Anda di halaman 1dari 10

POA INTERVENSI PANGAN-GIZI-KESEHATAN

INTERVENSI/PROYEK : Anemia Pada Remaja Putri

Penanggung Jawab : Dhea Adelia


Estetika Islami GP

Deskriptif Tujuan Target Rincian Strategi kegiatan Sumber daya


intervensi dan kegiatan Personil/instansi Tempat Waktu Jumlah Asal
sasaran terkait kegiatan /lama
langsun Langsung Tidak kegiat
g langsung an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Melakukan Memberikan Target : 1. Persiapan Mahasiswa Kader Daring 13.00 – Tempat Mahas
edukasi edukasi 15 orang a. Mencari kontak melalui 13.30 acara iswa,
mengenai mengenai remaja putri WhatsApp • Aplika kader.
anemia anemia kepada Sasaran b. Membuat grup si
kepada remaja putri di langsung: WhatsApp Whats
remaja putri wilayah RW 05 Remaja c. Menyiapkan App
di wilayah Kelurahan Putri materi (video dan
RW 05 Kebayoran dan poster) YouTu
Kelurahan Lama Selatan be
Kebayoran 2. Pelaksanaan
Lama a. Pembukaan
Selatan b. Perkenalan
c. Pretest
d. Pemaparan
materi
e. Post test
f. Sesi tanya
jawab
g. Penutup

3. Evaluasi
Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan berhasil
jika responden
mampu menjawab
post test lebih baik
daripada pretest
Satuan Pelajaran : EDUKASI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Secara Daring
Tempat : Daring melalui aplikasi WhatsApp dan YouTube
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Juli 2020

Tujuan Tujuan Instruksional Pokok Bahasan Metode Alat/Bahan Penilaian


Instruksional Khusus
Umum
Memberikan a. Remaja putri a. Apa itu 1. Edukasi melalui 1. Video edukasi Sasaran
edukasi mengenai anemia tayangan video di YouTube memahami
dapat memahami
anemia kepada b. Faktor-faktor2. Tanya jawab 2. Aplikasi materi yang
remaja putri di apa itu anemia yang dapat 3. WhatsApp disampaikan
wilayah RW 05 menyebabka melalui
b. Remaja putri
Kelurahan n anemia penyampaian
Kebayoran Lama dapat mengetahui c. Tanda dan materi melalui
Selatan gejala video, tanya
faktor yang dapat
anemia jawab, dan
menyebabkan d. Dampak diskusi
anemia pada
anemia
remaja
c. Remaja putri e. Makanan
dan obat
dapat mengetahui
yang dapat
tanda dan gejala mengganggu
penyerapan
anemia
zat besi
d. Remaja putri f. Pengaruh
anemia
dapat mengetahui
terhadap
dampak anemia kemampuan
kognitif
pada remaja
e. Remaja putri
dapat mengetahui
makanan dan obat
yang dapat
mengganggu
penyerapan zat
besi
f. Remaja putri
dapat mengetahui
pengaruh anemia
terhadap
kemampuan
kognitif
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

Masalah : Penyuluhan tentang anemia pada remaja putri


Pokok Pembahasan : Anemia remaja putri
Sub Pokok Pembahasan :- Pengertian anemia
- Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
- Tanda dan gejala anemia
- Dampak anemia bagi remaja
- Makanan dan obat yang dapat menggangu penyerapan zat
besi
- Pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif

Sasaran : Remaja Putri


Jam : 13.00-13.30 WIB
Waktu : 30 Menit
Tanggal : Jumat, 10 Juli 2020
Tempat : Online (Whatsapp Group dan youtube)

A. Tujuan Umum
Memberikan edukasi mengenai anemia kepada remaja putri di wilayah RW 05
Kelurahan Kebayoran Lama Selatan
B. Tujuan Khusus
 Remaja putri dapat memahami apa itu anemia
 Remaja putri dapat mengetahui faktor yang dapat menyebabkan anemia
 Remaja putri dapat mengetahui tanda dan gejala anemia
 Remaja putri dapat mengetahui dampak anemia pada remaja
 Remaja putri dapat mengetahui makanan dan obat yang dapat menggangu
penyerapan zat besi
 Remaja putri dapat mengetahui pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


Anemia pada remaja putri
D. Metode Penyuluhan
Edukasi menggunakan tayangan video, diskusi dan Tanya Jawab

E. Media
 Video pemaparan Materi

F.     Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan Penceramah Waktu Kegiatan Responden
Mengucapkan salam dan 1 menit Menjawab salam
memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan umum dan 1 menit Mendengarkan penjelasan
tujuan khusus
Melakukan kontrak waktu dan 1 menit Memperhatikan penjelasan
memotivasi remaja untuk aktif
dalam diskusi dan tanya jawab
Memberikan pretest 5 menit Menjawab pretest
Pemaparan materi melalui video 10 menit Mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan
Melakukan post test 5 menit Menjawab post test
Memberikan kesempatan kepada 5 menit Tanya - jawab
remaja putri untuk bertanya
Menyimpulkan hasil edukasi dan 2 menit Memahami kesimpulan dan
penutup menjawab salam

G.    Evaluasi
Prosedur    : Post Test
Jenis Tes    : Pengisi link google form yang telah dibagikan

Lampiran
A. Pengertian Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih
rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin.
Hemoglobin adalah zat warna di dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan
karbondioksida dalam tubuh.

Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah lebih rendah
daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam
mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Sedangkan anemia gizi besi adalah
anemia yang timbul, karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah
dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Kadar hemoglobin normal pada perempuan yaitu 12-
16 g/dl dengan eritrosit 3,5-4,5 juta/mm³. Dikatakan anemia ringan jika kadar hemoglobin
pada darah 11-11,9 g/dl, anemia sedang 8-10,9 g/dl, anemia berat <8 g/dl.

B. Faktor penyebab Anemia

1. Rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
makanan sumber zat besi. Zat gizi lain yang menyebabkan terjadinya anemia adalah
kekurangan vitamin A, vitamin C, asam folat, riboflavin, dan vitamin B12.

2. Penyerapan zat besi yang rendah, rendahnya zat besi pada bahan makanan nabati
menyebabkan zat besi tidak dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.

3. Malaria terutama pada anak-anak dan wanita hamil

4. Parasit seperti cacing (hookworm) dan lainnya (skistosomiasis).

5. Infeksi akibat penyakit kronis maupun sistemik (misalnya : HIV/AIDS)

6. Gangguan genetik seperti hemoglobinopati dan sickle cell trait.

Adapun faktor-faktor yang mendorong terjadinya anemia gizi pada usia remaja adalah adanya
penyakit infeksi yang kronis, menstruasi yang berlebihan pada remaja putri, pendarahan yang
mendadak seperti kecelakaan, dan jumlah makanan atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi,
vitamin B12, vitamin B6, vitamin C, serta tembaga.
C. Tanda dan Gejala Anemia

Mungkin tidak tampak, namun ada beberapa gejala umumnya antara lain; warna kulit
yang pucat, mudah lelah, peka terhadap cahaya, pusing, lemah, nafas pendek,lidah kotor, kuku
sendok, selera makan turun, sakit kepala (biasanya bagian frontal).

Defisiensi zat besi mengganggu proliferasi dan pertumbuhan sel.Yang utama adalah sel
dari sum-sum tulang, setelah itu sel dari saluran makan. Akibatnya banyak tanda dan gejala
anemia defisiensi besi terlokalisasi pada sistem organ ini:

1. Atropi papil lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah
menghilang.
2. Stomatitis angularis (cheilosis); adanya keradangan pada sudut mulut sehingga tampak
sebagai bercak berwarna pucat keputihan
3. Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklhloridia.
4. Selaput pascakrikoid (Sindrom Plummer-Vinson); kesulitan dalam menelan, pada
defisiensi zat besi jangka panjang.
5. Koilonikia (kuku berbentuk sendok); karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku.
6. Koilonychia; kuku sendok (spoon nail ), karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku,
kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical danmenjadi cekung sehingga mirip seperti
sendok.
7. Menoragia; gejala yang biasa pada perempuan dengan defisiensi besi.
8. Disfagia: nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring

D. Dampak Anemia pada Remaja

1. Letih/lemah/lesu/lalai/lupa (5L)
2. Imunitas rendah sehingga meningkatkan risiko terserang penyakit infeksi
3. Gangguan kognitif seperti kurang cerdas
4. Produktivitas turun
5. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.

Pemberian tablet tambah darah:


 Minum TTD (mengandung 60 mg Besi Elemental dan Asam Folat 400 mcg)
 Setiap remaja mendapat 48 kapsul untuk satu tahun
 Setiap remaja putri disarankan minum 1 (satu) tablet per minggu selama 1 tahun

Cara mengatasi anemia :

 Makan makanan sumber zat besi : seperti telur ayam, ikan, daging, ayam, kacang hijau,
bayam dan sayuran hijau lainnya
 Makan makanan sumber vitamin C : seperti jambu biji, pepaya, jeruk, mangga, berri,
strawberry, dan lain sebagainya
 Menghindari konsumsi zat penghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi
 Transfusi darah  cara terakhir

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, yaitu dengan memakan sumber vitamin C secara
bersamaan. Seperti jeruk, pepaya, mangga, jambu biji dan lain sebagainya

E. Makanan dan obat yang menggangu penyerapan zat besi


 Susu hewani, karena umumnya mengandung kalsium dalam jumlah tinggi sehingga
dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa lambung
 Teh dan kopi, karena mengandung fitat dan tanin yang dapat mengikat zat besi menjadi
senyawa kompleks sehingga tidak dapat terserap
 Tablet kalsium dengan dosis tinggi, dapat menghambat penyerapan zat besi
 Obat sakit maag, yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga penyerapan
zat besi terhambat.

Jika ingin mengonsumsi pangan tersebut, sebaiknya 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah
mengonsumsi TTD

F. Pengaruh Anemia Terhadap Kemampuan Kognitif

Kognitif dalam konteks ilmu psikologi didefinisikan secara luas mengenai kemampuan
berpikir dan mengamati, suatu perilaku yang mengakibatkan seseorang memperoleh
pengertian. Kemampuan berkonsentrasi terhadap suatu rangsang dari luar, memecahkan
masalah, mengingat atau memanggil kembali dari memorinya suatu kejadian yang telah lalu,
memahami lingkungan fisik dan sosial termasuk dirinya sendiri. Fungsi kognitif antara lain:
1. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah dan berbagai
bidang kehidupan antara lain pergaulan sosial, teknis, perdagangan, pengaturan rumah
tangga.
2. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang, misal matematika,
bahasa asing.
3. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari, disimpan dalam ingatan
secara sistematis atau tidak.
4. Kemampuan berbahasa.
5. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif, dan sosial.
6. Gaya belajar.
7. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.

Proses belajar mengajar di sekolah pada dasarnya berlangsung demi meningkatkan makna
kehidupan manusia. Bukti penelitian menyokong bahwa besi memegang peranan penting
dalam perkembangan sistem saraf pusat. Bila terjadi deplesi besi selama proses
perkembangan susunan saraf terutama pada masa bayi akan mengakibatkan gangguan
kognitif yaitu kontrol motorik, memori, dan perhatian, rendahnya prestasi sekolah,
meningkatnya problem tingkah laku dan disiplin.

Anda mungkin juga menyukai