Gangguan bipolar merupakan gangguan mood yang ditandai dengan
perpindahan (swing) mood, pikiran, energy, perilaku dan biasanya kronik serta berat. Gangguan bipolar pada kehamilan atau gangguan bipolar dengan awitan peripartum yaitu bila awitan simtom mood terjadi selama kehamilan atau dalam empat minggu stelah melahirkan.1 Penatalaksanaan ganguan bipolar selama kehamilan sulit harus mempertimbankan manajemen perinatal. Sekitar 50 % kehamilan pada ganguan bipolar tidak direncanakan. Pilihan perawatan mulai dari edukasi prakonsepsi termasuk perlindungan anak, obat-obatan terapi elektrokonvulsi (ECT) dan layanan untuk ibu dan bayi. Perencanaan tatalaksana wanita hamil dengan ganguan bipolar harus mempertimbangkan tidak hanya risiko paparan janin terhadap litium atau divalproat tetapi juga risiko kekambuhan dan morbiditas terkait penghentian pengobatan. Pada penelitian kohort yang melibatkan 9 wanita hamil dengan ganguan bipolar risiko kekambuhan berkisar 71. Wanita yang tidak melanjutkan pengobatan litium atau divalproat risiko rekurensinya dua kali lebih besar. Sebagian besar kekambuhan bersifat depresi atau campuran dan 47 terjadi selama trimester pertama.2 Lamortrigin Lamotrigin dapat dipertimbangkan untuk terapi pemeliharaan selama kehamilan terutama relaps depresi karena data penelitian tidak menunjukkan peningkatan teratogenesis. Lamotrigin adalah pilihan potensial terapi pemeliharaan untuk wanita hamil dengan ganguan bipolar karena tolerabilitasnya luas. Risiko anomali janin mayor setelah terpapar lamotrigin selama kehamilan adalah 2,6 % (78 subyek dari 2.974 subyek) pada trimester pertama 0,34 % (8 dari 2.372) untuk labiopalatoskizis. Risiko labiopalatoskizis relatif tingi 0,89 % dari 564 paparan dilaporkan pada satu penelitian. UK Epilepsy and Pregnancy Register melaporkan risiko cacat lahir lebih besar pada dosis harian ibu yang lebih tingi lebih dari 200 m per hari . Sampai saat ini tidak ada laporan komplikasi kandungan atau neonatus terkait monoterapi lamotrigin. Lamortrgin dapat di gunakan sebagai stabilisator mood tingkat pertama selama kehamilan. Antipsikosis Generasi II Obat APG II yang umum digunakan adalah aripiprazol, olanzapine, risperidon terdapat 5,1 % malformasi pada trimester I, clozapine tidak terdeteksi ada malformasi , paliperidone nomali kongenital tidak terdeteksi pada empat bulan pertama dan iprasidon. Penelitian menunjukkan bahwa antipsikotik atipikal melewati plasenta. ECT (Electro Convulsive Teraphy) Terapi ini dapat men elamatkan hidup pada episode an uan mood berat. Terapi elektrokonvulsi adalah pengobatan jangka pendek untuk depresi berat unipolar atau bipolar berat yang resisten terhadap pengobatan kadang-kadang efektif untuk keadaan mania akut. Terapi kejut listrik pada kehamilan masih kontroversial. Bukti efikasi dan keamanan ECT dalam kehamilan hanya dari case series. Systematic review berdasarkan data 57 penelitian menunjukkan dari 339 kasus ECT pada kehamilan terdapat satu kematian janin 3 % komplikasi janin (bradiaritmia janin paling umum) dan 5 % komplikasi kehamilan (persalinan prematur paling sering). Metanalisis terbaru dari enam studi heterogen menunjukkan tingkat remisi yang sama antara depresi bipolar 53,2 % dan unipolar 50,9 % . ECT bisa menjadi pilihan tepat pada perempuan hamil psikotik yang memiliki ide bunuh diri katatonia dan asupan makanan dan minuman yang buruk. Pada wanita hamil dengan riwayat respons farmakoterapi buruk ECT dapat mempercepat menghilangkan gejala. Elektrokonvulsi telah direkomendasikan oleh beberapa institusi sebagai pengobatan yang aman dan efektif pada bipolar depresi dan manik pada wanita hamil. Tatalaksana Non-farmakologis Intervensi non-farmakologi di gunakan bersamaan dengan farmakoterapi. Intervensi psikososial seperti kelompok edukasi terapi perilaku kognitif dan terapi interpersonal dan sosial masin-masin telah menunjukkan manfaat di antaranya penurunan tingkat kekambuhan fluktuasi suasana perasaan kebutuhan akan obat-obatan dan rawat inap serta peningkatan kepatuhan fungsi dan pengobatan. Psikoedukasi adalah bagian sangat penting dari manajemen pasien ganguan bipolar selama kehamilan dan menyusui. Daftar pustaka
1. Elvira S D, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Ed 3.2018. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal 248-9 2. Safitri D O, Amir N. Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar Pada Ibu Hamil. Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI 2019:46(1);25-9