Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Praktikum penentuan sifat adanya rambut pada segmen digitalis tengah jari tangan,
penentuan golongan darah membantu mahasiswa dalam memahami pewarisan sifat yang
dikendalikan alel majemuk. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dosen bahwa praktikum
mengenai alel majemuk sudah cukup untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
mengenai pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel majemuk [CITATION Erw16 \p 549 \l 1057
].
Berdasarkan hasil pengamatan digitalis tengah jari tangan yang kami lakukan
didapatkan data seperti pada tabel 1. Dari tabel tersebut diketahui bahwa semua anggota
kelompok berfenotip H1 yaitu terdapat rambut pada semua jari, kecuali pada ibu jari.
Perhitungan persentase adanya rambut pada segmen digitalis jari tangan yaitu:
5
% H1 : x 100% = 100%
5
0
% H2 : x 100% = 0
5
0
% H3 : x 100% = 0
5
0
% H4 : x 100% = 0
5
0
% H5 : x 100% = 0
5
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis tengah jari tangan disebabkan karena
adanya alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen. Dimana
gen dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi.
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu
sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu
dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan
dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip
heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan [CITATION Cam10 \p 265 \l 1057 ].
Pengamatan yang kami lakukan hanya kepada anggota kelompok kami saja. Jadi,
tidak terjadi variasi frekuensi dari hasil yang didapatkan. Berdasarkan data tersebut, dapat
diketahui bahwa frekuensi H1 (terdapat rambut pada semua jari, kecuali pada ibu jari) sebesar
100%, sedangkan H2, H3, H4, dan H5 adalah 0. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri
alel ganda pada H1 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya.
Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H1 > H2, H3, H4, dan H5.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai fenotif golongan
darah didapatkan hasil seperti pada tabel 2. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa
terdapat dua orang anggota kelompok yang memiliki golongan darah A, satu orang kelompok
memiliki golongan darah B dan dua orang kelompok memiliki golongan darah O.
Perhitungan persentase mengenai fenotif golongan darah dan rhesus adalah sebagai
berikut :
2
% Gologan darah A = x 100% = 40 %
5
1
% Gologan darah B = x 100% = 20 %
5
0
% Gologan darah AB = x 100% = 0 %
5
2
% Gologan darah O = x 100% = 40 %
5
5
% Rh+ x 100% = 100%
5
0
% Rh- = x 100% = 0 %
5
Darah merupakan kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh untuk
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal sel-sel itu sendiri. Darah terdiri dari
cairan kompleks sistem imun, diangkut dalam darah tempat cedera atau tempat invansi
mikroorganisme penyabab penyakit. Trombosit penting dalam homeostatis, pengehntian
pendarahan dari pembuluh yang cedera dan proses metabolisme tubuh. Darah berfungsi
memasukan oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh [CITATION Fit16 \p 1 \l 1057 ].
Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan untuk menentukan jenis golongan
darah pada manusia. Penentuan jenis golongan darah ABO pada umumnya dengan metode
slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan
eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau
gumpalan [CITATION Sas08 \p 31 \l 1057 ].
Secara umum darah memiliki empat golongan darah yaitu, golongan darah A
mempunyai antigen A dan anti –B, golongan darah B yaitu golongan darah yang yang
memiliki antigen B anti –A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi tetapi
tidak memiliki antigen dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi
tidak memiliki antibodi [CITATION Okt16 \p 49 \l 1057 ].
Golongan darah A, berdasarkan hasil pengamatan terdapat dua orang anggota
kelompok yang memiliki golongan darah A. Golongan darah A (Genotipe I A IA atau IA IO),
golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A) dan dalam
plasma darahnya mampu membentuk antibodi ß atau aglutinin ß [CITATION Fer07 \p 104 \l
1057 ].
Golongan darah B, berdasarkan hasil pengamatan terdapat satu orang anggota
kelompok yang memiliki golongan darah B. Golongan darah B (Genotipe IB IB atau IB IO),
golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B) dan dalam
plasma darahnya mampu membentuk antibodi ∝ atau aglutinin ∝CITATION Fer07 \p 104 \l
1057 (Ferdinand, 2007, hal. 104).
Golongan darah O, berdasarkan hasil pengamatan terdapat dua orang anggota
kelompok yang memiliki golongan darah O. Golongan darah O (Genotipe IO IO), golongan
darah yang dalam eritrositnya tidak mengandung antigen A dan antigen B tetapi plasma
darahnya memiliki antibodi ∝ dan ß [CITATION Fer07 \p 104 \l 1057 ].
Golongan darah AB, berdasarkan hasil peneletian dalam kelompok kami tidak ada
anggota kelompok yang memiliki golongan darah AB. Golongan darah AB (Genotipe I BIO),
golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A dan antigen B. Pada plasma
darah golongan AB tidak mampu membentuk antibodi (aglutinin) baik ∝ atau ß [CITATION
Fer07 \p 104 \l 1057 ].
Sistem rhesus (Rh) sistem ini didasarkan atas ada atau tidaknya aglutinogen rhesus
di dalam darah. Pada sistem Rh apabila darah seseorang mengandung aglutinogen rhesus
maka orang tersebut termasuk rhesus positif (Rh+) berdasarkan hasil pengamatan pada
kelompok kami lima orang anggota kelompok memiliki rhesus positif (Rh +), adapun jika
tidak mengandung aglutinogen rhesus orang tersebut termasuk rhesus negatif (Rh -)
berdasarkan hasil pengatan dalam anggota kelompok kami tidak ada yang memiliki rhesus
negatif (Rh-). Sistem rhesus ini dikendalikan oleh gen Rh dengan alel, alel Rh bersifat
dominan terhadap alel rh [CITATION Fir08 \p 65 \l 1057 ].
Penggolongan darah ABO berperan dalam tranfusi darah. Tranfusi darah adalah
proses pemindahan darah dari tubuh seseorang ke dalam tubuh orang lain. Orang yang
menerima darah disebut resipien adapun orang yang memberikan darah disebut donor atau
pemberi. Hal yang harus diperhatikan ketika tranfusi darah yaitu jenis aglutinogen donor atau
aglutinogen resipien. Aglutinin mempunyai kemampuan untuk menggumpalkan eritrosit
[CITATION Fir08 \p 65 \l 1057 ].
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai alel majemuk dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis tengah jari tangan disebabkan karena adanya
alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen.
2. Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama
lain.
3. Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan untuk menentukan jenis golongan darah
pada manusia.
4. Secara umum darah memiliki empat golongan darah yaitu, golongan darah A, B, AB dan
O.
5. Penggolongan darah ABO berperan dalam tranfusi darah. Tranfusi darah adalah proses
pemindahan darah dari tubuh seseorang ke dalam tubuh orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N., & dkk. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Erwinsyah, R., Riandi, & Nurjhani, M. (2016). Relevansi Praktikum Dan Perkuliahan Teori
Pada Mata Kuliah Genetika. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 546-
553.

Ferdinand, F. (2007). Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo media persada.

Firmansyah, R. d. (2008). Mudah dan aktif belajar biologi. Malang: PT Setia purna.

Fitriyadi, K. (2016). Pengenalan jenis golongan darah menggunakan jaringan saraf. Jurnal
masyarakat informatika, 7(1), 1-10.

Oktari, A. (2016). Pemeriksaan golongan darah sistem ABO metode slide dengan reagen
serum golongan darah A,B,O. Jurnal teknologi laboratorium, 5(2), 49-54.

Sasmita, C. (2008). Pengenalan golongan darah. Depok: FT UI.

Anda mungkin juga menyukai