Anda di halaman 1dari 8

Vol.1 No.

7 Desember 2020 1245


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU UNTUK MEMBANGUN MINAT
KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ONLINE

Oleh
Josephine Natasha Marpaung1) & Wiputra Cendana2)
1,2Universitas Pelita Harapan; Jl. M.H. Thamrin Boulevard 1100, Klp. Dua, kec. Klp. Dua,

Tangerang, Banten 15811 (021) 5460901


1,2Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pelita Harapan, Tangerang

Email: 1josephinenatasha02@gmail.com & 2wiputra.cendana@uph.edu

Abstrak
Pandemi Covid-19 mengharuskan pihak guru maupun murid untuk melakukan proses
pembelajaran secara daring/online. Guru harus memiliki strategi baru untuk melibatkan siswa pada
proses pembelajaran karena keterlibatan siswa akan memamapukan siswa untuk menerima dan
memahami pembelajaran. Fakta yang terjadi pada salah satu sekolah Kindergarten 3 (TK B) yaitu
murid yang berjalan-jalan, mengobrol dengan adik atau kakaknya dan terlihat bosan selama
kegiatan pembelajaran online sinkronus ini. Tujuan penulis yaitu agar guru mengetahui seberapa
pentingnya keterampilan yang dimiliki guru terhadap keterlibatan siswa. Penulisan karya ilmiah
ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yang menggunakan data pendukung
menggunakan lembar refleksi dan lembar umpan balik mentor di salah satu sekolah Kristen di
Jakarta. Sumber pendukung karya ilmiah ini yaitu berupa jurnal dan buku yang sesuai dengan
masalah yang ditemukan penulis. Adapun solusi yang dilakukan penulis yaitu memberikan
penekanan melalui intonasi dan ekspresi yang dimiliki membuat siswa terlihat lebih aktif dan
berdialog dengan guru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa memberikan penekanan melalui intonasi
dan ekspresi membuat siswa memiliki minat untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Guru
disarankan tidak melulu menggunakan metode ceramah dalam menggunakan keterampilan
menjelaskannya namun peka terhadap situasi dikelas.
Kata Kunci: Keterampilan Menjelaskan, Keterlibatan Siswa, Pembelajaran Online &
Intonasi, Ekspresi

PENDAHULUAN pembelajaran secara daring/online hingga


Pada Desember 2019 lalu, corona virus waktu yang belum dapat dipastikan.
disease atau yang lebih dikenal dengan Covid- Perserta didik maupun pendidik dipaksa
19 menjadi wabah yang bersifat pandemi. Hal untuk siap meskipun ada yang lemah dalam
ini menimbulkan ketakutan serta kepanikan menguasai teknologi dalam pembelajaran. Hal
pada masyarakat di seluruh dunia. Pandemik ini ini dikarenakan pembelajaran online pastinya
menimbulkan masalah yang besar dalam memerlukan strategi yang berbeda dengan tatap
berbagai bidang, salah satunya yaitu bidang muka. Keberhasilan “Belajar di Rumah”
pendidikan. Penyebaran virus corona sangat didukung oleh guru dan orang tua yang siaga
cepat sehingga mau tidak mau harus mengubah dalam menghadapi setiap perubahan strategi
pola proses pembelajaran di sekolah yang yaitu guru harus mampu mengolah materi ajar
selama ini telah dilakukan. Pembelajaran harus dan informasi semenarik mungkin dan mudah
tetap berjalan namun harus berjalan sesuai untuk dipahami (Fahrina, Amelia, & Zahra,
dengan protokol kesehatan dan diwajibkan 2020). Sedangkan, orang tua juga harus mampu
untuk melakukan proses pembelajaran dari membangun suasana yang mendukung proses
rumah. Kondisi ini mengharuskan pihak guru pembelajaran di rumah. Guru diharapkan harus
maupun murid untuk melakukan proses memiliki keterampilan dalam menjelaskan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1246 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang baik ketika tatap muka daring, sehingga Berdasarkan masalah di atas guru perlu
murid ingin terlibat dalam pembelajaran. Guru meningkatkan keterampilannya dalam
juga tidak bisa memaksakan posisi yang sama menjelaskan dengan menarik. Oleh karena itu,
seperti sekolah tatap muka biasanya, melainkan penulisan jurnal ini bertujuan untuk
guru harus melakukan reposisi dengan keluarga mendeskripsikan keterampilan menjelaskan
dan masyarakat yang pastinya mengambil guru yang mampu menumbuhkan minat siswa
peran besar ketika pembelajaran berlangsung untuk terlibat dalam pembelajaran.
dirumah.
Menjelaskan memiliki arti yang sama LANDASAN TEORI
seperti komunikasi, sehingga melalui Menurut Barkley dalam Rakhmalia
keterampilan guru dalam menjelaskan (2014), keterlibatan murid akan memacu
diharapkan murid dapat mengerti penjelasan mereka aktif untuk menelaah lalu bertanya dan
dari guru sejelas-jelasnya. Menurut Pingge menghubungkan pemahaman yang baru dengan
(2020), komponen yang mendukung pemahaman yang lama, sehingga mereka dapat
keberhasilan guru dalam menjelaskan yaitu menerima pembelajaran yang dalam dan hidup.
bagaimana guru merancang serta Dimensi keterlibatan siswa atau student
menyajikannya. Guru diharapkan untuk dapat engagement dibagi menjadi empat dimensi dan
menjelaskan apa yang telah dirancang secara beberapa indikator pada setiap dimensi yaitu
sistematis dan juga dapat menyajikan (Reeve & Tseng, 2011, pp. 257-267):
menggunakan tone, ekspresi dan penggunaan 1) Keterlibatan Agen: andil terhadap
kata sesuai dengan tingkatan pada murid. perintah atau tugas yang diberikan
Keterampilan ini harus terus diasah oleh guru dalam pembelajaran.
agar murid dapat memahami setiap 2) Keterlibatan Perilaku: usaha siswa
pembelajaran yang diajarkan. Keterampilan ini untuk mengikuti kegiatan
diperlukan oleh guru untuk membimbing murid pembelajaran dan bersungguh-
agar dapat telibat di dalam proses pembelajaran sungguh dalam mengerjakan tugas,
dan membimbing murid untuk menalar serta taat akan norma dan peraturan
memecahkan masalah. sekolah.
Namun, berdasarkan fakta yang terjadi di 3) Keterlibatan Emosi: memiliki emosi
lapangan yaitu, terdapat anak yang belum positif, siswa antusias, tidak, jenuh,
memiliki minat untuk terlibat dalam kesal, atau jemu.
pembelajaran yang dapat dilihat dari refleksi 4) Keterlibatan kognitif: menggunakan
mengajar bahwa terdapat 2-3 anak di dalam tiap teknik belajar yang baik sehingga
kelompok (terdapat 5 kelompok yang terdiri dapat mengikuti kegiatan
dari 5 murid) yang berjalan-jalan, mengobrol pembelajaran secara mendalam.
dengan adik atau kakaknya ketika guru sedang Perilaku keterlibatan murid dapat
menjelaskan. Ketika guru menyapa, murid menunjang proses pembelajarannya sehingga
kurang semangat menanggapi penulis. Murid dapat berlangsung dengan baik (Revee, 2012).
terlihat bosan dengan materi yang disajikan Keterampilan guru dalam menjelaskan mampu
oleh guru. Berdasarkan lembar umpan balik meningkatkan motivasi murid untuk terlibat
mentor, mentor mengatakan bahwa penulis dalam pembelajaran. Hal ini didukung melalui
sudah menjelaskan dengan jelas, runtut dan penelitian Novianti, Gimin, & Sumarno (2018,
juga detil namun murid terlihat kurang terlibat p. 9), murid menyatakan bahwa guru tidak
dalam proses pembelajaran. Mentor juga hanya sekedar menjelaskan materi namun juga
menekankan bahwa terdapat dua murid yang mengaitkan meteri ajar dengan fenomena yang
kurang memahami dikarenakan penjelasan sedang terjadi dan menggunakan alat peraga
guru yang tidak menarik bagi murid.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1247
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sehingga dinyatakan bahwa murid tertarik disimpulkan bahwa intonasi dan ekspresi yang
dengan penjelasan guru. baik dapat dilihat dari penekanan yang baik. .
Menurut Rakhmalia (2014, pp. 42-43) Jika dikaitkan juga dari kedelapan dasar
keterlibatan siswa merupakan kunci agar siswa keterampilan mengajar, ekspresi, dan intonasi
mampu memiliki pengalaman dalam belajar guru merupakan suatu bentuk komunikasi
sehingga terjadi perubahan/penambahan verbal dan non-verbal yang sangat diperlukan
pengetahuan yang dimiliki. Hal ini sejalan ketika mengajar, maka dari itu ekspresi dan
dengan penelitian Ranabumi, Rohmadi, & intonasi yang sesuai diperlukan dalam
Subiyantoro, (2017, p. 667) yang menemukan mengajar dalam pembelajaran online
bahwa jika guru hanya menggunakan metode sinkronus. Sejalan dengan penelitian oleh
ceramah di mana siswa hanya memperoleh Delima, Rustiyarso, & Salim (2015, pp. 2-4)
informasi tanpa terlibat dalam pembelajaran, menyatakan bahwa presepsi siswa akan proses
siswa akan merasa bosan dan asyik berbicara pembelajaran merupakan hal yang penting agar
sendiri dengan teman sebangku. Sehingga pembelajaran dapat terkonsepsi dengan baik
dapat disimpulkan bahwa keterampilan juga. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa
menjelaskan yang dimiliki guru dapat memberi murid mengatakan bahwa pembelajaran kurang
pengaruh yang baik, jika guru juga memiliki menarik karena dibawakan dengan monoton.
metode serta penyampaian yang mampu Artinya pembelajaran yang monoton membuat
menciptakan suasana pembelajaran yang siswa tidak tertarik dikarenakan belum dapat
menarik dan menyenangkan. untuk memvariasikan intonasi serta
Menurut Fitriyani, Fauzi, & Sari (2020, menekankan hal yang dianggap penting.
p. 172), teknologi menjadi jembatan antara Sehingga murid kurang memiliki minat untuk
pengajar dan siswa dalam mengoptimalkan terlibat dalam pembelajaran.
pembelajaran daring, maka dari itu guru harus
memiliki persiapan yang baik untuk mendorong METODE PENELITIAN
motivasi belajar siswa. Melalui hal tersebut Menurut Mukhtazar (2020) penelitian
dapat dikaitkan bahwa kemampuannya untuk adalah proses yang berjalan terus-menerus dan
menggunakan intonasi dan ekspresi yang tepat berkesinambungan karena hasil dari penelitian
juga berpengaruh untuk mengoptimalkan tersebut selalu bisa disempurnakan. Dalam
pembelajaran daring. penelitian ini peneliti menggunakan metode
Sejalan dengan penelitian oleh Ayu kualitatif deskiptif. Menurut Anggito dan
(2019, p. 35) ekspresi guru sangat Setiawan (2018) penelitian kualitatif adalah
memengaruhi suasana yang mampu hasil penelitian yang tidak diperoleh mealui
memengaruhi minat murid untuk mengikuti prosedur statistik atau metode kualifikasi yang
pembelajaran. Menurut Ayu (2019, p. 35) saat lain. Hal ini juga sejalan dengan Panjaitan
memasuki ruang kelas siswa sudah bisa (2017) penelitian kualitatif adalah penelitian
mempresepsikan bagaimana pembelajaran akan yang menghasilkan data deskriptif kualitatif
berlangsung melalui ekspresi wajah guru. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
Siswa akan berhati-hati dengan ekspresi guru rang dan perilaku yang diamati. Menurut
tanpa senyum sedangkan jika ekspresi wajah Moelong (2010) dengan menggunakan metode
guru tersenyum, siswa akan menilai bahwa deskriptif artinya peneliti menganalisis data
proses pembelajaran akan menyenangkan yang dikumpulkan dengan menggunakan kata-
sehingga siswa bersemangat untuk belajar. kata, gambar dan bukan angka.
Sedangkan intonasi menurut Tyaningsih Tahap penelitian yang dilakukan oleh
(2016), penempatan penekanan dalam peneliti yaitu tahap pra-lapangan, tahap
pembicaraan merupakan yang sama dengan pekerjaan dan tahap analisis data seperti yang
intonasi yang benar. Melalui hal tersebut dikatakan oleh Anggito dan Setiawan (2018).
Proses penelitian ini dimulai dari

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1248 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mengumpulkan semua data, mengorganisir, orang tua. Jika dipahami dari data fakta yang
menyortir, mengelompokan, mengkode dan ditemukan penulis, murid tidak terlibat dalam
mengkatagorikan. Peneliti menelaah data pembelajaran. Menurut Reeve & Tseng (2011,
tersebut, kemudian peneliti menganalisis, 257-267) intikator keterlibatan siswa dibagi
terakhir peneliti menyimpulkan semua dan menjadi 4 dimensi, yaitu:
melakukan verivikasi. Saat mengajar peneliti 1) Keterlibatan Agen: andil terhadap
mengamati dan memperhatikan. Kemudian perintah atau tugas yang diberikan
peneliti mencoba mencari solusi akan masalah dalam pembelajaran.
yang ditemukan dengan mencari teori yang 2) Keterlibatan Perilaku: usaha siswa
berkaitan dan juga membaca penelitian yang untuk mengikuti kegiatan
membahas hal yang mendekati sebelumnya. pembelajaran dan bersungguh-
Setiap pembelajaran pastinya memiliki sungguh dalam mengerjakan tugas,
tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu taat akan norma dan peraturan
tujuan dari penelitian ini untuk melihat sekolah.
bagaimana keterampilan menjelaskan guru 3) Keterlibatan Emosi: memiliki emosi
dengan intonasi dan ekspresi yang baik dan positif, siswa antusias, tidak, jenuh,
sesuai dengan usia murid berdampak terhadap kesal, atau jemu.
minat siswa untuk terlibat dalam pembelajaran 4) Keterlibatan kognitif: menggunakan
dibandingkan dengan keterampilan teknik belajar yang baik sehingga
menjelaskan guru yang monoton tanpa dapat mengikuti kegiatan
penekanan intonasi dan ekspresi ketika pembelajaran secara mendalam.
mengajar. Penelitian ini dilaksanakan di Jika dikaitkan dengan terori di atas, dapat
sekolah swasta di Jakarta pada tingkat K 3 (TK dikatakan bahwa siswa kurang terlibat dengan
B) selama satu bulan dan dilakukan proses pembelajaran yang dibawakan oleh guru.
belajar dan mengajar sebanyak 8 kali. Teknik Dimensi Fakta
pengumpulan data oleh peneliti terdiri Keterlibatan Siswa
dariobservasi dan dokumentasi dalam bentuk
Keterlibatan Agen -
gambar dan refkleksi mengajar. Peneliti
Keteribatan Perilaku Murid berjalan-jalan
menggunakan jurnal refleksi yang ditulis
dan mengobrol
setelah selesai proses pembelajaran sebagai
dengan adik atau
data utama yang digunakan untuk menganalisis
kakaknya
pengaruh keterampilan menjelaskan guru
Keterlibatan Emosi Murid tidak
terhadap minat keterlibatan siswa selama
semangat ketika guru
pembelajaran online.
menyapa
Keterlibatan Kognitif Murid kurang
HASIL DAN PEMBAHASAN
memahami materi
Melalui hasil refleksi mengajar masalah
yang diajarkan
yang dihadapi di lapangan oleh penulis yaitu
ketika penulis mengajar pembelajaran
sinkronus di tingkat Kindergarten 3 (TK B), Menurut Santrock dalam Rozana,
terdapat 2-3 anak di dalam tiap kelompok (5 Wulan, & Hayati (2020) mengatakan bahwa
kelompok yang terdiri dari 5 murid) yang diusia 4-7 tahun adalah usia anak pra-sekolah
berjalan-jalan, mengobrol dengan adik atau dimana anak ada pada tahap pemikiran intuitif
kakaknya ketika guru sedang menjelaskan. yaitu anak memiliki rasa ingin tahu jawaban
Murid terlihat tidak semangat ketika guru atas segala hal yang ditanyakan dan mulai
menyapa. Ketika diberikanpertanyaan akan menggunakan pemikiran primitifnya. Oleh
materi, murid hanya mengikuti jawaban dari karena itu, guru pada usia dini harus kreatif
dalam membangun pembelajaran yang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1249
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menyenangkan sehingga murid dapat tertarik perkataanya. Sehingga dengan keterampilan
dan terlibat setiap pembelajaran yang diberikan menjelaskan guru yang baik, murid bukan
oleh guru sebagai bekal murid untuk hanya lebih mudah menerima materi, namun
mengeksplor lingkungan sekitarnya. juga mampu untuk menerapkan konsep yang
Tantangan lain yang dirasakan oleh diajarkan kedalam kehidupannya sehari-hari.
guru adalah pembelajaran yang harus Penulis mencari solusi yaitu dengan
berlangsung dari rumah secara online. Hal ini meningkatkan keterampilan menjelaskannya
membuat guru kesulitan untuk menjangkau melalui intonasi dan ekspresi ketika mengajar
siswa secara langsung seperti biasanya. sehingga murid tidak merasa jenuh sehingga
Menurut Yuliani, et al. (2020), pembelajaran memiliki keinginan untuk terlibat dengan
online memberikan tantangan tersendiri bagi proses pembelajaran online Sejalan dengan hal
guru untuk terus memastikan bahwa siswa tersebut, ditemukan fakta oleh penulis di kelas
ternmotivasi serta terlibat aktif dalam melalui lembar observasi mentor mengatakan
pembelajaran. Guru bukan hanya mengajar penulis sudah mengajar menggunakan intonasi
namun juga belajar untuk meningkatkan dan ekspresi yang seusuai dengan usia murid.
kemampuannya untuk mengoptimalkan Melalui intonasi dan ekspresi yang diberikan
pembelajaran online ini. oleh guru berdasarkan refleksi mengajar
Sebeum mengajar tentunya guru harus penulis menemukan bahwa murid terlibat aktif
membuat Rancangan Perencanaan dalam pembelajaran. Murid mampu menjawab
Pembelajaran atau RPP. Namun ternyata hal ini pertanyaan guru dengan yakin, dan berdialog
belum cukup untuk mengoptimakan dengan guru. Murid semangat mengikuti
keterampilan menjelaskan guru. Pada lembar pembelajaran hingga akhir permbelajaran
umpan balik mentor ditemukan bahwa RPP Menurut Ayu (2019, p. 35) saat
yang dibuat oleh penulis sudah dirancang dan memasuki ruang kelas siswa sudah bisa
dilaksanakan dengan baik di kelas, namun mempresepsikan bagaimana pembelajaran akan
penulis perlu untuk melibatkan siswa dalam berlangsung melalui ekspresi wajah guru.
pembelajaran. Berdasarkan refleksi mengajar, dengn ekspresi
Melalui tantangan dan masalah yang dan intonasi guru yang tidak monoton murid
dihadapi tersebut, guru harus mengembangkan terlihat lebih aktif dan terlibat dalam
kemampuannya untuk menciptakan suasana pembelajaran. Setiap murid aktif dalam
belajar yang menyenangkan. Menurut Kusuma menjawab dan berkomunikasi dengan guru
& dkk (2020) konsep pembelajaran akan lebih dalam pembelajaran.
mudah dengan tanpa adanya beban dan Dimensi keterlibatan Fakta
paksaan. Kondisi yang menyenangkan akan Siswa
memudahkan murid untuk menerima Keterlibatan Agen
pembelajaran karena tidak adanya beban dan Keterlibatan Perilaku Mengikuti
paksaan antara murid dan guru. Kerelaan guru pembelajaran dari
dan murid dalam melakukan proses awal hingga akhir
pembelajaran akan membuat guru dan siswa dengan baik
memaksimalkan peran mereka untuk Keterlibatan Emosi Semangat mengikuti
menjalankan kegiatan pembelajaran dan pembelajaran
menikmati proses pembelajaran. Keterlibatan Kognitif Menjawab
Beberapa hal yang penting untuk pertanyaan guru
mendukung proses pembelajaran secara dengan percaya diri
maksimal adalah cara penyampaian materi Hal tersebut membuktikan bahwa murid
yang meliputi perkataan, intonasi, dan ekspresi. tertarik dengan pembelajaran yang dibawakan
Guru bisa menjadi dampak dalam pembelajaran oleh guru. Berdasarkan penelitian oleh Delima,
online dengan memberikan teladan melalui Rustiyarso, & Salim (2015, pp. 2-4) ditemukan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1250 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
bahwa murid mengatakan pembelajaran kurang monoton. Untuk orang tua, ada baiknya
menarik karena dibawakan dengan monoton bekerjasama membangun suasana belajar yang
yaitu intonasi yang tidak bervariasi. Melalui nyaman. Dengan demikianlah tercipta suasana
kedua penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menyenangkan dan guru
ekspresi dan intonasi yang dimiliki oleh guru dapan menuntun siswa untuk terlibat dalam
perlu untuk dikembangkan karena dengan pembelajaran.
ekspresi dan intonasi yang sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa murid akan lebih DAFTAR PUSTAKA
mudah memahami dan memiliki minat untuk [1] Anggito, Albi, and Johan Setiawan. 2018.
terlibat dalam pembelajaran online. Metodologi Penelitian Kualitatif. Kab.
Suka Bumi: CV Jejak.
PENUTUP [2] Ayu, Putu Eka Sastrika. 2019.
Kesimpulan "PENTINGNYA PEMAHAMAN
Pembelajaran online merupakan hal BAHASA TUBUH BAGI PARA GURU
yang baru bagi guru dan murid sehingga Pendidikan Anak Usia Dini." Purwadita:
penting untuk guru menyusun strategi yang Jurnal Agama dan Budaya 29-36.
berbeda dari pembelajaran tatap muka pada [3] Delima, Rustiyarso, and Izhar Salim. 2015.
biasanya. Katerampilan menjelaskan "PERSEPSI SISWA TENTANG
merupakan salah satu keterampilan dasar dalam VARIASI GAYA MENGAJAR GURU
mengajar yang penting karena keterampilan SOSIOLOG DI SMA ISLAMIYAH
menjelaskan bagaikan jantung dalam PONTIANAK." Jurnal Pendidikan dan
pembelajaran. Keterampulan menjelaskan Pembelajaran Untan 1-9.
bukan hanya sebatas kemampuan menguasai [4] Fahrina, Afrilla, Karla Amelia, and Cut
materi namun juga menyajikannya (intonasi Rita Zahra. 2020. Peran Guru dan
dan ekspresi) sehingga bisa mengembangkan Keberlangsungan Pembelajaran di Masa
minat siswa untuk keterlibatan. Pandemi COVID-19. Banda Aceh: Syiah
Berdasarkan pengamatan penulis Kuala University Press.
menyatakan bahwa siswa terlihat lebih aktif dan [5] Fitriyani, Yani, Irfan Fauzi, and Mia
semangat ketika penulis menggunakan intonasi Zultrianti Sari. 2020. "Motivasi Belajar
dan ekspresi yang baik dan sesuai ketika Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring
mengajar. Siswa terlibat dengan berdialog Selama Pandemik Covid-19." Jurnal
dengan guru disepanjang pembelajaran. Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan
Intonasi dan ekspresi yang sesuai dengan Kajian Kepustakaan 165-175.
tingkat murid dan suasana mampu [6] Kusuma, Wijaya, and dkk. 2020.
mengembangkan minat keterlibatan siswa. Menciptakan Pola Pembelajaran yang
Melalui hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Efektif dari Rumah. Tata Akbar.
intonasi dan ekspesi dalam keterampilan [7] Moleong, Lexi J. 2010. Metodologi
menjelaskan guru dapat memberikan dampak Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja
terhadap minat keterlibatan siswa. Karya.
Saran [8] Mukhtazar. 2020. Prosedur Penelitian
Berdasarkan pengalaman PPL penulis Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media.
memberikan saran agar gur semakin peka [9] Novianti, Yesi, Gimin Gimin, and
terhadap situasi di kelas dan menyesuaikan Sumarno Sumarno. 2018. "PENGARUH
metode yang dimilikinya terhadap situasi di KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
kelas. Guru menyesuaikan intonasi dan TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
ekspresi yang sesuai dengan tingkatan murid SISWA KELAS XI IPS PADA MATA
yang diajarkan, sehingga pembelajaran tidak PELAJARAN EKONOMI DI SMA

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1251
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
NEGRI 5 PEKANBARU." Jurnal Online
Mahasiswa 1-11.
[10] Panjaitan, Romansn. 2017. Metodologi
Penelitian. Kupang: Jusuf Aryani
Learning.
[11] Pingge, Keronimus Delu. 2020. Mengajar
Dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar.
Jakarta: Lakeisha.
[12] Rakhmalia, Mia. 2014. "Penggunaan
Model Pembelajaran Sentra dan Lingkaran
dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa di
Pos Paud Terpadu." Modeling Jurnal
Program Studi PGMI 36-46.
[13] Ranabumi, Raditya, Muhammad Rohmadi,
and Slamet Subiyantoro. 2017.
"Penggunaan Metode Ceramah dalam
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
pada SIswa Kelas VII-B SMP Negri 5
Kediri." Proceedings of Education and
Language International Conference 664-
668.
[14] Reeve, Johnmashall, and Ching-Mei
Tseng. 2011. "Agency as a fourth aspect of
students’ engagement during learning
activities." Contemporary Educational
Psychology 257-267.
[15] Revee, Johnmashall. 2012. "Handbook of
Research on Student Engagement."
Journal of Educational 149-172.
[16] Rozana, Salma, Dwi Septi Anjas Wulan,
and Rini Hayati. 2020. Pengembangan
Kognitif Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik). Tasikmalaya: Edu Publisher.
[17] Tyaningsih, Ratna Yulis. 2016.
"KETERAMPILAN KOMUNIKASI
LISAN CALON GURU MATEMATIKA
PADA MATA KULIAH PROSES
BELAJAR MENGAJAR (MK PBM)."
Jurnal Math Educator Nusantara 55-66.
[18] Yuliani, Meda, Janner Simarmata, Siti
Saudah Susanti, Eni Mahwati, Rano
Indradi Sudra, Heri Dwiyanto, Edi Irawan,
Dewa Putu Yudhi Ardiana, Muttaqin, and
Ika Yuniwati. 2020. Pembelajaran Daring
untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan.
Yayasan Kita Menulis.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1252 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai