Beton
0,85fc´ 1
2 1. Parabola
3 2. Parabola + Garis Lurus
4
3. Gr.Lurus + Gr.Lurus Trapesium
4. Blok empat psg. panjang
a = b1.c
c
M
n
Reg. Baja tlg.
Bentuk:
- batang (polos, deform, dia.: 6 - 32 mm)
- anyaman (utk tlg plat, ddg., str.cangkang) Polos Deform
Diagram tegangan – regangan baja tulangan:
fyk
Tegangan ss
Tegangan ss
ES ES
ft
fy
Tegangan ss
y uk Regangan s
Bahan Beton Bertulang
Lekatan antara Beton dan Baja Tulangan
Baja
(yi. baja tulangan dan beton) tulangan
1. Lekatan:
Lekatan antara baja tulangan dg pasta
semen. Lenyap setelah ada pergeseran
kecil.
p [kN/m]
2. Gesekan: H
Jika ada gaya desak melintang batang baja,
akibat adanya faktor gesek µ, timbul ikatan
gesek antara beton dan baja tulangan.
p [kN/m]
3. Geseran:
terjadi geser pada beton akibat gaya desak
pada ´gigi-gigi´ baja tulangan
Bahan Beton Bertulang
Lekatan antara Beton dan Baja Tulangan
Tepi luar
Selimut Beton: Selimut beton
- melindungi baja tulangan dari
bahaya korosi
- menjamin ikatan yang baik antara
baja tulangan dan beton
- melindungi baja tulangan jika terjadi
kebakaran
Perancangan Beton Bertulang
Analisis Struktur:
pada umumnya didasarkan pada teori elastisitas linier (bahan memenuhi
Hukum Hook)
Tidak konsisten
Tapi hitungan lebih mudah/sederhana dan hasilnya ´pada sisi yang aman´
Perancangan Beton Bertulang
Analisis Struktur:
pada umumnya didasarkan pada teori elastisitas linier (bahan memenuhi
Hukum Hook)
Faktor Beban
Gaya Internal,
mis.: MD, ML, MW, ME
Beban: D, L, W, E
Perancangan Beton Bertulang
Faktor Beban
1. Asas Bernoulli:
Penampang rata tetap rata dan
tegak lurus sumbu memanjang-
nya, setelah elemen mengalami
lentur.
2. Asas Navier:
Regangan pada penampang Distr. linier
garis netral
terdistribusi secara linier
(berbanding lurus thd jaraknya
dari grs.netral) Tidak berlaku untuk struktur lentur tinggi:
- bentang sederhana: h/L 4/5
- balok menerus: h/L 2/5
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Asumsi untuk analisis/design penampang
3. Regangan desak maks. untuk beton pada serat tepi desak cu = 0,003
Tepi desak
cu = 0,003
Digunakan
dalam:
garis netral
ACI 318
dan
SNI
Parabola Trapesium E.P.P.
5. Bagian tarik beton diabaikan
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Asumsi untuk analisis/design penampang
s < y fs = s . Es
Tegangan tarik baja fs
fy
s y fs = f y
ES = 200 000 MPa
y u
Regangan tarik baja s
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Distribusi Tegangan Desak Beton Bentuk E.P.P
Tepi desak cu = 0,003
c a a = b1 c
garis netral
h 0,85 f´c
b
f´c 30 MPa b1 = 0,85
f´c > 30 MPa b1 = 0,85 – ((f´c – 30)/7).0,05 dan b1 0,65
Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BETON BERTULANG II
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 01 - 18
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Analisis Balok Tampang E.P.P dg. Tulangan Tunggal
a = b1 c
a c
Cc
garis netral
d (d – a/2)
h
As Mn = T. (d-a/2)
T
b s y
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy Md = f . Mn
T = As . f y SFH = 0 As f y Md = 0,80 . Mn
a
Cc = (0,85.f´c).a.b (0,85 f c´ ) b
T = Cc
Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BETON BERTULANG II
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 01 - 19
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Balok Tampang E.P.P – Keadaan Seimbang (Balance Condition)
Keadaan Seimbang (BalanceCondition): regangan beton mencapai cu = 0,003
Keadaan ini hanya teoritik regangan tarik baja tepat mencapai tegangan leleh y
saja di atas kertas ! cu = 0,003
0,85 f´c
ab = b1 cb
ab cb
Ccb
garis netral
d (d – ab/2)
h
Asb = ? Mnb = Tb. (d - ab/2)
Tb
0,85 f a
b s = y ´
b
Tegangan Baja Tulangan tepat
Ccb = (0,85.f´c).ab.b
mencapai teg. leleh fy
0,003 sb A cSFH = 0b
cb
0,003 y
d Tb = Asb . fy f y T = C
b cb
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Under Reinforced – Over Reinforced
Keadaan Under Reinforced (Penampang Daktail) jika As < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. tunggal)
jika (As - As´) < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. rangkap)
Jika syarat tsb tdk. terpenuhi Over Reinforced (Penampang Tidak Daktail)
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Analisis Balok Tampang E.P.P dg. Tulangan Rangkap
d´s Cs
a = b1 c
a A´s c ´s Cc
garis netral
d (d – a/2) Mn
h
As
ds
T
b s y Md = f . Mn
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy Md = 0,80 . Mn
T = As . f y SFH = 0
Cc = (0,85.f´c).a.b T = Cc + Cs Mn = Cc(d-a/2) + Cs(d-d`s)
dicari c, sehingga
Cs = A´s . fs (dg. fs = fy atau fs = s . Es) persm. ini terpenuhi !
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Persyaratan Balok Beton Bertulang