Anda di halaman 1dari 40

Peranc. Balok dg tul.

rangkap
Jika dalam perancangan balok dg tulangan
tunggal didapatkan As > Asmaks, maka
dapat dipakai tulangan rangkap (tulangan
tarik dan tulangan tekan)
ε’c = 0,003 0,85 . f’c
Cs = As’.fs’
Cs a = β1.C
C Cc Cc
d

Grs netral

ds Ts Ts = As . fs
εs

b DATA : fc’, fy, Mu, dimensi tampang (b


dan h)

ADA TIGA KEMUNGKiNAN :


1. Beton tekan kalah/retak, sedang baja tarik belum leleh :
disebut tampang getas
2. Baja tarik sudah leleh sedang beton tekan belum apa2 :
disebut tampang daktail
3. Baja sudah leleh bersama2 dg beton tekan retak : disebut
tampang seimbang/balanced
d'
Cs
Beton tekan Cc 0,5.a
As’ As’
d c
= + d-d’
As d-0,5a As.2
As.1
ds
Ts.1 Ts.2
b
Balok tul rangkap dengan tulangan tarik As dan tulangan
tekan As’ dapat dipecah menjadi dua :
1. As1 = Asmaks yang diimbangi oleh beton tekan
menghasilkan Mn1
2. As2 yg diimbangi oleh baja tekan As’ menghasilkan Mn2
3. AS = As1 + As2
Dicari dahulu kondisi balance untuk mencari Asb dan Asmaks
As.1 = Asmaks
Ts.1 = As.1.fy (pasti sudah leleh : ….. Kenapa ?)
= Cc
= 0,85.fc’.a.b sehingga a dapat dicari
c = a/β1 (dipakai untuk checking pakah tulangan tekan sudah leleh
atau belum)
Kopel Ts1 dan Cc akan menghasilkan momen
Mn1 = Ts1.(d – 0,5.a) dapat dicari
Momen yg harus didukung oleh kopel Ts2 dan Cs
Mn2 = Mn - Mn1 = As2 fy. (d – d’) krn As2 pasti sudah leleh
As2 dapat dihitung, sehingga tulangan tarik As = As1 + As2
Checking apakah tulangan tekan sudah leleh :
1. Jika sudah leleh, maka As’ = A2
2. Jika belum leleh : Cs = Ts2
As’.fs = As2.fy sehingga As’ dapat dihitung
Pilih diameter tulangan
CONTOH : Soal yang sama dengan pd balok tulangan
tunggal, hanya Mu = 300 kNm. Rancanglah tulangannya.
Mn = 300/0,75 = 375 kNm
Menghitung tulangan maksimum, sudah didapat
As.maks = 4572 mm2
Menghitung tulangan yg dibutuhkan :
Mu = Cc.(d - 0,5.a)
375.106 = 0,85.20.0,85.c.250 (450 – 0,5.0,85.c)
0,425.c2 – 450.c + 103806 = 0
c = 340
Cc = 0,85.fc’.β1.c.b
= 0,85.20.0,85.340.250 = 1228250
= Ts = As.fy sehingga
As = 1228250/200 = 6141 > As.maks (harus pakai tul.rangkap)
As.1 = As.maks = 4572 mm2
Ts.1 = As.maks.fy = 4572.200 = 314400
= Cc = 0,85.fc’.a.b = 0,85.20.a.250
Sehingga a = 73,976
Mn.1 = Cc.(d – 0,5.a)
= 0,85.20.73,976.250.(450 – 0,5.73,976)
= 129850146,776 Nmm
Mn.2 = 375.106 - 129850146,776 = 245149853,224
= Ts.2.(d – d’) = As.2.fy.(450 – 50)
As.2 = 3064 mm2
As.total = As.1 + As.2 = 4572 + 3064 = 7636 mm2 (tul.tarik)
Tulangan dapat dipilih
checking tegangan tul.tekan
CARA KONTROL KONDISI LELEH/TIDAKNYA BAJA TULANGAN TEKAN
DAN TARIK

Untuk itu dari diagram regangan dapat dilakukan kontrol mengenai


luluh tidaknya baja tulangan.

0,003(c  d ' )
fs '  Es.s '  Es. 0,003
c
d’ Єs’
0.003(d  c)
fs  Es.s  Es.
c c

Єs
Dari rumus di atas akan didapat :
fs’ = 200000.0,003.(73,976/0,85 – 50)/(73,976/0,85)
= 255 > fy = 200 Mpa
Berarti As’ = As.2 = 3064 mm2
Tulangan dapat dipilih
• Kata engineer “awam”, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan
jumlah tulangannya saja. Eits… itu memang benar… menurut mereka.
Tapi, sebagai orang yang “lebih” mengerti struktur, apakah kita langsung
mengiyakan? Mendesain balok beton tidak sesederhana itu. Masih ada
beberapa hal yang perlu diperiksa, salah satunya adalah sengkang yang
konon ampuh dalam menahan gaya geser. Di bagian kedua ini kita akan
mengecek dan mendesain tulangan sengkang untuk balok dalam menahan
gaya geser .
• Apakah gaya geser itu penting? Tentu saja. Gaya geser bisa “disamakan” dengan
momen lentur per satuan panjang, atau bisa dituliskan sebagai . Kalo di-bahasa-
matematika-kan, gaya geser dalah turunan pertama momen lentur terhadap jarak.
Contoh: kalau diagram momen lenturnya berbentuk kurva pangkat dua (derajat dua),
maka diagram gesernya niscaya berbentuk linear pangkat satu (derajat satu).

• Untuk gambar di atas, persamaan momen
lentur di titik x (diukur dari tumpuan A)
adalah:

• sementara gaya gesernya adalah

• Kalau diagram momen lenturnya linear


derajat satu, niscaya diagram gaya
gesernya konstan (derajat nol).
• a adalah jarak momen terpusat dari
tumpuan kiri
Ada nggak diagram momen lentur derajat tiga? empat? lima?…
Jawabnya ada. Secara teoritis .
Tapi aktualnya sangat jarang. Kalo diagram momen
berderajat tiga bisa terjadi pada beban merata berbentuk segitiga atau trapesium.
kita kira pemanasannya cukup, kita masuk ke pokok permasalahan.

Perencanaan Balok Terhadap Geser


Konsep : geser maksium pada balok sederhana umumnya terjadi di daerah
sekitar tumpuan atau di sekitar beban terpusat yang cukup besar. Untuk

perencanaan yang biasa (normal), gaya geser dipikul oleh beton dan
tulangan sengkang. Sedangkan untuk perencanaan “luar biasa”, misalnya
memikul geser pada saat gempa, kadang beton tidak diikutkan dalam
memikul geser dengan asumsi bahwa beton pada saat itu sudah retak
dan mulai hancur akibat beban gempa yang memang sifatnya destruktif
alias merusak.
Prosedur

• Bahan-bahan yang diperlukan adalah


gaya geser ultimate , dan dimensi balok
dan .
• Hitung kapasitas penampang beton dalam
menahan gaya geser, sesuai SNI-Beton-
2002 butir 11.3(1(1)):
catatan : , dan .

diatas adalah kuat geser beton dalam kondisi normal.


Kalo ada gaya tekan aksial atau momen lentur yang terjadi bersamaan pada
penampang yang ditinjau, persamaan yang digunakan beda lagi. Tapi karena
yang kita bahas adalah balok sederhana, gaya aksial tidak terjadi, dan
momen lentur maksimum terjadi di tengah bentang, sedangkan geser
maksimum di daerah tumpuan.

1. Bandingkan yang telah dihitung sebelumnya dengan dari hasil analisis struktur.
o Jika , maka tidak perlu tulangan geser/sengkang. Walaupun
pada pelaksanaannya tulangan sengkang itu tetap dipasang hanya sekedar
untuk “memegang” tulangan utama (longitudinal).
Jika pada perhitungan no.3 di atas menghasilkan kebutuhan tulangan geser , maka kita
dapat menentukan kombinasi dan yang cocok dan memenuhi standar. dihitung sebagai
luas satu batangtulangan sengkang dikalikan jumlah kaki-kakinya
B eb er a pa h a l p en tin g

A d a b eb e rap a h al p en ti n g y an g d it u lis k an d i d ala m S N I-B et o n -2 0 0 2 m en g en ai p e ren ca n aan


te rh ad ap g es er i n i.

M en u ru t b u t ir 1 1 .1 (2 (3 )), g ay a ge se r m ak s im u m d ih i tu n g p ad a p en am p a n g k riti s , ya itu


p en a m p an g y an g b e rjara k d ari m u k a tu m p u a n , d an tid a k a da b e b an te rp u sat y an g b ek e rja d i
an t ara m u k a tu m p u a n d an p en a m p an g k ri tis te rse b u t.
Jika pada penampang yang sedang ditinjau gaya gesernya
terdapat momen lentur yang signifikan, maka pengaruh momen
lentur tersebut
 boleh dimasukkan ke dalam perhitungan :

SNI menggunakan kata “boleh”, artinya tidak harus dilakukan. Akan tetapi pengaruh
momen lentur sebaiknya diperhatikan karena kadang pada kondisi tertentu justru
memperkecil nilai .
• diagram geser dan momen lentur balok
kantilever akibat beban merata

Akan tetapi, SNI membatasi nilai tidak boleh


melebihi 1.0. Jika ternyata melebihi 1.0,
maka nilai yang dipakai adalah 1.0.
Balok T
• bagian ketiga kali ini akan membahas
tentang balok T/L. Dalam pelaksanaannya
di lapangan, balok hampir selalu dicor
monolit (bersamaan atau menyatu)
dengan pelat lantai (slab). Karena dicor
monolit, maka mau tidak mau, kudu nggak
kudu perilaku balok juga dipengaruhi oleh
pelat yang ada di sekitarnya.
• Sewaktu menahan momen positif, serat atas akan mengalami tekan.
Jika pada balok persegi, bagian yang memikul tegangan tekan
hanya sebesar lebar balok, maka pada balok T, bagian yang
memikul tekan lebih lebar lagi. Kan dicor monolit. Kalau nggak dicor
monolit, misalnya ada construction joint, maka nggak boleh
dilakukan analisis balok T.
• Tapi,… bagian pelat yang ikut menahan tekan itu ada batasannya.
Itu yang dinamakan lebar efektif. Di dalam pembahasan kali ini kita
gunakan simbol untuk menyatakan lebar efektif balok T.
• Di dalam SNI-Beton-2002, batas lebar efektif ini sudah diberikan
dengan jelas. Ada perbedaan besar lebar efektif antara balok T dan
balok L.
Naaah… di sini bedanya. Persamaan di atas kan diturunkan dari rumus
kesetimbangan antara gaya tarik dari tulangan yang dianggap leleh
(kondisi balance atau under-reinforced) dengan
resultan gaya tekan dari segiempat ekivalen blok tekan beton.
`
• Sekali lagi, pesan sponsor… “hati-hati
dengan tulangan minimum hasil output
SAP2000, dan juga software yang lain.”.
belum mengecek SAP2000 versi terbaru,
tapi metode yang mereka gunakan
memang ada dasarnya (ACI-318), cuma
penerapannya tidak sesuai.
• “SEKALI LAGI FEEL ENGINEERING
SANGAT MENENTUKAN”

Anda mungkin juga menyukai