Anda di halaman 1dari 7

Sifat-Sifat Gelombang (Polarisasi

Gelombang)

(f) Polarisasi Gelombang

Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu
dimensi), gelombang permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya
(tiga dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah
gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah,
ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu
polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal,
misalnya pada gelombang bunyi.

Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam
fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus
terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran
horizontal diserap  sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar 1.25). Cahaya
alami yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang
melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut
cahaya terpolarisasi linear.

Gambar 1.25. Polarisasi cahaya pada polaroid


Mengapa polarisasi hanya terjadi pada
gelombang transversal?

Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal?

Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan secara
seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Dari penjelasan
sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari
gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi.
Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian
masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang
celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang
transversal yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah
posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah
(tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A
digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang
terjadi? Ternyata,  gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang yang
sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami dari
peristiwa tersebut?

Gambar 1.26  Polarisasi Gelombang

Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada gelombang tali yang melewati
sebuah celah sempit, dengan arah polarisasi gelombang sesuai arah celahnya. Polarisasi dapat
diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang. Jika gelombang bergetar ke segala
arah, seperti pada gambar 1.26 setelah melewati sebuah celah, arah getaran gelombang
menjadi satu arah getar saja, yang disebut dengan gelombang terpolarisasi linear.

Jadi, hanya gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan arah
rambatannya saja yang disebut sebagai gelombang transversal, yang dapat mengalami
polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet termasuk gelombang
transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.
Polarisasi Cahaya
03 Sep

7 Votes

Polarisasi (Pengkutuban)

Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu
arah getar.

Polarisasi Gelombang menunjukkan arah medan listrik pada suatu titik yang dilewati oleh
gelombang tersebut. Jenis polarisasi antena dapat dikategorikan berdasarkan polanya pada
BIDANG yang TEGAK LURUS atau normal dengan sumbu propagasi.

►    Gelombang yang dapat mengalami polarisasi hanyalah gelombang tranversal yang
mempunyai arah getaran tegak lurus dengan arah perambatannya

►    Terpolarisasi atau terkutub artinya memiliki satu arah getar tertentu saja, seperti pada
gambar berikut :

Simbol Cahaya alami, yang bukan sinar terpolarisasi adalah gambar sbb:

atau

Cahaya terpolarisasi didapatkan dengan cara sbb :

1. Polarisasi Karena Pemantulan

Berkas sinar alami (sinar yang belum terpolarisasi)  dijatuhkan dari medium udara, ke
medium kaca (cermin datar). Dengan sudut datang i = 57o, maka sinar yang dipantulkan
sudah terpolarisasi, seperti pada gambar berikut:
2. Polarisasi Karena Pemantulan dan
Pembiasan

Berkas Sinar alami melalui suatu medium kaca,akan dipantulakna dan dibiaskan. Sinar
perpolarisasi bila sudut pantuk dan sudut bias membentuk sudut 90, seperti pada gambar
brikut :

Dari peristiwa pemantulan dan pembiasan akan diperoleh Rumus Brewster, Sbb :

ip + r = 9o,   r = 90 -ip

n2/n1 = sin ip/sin r = sin ip/sin (90-ip) = sin ip/cos ip = tg ip

n2/n1 = tg ip

3. Polarisasi karena penyerapan selektif.

Polarisasi dengan penyerapan selektif diperoleh dengan memasang dua buah polaroid, yaitu

Polarisator dan Analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi,

sedangkan Analisator untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum,
seperti

pada gambar berikut


Like this:
Suka

Be the first to like this post.

 
Polarisasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Jenis polarisasi melingkar dari gelombang cahaya, dengan medan E (hijau) dan medan H
(merah), dan arah rambatan ke atas

Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yang bergerak secara
oscillasi dan menuju arah tertentu. Karena cahaya termasuk gelombang elektromagnetik,
maka cahaya ini mempunyai medan listrik, E dan juga medan magnet, H yang keduanya
saling beroscilasi dan saling tegak lurus satu sama lain, serta tegak lurus terhadap arah
rambatan (lihat gambar).

Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal; yang berarti bahwa cahaya
merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya. Adapun syaratnya adalah bahwa gelombang
tersebut mempunyai arah oscilasi tegak lurus terhadap bidang rambatannya. Gelombang
bunyi, berbeda dengan gelombang cahaya, tidak dapat terpolarisasi sehingga dia bukan
gelombang transversal.

Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat ke arah tertentu.
Arah polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor bidang medan listrik gelombang
tersebut serta arah vektor bidang medan magnetnya.

Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips.
Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2
gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat
hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan
listriknya.

Anda mungkin juga menyukai