Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu
communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya commnunis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Beberapa ahli (dalam Tommy Suprapto, 2009: 5) mengemukakan pengertian komunikasi, yaitu sebagai berikut: 1. Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu (komunikator) menstransmisikan stimulus yang biasanya dengan verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland) 2. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol (Theodorson & Thedorson) 3. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery) 4. Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesame manusia (Delton E, Mc Farland) Jadi, definisi komunikasi dapat disimpulkan menjadi 3 pengertian utama, yaitu: 1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu communication dan perkataan ini berasal dari kata communis yang berarti sama makna 2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu informasi/pernyataan oleh seseorang kepada orang lain 3. Secara paradigmatic, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya ceramah, kuliah, dakwah, dsb. Harold D. Laswell (dalam Tommy Suprapto, 2009: 9) mengemukakan beberapa unsur dalam komunikasi, yaitu: 1. Who, yakni berkenaan dengan siapa yang mengatakan 2. Says what, yakni berkenaan dengan menyatakan apa 3. In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa 4. To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa 5. With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa Berkenaan dengan pendapat Laswell tersebut, maka unsur-unsur komunikasi tersebut sering dikenal dengan istilah: 1. Komunikator 2. Pesan 3. Komunikan 4. Media 5. Pengaruh
B. JENIS KOMUNIKASI
Wahjudi Nugroho (2009: 31-36) mengemukakan bahwa jenis komunikasi
dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 1. Berdasarkan bentuk a. Komunikasi verbal, yaitu pesan yang disampaikan dalam bentuk kata- kata atau ucapan, berisi informasi melalui pembicaraan atau bahasa tulisan (bergantung pada bahasa) b. Komunikasi non-verbal, yaitu pertukaran informasi tanpa menggunakan bahasa atau kata-kata (bahasa tubuh) c. Komunikasi para-verbal, yaitu pesan yang muncul bersama dengan bentuk pesan verbal (tetapi tidak langsung). Misalnya menggunakan saluran radio, televise, telepon, dsb 2. Berdasarkan media a. Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, poster, dsb b. Komunikasi audio, seperti radio c. Komunikasi audio-visual, seperti televise, drama, sandiwara, ceramah, dsb. 3. Berdasarkan hubungan sumber (pemberi pesan) a. Komunikasi langsung, seperti wawancara langsung, ceramah, diskusi, seminar, dsb b. Komunikasi tidak langsung, seperti surat menyurat, surat kabar, majalah, buku, dsb 4. Berdasarkan umpan balik yang diperoleh a. Komunikasi satu arah, yaitu pemberian informasi dari komunikator kepada komunikan tanpa adanya balikan (satu arah). Misalnya, televise, radio, dsb b. Komunkasi dua arah, yaitu pemberian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan adanya balikan dari komunikan (dua arah). Misalnya wawancara, diskusi, dsb. 5. Berdasarkan simbol a. Komunikasi lisan; simbol yang digunakan adalah kata-kata b. Komunikasi tulisan; simbol yang digunakan adalah huruf/aksara c. Komunikasi isyarat; simbol yang digunakan isyarat tertentu dari anggota badan 6. Berdasarkan lingkungan a. Komunikasi formal, yaitu komunikasi dalam suasana resmi. Misalnya rapat, siding, pertemuan, dsb. b. Komunikasi informal, yaitu komunikasi yang digunakan dalam suasana tidak resmi. Misalnya percakapan di rumah makan, pasar, dsb.
C. JARINGAN KOMUNIKASI
Adapun beberapa pengertian jaringan komuniasi menurut beberapa ahli,
yaitu: 1. Jaringan komunikasi merupakan suatu jaringan yang terdiri atas individu- individu yang saling berhubungan, yang dilambangkan dengan komunikasi yang terpola (Rogers, 1983) 2. Jaringan komunikasi adalah pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua orang atau lebih (Hanneman & Mc Ever) 3. Jaringan komunikasi merupakan suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam sistem sosialnya Dalam kelompok, jaringan komunikasi dapat dianalisi dengan menggunakan alat ukur sosiometri.
D. SEBAB-SEBAB KESALAHAN KOMUNIKASI
Adapun beberapa faktor penyebab kesalahan komunikasi, yaitu:
1. Belum terjadinya kesamaan makna 2. Poin yang disampaikan tidak dapat diterima, dikarenakan komunikan tidak fokus memperhatikan komunikator 3. Pengucapan yang kurang jelas 4. Bahasa yang digunakan sulit dipahami 5. Kecepatan; terlalu cepat dalam menyampaikan pesan 6. Nada dan volume yang tidak tepat 7. Suasana komunikasi tidak menunjang, misalnya bising
E. LAYANAN BK UNTUK MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI
INDIVIDU
Dalam pelayanan konseling, terjadi interaksi yang di dalamnya terdapat
proeses komunikasi antara konselor dan klien. Dengan adanya proses komunikasi tersebut dalam penyelenggaraan konseling, hendaknya kemampuan berkomunikasi klien dapat berkembang. Lebih khusus lagi, bentuk pengembangan keterampilan komunikasi klien dapat terlihat dari beberapa layanan berikut: 1. Layanan penguasaan konten Dalam layanan ini, konselor dapat memberikan dan melatihkan konten-konten tertentu berkaitan dengan komunikasi. Misalnya cara berkomunikasi efektif. Dengan adanya konten tersebut, hendakya dapat digunakan klien dalam kehidupan sehari-hari (bermanfaat), khususnya dapat digunakan dalam menghadapi persoalan yang dihadapinya. 2. Layanan BKP dan KKP Pada layanan ini, terciptanya suasana kelompok, di mana masing- masing peserta/anggota kelompok diharapkan agar mampu berkomunikasi antar sesame anggota kelompok. Proses komunikasi ini terjadi ketika anggota kelompok hendak mengemukakan pendapat dan memberikan saran terhadap topic ataupun pembahasan masalah yang dibahas dalam kelompok. KEPUSTAKAAN
Tommy Suprapto. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta. Media Pressindo.
Wahjudi Nugroho. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: