untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah
kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan
hukum acara pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan untuk mencari siapakah pelaku yang
tepat didakwakan melakukan suatu pelanggaran hukum dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan
putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa tindak pidana telah dilakukan dan
apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan
01 02
ACARA PIDANA SEBELUM ACARA PIDANA ZAMAN
ZAMAN KOLONIAL KOLONIAL
Pada zaman sebelum bangsa belanda Hukum acara pidana di Indonesia dimulai
menginjakan kaki di indonesia , indonesia sendiri dari masa penjajahan Belanda terhadap
telah tercipta hukum yang lahir dari masyarakat bangsa Indonesia. Sementara itu sistem
tradisional sendiri yang kemudian disebut hukum hukum Belanda sedikit banyak juga telah
adat. Dimana pada waktu itu belum ada hakim dan dipengaruhi oleh sistem hukum Eropa yang
jaksa seperti pada jaman sekarang , pada waktu itu juga dipengaruhi oleh sistem hukum Eropa.
dimulai pada abad ke-13 yang terus
hakim atau yang dapat memutus suatu perkara
hanya lah seseorang yang di anggap sebagai mengalami perkembangan hingga abad ke-
pemegang kekuasann ter tinggi atau yang lebih di 19. Jadi perkembangan hukum acara pidana
tuakan seperti kepala adat dan raja yang dapt Indonesia juga dipengaruhi oleh sistem
memutuskan suatu perkara. hukum Eropa.
LANJUT
03 04
INLANDS REGLEMENT KEMUDIAN ACARA PIDANA PADA ZAMAN
PENDUDUKAN JEPANG DAN SESUDAH
HERZIENE INLANDS REGLEMENT . PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Salah satu peraturan yang mulai berlaku pada tanggal 1 mei Dengan undang-undang (osamu serei) nomor 1 tahun
1848 berdasarkan pengumuman Gubernur Jendral tanggal 3 1942 yang mulai berlaku pada tanggal 7 Maret 194,
desember 1847 Sld Nomor 57 ialah Inlands Reglement atau dikeluarkan aturan peralihan di Jawa dan Madura.
disingkat IR. reglemenn tersebut disahkan oleh Gubernur perubahan azasi kecuali hapusnya Raad van justitie
Jendral, dan diumumkan pada tanggal 5 april 1848, Sbld sebagai pengadilan untuk golongan Eropa. Susunan
nomor 16, dan dikuatkan dengan firman Raja tanggal 29 pengadilan ini diatur dengan Osamu Serei nomor 3
september 1849 \nomor 93, diumumkan dalam Sbld 1849 tahun 1942 tanggal 20 september 1942. HIR dan
nomor 63. Dengan Sbld 1941 nomor 44 di umumkan kembali Reglement voor de Buitengewesten serta
dengan Herziene Inlands Reglement atau HIR. terpenting dari Landgerechtsreglement berlaku untuk pengadilan negeri
perubahan IR menjadi HIR ialah dengan perubahan itu (Tihoo Hooin). Pengadilan tinggi (koot Hooin) den
dibentuk lembaga openbaar ministerie atau penuntut umum, pengadilan Agung (Saiko Hooin).
yag dahulu ditempatkan dibawah pamongpraja
ASAS-ASAS HUKUM ACARA PIDANA
Asas peradilan cepat, Asas Inquisitoir dan
sederhana, dan biaya Accusatoir
ringan
Hampir bersamaan dengan hal itu, pasal 1 ayat 1 UU No. 18 Tahun 2003
tentang advokat menyebutkan bahwa adalah orang yang berprofesi
memberi jasa hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
memenuhi syarat berdasarkan ketentuan.