Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)

Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 92-101, Maret 2021

Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin


Rattus norvegicus

Budi Santo1, Dorta Simamora2*


RS PTPN X JL. Bedadung No 2 jember1
Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya2
*e-mail: dortasimamora@uwks.ac.id

Abstrak

Minuman energi merupakan minuman yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan performa kerja, vitalitas, serta daya konsentrasi. Minuman energi
juga diduga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh minuman energi berbagai merek terhadap kadar serum kreatinin pada tikus Rattus
norvegicus jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni menggunakan
rancangan Randomized post test only control group design. Penelitian menggunakan tikus Rattus
norvegicus jantan sebanyak 25 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol,
kelompok P1 = minuman berenergi merek hemaviton, P2 minuman berenergi merek Redbull, P3
minuman berenergi merek Krating Daeng, dan P4 minuman berenergi merek Pather. Pemberian
dosis masing-masing minuman energi sebanyak 2,5 ml/ 200 gram BB/ hari selama 1 bulan.
Pengambilan darah langsung dari jantung dilakukan untuk mengukur kadar serum kreatinin
Rattus norvegicus, kemudian hasilnya dianalisa menggunakan uji One-Way Anova untuk
membandingkan kadar serum kreatinin antar kelompok. Hasil uji One-Way Anova didapatkan
sebesar sig α = 0.000 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kelompok perlakuan
dengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman energi selama satu
bulan dapat menurunkan kadar serum kreatinin Rattus norvegicus. Hal ini diduga akibat adanya
reaksi berbagai zat yang terkandung dalam minuman energi seperti: Taurine, gula, vitamin B,
kafein, serta bahan pelengkap lain

Kata Kunci: minuman energi, serum kreatinin, fungsi ginjal

The Effect of Energy Drinks on Serum Creatinine Levels of Rattus


norvegicus

Abstract

The energy drink is a beverage that is increasingly being used by the community with the aim to
improve work performance, vitality, and concentration. The energy drink is also suspected to
affect kidney function. This study aims to determine whether there is influence of various brands
of energy drinks toward to the serum creatinine levels in male rats Rattus norvegicus. This is a
study with randomized post test only control group design. The study used male rats Rattus
norvegicus as many as 25 animals that were divided into 5 groups. The control group, the group
P1 = Hemaviton energy drinks, group P2 Redbull energy drinks, group P3 Krating daeng energy
drinks, group P4 pather energy drinks. The energy drinks were given as many as 2.5 ml/200 g
weight/day for 1 month. Cardiac blood sampling performed to measure the levels of serum
creatinine and then the results were analyzed using One-Way Anova to compare the levels of
serum creatinine in each group of this study. Results of One-Way Anova test obtained by sig α =

92
Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin Rattus norvegicus
Budi Santo, Dorta Simamora

0.000 which means there was a significant difference between the treatment group and the
control group. It can be concluded that the administration of energy drinks during one month to
the Rattus norvegicus would be altered the kidney function. It is caused by various substances
contained in energy drinks such as taurine, sugar, vitamin B, caffeine, and other supplementary
materials.

Keywords : energy drink, creatinine serum, kidney function

PENDAHULUAN dan konsentrasi. Selain efek positif dari


Diperkirakan lebih dari 6 miliar botol penggunaan minuman energi ini ternyata
minuman energi pada tahun 2010 terjual di juga harus diwaspadai efek samping
Amerika dibandingkan dengan 2,3 miliar lainnya. Efek samping tersebut seperti:
botol pada tahun 2005. Minuman energi seizures, diabetes, penyakit jantung,
merupakan minuman suplemen yang sering gangguan perilaku dan mood, gangguan
digunakan orang dewasa untuk ginjal, gangguan pada tulang, serta penyakit
meningkatkan performa dan vitalitas kerja degeneratif lainnya (Seifert, 2011).
(Hamilton et al, 2013). Minuman energi Gangguan kesehatan yang
yang ada di Indonesia yang sering dijumpai diasosiasikan dengan minuman energi ini

antara lain : Kratingdaeng, Lipovitan, M150, terutama fungsi ginjal. Metode pengukuran
Fit Up, Extra Joss dan Hemaviton adalah fungsi ginjal yang umum digunakan saat ini
merk dari minuman energi. Minuman adalah dengan mengukur GFR
energi tersedia dalam kemasan botol menggunakan serum kreatinin meskipun
(150ml), kaleng, serta sachets, juga ada tes ini bukan merupakan tes yang paling
dalam bentuk bubuk yang dapat dicampur akurat untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
dengan air (Wiradji, 2003). (Goldman dan Schafer, 2012)
Hampir semua dari pria dewasa dan Dalam penelitian Khayyat L, et al
anak remaja pasti pernah mengkonsumsi (2014) melaporkan bahwa asam urat serum
minuman suplemen ini. Seiring dengan dan konsentrasi kreatinin secara signifikan
berjalannya waktu ternyata konsumsi meningkat pada tikus yang diberi minuman
minuman energi ini juga meningkat. energi dan menyebabkan terjadinya
(Hamilton et al, 2013). Minuman energi gangguan fungsi ginjal. Menurut Mossa AH
adalah minuman yang mengandung & Abbassy, MA (2012), pemberian
caffeine, taurine, vitamin, suplemen herbal, minuman energi menyebabkan
dan pemanis buatan yang dipasarkan untuk peningkatan urea, asam urat dan kreatinin
meningkatkan energi, stamina, performa, melalui penghambatan reseptor adenosin

93
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 92-101, Maret 2021

A2A menyebabkan terjadinya inflamasi berusia 8 minggu dengan berat 100-150


intertisial dan memicu peningkatan pada gram yang terbagi dalam 5 kelompok secara
proteinuria yang pada akhirnya dapat acak. 5 kelompok tersebut yaitu kelompok
merusak fungsi dan struktur ginjal. kontrol, kelompok P1: minuman energi
Konsumsi kafein yang berlebihan juga Hemaviton, kelompok P2: minuman energi
berpengaruh pada fungsi pembuluh darah Redbull, kelompok P3: minuman energi
yang akan berhubungan dengan ginjal, Krating Daeng, kelompok P4: minuman
apabila hal ini tidak secepatnya dirubah energi Panther.
akan berdampak dengan kerusakan pada Penelitian dilakukan di
fungsi ginjal yang dapat menyebabkan Laboratorium Hewan Coba Fakultas
Gagal Ginjal Kronis (Hidayati, 2008). Gagal Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Ginjal Kronik masih menjadi masalah besar Surabaya. Penelitian telah melalui uji laik
didunia. Selain tidak dapat disembuhkan, etik dengan Sertifikat Keterangan kelaikan
biaya perawatan dan pengobatannyapun etik No.10181/SLE/FK/UWKS/2016.
sangat mahal (Supriyadi et al 2011). Pemberian dosis minuman energi terhadap
Penelitian seperti ini belum banyak P1, P2, P3, dan P4 sebanyak 2,5 ml/200g
dilakukan, namun sudah terdapat sebuah bb/hari yang dilakukan selama 1 bulan yang
jurnal yang telah meneliti mengenai sebelumnya telah dilakukan aklimatisasi
konsumsi minuman energi terhadap terlebih dahulu selama 3 hari. Sedangkan
kreatinin yang ditulis di “Biochemical Effects kelompok kontrol tidak mendapatkan
of Energy Drinks Alone or in Combination pemberian minuman energi.
with Alcohol in Normal Albino Rats” ditulis Setelah pemberian minuman energi
(Ugwuja, 2014). Berdasarkan berbagai latar selama 1 bulan kemudian dilakukan
belakang penelitian ini bertujuan untuk terminasi menggunakan Chloroform
mengetahui pengaruh konsumsi minuman sebagai bahan anestesi sebelum dilakukan
berenergi terhadap kadar kreatinin. pembedahan pada dada untuk
mendapatkan sampel darah jantung yang
BAHAN DAN METODE kemudian disimpan dalam spuit 3 ml.
Penelitian ini merupakan penelitian Sampel darah jantung yang didapatkan
eksperimental dengan rancangan penelitian kemudian dilakukan analisa serum kreatinin
post test only control group design dengan di Laboratorium Biokimia Fakultas
menggunakan 25 ekor obyek penelitian Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma.
berupa tikus jantan Rattus norvegicus

94
Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin Rattus norvegicus
Budi Santo, Dorta Simamora

Analisa serum kreatinin menggunakan alat Gambar 1. Nilai rata-rata serum kreatinin tiap
kelompok.
spektrofotometer dengan metode Jaffe.

ANALISIS DATA
Data serum kreatinin yang
didapatkan kemudian dianalisis
menggunakan SPSS versi 20. Data penelitian
diuji normalitasnya menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk
Berdasarkan Gambar 1. dapat terlihat jelas
mengetahui normalitas distribusi data. apabila terdapat perbedaan antara kelompok
kontrol dengan ke empat kelompok perlakuan
Apabila didapatkan hasil normal kemudian (P1 hemaviton, P2 Redbull, P3 Krating Daeng, P4
data dianalisis dengan statistik parametrik Pather).

menggunakan One-way ANOVA. Uji


PEMBAHASAN
normalitas data menunjukkan bahwa
Minuman energi mengandung
sebaran data penelitian ini normal (p >
berbagai macam zat yaitu antara lain:
0,05).
caffeine, taurine, vitamin, suplemen herbal,
dan pemanis buatan yang dipasarkan untuk
HASIL
meningkatkan energi, stamina, performa,
Tabel 1. Hasil uji SPSS kadar serum kreatinin
pada tiap kelompok dan konsentrasi (Seifert, 2011).
Kelompok Rata-rata Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kreatinin serum p value (ANOVA)
Uji Post Hoc pemberian minuman energi berbagai merek
Bonferroni
Kontrol 0,9060a
memberikan pengaruh yang bermakna
P1 0,7700b melalui hasil dari analisis data dengan SPSS.
P2 0,7120bc 0,000
P3 0,7280bc Hal ini terbukti pada uji One-Way Anova
P4 0,6580c
menunjukkan nilai signifikansi sebesar
Superscript berbeda menunjukkan beda
signifikan (p< 0,005) 0,000 (P Value < 0,05) yang berarti bahwa

Uji statistik SPSS dengan One-way terdapat pengaruh pemberian minuman

ANOVA menunjukkan nilai p value sebesar energi terhadap kadar kreatinin pada tiap

0,000 (< 0,05). Uji post hoc Bonferroni kelompok. Meskipun terjadi penurunan

terdapat kadar kreatinin yang berbeda kreatinin pada kelompok perlakuan jika

signifikan antara kelompok perlakuan dan dibandingkan dengan kontrol, namun kadar

kelompok kontrol (superscript berbeda). kreatinin masih dalam batas yang normal.

95
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 92-101, Maret 2021

Setelah ditemukan pengaruh perbedaan yang signifikan antara kelompok


pemberian minuman berenergi berbagai P2 dengan P1, P3, P4.
merek terhadap kadar kreatinin di semua Hasil P Value sebesar 0,000 (p < 0,05)
kelompok, maka peneliti menganalisis yang berarti bahwa terdapat perubahan
pebedaan kadar serum kreatinin pada tiap yang signifikan didapatkan pada
kelompok menggunakan uji post hoc perbandingan nilai serum kreatinin antara
dengan uji Bonferroni. Hasil uji ini kelompok P3 terhadap kelompok kontrol,
menunjukkan bahwa terdapat perubahan sedangkan perbandingan kelompok P3
kadar kreatinin yang signifikan antara dengan kelompok P1, P2, P4 relatif tidak
kelompok kontrol dengan kelompok didapatkan perubahan yang signifikan. Hal
perlakuan (P1, P2, P3, P4) yang diketahui ini ditunjukkan dengan nilai p Value pada
dari hasil nilai P Value kurang dari 0,05. Pada perbandingan ke- 4 kelompok tersebut
perbandingan kelompok P1 terhadap lebih besar dari 0,05.
kelompok kontrol didapatkan nilai P Value Pada kelompok P4 yang dibandingkan
kurang dari 0,05. Kelompok P1 dengan P4 dengan kelompok kontrol dan P1
didapatkan p value kurang dari 0,05. Antara didapatkan indikasi bahwa ada pengaruh
kelompok P1 dengan P2, P3 didapatkan nilai yang signifikan. Hal ini ditandai dengan nilai
P Value lebih besar dari 0,05. Hal ini P Value sebesar 0,000 terhadap kelompok
menunjukkan bahwa didapatkan kontrol dan sebesar 0,02 terhadap
perubahan kadar kreatinin yang signifikan kelompok P1. Sedangkan pada perbandigan
antara kelompok P1 dengan kelompok kelompok P4 dengan kelompok perlakuan
kontrol dan P4, hal sebaliknya yaitu tidak lain (P2, P3) tidak didapatkan nilai P Value
didapatkan pengaruh yang signifikan antara dibawah 0,05 yang berarti bahwa tidak
kelompok P1 dengan P2, P3 didapatkan perbedaan yang signifikan antar
Pada uji beda antar kelompok P2 dan kelompok tersebut.
kelompok kontrol didapatkan hasil p value Perubahan kadar serum kreatinin
sebesar 0,000 (P Value < 0,05) yang berarti berupa penurunan kadarnya pada ke 4
bahwa terdapat perubahan kadar kreatinin kelompok perlakuan dibandingkan dengan
yang signifikan antara P2 dan kontrol. kelompok kontrol ini mungkin dipengaruhi
Sebaliknya, perbandingan nilai p Value oleh beberapa komposisi yang terdapat
kelompok P2 terhadap kelompok perlakuan pada minuman energi. Peneliti menduga
lain (P1, P3, P4) didapatkan nilai lebih dari taurine adalah salah satu zat yang dapat
0,05 yang berarti bahwa tidak didapatkan mempengaruhi kadar serum kreatinin.

96
Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin Rattus norvegicus
Budi Santo, Dorta Simamora

Taurine sendiri adalah zat yang terdapat sebabnya mengkonsumsi minuman energi
dalam jumlah cukup tinggi pada hewan tidak disarankan pada waktu yang lama.
termasuk juga manusia khususnya pada Toxicodynamic Effects of ‘Red Bull’ Energy
jaringan saraf, retina dan neutrofil (Aruoma Drink in A
et al, 1988) namun hanya beberapa Menurut American Physiological
tumbuhan yang terdapat taurine Society (1992) yang menerbitkan jurnal
didalamnya. Taurine mempunyai beberapa mengenai efek fisiologis Taurine terhadap
fungsi pada tubuh seperti : mempengaruhi manusia didapatkan beberapa teori yang
eksitabilitas jantung, mempengaruhi dapat mendukung hasil penelitian yaitu
pembentukan asam empedu, diduga dapat Taurine mempunyai sifat osmoregulasi
menyebabkan hipoglikemi, meningkatkan pada tubuh sehinggal hal ini akan menjaga
potensi dari insulin, menyebabkan keseimbangan jumlah cairan yang berada
penurunan pada tekanan darah, didalam pembuluh darah. Hal ini akan
vasodilatasi, dan menginhibisi impuls saraf berdampak positif terhadap fungsional sel
(Jacobsen dan Smith, 1968). Red bull juga endotel pembuluh darah manusia yang
dapat menurunkan kadar antioksidan serta akan lebih terjaga bentuk serta fungsi nya.
meningkatkan pembentukan ROS dan stres Dengan fungsi osmoregulasi ini juga Taurine
oksidatif. dapat membantu meringankan kinerja
Pada hasil penelitian yang kami ginjal sebagai organ utama yang mengatur
lakukan terjadi penurunan kreatinin pada keseimbangan cairan dalam tubuh, hal ini
tikus yang diberi minuman energi selama mungkin dapat menurunkan kerja ginjal
satu bulan. Hasil penelitian ini berbeda yang di indikasikan dengan penurunan
dengan beberapa penelitian sebelumnya. kadar serum kreatinin. Selain Taurine
Menurut Wael Mansy et al (2017) mungkin komposisi lain dalam minuman
melaporkan bahwa paparan Red bull energi juga berhubungan dengan
dengan dosis tinggi selama 12 minggu dapat penurunan kadar serum kreatinin yaitu
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Vitamin B3, B5, B6, dan juga B12.
Selain itu red bull juga dapat menurunkan Zat natrium atau sodium yang
kadar antioksidan serta meningkatkan terkandung dalam minuman energi juga
pembentukan ROS dan stres oksidatif. Hasil diduga peneliti dapat mempengaruhi kadar
yang berbeda ini sangat terkait dengan serum kreatinin. Hal ini terjadi karena efek
lamanya pemaparan yang dilakukan. Itulah sodium yang dapat meningkatkan tekanan
darah. Pada penelitian yang kami lakukan

97
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 92-101, Maret 2021

selama 1 bulan, terjadi penurunan kadar penurunan kadar serum kreatinin.


kreatinin tidak menunjukkan dampak yang Pemberian minuman energi pada rentang
buruk, sebaliknya pada penelitian yang waktu yang panjang seperti pada penelitian
dilakukan, oleh Luma Qasim Ali, (2019) sebelumnya dapat berpengaruh buruk
melaporkan hal yang berbeda, yaitu karena dapat meningkatkan kadar asam
mengkonsumsi minuman energi jangka urat dan kreatinin ini biasanya terkait dan
panjang berpengaruh buruk yang dapat dapat menurunkan fungsi ginjal.
dilihat secara histopatologis dan fisiologis Peningkatan kadar urea, asam urat,
terhadap ginjal dan hati mencit muda yang kreatinin terjadi karena pemberian
diberi kafein atau kombinasi kafein dengan minuman energi, penghambatan reseptor
taurin atau dengan keracunan gula yang adenosin A2A selama inflamasi pada
bergantung pada konsentrasi dan jangka interstisial dapat meningkatkan proteinuria
waktu konsumsi. akibat rusaknya fungsi dan struktur dari
Pada penelitian Sacks et al tahun ginjal. Hal ini didukung dengan hasil
2001 didapatkan terjadi penurunan tekanan penelitian mengenai hubungan pemberian
darah pada kelompok penelitian dengan minuman energi terhadap kadar serum
konsumsi sodium yang paling rendah. kreatinin yang pernah dilakukan oleh
Penurunan tekanan darah ini berhubungan Ugwuja (2014), didapatkan hasil penurunan
dengan penurunan fungsi ginjal sehingga kadar serum kreatinin pada kelompok
dapat mempengaruhi kadar serum dengan pemberian minuman energi dosis
kreatinin. Sama halnya seperti yang tinggi dibandingkan dengan kelompok yang
dilaporkan oleh Mohamad Riza dan Andina mendapatkan minuman energi dosis
Putri A, (2019), bahwa pemberian minuman rendah.
energi dan kafein dapat meningkatkan Walaupun minuman energi terlihat
kreatinin dan mempengaruhi fungsi ginjal. menguntungkan secara pada kinerja fisik,
Sebaliknya pada penelitian yang kami namun tetap tidak boleh dikonsumsi secara
lakukan ini berbeda, tidak terjadi berkepanjangan, karena dapat merugikan
penurunan kreatinin pada pemaparan kesehatan. Hal ini juga sama seperti yang
minuman energi selama satu bulan. pernah dilaporkan oleh (Alsunni, 2015).
Selain pengaruh dari komposisi
minuman energi, peneliti menduga dosis KESIMPULAN
juga menjadi salah satu hal yang dapat Pemberian minuman energi dapat
memberikan pengaruh terhadap mempengaruhi kadar serum kreatinin pada

98
Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin Rattus norvegicus
Budi Santo, Dorta Simamora

tikus Rattus norvegicus strain Wistar. Adverse Health Effects. Int J Health
Pemberian minuman energi berbagai merek Sci (Qassim). 9(4): 468–474.
dengan dosis sebesar 2.5 mg/ 200 g BB/hari Aruoma O I, Halliwell B, Hoey B, Butler J.
selama 1 bulan berpengaruh dalam 1988. The antioxidant action of
menurunkan kadar serum kreatinin. taurine, hypotaurine and their
Terdapat penurunan kadar serum kreatinin metabolic precursors. Biochem J.
pada semua kelompok perlakuan 256: 251-255.
dibandingkan dengan kelompok kontrol (p< Goldman L dan Schafer A I, 2012. Goldman-
0,05). Cecil Medicine, 25th Edition,
Elsevier Inc, Philadelphia, pp. 833-
SARAN 849 chap 130.
1. Perlu dilakukan eksplorasi lebih lanjut Hamilton H A, Boak A, Ilie G, Mann R E.
untuk memastikan zat apa saja selain 2013. Energy Drink Consumption
taurin yang dapat mempengaruhi hasil and Associations With
pada kadar serum kreatinin. Demographic Characteristics, Drug
2. Perlu dilakukan penelitian dengan Use and Injury Among

pemberian minuman energi berbagai Adolescents. Canadian Public


merek dengan waktu yang lebih lama 3 Health Association. 104(7): 496-
- 6 bulan untuk melihat berapa besar 500.
kerusakan yang terjadi pada ginjal Hidayati T, Kushadiwijaya H, Suhardi, 2008.
akibat minuman energi. Hubungan Antara Hipertensi,
3. Perlu dilakukan pengembangan Merokok Dan Minuman Suplemen
penelitian yang ditujukan untuk Energi Dan Kejadian Penyakit
mengetahui korelasi dosis dengan Ginjal Kronik. Berita Kedokteran
perubahan kadar serum kreatinin Masyarakat. 24(2): 90 – 102.
karena pada penelitian ini, peneliti tidak Huxtable R. J. 1992. Physiological Actions of
meneliti korelasi dosis minuman energi Taurine. American Physiological
dengan kadar serum kreatinin. Society. 72(1): 101 – 163.
Jacobsen J G dan Smith L H. Jr. 1968.

DAFTAR PUSTAKA Physiological reviews Biochemistry

Alsunni AA, 2015. Energy Drink and Physiology of Taurine and

Consumption: Beneficial and Taurine Derivatives. Physiol Rev.


48(2): 485-491.

99
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 92-101, Maret 2021

Mohamad R dan Andina PA, 2019. The Seifert S M, Schaechter J L, Hershorin E R,


Comparison Effect Of Energy Lipshultz S E. 2011. Health Effects
Drinks And Coffee On Creatinin of Energy Drinks on Children,
Level In Rats. International Journal Adolescents, and Young Adults.
of Human and Health Sciences. American Academy of Pediatrics.
3(4). 127: 511–528.
Mossa AH & Abbassy MA, 2012. Adverse Supriyadi W, Widowati, Sekar R. 2011.
Haematological and Biochemical Tingkat Kualitas Hidup Pasien
Effects of Certain Formulated Gagal Ginjal Kronik Terapi
Insecticides in Male Rats. Res J Hemodialisis. Jurnal Kesehatan
Environ Toxicol. 6: 160-168 Masyarakat. 2: 107-112.
Khayyat L, Essawy A, Sorour J, Al Rawi M, Taiwo OI, and Adesokan AA, 2018.
2014. Impact of Some Energy Toxicodynamic Effects of ‘Red Bull’
Drinks on the Structure and Energy Drink in A Randomised
Function of the Kidney in Wistar Controlled Study on Local Strains
Albino Rats. Life Sci J. 11(10): 1131- of Adult Rabbits. Journal of Biology
1138. and Life Science. 9(1): 46-64.
Luma QA, 2019 Histological and Ugwuja EI, 2014. Biochemical Effects of
Physiological Studies on the Long- Energy Drinks Alone or in
term Effect of Different Combination with Alcohol in
Concentrations of Energy Drink Normal Albino Rats. Advanced
(Tiger) on the Renal and Hepatic Pharmaceutical Bulletin. 4(1): 69-
Systems of Young Mice. Baghdad 74.
Science Journal. 16(4):0816 Wael M, Deema MA, Mona H, Enas Z, 2017.
Sacks FM, Svetkey LP, Vollmer WM, 2001. Effects of chronic consumption of
Effects On Blood Pressure Of energy drinks on liver and kidney
Reduced Dietary Sodium And The of experimental rats. Tropical
Dietary Approaches To Stop Journal of Pharmaceutical
Hypertension (DASH) Diet. The Research. 16 (12): 2849-2856.
New England Journal of Medicine.
344: 3-10.

100
Pengaruh Pemberian Minuman Energi terhadap Kadar Serum Kreatinin Rattus norvegicus
Budi Santo, Dorta Simamora

Wiradji SM, 2003. Keeping up your stamina (http://www.thejakartapost.com


with energy drinks, The Jakarta /news/2003/07/20/ keeping-your-
Post, (Online), stamina-energy-drinks.html.

101

Anda mungkin juga menyukai