0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, peranan bank dalam penciptaan uang, dan perkembangan bank sentral. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa uang digunakan sebagai alat tukar yang memudahkan perdagangan, bank umum dapat menciptakan uang melalui proses pemberian pinjaman, dan bank sentral mengatur kegiatan lembaga keuangan termasuk pencetakan dan sirkulasi uang.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, peranan bank dalam penciptaan uang, dan perkembangan bank sentral. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa uang digunakan sebagai alat tukar yang memudahkan perdagangan, bank umum dapat menciptakan uang melalui proses pemberian pinjaman, dan bank sentral mengatur kegiatan lembaga keuangan termasuk pencetakan dan sirkulasi uang.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, peranan bank dalam penciptaan uang, dan perkembangan bank sentral. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa uang digunakan sebagai alat tukar yang memudahkan perdagangan, bank umum dapat menciptakan uang melalui proses pemberian pinjaman, dan bank sentral mengatur kegiatan lembaga keuangan termasuk pencetakan dan sirkulasi uang.
Berdasarkan kepada sifat perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat (di masa lalu dan kini), perekonomian dapat dibagi kepada dua jenis yaitu : “perekonomian barter” dan “perekonomian uang”, yang diartikan dengan perekonomian barter adalah suatu kegiatan system kegiatan ekonomi masyarakat dimana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar menukar masih sangat terbatas, dan jual beli dilakukan secara pertukaran barang dengan barang atau barter. Yang diartikan perekonomian uang adalah perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran dalam kegiatan perdagangan.
1. Beberapa Kelemahan Perdagangan Barter
1. Perekonomian barter memerlukan “kehendak ganda yang selaras” atau double coincidence of wants”. 2. Penentuan harga sukar dilakukan 3. perekonomian barter membatasi pilihan pembeli 4. menyulitkan pembayaran tertunda 5. sukar menyimpan kekayaan
2. Definisi Dan Ciri Uang
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/perdagangan, agar masyarakat menyetujui penggunaan suatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. 2. Mudah di bawah-bawah. 3. Mudah di simpan tanpa mengurangi nilainya. 4. Tahan lama. 5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan). 6. bendanya mempunyai mutu yang sama B. Peranan Uang dalam Kegiatan Tukar-Menukar Berdasarkan kepada kesulitan-kesulitan yang dinyatakan dalam bagian yang lalu, akan timbul dalam perekonomian yang tidak menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi peranan uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis, mereka adalah : 1. Uang Sebagai Alat Perantaraan untuk Tukar Menukar Dengan adanya uang kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan dibandingkan dengan didalam kegiatan perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang diingininya. 2. Untuk Menjadi Satuan Nilai Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Disamping itu, dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan dapat ditentukan besarnya nilai sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai barang-barang lain. 3. Untuk Ukuran Bayaran yang Ditunda Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan mengadakan pembayaran yang tertunda. Para pembayar memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. 4. Sebagai Alat Penyimpan Nilai Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga barang-barang stabil, menyimpannya dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang
C. Jenis Uang Sepanjang Sejarah
1. Jenis-Jenis Uang yang Mula-Mula Sekali Digunakan Uang yang mula-mula sekali digunakan terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berupa bahan makanan seperti beras, jagung, gandum, ikan, dan binatang ternak, dan dapat juga alat pembantu seperti pancing, dan dapat juga sebagai 2. Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Uang Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, dan yang selama kurang lebih dari dua puluh lima abad merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai Negara, adalah mata uang emas dan perak, sifat- sifat yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sangat sesuai digunakan untuk digunakan sebagai uang adalah, 1. banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan 2. emas maupun perak mempunyai mutu yang sama 3. jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha 4. kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan 3. Perkembangan Penggunaan Uang Kertas dan Uang Bank Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank umum mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari para nasabahnya. Apabila dalam perekonomian telah terwujud kebutuhan yang mendesak akan uang maka bank-bank umum, sampai kepada suatu jumlah maksimum tertentu, akan bersedia menyediakannya setelah periode tersebut uang kertas yang beredar telah memiliki nilai emas yang disimpan oleh bank-bank pada umumnya. Uang kertas yang sekarang digunakan oleh berbagai Negara bukanlah sudah dikeluarkan oleh bank-bank pada umum tetapi oleh bank sentral, yaitu bank yang bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum. Sekarang bank umum tidak diberi kekuasaan lagi oleh pemerintah untuk mengeluarkan uang kertas. Uang yang dikeluarkan oleh bank-bank umum berupa uang giral yang dimana perlu diketahui kegiatan mereka secara mendalam. D. Peranan Dan Kegiatan Bank Umum 1. Lembaga Keuangan Dalam Ekonomi Modern Lembaga Keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpankan kepada mereka. Lembaga keuangan yang lazim terdapat di suatu Negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu; a. Pasar Saham b. Perusahaan Peminjaman c. Bank Tabungan d. Perusahaan Asuransi e. Bank Umum atau Bank Perdagangan
2. Beberapa Keistimewaan dari Bank Umum.
Beberapa keistimewaan bank umum antara lain sebagai berikut 1. Kesanggupan bank umum untuk menciptakan tabungan yang sewaktu- waktu diambil dengan menggunakan cek 2. Menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada dalam perekonomian 3. corak kegiatan meminjamkan uang yang dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek
E. Penciptaan Uang oleh Bank-Bank Umum
1. Penciptaan Tabungan Giral (Rekening Koran)\ Tabungan giral atau rekening Koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi dua jenis : tabungan giral dan tabungan giral derivative. Bank umum akan menciptakan tabungan giral utama apabila ia mendapat uang dari langganannya dalam bentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Setelah menerima uang tunai atau cek tersebut bank umum akan menambah nilai tabungan gural dari pilihan yang memasukkan uang tunai atau cek tersebut. Bank umum akan menciptakan tabungan derivative apabila bank memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Tabungan derivative adalah tabungan giral yang diciptakan tanpa memasukkan uang tunai cek atau ke cek dalam bank tersebut. 2. Proses Penciptaan Uang oleh Bank-Bank Umum Dalam menguraikan proses penciptaan uang oleh bank-bank pada umumnya perlu dibuat pemisalan. Dalam uraian ini pemisalan-pemisalan dibuat sebagai berikut i. rasio cadangan yang ditetapkan adalah 50 persen ii. semua kelebihan cadangan akan dipinjamkan oleh setiap bank umum kepada langganannya. iii. Transaksi-transaksi selalu dibayar dengan menggunakan cek iv. Seluruh tabungan yang dimasukkan ke dalam setiap bank umum adalah merupakan tabungan giral
3. Jumlah Pertambahan Uang Giral yang Diciptakan
Proses penciptaan uang akan terus menerus berlangsung sehingga kelebihan cadangan tidak ada lagi. Pada tingkat ini bank umum yang berikut tidak dapat lagi menciptakan uang giral. Untuk itu diperlukan persamaan sebagai berikut. S D r Keterangan : D adalah jumlah seluruh nilai uang giral/tabungan giral (atau cadangan, atau kelebihan cadangan) yang terwujud dalam proses penciptaan uang S adalah uang giral/tabungan giral (atau cadangan, atau kelebihan cadangan) yang mula-mula sekali diciptakan r adalah bagian (dalam persen) tabungan giral yang tercipta yang harus tetap ditahan dalam bank sebagai cadangan
4. Proses Penciptaan Uang di Dalam Kenyataan
Dalam penciptaan uang terdapat tiga faktor yang membatasi penciptaan uang yaitu, 1. Kebocoran uang tunai 2. Bank ingin mempunyai cadangan yang lebih banyak 3. Kekurangan peminjaman F. Mata Uang Dalam Peredaran, Uang Beredar dan Kekayaan Mudah Tunai 1. Mata uang dalam peredaran dan uang beredaran Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral, mata uang tersebut terdiri dari dua jenis yaitu uang logam dan uang kertas Uang beredar adalah jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank pada umum. 2. Kekayaan mudah tunai Kekayaan mudah tunai adalah harta-harta bersifat uang yaitu berbagai jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang cepat dan tanpa kerugian nilai.
G. Perkembangan dan Peranan Bank Sentral
1. Perkembangan Bank Sentral Bank Sentral adalah suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian jadi dapat didefinisikan sebagai sebuah lembaga yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan- kegiatan lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga- lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil 2. Perbedaan Kegiatan Bank Sentral Adapun perbedaan kegiatan bank sentral dengan lembaga keuangan lainnya yaitu sebagai berikut : a. dalam perekonomian hanya terdapat satu bank sental b. bank umum banyak dimiliki oleh pihak swasta c. tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum yang berbeda d. bank sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan uang logam H. Tugas-Tugas Bank Sentral Adapun tugas bank sentral sebagai berikut 1. bank sentral sebagai bank kepada pemerintah 2. bank sentral sebagai bank kepada bank umum 3. mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya 4. mengawai kegiatan perdagangan luar negri 5. mencetak uang dan menjamin agar uang cukup tersedia BAB VII UANG, TINGKAT HARGA DAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
A. Perkaitan di Antara Uang dan Tingkat Harga: Pandangan Klasik
Dalam garis besarnya teori moneter ahli ekonomi klasik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu teori kuantitas uang dan bentuk yang kedua disebut sebagai teori sisa, perbedaan dari teori tersebut adalah dalam cara melihat ciri-ciri pemegang oleh masyarakat. Dalam teori kuantitas yang diperhatikan adalah “berapa kalikah uang yang ada dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun ?” sedangkan dalam teori sisa tunai adalah “berapa besarkah uang yang dipegang atau disimpan masyarakat dalam bentuk tunai”. 1. Persamaan Pertukaran Persamaan pertukaran dinyatakan sebagai berikut MV = PT Dimana M adalah uang beredar V adalah kelajuan peredaran uang P adalah tingkat harga-harga T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam suatu tahun tertentu Dengan berkembangnya usaha untuk menghitung pendapatan nasional, ahli- ahli ekonomi mulai tertarik kepada menunjukkan cirri-ciri perkaitan diantara perubahan dalam uang beredar dengan pendapatan nasional dan harga-harga. Oleh karma itu, persamaan pertukaran selalu dinyatakan sebagai berikut MVy = Y Dimana M adalah seperti pada persamaan asli yaitu uang beredar, V y adalah kelajuan peredaran uang yang selalu digunakan untuk menjalankan jual beli ke atas barang-barang jadi, dan Y pendapatan nasional. Telah dinyatakan bahwa PT adalah selalu lebih besar daripada Y (Pendapatan Nasional). Dengan demikian V adalah lebih besar dari Vy 2. Teori Kuantitas Uang Teori yang dikemukakan oleh Irving Fisher pada hakikatnya berpendapat bahwa perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama cepatnya ke atas harga-harga, perubahan ini juga adalah ke arah yang bersamaan. Maksudnya andaikata uang beredar bertambah sebanyak lima persen, maka tingkat harga juga akan bertambah sebanyak lima persen, atau sebaliknya apabila uang beredar berkurang sebanyak lima persen maka tingkat harga akan berkurang menurut kelajuan yang sama 3. Teori Sisa Tunai Alfred Marshall dari Cambridge mengembangkan persamaan sisa tunai untuk menerangkan ciri-ciri perkaitan diantara uang beredar dan tingkat harga-harga, adapun teori ini berpendapat bahwa perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama lajunya ke atas harga-harga. Bentuk persamaan tunai yaitu persamaan yang digunakan untuk menerangkan teori tersebut adalah, M = kPT Yang dimana k adalah bahagian dari pendapatan yang ingin tetap dipegang oleh masyarakat dalam bentuk tunai. Didalam teori ini dianggap bahwa besarnya jumlah uang yang akan dipegang oleh masyarakat adalah sebanding dengan pendapatan mereka.
B. Kelemahan-Kelemahan dari Teori Kuantitas Uang
Kelemahan terpenting dari teori kuantitas terletak pada pemisalannya bahwa penggunaan tenaga kerja penuh selalu tercapai dalam perekonomian sehingga t adalah besarnya. Dalam kenyataan sebenarnya seperti berulang kali ditekankan, kebanyakan perekonomian selalu menghadapi masalah pengganguran. Oleh karena itu T akan dapat dengan mudah ditambah apabila terdapat pertambahan permintaan terhadap barang-barang. Apabila kemungkinan untuk menambah produksi wujud, pertambahan uang beredar belum tentu akan menaikkan harga-harga. Kalaupun terjadi kenaikan harga, maka tingkat kenaikan ini tidak sebesar tingkat kenaikan jumlah uang beredar. Maka didalam masa penggangguran teori kuantitas ini mempunyai kemampuan yang lemah sekali di dalam meramalkan akibat dari perubahan uang beredar ke atas harga-harga maupun pendapatan nasional C. Pandangan Keynes Mengenai Peranan Uang dalam Perekonomian 1. Kritik Keynes Keatas Teori Kuantitas Keynes berpendapat bahwa pertambahan uang beredar dapat menaikkan harga-harga, tetapi kenaikan harga itu tidak selalu sebanding dengan kenaikan dalam uang beredar. Lagi pula kenaikan dalam uang beredar itu tidak selalu menimbulkan perubahan ke atas harga-harga, tetapi kenaikan harga-harga itu tidak selalu sebanding dengan kenaikan dalam uang beredar. Lagi pula kenaikan dalam uang beredar tidak selalu menimbulkan perubahan atas harga-harga. Di dalam keadaan dimana perekonomian menghadapi masalah pengangguran yang cukup buruk, pertambahan dalam jumlah uang beredar tidak akan mempengaruhi harga-harga. Selanjutnya Keynes berpendapat bahwa kenaikan harga-harga bukan saja dipengaruhi oleh kenaikan dalam ongkos produksi. Walaupun uang beredar tidak mengalami perubahan, tetapi apabila ongkos produksi bertambah tinggi, kenaikan harga-harga akan berlaku. 2. Tujuan-Tujuan Memegang Uang Di dalam analisi Keynes masyarakat memegang uang untuk memenuhi tiga keinginan: a. untuk membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan atau tujuan transaksi b. sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul di masa yang akan datang atau tujuan berjaga-jaga c. untuk digunakan dalam kegiatan spekulasi atau tujuan spekulasi. 3. Penentuan Tingkat Bunga Menurut ahli ekonomi klasik tingkat bunga ditentukan oleh (1) penawaran tabungan oleh rumah tangga, dan (2) permintaan dana tabungan oleh penanam modal, sedangkan menurut Keynes tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
D. Bentuk-Bentuk Kebijakan Moneter
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif Kebijakan moneter kuantitatif adalah suatu kebijaksanaan umum yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. Adapun kebijakan tersebut dapat dibedakan atas tiga bagian yaitu, a. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar surat-surat berharga tersebut, langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka Agar operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dan menciptakan yang diharapkan, dua keadaan haruslah wujud dalam perekonomian, keadaan-keadaan tersebut adalah (1) bank-bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan (2) dalam perekonomian telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan b. Membuat perubahan ke atas tingkat diskonto dan tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum c. membuat perubahan ke atas tingkat cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank umum. 2. Kebijakan Moneter Kualitatif Kebijakan moneter kualitatif bersifat melakukan kebijakan terpilih atas beberapa aspek dari masalah moneter yang dihadapi oleh pemerintah Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis yaitu, a. pengawasan pinjaman secara selektif, yaitu menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan b. pembujukan moral, yaitu bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta bank umum melakukan langkah-langkah tertentu
E. Mempengaruhi Kegiatan Ekonomi Melalui Kebijakan Moneter
1. Kebijakan Ekonomi dan Mekanisme Tradisi Kebijakan moneter merupakan salah satu langkah penting yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah makro ekonomi yang dihadapi Apabila kebijakan moneter dijalankan, ia menimbulkan beberapa rangkaian perubahan-perubahan dalam perekonomian yang ada pada akhirnya menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan penggunaan tenaga kerja. Rangkaian perubahan-perubahan yang berlaku disebut mekanisme transmisi. Ia menggambarkan rangkaian perubahan yang akan berlaku sebagai akibat dari kebijakan moneter yang dijalankan, secara ringkas dapat dinyatakan secara formula sebagai berikut ∆r → ∆I → ∆AE → ∆Y Dengan perkataan lain, perubahan-perubahan yang dinamakan sebagai mekanisme transmisi meliputi perubahan-perubahan berikut : a. kebijakan moneter akan merubah tingkat bunga (∆r) b. perubahan tingkat bunga akan merubah investasi (∆I) c. perubahan investasi akan merubah perbelanjaan agregat (∆AE) d. perubahan perbelanjaan agregat akan merubah pendapatan nasional (∆Y) dan penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian Berdasarkan kepada rangkaian perubahan-perubahan dalam perekonomian seperti yang dinyatakan diatas dapat disimpulkan bahwa keefektifan dari kebijakan ekonomi moneter sangat tergantung kepada sifat perubahan tiga variable yaitu tingkat bunga, tingkat investasi, dan pengeluaran agregat. 2. Akibat Perbedaan Elastisitas Permintaan Uang Akibat perbedaan elastisitas permintaan uang, yaitu permintaan uang yang tidak elastis mengakibatkan pertambahan pendapatan nasional yang lebih besar