdakwa Edy Saputra B. METODE PENELITIAN
alias Eet terbukti bersalah sesuai Peneliti memakai penelitian
tuntutan dakwaan alternatif empiris, dimana dilakukan kajian
terhadap ketentuan hukum yang
pertama Pasal 107 ayat (1) huruf d berlaku dengan meilhat yang
Undang-Undang Nomor 39 Tahun terjadi dalam kenyataannya di
2014 tentang Perkebunan Jo Pasal masyarakat,6 dan Sumber data
55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. primer ialah bahan hukum yang di
Hakim pengadilan tentunya telah dapat dengan cara langsung dari
memperhatikan tuntutan jaksa sumber pertama yang terkait
serta alat bukti yang sah dan dengan permasalahan yang akan
meyakinkan serta kesaksian dari dibahas.7
saksi-saksi dan kemudian hakim
C. PEMBAHASAN
memberikan putusan telah terbukti 1. Pengaturan Hukum Tentang
melakukan tindak pidana yang Tindak Pidana Pencurian Menurut
dilakukan Edy Saputra alias Eet. Undang-Undang
Hakim pengadilan dalam Pada kasus pencurian buah
mengambil keputusan tersebut sawit Putusan Nomor
diatas, tentunya telah memberikan 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis
pertimbangan hukum sesuai memberikan putusan 3 bulan
dakwaan Jaksa Penuntut Umum. penjara kepada terdakwa Edy
Tentunya hal ini perlu untuk Saputra alias Eet. Tentunya dalam
diketahui bagaimana hakim memberikan putusan tersebut para
pengadilan tersebut memberi hakim memberikan pertmbangan
pertimbangan hukum untuk secara hukum sehingga putusan
memberikan putusan hukum yang diberikan merupakan wujud
terhadap Edy Saputra alias Eet keadilan bagi semua pihak yang
tersebut. Apakah pertimbangan terlibat pada kasus itu. Hal ini
tersebut telah memberikan tentunya diperlukan penegakan
keadilan terhadap terdakwa dan hukum oleh aparat hukum agar
juga bagi korban. Karena, setiap
4
Farid, Bunga Rampai Hukum Pidana.
5
Sutedi, Sertifikat Hak Atas Tanah.
6
Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek.
7
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum.
4

dalam masyarakat terjadi sawit dari Areal Blok 182 Afd VII PT.
ketentraman serta kedamaian.8 Socfindo Aek Loba. Barang bukti
a. Identitas Terdakwa berupa 6 (enam) tandan buah kelapa
Terdakwa sering di panggil sawit dan akibat perbuatan Terdakwa
dengan nama Eet dimana nama aslinya tersebut PT. Socfindo Aek Loba
adalah Edy Saputra dimana lahir di mengalami kerugian sebesar Rp.
Bandar Silau pada tanggal 12 200.000. kejadian ini maka pihak PT.
Nopember 1997 dimana umur terdakwa Socfindo Aek Loba menyerahkan
pada saat di sidangkan berumur 41 pelaku ke polisian, hal sesuai klacht
tahun. Terdakwa berjenis kelamin laki- delicten merupakan penuntutan
laki dengan berkebangsaan Indonesia terhadap tindak pidana jika ada
serta beragama Islam. Sesuai alamat pengaduan dari pihak yang
yang diutarakan di persidangan berkepentingan atau terkena.9
terdakwa beralamatkan di Dusun VII, c. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Desa Aek Bange, Kecamatan Aek Bahwasanya Eet atau nama
Ledong, Kabupaten Asahan. Terdakwa sebenarnya Edy Saputra bersama
tidak mempunyai pekerjaan tetap atau lainnya yaitu Doyok serta Seno dimana
disebutkan mocok-mocok. Terdakwa keduanya DPO dimana di tanggal 4
sendiri ditangkap oleh pihak kepolisian Oktober 2021 hari Senin sekitar pukul
pada tanggal 4 Oktober 2021. 15.30 WIB ataupun di waktu dalam
b. Posisi Kasus tahun 2021, yang berlokasi Dusun IV
Dapat dijelaskan pada posisi Desa Aek Nabuntu Kab. Aek Ledong
kasus terdakwa dimana Terdakwa Kab. Asahan di Areal Blok 182 Afd VII
ketemu sama Seno dan Doyok di Desa PT. Socfindo Aek Loba ataupun
Aek Bamban kemudian bermufakat setidaknya masih berada daerah hukum
ambil buah kelapa sawit di perkebunan Pengadilan Negeri Kisaran, sebagai
PT. Socfindo Aek Loba berlokasi yang melakukan, yang menyuruh
Dusun IV Desa Aek Nabuntu Kab. Aek melakukan, ataupun yang turut serta
Ledong Kab. Asahan, di lokasi Doyok melakukan perbuatan secara tidak sah
satu persatu mengegrek buah kelapa memanen dan/atau memungut hasil
sawit, selanjutnya Terdakwa, kelapa perkebunan, perbuatan tersebut
sawit dipikul dikumpulakan di semak- dilakukan Terdakwa dengan cara dan
semak sementara Seno menunggu di keadaan sebagai berikut:
sepeda motor, saat Terdakwa mau - Bahwasanya Terdakwa ketemu
memikul buah kelapa sawit yang ke-6 sama Seno dan Doyok di Desa
tiba-tiba pihak pengamanan (centeng) Aek Bamban kemudian
kebun PT. Socfindo Aek Loba bermufakat ambil buah kelapa
mengetahui perbuatan pencurian sawit di perkebunan PT. Socfindo
tersebut dan langsung melakukan Aek Loba berlokasi Dusun IV
penangkapan terhadap Terdakwa Desa Aek Nabuntu Kab. Aek
sedangkan Doyok dan Seno berhasil Ledong Kab. Asahan, di lokasi
melarikan diri dengan membawa Doyok satu persatu mengegrek
sepeda motor, kemudian ketika buah kelapa sawit, selanjutnya
diinterogasi Terdakwa mengakui bahwa Terdakwa kelapa sawit dipikul
Terdakwa bersama dengan Doyok dan dikumpulakan di semak-semak
Seno telah mengambil buah kelapa sementara Seno menunggu di

8
Ilham Tantowi, Suriani, and Irda Pratiwi, “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Melakukan Bersama-
Sama Menyimpan Rupiah Palsu (Studi Kasus Putusan No. 364/Pid.B/2015/PN.Kis),” Jurnal Pionir LPPM Universitas
Asahan Vol. 6 No. 1 Januari 2020, n.d., 71.
9
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana Edisi Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
5

sepeda motor, saat Terdakwa mau Undang RI Nomor 39 tahun 2014


memikul buah kelapa sawit yang tentang Perkebunan Jo Pasal 55
ke-6 tiba-tiba pihak pengamanan ayat (1) ke-1 KUHPidana.
(centeng) kebun PT. Socfindo Aek - Dijatuhkan pidana 6 bulan penjara
Loba mengetahui perbuatan dikurangi selama penahanan
pencurian tersebut dan langsung terhadap Terdakwa Edy Saputra
melakukan penangkapan terhadap Alias Eet.
Terdakwa sedangkan Doyok dan - Dinyatakan bahwasanya 6 tandan
Seno berhasil melarikan diri buah sawit sebagai barang bukti
dengan membawa sepeda motor, untuk diserahkan melalui saksi
kemudian ketika diinterogasi Saniman kepada PT. Socfindo Aek
Terdakwa mengakui bahwa Loba dan 1 bilah pisau egrek untuk
Terdakwa bersama dengan Doyok dirampas serta dimusnahkan
dan Seno telah mengambil buah - Biaya perkara dibayar Terdakwa
kelapa sawit dari Areal Blok 182 senilai Rp. 2.000.-.
Afd VII PT. Socfindo Aek Loba. e. Amar Putusan
- Bahwa Terdakwa mengambil Pada perkara Putusan Nomor
sebanyak 6 (enam) tandan buah 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis Hakim
kelapa sawit dan akibat perbuatan Pengadilan telah memberikan putusan
Terdakwa tersebut PT. Socfindo dimana putusan itu berlaku dengan
Aek Loba mengalami kerugian keadilan bagi semua pihak yang terlibat
sebesar Rp. 200.000 dalam perkara tersebut. Seperti
Jaksa Penuntut Umum pernyataan Leden Marpaung putusan
mendakwa terdakwa dengan ancaman pengadilan ialah kesimpulan ataupun
pada Pertama: Pasal 107 Huruf d hasil dari suatu dimana sudah diberi
Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 pertimbangan dan di beri nilai secara
Tentang Perkebunan Perkebunan Jo. semasak-masaknya dimana bisa
Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana bentuknya lisan ataupun tulisan.10
Ataupun Kedua : Pasal 363 Ayat (1) Putusan ini dilakukan atas dasar
Ke-4 KUHPidana keadilan dengan dasar hukum yang
telah ditentukan yaitu pada Pasal 107
d. Tuntutan Penuntut Umum ayat (1) huruf d Undang-Undang
Jaksa Pununtut Umum meminta Nomor 39 Tahun 2014 tentang
pada hakim pengadilan untuk Perkebunan yaitu:
memberikan putusan terhadap terdakwa 1) Terdakwa Edy Saputra Alias Eet,
dengan tuntuttan yaitu: secara sah terbukti dan diyakini
- Dinyatakan bahwasanya Edy bersalah secara bersama-sama
Saputra Alias Eet sebagai terdakwa dilakukanya tindak pidana tanpa
diyakini bersalah dan secara sah hak memanen hasil perkebunan.
sudah terbukti dilakukannya 2) Dijatuhi pidana penjara selama 3
Tindak Pidana “Mereka yang Bulan kepada Terdakwa.
melakukan , yang menyuruh 3) Ditetapkannya barang bukti
melakukan,dan yang turut serta berupa:
melakukan perbuatan Secara tidak - 6 (enam) tandan buah kelapa
sah memanen dan atau memungut sawit, dikembalikan kepada
Hasil Perkebunan ” sebagaimana PT. Socfindo Aek Loba
didakwakan kepada diri Terdakwa melalui Saksi Saniman (satu)
dalam dakwaan alternatif Pertama bilah pisau egrek, dirampas
Pasal 107 ayat (1) huruf d Undang- untuk dimusnahkan
10
Mulyadi, Hukum Acara Pidana; Normatif, Teoretis, Praktik, Dan Permasalahannya.
6

b. Pertimbangan Memberatkan
2. Pertimbangan Hakim memberikan - Akibat perbuatan Terdakwa
putusan pada perkara Putusan terjadi kerugian materi bagi PT.
Nomor 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis Socfindo Aek Loba.
sesuai Undang-Undang Nomor 39 - Belum pernah Terdakwa
Tahun 2014 tentang Perkebunan dihukum
a. Pertimbangan Hukum c. Pertimbangan Yang Meringankan
Pertimbangan hakim bisa - Perbuatan diakui Terdakwa
dikategorikan 2 hal yaitu dengan terus terang.
pertimbangan yuridis dan non - Adanya penyesalan serta berjanji
yuridis,11 dimana pertimbangan tidak diulangi lagi perbuatan
yuridis merupakan pertimbangan tersebut oleh Terdakwa.
hakim yang didasarkan pada fakta-
fakta yuridis yang terungkap d. Analisis Penulis Terhadap
dalam persidangan dan oleh Pertimbangan Hakim
Undang-Undang ditetapkan Adanya Putusan Nomor
sebagai hal yang harus dimuat di 1032/Pid.Sus/2021/PN.Kis dimana
dalam putusan.12 Sehingga dari terdakwa adalah Edy Saputra alias
putusan pengadilan tersebut dapat Eet dengan tuntutan pada Pasal
kita lihat pertimbangan hakim 107 ayat (1) huruf d Undang-
seperti berikut: Undang Nomor 39 Tahun 2014
- Disebabkan kesemua unsur dari tentang Perkebunan dan telah
dakwaan Penuntut Umum sudah diputuskan oleh Hakim Pengadilan
dipenuhi, sehingga Terdakwa Negeri Kisaran dengan penjara 3
mesti dinyatakan telah terbukti bulan tentunya harus mempunyai
secara sah dan meyakinkan alasan hukum yang kuat dan tepat,
melakukan tindak pidana sebagai dimana dalam memutuksan suatu
mana didakwakan dalam perkara dipersidangan hakim
dakwaan Alternatif Pertama. terlepas dari tekanan tekanan dari
- Tidak ditemukan oleh Majelis pihak manapun dan hakim tidak
Hakim hal-hal sehingga bisa bisa di intervensi dalam
dihapus pertanggungjawaban memberikan putusan.13 Penulis
pidana, baik atas alasan pemaaf menilai dalam putusan ini hakim
dan ataupun pembenar sehingga telah mengikuti dan berpedoman
Terdakwa mesti pada aturan atau undang-undang
mempertanggungjawab atas yang telah ada. Seperti pernyataan
perbuatannya maka Terdakwa Suriani dan Ismail bahwasanya
sudah terbukti secara sah dan Putusan Pengadilan yang adil
meyakinkan bersalah atas menjadi syarat penting guna
dilakukannya tindak pidana mewujudkan kehidupan
secara tidak sah memungut hasil masyarakat yang aman dan
perkebunan sehingga Pengadilan damai.14
mesti dijatuhkannya hukuman Hal ini dapat penulis buat
dimana dirasa adil dan pantas sesuai analisa penulis dimana
sesuai dengan perbuatannya. pedoman penulis untuk perkara
11
Mulyadi, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana; Teori, Praktik, Teknik Penyusunan, Dan
Permasalahannya.
12
Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer.
13
Elyakim Mangatur Sirait, Ismail, and Emiel Salim Siregar, “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana
Pencurian 4 (Empat) Tandan Buah Sawit Menjadi Tindak Pidana Pencurian Berat Dalam Putusan No.
125/Pid.B/2018/PN.Kis,” Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 6 No. 1 Januari 2020, n.d., 66.
7

tersebut pada Undang-Undang dalam persidangan dapat


Nomor 39 Tahun 2014 tentang menjatuhkan putusan hukum
Perkebunan yaitu: sesuai dengan tingkat tindak
a. Unsur Subjektif. pidana yang dilakukan. Hal ini
Palu kejahatan merupakan dibuat untuk memberikan rasa
perbuatan dari seseorang ataupun keadilan kepada semua pihak yang
setiap orang, maka dalam perkara terlibat dalam kasus tindak pidana
tersebut setiap orang tersebut terbukti tersebut dan bagi si terdakwa
dilakukan oleh Edy Saputra alias Eet bahwa hukuman tersebut untuk
b. Unsur Objektif. memberikan efek jera dan rasa
- Dimaksudkan kata “Tidak Sah” penyesalan sehingga tidak akan
ialah Peraturan ataupun Hukum melakukan tindakan kejahatan
yang berlaku sebaliknya apabila lagi.
tidak menurut hukum atau Pengaturan hukum di
peraturan (Undang-Undang) yang Indonesia dalam kasus pencurian
berlaku adalah dikatakan “Tidak telah dibuat oleh para pemanggung
Sah”; jabatan yang membidangi hukum.
- Unsur “penyertaan” (deelneming), Seperti Anggota Dewan
sebagaimana dimaksud Pasal 55 Perwakilan Rakyat, Pemerintah
ayat (1) ke-1 KUHP yang telah yang diwakili pihak Kementerian
terumus secara jelas dan tegas Hukum dan Ham serta para
tentang “kualitas dan kualifikasi akedemisi dan ahli hukum untuk
bentuk penyertaan” yaitu yang merumuskan pengaturan hukum
melakukan, menyuruh melakukan, tersebut. Adanya pengaturan
dan turut serta melakukan hukum ini jelas akan memberikan
perbuatan itu kemudahan bagi apart penegak
Tindak pidana pencurian hukum untuk melakukan
mempunyai beberapa jenis penyidikan dan penuntutan serta
pencurian yang dilakukan oleh para hakim memiliki pertimbangan
pelaku. Pembagian jenis pencurian hukum untuk memberikan putusan
ini dilakukan untuk mengukur hukuman bagi para pelaku.
tingkat kesalahan mulai hasil yang Pengaturan hukum dapat
didapat dari hasil pencurian, motif diartikan dengan berdasarkan
pencurian, alat bantu melakukan aturan yang telah ditetapkan
pencurian serta korban yang terjadi kemudian dijadikan sebagai aturan
dalam aksi pencurian tersebut. hukum.15 Dari pernyataan itu dapat
Dari hasil pengkelompokan bisa disamakan dengan penjelasan
tersebut maka para penindak diatas bahwa aturan hukum yang
hukum bisa mengkategorikan dibuat oleh pemerintah dengan
tindak pidana pencurian tersebut, legsilatif dalam hal ini Dewan
apakah pencurian berat, ringan, Perwakilan Rakyat. Setelah
biasa atau pencurian keluarga. disahkan maka autran tersebut
Kemudian pihak penegak berlaku di wilayah Indonesia
hukum akan memberikan sanksi kepada setiap warga negara
hukum yang diberikan kepada para Indonesia dan kepada warga
pelaku tersebut sehingga hakim negara asing yang berada di
14
Suriani and Ismail, “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Persidangan Perkara Pidana Di
Pengadilan,” Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan Ke-4 Tahun 2020 Tema : ”Sinergi Hasil
Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi 4.0” Kisaran, 19 September 2020, n.d., 788.
15
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Antoni Trivolta sebagai Hakim Pengadilan Negeri Kisaran pada hari
Senn tanggal 11 Juli 2022
8

Indonesia. Dengan adanya luka pada tubuh seseorang hingga


peraturan tersebut dapat mengikat hilangnya nyawa orang lain.
semua manusia yang hidup dan Perbuatan atau peristiwa
tinggal atau berada di wilayah hukum yang dilakukan seseorang
Indonesia. tersebut tentunya memiliki akibat
Untuk mengetahui hukum bagi seseorang tersebut
pengaturan hukum tentang yang telah melakukan peristiwa
pencurian maka penulis hukum tersebut. Akibat hukum
melakukan penelitian di bisa diberikan dengan cara di
Pengadilan Negeri Kisaran pada pidana seperti hukuman penjara
bulan Juli 2022. Penelitian dan atau hukuman denda yang
dilakukan dengan melakukan berbentuk senilai uang dan jika
wawancara dimana nara sumber tidak mampu membayar denda itu
adalah Bapak Antoni Trivolta digantikan dengan hukuman
sebaai Hakim di Pengadilan penjara. Sanksi yang diberikan
Negeri Kisaran, dimana menjadi tersebut bisa diartikan sebagai
hakim mulai pada tahun 2007 bentuk keadilan bagi para terkait
sebagai Calon Hakim di dari peristiwa hukum tersebut.
Pengadilan Tanjung Pinang Tindak pidana sendiri
selanjutnya pada tahun 2008 terbagi berbagai jenis pidana,
menjadi hakim di Pengadilan seperti tindak pidana pencurian.
Tanjung Pinang. Pada tahun 2010 Peristiwa pidana pencurian
pindah tugas menjadi hakim di merupakan aksi atau perbuatan
Pengadilan Negeri Sibolga yang dilakukan seseorang atau
kemudian tahun 2014 menjadi lebih yang mengakibatkan orang
hakim di Pengadilan Negeri lain mengalami kerugian secara
Tanjung Balai Karimun dan pada materil berupa barang atau uang
tahun 2020 menjadi hakim di dan jika perbuatan pencurian
Pengadilan Negeri Kisaran. tersebut dilakukan secara
Menurut Bapak Antoni kekerasan bisa berakibatkan
Trivolta bahwa tindak pidana adanya korban secara fisik bahkan
merupakan suatu peristiwa pidana akan terjadi tindak pidana lainnya
yang terjadi pada seseorang. yaitu terjadinya pembunuhan.
Sementara ahli hukum J.E Jonkers Tindak pidana pencurian
menyatakan bahwa tindak pidana merupakan peristiwa pidana
merupakan peristiwa pidana dimana seseorang mengambil
dimana dapat diartika sebagai suatu barang milik orang lain
perlawanan hukum dengan cara melawan hukum. Dari
(wederrechttelijk) yang dilakukan pernyataan Bapak Antoni Trivolta
secara kesengajaan atau kesalahan tersebut bisa dartikan bahwa
yang dilakukan oleh orang dimana adanya perbuatan pidana dengan
dapat dipertanggung jawabkan. Ini secara sengaja yang dilakukan
menunjukan bahwa seseorang seseorang dimana akibatnya orang
telah melakukan aksi atau lain kehilangan barang miliknya
perbuatan baik disengaja maupun dimana perbuatan tersebut relah
tidak disengaja yang berakibat diatur dalam peraturan negara
adanya kerugian orang lain baik sehingga bisa dikatakan seseorang
secara materil maupun harkat tersebut telah melakukan
martabat seseorang ataupun terjadi perbuatan melawan hukum.
9

Aturan pidana pencurian hukum karena tidak sepengetahuan


sendiri terlihat pada KUHPidana pemiliknya.
pada Pasal 362 sampai Pasal 367. Dilihat dari hasil
Pada pasal tersebut sangat jelas pertimbangan hakim dalam kasus
pengaturan tentang pencurian, baik tersebut diatas dimana juga
arti pencurian itu sendiri, pidana berhubungan dengan pengaturan
penjara dan denda yang diberikan, hukum terhadap perkara tersebut
kemudian jenis pencurian diatas maka diberikannya putusan
dibarengi dengan sanksi hukum terhadap Terdakwa, maka
hukumannya dan lainnya sehingga penulis memberikan analisis dari
petugas hukum dapat memberi pertimbangan hakim tersebut atas
tuntutan atas perbuatan pencurian putusan hakim.
tersebut. a. Jaksa Penuntut Umum memberikan 2
Selain pengaturan hukum alternatif surat dakwaan yaitu Pasal
pidana pencurian pada 107 huruf d Undang-Undang Nomor
KUHPidana, pengaturan hukum 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
terhadap pencurian dapat dilihat Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KIHPidana
pada Undang-Undang Nomor 39 dan Pasal 363 ayat (1) Ke-4
Tahun 2014 tentang Perkebunan. KUHPidana. Disini Hakim memilih
Pengaturan ini terlihat pada Pasal dakwaan ke-1, itu pilih karena
55 huruf d dimana orang atau memang lokasi tindak pidana terjadi
seseorang tidak diperbolehkan atau di perkebunan dijelaskan Bapak
dilarang untuk melakukan Antoni Trivolta. Pemilihan surat
pemungutan ataupun dipanen hasil dakwaan alternatif ke-1 menurut
perkebunan secara tidak sah. penulis sangat tepat karena peristiwa
Kemudian ditegaskan pada Pasal perbuatan pencurian tersebut berada
107 bahwa seseorang yang di areal perkebunan dan yang diambil
melanggar pada Pasal 55 tersebut atau dipungut merupakan hasil
diberikan sanksi penjara selama- perkebunan.
lamanya 4 tahun ataupun denda 4 b. Bapak Antoni Trivolta juga
milyar rupiah. menjelaskan bahwa pertimbangan
Penyidik kepolisian untuk hakim juga terlihat pada barang bukti
menentukan aturan yang dipakai di persidangan, dimana jika sesuatu
pada kasus pencurian di barang atau lainnya dihadirkan
perkebunan bisa memilih antara dipersidangan dan benar maka itu
KUHPidana pada Pasal 362 yang dijadikan pertimbangan hakim.
sampai Pasal 367 atau memakai Disebabkan barang bukti itu adalah
Pasal 55 huruf d Undang-Undang hasil dari kejahatan atau barang yang
Nomor 39 Tahun 2014 tentang digunakan untuk kejahatan semantar
Perkebunan. Jika di KUHPidana itu alat bukti merupakan petunjuk
semua pencurian aturan sama atau seperti diterangkan Bapak Antoni
tidak jauh beda tetapi jika di Trivolta. Hal ini terbukti dimana
undang-undang perkebunan ada terdapat 6 buah tandan buah sawit dan
kata memungut atau mengambil, 1 bilah egrek sebagaimana terlihat
jelas Bapak Antoni Trivolta pada Pasal 40 Undang-Undang
sebagai Hakim Pengadilan Negeri tentang Hukum Acara Pidana.
Kisaran. Jika perbuatan memungut c. Pertimbangan hakim dari fakta-fakta
ataupun mengambil tersebut hukum yang terungkap di persidangan
dikarenakan perbutaan melawan merupakan peristiwa yang terjadi
dimana Terdakwa dan para Saksi
10

mengakui fakta-fakta di surat pemberian hukuman penjara


dakwaan tersebut. Hal ini sesuai pada selama 3 bulan. Hal ini terlihat
Pasal 197 huruf d Undang-Undang dari kerugian meteril PT.
tentang Hukum Acara Pidana. Saksi Scofindo Aek Loba sebesar Rp.
menurut Syahrunsyah dan Emmi 200.000,-. Walaupun pengaturan
Rahmiwita bahwa saksi harus sanksi penjara di Pasal 107
memiliki kualifikasi dalam Undang-Undang tentang
memberikan suatu keterangannya Perkebunan selama 4 tahun.
dipersidangan.16 2) Barang bukti 6 tandan tandan
d. Hakim mempertimbangan unsur- sawit diserahkan kepada PT.
unsur barang siapa, secara tidak sah Scofindo Aek Loba dan 1 bilah
memanen atau dan memungut hasil egrek untuk melakukan
perkebunan dan yang melakukan, perbuatan tersebut di rampas dan
menyuruh melakukan dan ikut serta dimusnahkan sangat tepat karena
melakukan perbuatan mencuri sesuai dengan Pasal 46 ayat (2)
tersebut sehingga hakim memberi KUHpidana.
pendapat bahwa semua unsur tersebut - Tentunya dengan diberikan
terpenuhi. Dengan terpenuhinya Putusan Hakim tersebut
unsur-unsur tersebut maka terdakwa kepada Terdakwa maka rasa
bisa diberikan tanggungjawab untuk keadilan bagi semua pihak
menjalankan sanksi penjata. Hal ini yang terait pada perkara ini
berdasar bahwa surat putusan salah terpenuhi. Hal ini juga
satunya berisi terpenuhinya semua seperti peryataan Hakim
unsur yaitu Pasal 197 ayat (1) huruf h bahwa keadilan yang
Undang-Undang tentang Hukum didapat oleh Terdakwa dan
Acara Pidana. Korban harus
e. Pertimbangan Hakim hal yang memperhatikan dari sisi
memberatkan si Terdakwa adalah Korban maupun Terdakwa
akibat perbuatannya Korban dalam dimana berat ringannya
hal ini PT. Scofindo Aek Loba bergantung pada hasil
mengalami kerugian materil dan meringankan dan
meringankan yaitu adanya pengakuan memberatkan. Kasus
terus terang serta adanya penyesalan pencurian sendiri cukup
dan tidak akan diulangi lagi perbuatan banyak dipersidangan,
tersebut oleh Terdakwa. Pertimbangan tuntutannya terkadang
memberatkan dan meringankan ini terlalu berat tidak sesuai
tercantum dan diatur Pasal 197 ayat dengan perbuatan berat
(1) huruf f Undang-Undang tentang ringannya.
Hukum Acara Pidana.
f. Putusan Hakim yang terdiri dari: D. KESIMPULAN
1) Hakim memutuskan Terdakwa di a. Pengaturan yang dipakai pada kasus
penjara 3 bulan, menurut penulis pencurian hasil perkebunan yaitu
pemberian hukuman penjara dengan memakai Pasal 107 huruf d
sangat tepat karena pada Pasal Undang-Undang Nomor 39 Tahun
364 KUHPidana dinaytakan jika 2014 tentang Perkebunan karena ada
perbuatan pencurian tersebut kata memungut atau mengambil. Hal
tergolong pidana ringan maka ini dilakukan karena perbuatan yang
16
Syahrunsyah and Emmi Rahmiwita, “Pemberian Kesaksian Oleh Saksi Dimuka Persidangan Dipandang Dari
Perpektif Hukum Acara Pidana/Perdata,” Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan Ke-4 Tahun
2020 Tema : ”Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi 4.0” Kisaran, 19 September 2020,
n.d., 732.
11

dilakukan tersebut dengan cara Bambang Waluyo, Penelitian Hukum


memanen dan memungut hasil Dalam Praktek (Jakarta: Sinar
perkebunan secara tidak sah dan tidak Grafika, 2002).
adanya ijin dari pemilik perkebunan Farid, Bunga Rampai Hukum Pidana.
tersebut. Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana;
b. Pertimbangan hakim dilihat dari Normatif, Teoretis, Praktik, Dan
fakta-fakta hukum yang terungkap di Permasalahannya (Bandung: PT.
persidangan dimana peristiwa yang Alummni, 2007).
terjadi merupakan perbuatan ________, Putusan Hakim Dalam Hukum
Terdakwa serta adanya pengakuan Acara Pidana; Teori, Praktik,
para Saksi atas fakta-fakta dalam surat Teknik Penyusunan, Dan
dakwaan tersebut. Hal ini sesuai pada Permasalahannya (Bandung: Citra
Pasal 197 huruf d Undang-Undang Adiyta Bakti, 2007).
tentang Hukum Acara Pidana. Hakim Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana
mempertimbangan terhadap unsur- Kontemporer (Bandung: Citra
unsur barang siapa, secara tidak sah Adiyta Bakti, 2007).
memanen atau dan memungut hasil Teguh Prasetyo, Hukum Pidana Edisi
perkebunan dan yang melakukan, Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo
menyuruh melakukan dan ikut serta Persada, 2011).
melakukan perbuatan mencuri Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum
tersebut sehingga hakim memberi Pidana Di Indonesia (Jakarta: PT.
pendapat bahwa semua unsur tersebut Eresco, 1981).
terpenuhi. Dengan terpenuhinya
unsur-unsur tersebut maka terdakwa b. Jurnal dan Lainnya
bisa diberikan tanggungjawab untuk Manurung, Soni Praja, Ismail, and Salim
menjalankan sanksi penjara. Seperti Fauzi Lubis. “Pengaturan Hukum
pertimbangan Hakim hal yang Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Di
memberatkan si Terdakwa adalah Persidangan.” Jurnal Pionir LPPM
akibat perbuatannya maka Korban Universitas Asahan Vol. 5 N0. 4
dalam hal ini PT. Scofindo Aek Loba November-Desember 2019, 2019,
mengalami kerugian materil, 152.
kemudian yang meringankan Sirait, Elyakim Mangatur, Ismail, and
terdakwa yaitu adanya pengakuan Emiel Salim Siregar. “Tinjauan
terus terang serta adanya penyesalan Yuridis Terhadap Tindak Pidana
dan tidak akan diulangi lagi perbuatan Pencurian 4 (Empat) Tandan Buah
tersebut oleh Terdakwa. Sawit Menjadi Tindak Pidana
DAFTAR PUSTAKA Pencurian Berat Dalam Putusan No.
a. Buku 125/Pid.B/2018/PN.Kis.” Jurnal
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Pionir LPPM Universitas Asahan
(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002). Vol. 6 No. 1 Januari 2020, n.d., 66.
Adrian Sutedi, Sertifikat Hak AtasTanah Suriani, and Ismail. “Pengaruh Pandemi
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011). Covid-19 Terhadap Pelaksanaan
Andi Zainal Abidin Farid, Bunga Rampai Persidangan Perkara Pidana Di
Hukum Pidana (Jakarta: Pradnya Pengadilan.” Prosiding Seminar
Paramitha, 1983). Nasional Multidisiplin Ilmu
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Universitas Asahan Ke-4 Tahun 2020
Hukum (Jakarta: PT. Raja Grafindo Tema : ”Sinergi Hasil Penelitian
Persada, 2006). Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era
Revolusi 4.0” Kisaran, 19 September
2020, n.d., 788.
12

Syahrunsyah, and Emmi Rahmiwita. 2020, n.d., 732.


“Pemberian Kesaksian Oleh Saksi Tantowi, Ilham, Suriani, and Irda Pratiwi.
Dimuka Persidangan Dipandang Dari “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak
Perpektif Hukum Acara Pidana Melakukan Bersama-Sama
Pidana/Perdata.” Prosiding Seminar Menyimpan Rupiah Palsu (Studi
Nasional Multidisiplin Ilmu Kasus Putusan No.
Universitas Asahan Ke-4 Tahun 2020 364/Pid.B/2015/PN.Kis).” Jurnal
Tema : ”Sinergi Hasil Penelitian Pionir LPPM Universitas Asahan
Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Vol. 6 No. 1 Januari 2020, n.d., 71.
Revolusi 4.0” Kisaran, 19 September

Anda mungkin juga menyukai