Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

PEMBELAJARAN PENJAS DIMASA PANDEMI COVID-19

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan aktivitas fisik


guna memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani. Pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran yang
diberikan di sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama, sekolah dasar
untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam bidang fisik,
pembinaan hidup sehat jasmani dan rohani yang dalam sehari-hari menuju sehat
seutuhnya. (Jasmani et al., 2020). Pendidikan jasmani merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, melalui pendidikan jasmani
manusia dapat belajar lebih banyak hal yang berhubungan dengan afektif,
kognitif, dan psikomotor yang merupakan bekal manusia untuk mencapai tujuan
hidup (Hanief et al., 2010).

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari


pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat,
dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.(Anisa Herdiyana, 2016)

Pendidikan jasmani tidak akan mencapai tujuan tanpa adanya rencana yang
matang dalam proses pembelajaranya. Berkaitan dengan proses pembelajaran
maka perlu adanya pendekatan, strategi, dan model pembelajaran yang tepat
didalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani. Model pembelajaran dapat
ditentukan oleh guru atau dosen dengan memperhatikan tujuan dan materi
pembelajaran yang akan diajarkan merujuk pada situasi dan kondisi yang terjadi
di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat (Jayul & Irwanto, 2020), yang
menyatakan bahwa model pembelajaran yang terbaik adalah yang paling sesuai
dengan karakteristik peserta didik, tujuan, materi ajar, alat/media, waktu yang
tersedia, situasi dan kondisi.

Untuk kondisi pada masa pandemic ini (Covid-19) karena perlu


Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus
rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru, melaksanakan WFH (work from
home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. agar sasaran dan tujuan
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat tercapai.  Meskipun melalui
surat edaran Mendikbud no 4 Tahun 2020 terkait panduan pembelajaran dirumah
selama masa pandemic mengharuskan guru untuk tidak membebani peserta didik
melalui tuntutan capaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas.

Pembelajaran daring, online, atau Pembelajaran Jarak Jauh bertujuan untuk


memenuhi standar pendidikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan
menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung dengan
siswa dan guru maupun mahasiswa dengan dosen (Sutapa, 2020). Menurut
(Setiawan et al., 2019)Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas,
dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Pembelajaran online pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan perangkat-
perangkat mobile seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan
untuk mengakses informasi dimana saja dan kapan saja (Rahman, 2020).
Penggunaan teknologi mobile memiliki kontribusi besar di dunia pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh.

Keuntungan pembelajaran jarak jauh (online) yaitu data yang dapat direkam
dapat digunakan kembali, pengurangan biaya transportasi. Menurut Purwanto
(2020), keuntungan pembelajaran online adalah waktu tidak terbatas, masih
banyak waktu luang, menghemat biaya transportasi sedangkan kerugiannya adalah
penyampaian materi tidak jelas, adanya kejenuhan dan suasana yang monoton
kurangnya interaksi siswa dengan guru. Menurut (lina handayani, 2020)
keuntungan pembelajaran online adalah waktu tidak terbatas, masih banyak waktu
luang, Keuntungan penggunaan pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat
mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan,
memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan
animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga
memberikan kemudahan menyampaikan, memperbarui isi, mengunduh, para
siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada
forum diskusi, memakai ruang chat, hingga linkvideoconference untuk
berkomunikasi langsung(Rosali et al., 2020).

Sedangkan Menurut (Purwanto et al., 2020) kendala umumnya


pembelajaran jarak jauh atau online di antaranya;

1. Fasilitas media mengajar elektronika (komputer, laptop, hp android) ini


tidak semua siswa memiliki,

2. Tidak semua siswa mampu mengakses internet (tidak memiliki paket data)

3. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat juga guru penjas yang tidak mampu
memanfaatkan media mengajar elekronik
berbentuk hardware dan software dengan baik atau gaptek,

4. Background guru madrasah yang pendidikannya tidak linier untuk


mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan namun mendadak jadi
guru penjas olahraga dan kesehatan menjadi sebuah kendala, karna sebagian
dari mereka kurang memahami pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
bahkan menganggap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan mata pelajaran yang tidak dianggap penting.

5. akses internet yang terbatas di tiap-tiap wilayah, karna secara geografis


kabupaten pandeglang merupakan daerah pegunungan yang infrastrukturnya
masih tertinggal dari wilayah lainnya.

6. sejauh ini guru juga kebingungan memilih dan memanfaatkan platform


teknologi atau online learning yang dapat memenuhi pengajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.

Jika guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak dapat


beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti rintangan tersebut, prestasi
akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan kekhawatiran para ahli
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’
yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit pun
akan mendera anak-anak kita karan sistim imun yang lemah.

Tanggung jawab dan peran guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
benar-benar diuji di masa pandemi ini, apakah guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan sebagai tenaga profesional dapat menjawab tantangan ini? Dalam
menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa cakupan
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu sangat luas, memungkinkan
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan di mana saja, artinya
tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja
bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di
rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara bermain bulutangkis dengan
baik dan benar.

Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati pendidikan
jasmani dan terutama bagi guru pendidikan jasmani untuk bekerjasama
mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan dimasa pandemi
yang kita hadapi  demi keberhasilan program pendidikan jasmani.

Sebagai seorang guru tetap dapat melakukan pembelajaran secara kreatif


meskipun peserta didik berada di rumah masing-masing. Dalam setiap
pembelajarannya, Guru melakukan pembahasan mengenai kesehatan, dan
kebugaran jasmani, kemudian guru mewajibkan peserta didiknya untuk
melakukan latihan fisik sederhana yang dapat dilakukan di rumah selama 30 menit
dengan diawali dengan peregangan statis dan dinamis. Latihan fisik tersebut
bervariasi antara push up, sit-up, plank, skipping, bermain bola basket, jogging,
bermain badminton, bermain tenis meja, senam irama, bersepeda, naik turun
tangga, dan lain-lain. Latihan fisik ini dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh
dan imunitas peserta didik agar tetap sehat dan bugar agar terhindar dari Covid-
19.

.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa Herdiyana, G. P. W. P. (2016). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Yang


Mengacu Pada Pembiasaan Sikap Fair Play Dan Kepercayaan Pada Peserta
Didik. Jurnal Olahraga Prestasi, 12(1), 115109.
https://doi.org/10.21831/jorpres.v12i1.9498

Hanief, Y. N., Mashuri, H., & Agiasta Subekti, T. A. (2010). Pendidikan Jasmani
dan Olahraga. 3(76), 161–166.

Jasmani, P., Dan, O., Pada, K., & Pandemi, M. (2020). Available online at
https://journal.uny.ac.id/index.php/majora. 26(2), 56–66.

Jayul, A., & Irwanto, E. (2020). Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif
Proses Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi Covid-19
Achmad. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 6(2), 190–199.

lina handayani. (2020). Keuntungan , Kendala dan Solusi Pembelajaran Online


Selama Pandemi Covid-19 : Studi Ekploratif di SMPN 3 Bae Kudus Lina
Handayani. 1(2), 15–23.

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C.
H., & Putri, R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1–12.
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/397

Rahman, S. R. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19.


02(02), 81–89.
Rosali, E. S., Pendidikan, J., & Universitas, G. (2020). Aktifitas Pembelajaran
Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Geography Science Education Journal
(GEOSEE, 1(1), 21–30.

Setiawan, A. R., Puspaningrum, M., & Umam, K. (2019). Pembelajaran Fiqh


Mu’Āmalāt Berorientasi Literasi Finansial. TARBAWY : Indonesian Journal
of Islamic Education, 6(2), 187–192. https://doi.org/10.17509/t.v6i2.20887

Sutapa. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Dengan Daring Selama


Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan (Pjok). Pediatric Critical Care Medicine, Publish Ah, 19–29.

Anda mungkin juga menyukai