OLEH :
NAMA : Rismayanti
NIM : 105401116718
KELAS : PGSD 6E
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesulitan belajar?
2. Apa saja Faktor-faktor mempengaruhi kesulitan belajar?
3. Apa saja Jenis-jenis membaca permulaan
4. Apa saja Jenis-jenis menulis permulaan
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari kesulitan belajar
2. Menjelaskan faktor-faktor mempengaruhi kesulitan belajar
3. Menyebutkan jenis-jenis membaca permulaan
4. Menyebutkan jenis-jenis menulis permulaan
D. Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari kesulitan belajar
2. Mengetahui faktor-faktor mempengaruhi kesulitan belajar
3. Mengetahui jenis-jenis membaca permulaan
4. Mengetahui jenis-jenis menulis permulaan
BAB II
PEMBAHASAN
C. Membaca Permulaan
1. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Anak Mengalami Kesulitan
Membaca Permulaan
Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak
(Spodek dan Sacacho, 1994). Adapun tujuan pembelajaran membaca
permulaan di kelas rendag adalah agar siswa dapat membaca kata-kata
dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat (Depdikbud, 1994/1995:4).
Dalam praktek lapangan, banyak kita jumpai pada anak usia Sekolah
Dasar, terutama di kelas rendah masih terhitung banyak siswa yang
mengalami kesulitan belajar dalam hal membaca bacaan. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal (yang berasal dari
diri pembaca) maupun faktor eksternal (yang berasal dari luar diri
pqembaca). Faktor internal antara lain meliputi : minat baca, kepemilikan
kompetensi pembaca, motivasi dan kemampuan pembacanya. Sedangkan
faktor eksternal antara lain meliputi unsur-unsur yang berasal dari
lingkungan baca.
1) Faktor Internal
1) Minat baca
Minat merupakan kegiatan siswa dengan penuh kesadaran terhadap suatu
objek, oleh karena itu minat perlu dikembangkan dan dilatih dengan terus
menerus. Jika minat baca anak rendah maka tingkat keberhasilan anak
dalam membaca akan sulit tercapai. Minat baca anak harus
ditumbuhkembangkan sejak dini. Dan untuk membangkitkan minat baca
siswa, guru harus memberikan motivasi dan bimbingan pada diri siswa.
2) Motivasi
Kegiatan pembelajaran akan berhasil dan tercapai tujuannya jika dalam
diri siswa tertanam motivasi. Motivasi dalam proses pembelajaran
berfungsi untuk: (1) fungsi membangkitkan (arousal function) yaitu
mengajak siswa belajar, (2) fungsi harapan (expectasi function) yaitu apa
yang harus bisa dilakukan setelah berakhirnya pengajaran, (3) fungsi
intensif (incentive function) yaitu memberikan hadiah pada prestasi yang
akan datang, (4) fungsi disiplin (disciplinary function) yaitu menggunakan
hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah laku yang menyimpang
(Abd. Rachman, 1993 : 115).
3) Kepemilikan Kompetensi Membaca
Keterampilan berbahasa ada empat, yaitu : keterampilan membaca,
berbicara, menyimak dan menulis. Keterampilan dalam membaca
diperlukan latihan- latihan tahap demi tahap. Kegiatan membaca berkaitan
dengan pengenalan huruf, bunyi dan huruf atau rangkaian kata, makna
atau maksud dan, pemahaman terhadap makna atau maksud. Jika kegiatan
membaca tidak dilakukan secara teratur maka keterampilan membaca
yang dimiliki anak akan berkurang dengan sendirinya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini meliputi unsur-unsur yang berasal dari lingkungan
baca. Dalam hal ini sekolah sebagai pusat kebudayaan harus menciptakan
siswa yang gemar membaca melalui perpustakaan sekolah. Sekolah harus
dapat menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan dan
memberi kenyamanan siswa dalam belajar. Lingkungan baca sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan membaca anak. Lingkungan baca
anak yang menyenangkan akan memberi kenyamanan bagi si pembaca
dan mempermudah anak dalam membaca.
D. Menulis permulaan
a. Faktor-faktorr Yang Menyebabkan Anak Mengalami Kesulitan
Menulis
1. Lingkungan keluarga
Orang tua merupakan guru bahasa pertama yang memberikan makna lisan dari
benda-benda yang ada disekitarnya. Namun terkadang orang tua kurang
memperhatikan anaknya. Keberhasilan anak sekolah pada dasarnya dapat
ditentukan pada apa yang dilakukan di rumah, dorongan serta rangsangan minat
menulis anak. Luangkan waktu untuk membimbingnya, kenalkan anak pada huruf
abjad, ajarkan pada anak cara memegang pensil yang benar, sikap menulis yang
benar supaya anak memiliki kemampuan dasar menulis dari rumah.
2. Lingkungan sekolah
• adanya penggunaan metode pengajaran yang kurang tepat sehingga timbul
permasalahan dalam proses pembelajaran menulis anak
• materi – materi yang diajarkan belum tepat, belum sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektual siswa Sekolah Dasar kelas I
• guru kurang memahami keinginan siswa
• siswa yang benar-benar malas belajar menulis. (http://digilib.unnes.ac.id)
1) Motorik
Anak yang perkembangan motoriknya belum matang akan mengalami gangguan
atau kesulitan dalam menulis (tulisannya tidak jelas, terputus-putus atau tidak
mengikuti garis).
2) Perilaku
Anak yang hiperaktif atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat
menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk pekerjaan menulis.
3) Persepsi
Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam menulis.
Jika persepsi visualnya yang tergangu, anak mungkin akan sulit membedakan
bentuk-bentuk huruf yang hampir sama seperti d dengan b, p dengan q, dan lain-
lain. Namun jika persepsi auditorisnya yang terganggu, mungkin anak akan
mengalami kesulitan menulis kata-kata yang diucapkan oleh guru.
4) Memori
Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesulitan belajar
menulis karena anak tidak mampu mengingat apa yang akan ia tulis.
Untuk mengetahui apakah anak mengalami kesulitan menulis tangan, guru dapat
melakukan observasi terhadap berbagai kemampuan sebagai berikut :
1) Menulis dari kiri ke kanan
2) Memegang pensil dengan benar
3) Menulis nama penggilannya sendiri
4) Menulis huruf-huruf
5) Menyalin kata-kata dari papan tulis ke buku atau kertas
6) Menulis pada garis yang tepat. (Mulyono, 2003:233).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kesulitan dalam belajar membaca menulis permulaan akan
berpengaruh pada siswa dalam proses pembelajaran mata
pelajaran lainnya.
2. Terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi
anak sehingga ia mengalami kesulitan dalam belajar membaca
menulis permulaan.
3. Peran guru sangatlah penting dalam membantu siswa untuk
mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dialaminya.
B. Saran
1. Guru harus mempunyai pengamatan yang sensitive dalam
mengidentifikasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh siswa.
2. Guru perlu meningkatkan dan pengembangan kompetensi dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaranmembaca menulis
permulaan.
3. Guru perlu mengembangkan kemampuan untuk dapat
menggunakan media-media pembelajaran yang menarik dan dapat
memberikan pengaruh kontruktif pada kemampuan membaca dan
menulis anak.
DAFTAR ISI