Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Sutja, dkk (2017:62) jenis penelitian kuantitatif yaitu bersifat menguji teori

menggunakan instrumen angket mengolah data berdasarkan angka-angka atau

penjumlahan untuk mengambil kesimpulan secara deduktif atau dari umum ke

khusus.

Sementara untuk pendekatan penelitian peneliti memilih Expost Pacto

artinya fakta atau kejadian yang nyata, penelitian Expost Pacto ini dilakukan

setelah kejadian atau penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang

sudah pernah terjadi kemudian untuk mencari tahu faktor penyebab dari faktor

yang diteliti, tak hanya itu penelitian ini juga mengukur tentang akibat dari suatu

perlakuan yang tidak dilakukan oleh peneliti (Syamsunie 2018:88).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI di

SMAS YPWI Muslimat Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020. Adapun jumlah

kelas populasi adalah sebanyak 4 kelas, banyak anggota setiap kelas dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut :

32
Tabel 1 Jumlah siswa kelas X dan XI di SMASYPWI Muslimat Kota
Jambi
No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
1 X. IPA 18 9 22
2 X. IPS 13 9 27
3 XI IPA 16 19 35
4 XI. IPS 13 22 35
Jumlah 119

2. Sampel

Sugiyono (2018) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul representatif.

Sampel bisa diambil jika keadaan subjek didalam populasi diketahui

benar-benar homogen. Namun apabila subjek populasi tidak homogen, maka

kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya

tidak boleh digeneralisasikan).

Pada penelitin ini, peneliti menggunakan teknik simple random

sampling, yaitu teknik pengambilan datasecara acak yang diambil dari

beberapa instansi yang berbeda dengan itu dapat mewakili sampel yang akan

di teliti dan tanpa membedakan karakteristiknya (sutja, dkk, 2017: 69).

33
Menurut Slovin dalam Sutja, dkk (2017:67) untuk menentukan

jumlah sampel suatu penelitian, ada beberapa cara yang mungkin dilakukan

salah satunya adalah menghitung sampel dari jumlah populasi yang

diketahui menggunakan formula, formula ini mengaitkan jumlah sampel

dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan peneliti. Formulanya adalah:

N
n=
1+ N . e 2

n = Jumlah Sampel Representatif yang diperlukan

N = Jumlah Populasi Keseluruhan

e = Tingkat Signifikansi (error) yang ditetapkan (0,10)

berdasarkan formula tersebut, maka sampel dalam penellitian ini

diperoleh sebanyak :

119
n=
1+119. 0,10 2

n=54,33

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54,33 dibulatkan

menjadi 54 siswa. Sedangkan untuk menentukan banyak sampel perkelas

rumusnya sebagai berikut :

jumlah masing−masing kelompok


sampelkelompok = x besar sampel
total

22
Kelas X IPA = x 54 = 9,9 dibulatkan menjadi 10
119

27
Kelas X IPS = x 54 = 12,2 dibulatkan menjadi 12
119

34
35
Kelas XI IPA = x 54 = 15,8 dibulatkan menjadi 16
119

35
Kelas XI IPS = x 54 = 15,8 dibulatkan menjadi 16
119

Tabel 3.1 Sebaran sampel di SMAS YPWI MUSLIMAT Kota Jambi


Kelas Jumlah
X IPA 10
X IPS 12
XI IPA 16
XI IPS 16

C. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data Primer. Menurut Sutja, dkk

(2017:73), data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya atau

dari responden. Dalam penelitian ini menggunakan data Tes kepribadian dan data

interaksi social.

D. Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan instrumen non tes yang berisi item-item

pernyataan untuk mendapatkan jawaban atas pernyataan angket tersebut sebagai

acuan untuk membantu peneliti dalam menghimpun data data yang diperoleh dari

lapangan dan diproses sehingga mendapatkan hasil.

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sutja, dkk (2017:73), teknik pengumpulan data lebih

mengarah kepada metode atau cara yang digunakan untuk menghimpun data

dari lapangan, sedangkan alat pengumpulan data lebih merujuk kepada

35
instrumen yang digunakan. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan

angket dengan menggunakan skala Linkert.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kepribadian siswa dan mengukur bagaimana interaksi social

kepada teman sebaya dari masing masing siswa tersebut. Adapun angket

yang digunakan peneliti dijabarkan sebagai berikut:

a. Angket Kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

Tes pemilihan subjek yang digunakan pada penelitian ini yaitu

dengan menggunakan tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type

Indicator). Zaman dan Abdillah (2009:69-73) tes kepribadian ini terdiri

dari 25 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdiri dari dua pilihan yaitu

a dan b. Cara penskoran tes kepribadian ini yaitu apabila dalam

pertanyaan siswa banyak memilih pilihan “a” maka siswa tersebut

memiliki kepribadian ekstrovert, dan apabila siswa banyak memilih

pilihan “b” maka siswa tersebut memiliki tipe kepribadian introvert.

Pertanyaan-pertanyaan dalam tes kepribadian ini disusun berdasarkan

indikator ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Lembar tes

kepribadian ekstrovert dan introvert telampir pada lampiran.

b. Angket interaksi social

Adapun kisi-kisi angket interaksi social dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut.

Tabel 3.2 Kisi Kisi Angket Interaksi Sosial


Butir Soal

36
(+) (-)
Variabel Aspek Indikator ∑
Jumlah waktu Kesempatan
remaja dengan bertemu dengan
teman teman sebaya 1 2 2
Intensitas
interaksi sosial 3 4 2
Keterlibatan Peran teman
remaja bermain sebaya 5 6 2
dengan teman Partisipasi
sebaya dalamkelompok
teman sebaya 7,8 9,10 4
Kecenderungan Penyesuaian diri
Interaks bermain peran remaja 11,12 13,14 4
i Sosial Pengaruh teman
Sebaya 15,16 17,18 4
Berperan Sikap toleran
asosiatif terhadap teman
sebaya 19 20,21 3
Sikap
akomodasi
terhadap teman
sebaya 22,23 24 3
Sikap kerjasama Peraturan dalam
kelompok teman
sebaya 25 26 2
Keterikatan
dengan
kelompok teman
Sebaya 27,28 29,30 4
Jumlah 15 15 30

2. Skor dan Pengelompokkan

Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya teknik penskoran

yang digunakan untuk mengukur instrument ini adalah menggunakan skala

Likert. Skala penskorannya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut .

37
Tabel 3.3 Skala Penskoran Angket
Skor Pernyataan
Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Selalu (SL) 5 1
Sering (SR) 4 2
Kadang-kadang(KD) 3 3
Jarang (JR) 2 4
Tidak Pernah(TP) 1 5

3. Pembakuan Instrument

Menurut sutja, dkk (2017:79) Dalam mengembangkan instrument

baik tes maupun non-tes perlu jaminan bahwa instrument itu valid dan

reliabel, valid artinya sesuai, cocok atau tepat sedangkan reliabel artinya

konsisten, tetap atau ajeg.

a. Mengukur Validitas instrument

Dalam penelitian ini Untuk mempersiapkan instrumen yang

valid, sekurang-kurangnya ada cara yang dapat dilakukan, yaitu menjamin

bahwa instrumen tersebut valid, penelitian ini menggunakan validitas

empiris.

1) Uji validitas empiris

Sutja dkk, (2017:80&82) bahwa validitas empiris dilakukan

dengan uji coba instrumen terhadap calon respondennya sehingga

instrumen sesuai atau tepat digunakan untuk sumber datanya, tidak

terpengaruh nilai budaya atau lingkungan tertentu

2) Mengukur Reabilitas Instrument

Menurut Yudhanegara dan Lestari (2015), reliabilitas suatu

instrument adalah kekonsistenan instrument bila diberikan pada

38
subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang

berbeda, dan tempat yang berbeda

E. Teknik Analisa Data

1. Pengujian Asumsi Statistik

1) Uji asumsi Statistik

Penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis statistik

parametik atau inferensial perlu melakukan pengujian asumsi statistik.

Ini adalah persyaratan yang harus terpenuhi agar formula statistik

parametik itu dapat digunakan.

Apabila asumsi statistik tidak terpenuhi, maka data harus diolah

dengan analisis statistik non-parametik seperti eta, teta, dan summer D.

Penelitian yang mengukur korelasi, kontribusi, atau regresi sekurang-

kurangnya harus memenuhi syarat normalitas, dan linearitas. (Sutja dkk,

2017:203)

a) Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data diperlukan untuk menguji apakah data

tersebut menggambarkan kondisi umum kehidupan, mendapatkan

kepastian apakah data memprasyaratkan distribusi normal sehingga

dapat ditetapkan dalam teknik statistik tidak Uji normalitas

penelitian ini menggunakan alat uji satu sampel Kolmogorov

Smirnov (K-S), dihitung dengan bantuan SPSS Statistic21 Uji (K-

S).

39
Uji (K-S) menetapkan apakah skor-skor dalam sampel dapat

dianggap berasal dari populasi yang sama dengan distribusi teoritis

tertentu. Dikarenakan peneliti mengelola data melalui program

SPSS, maka kriteria menentukan normal tidaknya kurva

mempedomani pengujian signifikansi asimtotik (asym.Sig.) 0,05

(Sutja, dkk, 2017:208).

Dengan kriteria tafsiran:

(1) Jika nilai signifikan yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

(2) Jika nilai signifikan yang diperoleh < 0,05 maka sampel bukan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Uji Linearitas

Uji linearitas sesungguhnya adalah untuk menganalisis

apakah kedua variabel memiliki keterkaitan yang searah atau tidak.

Kedua data dikatakan linear apabila penambahan pada variabel X

akan menyebabkan perubahan yang konstan yang searah variabel Y

(Sutja, dkk, 2017:216).

Dalam pengujian Annova melalui bantuan program SPSS

statistik 16 banyak hasil pengujian yang dapat ditampilkan dengan

dasar pengambilan keputusan dilihat dari tabel Anova terutama nilai

signifikansi asimtotik pada linierity dan deviation from linierity.

Data dapat dikatakan benar apabila:

40
a) Dilihat dari nilai signifikansi, antara lain 1) Apabila nilai

signifikansi < 0,05 maka data kedua variabel linier, 2) Apabila

nilai signifikansi > 0,05 maka data kedua variabel tidak linier.

b) Dilihat dari nilai F hitung dan F tabel, antara lain: 1) Apabila

nilai F hitung< F tabel maka data kedua variabel linier, 2)

Apabila nilai F hitung > F tabel maka data kedua variabel tidak

linier.

2) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk menghitung besaran pengaruh

dari kepribadian introvert terhadap interaksi social kepada teman sebaya

dengan menggunakan analisis regresi.

Analisis Regresi adalah peningkatan dari koefisien determinasi

dengan cara menaksir pengaruh satu atau beberapa variabel independen

(X) terhadap variabel dependen (Y) melalui persamaan X dengan Y

dalam kondisi konstan dan kondisi terpengaruh. (Sutja, dkk, 2017:125).

Pada Analisis Regresi ini peneliti menggunakan persamaan

regresi sederhana, karena hanya memiliki satu variabel bebas dan satu

variabel terikat dengan rumus :

Y =a+b X

Keterangan :

Y = Variabel Y

41
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Variabel X

3) Kriteria Penafsiran

Setelah uji hipotesis telah dilakukan maka hasilnya dapat di kategorikan

atau di kriteriakan penafsiran dari uji hipotesis yang telah dilakukan, adapun

kriteria yang dapat diambil adlaah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran


No Nilai Dterminasi (%) Tafsiran
1 0,00 – 0,04 Sangat Lemah
2 0,05 – 0,16 Lemah
3 0,17 – 0,49 Cukup Kuat
4 0,50 – 0,81 Kuat
5 0,82 – 1,00 Sangat Kuat

(Sudja, dkk, 2017:10)

42

Anda mungkin juga menyukai