PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah
yang berisi firman Allah swt. yang isinya menjelaskan berbagai persoalan hidup
manusia seperti persoalan akidah, syariah dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-
Mengandai-andai tidak lepas dari bahasan al-Qur’an yang dalam pandangan manusia
adalah suatu bahasan yang tidak begitu penting atau fundamental dalam bahasan
agama, tetapi jika ditinjau dari aspek psikologis maka bahasan ini menjadi penting
keberadaannya ada karena aspek jiwanya, jika ada manusia yang tidak memiliki jiwa
untuk memperoleh persetujuan, bisikan jiwa terhadap apa yang ada dan tidak ada. 3
Banyak orang yang mengandalkan pengandaian. Ini boleh saja, bahkan yang
demikian itu baik asalkan pengandaian itu beralasan disertai upaya sekuat
1
2
tanpa usaha, maka ini adalah pengandai-andaian yang kosong. Puncak kelengahan
dialami oleh orang kafir yang menduga bahwa Allah memberi keselamatan bagi
mereka, sehingga mereka hidup dengan rasa penyesalan dalam hati mereka.4
melalaikan adalah pengandaian yang tak berdasar. Ini adalah salah satu cara iblis
‘Imra>n/3: 154.
ونَ ُّمُث َّ َأ ْن َز َل عَلَ ْيمُك ْ ِم ْن ب َ ْع ِد الْ َغ ّ ِم َأ َمنَ ًة ن ُ َع ًاسا يَغْىَش َطائِ َف ًة ِمنْمُك ْ َو َطائِ َف ٌة قَ دْ َأمَه َّهْت ُ ْم َأنْ ُف ُس ه ُْم ي َ ُظن
ِ ون َه ْل لَنَ ا ِم َن اَأْل ْم ِر ِم ْن يَش ْ ٍء قُ ْل َّن اَأْل ْم َر لُك َّ ُه هَّلِل َ ُاِب هَّلل ِ غَرْي َ الْ َح ّ ِق َظ َّن الْ َجا ِه ِل َّي ِة ي َ ُقول
ِإ
ون ل َ ْو اَك َن لَنَا ِم َن اَأْل ْم ِر يَش ْ ٌء َما قُ ِتلْنَا هَا ُهنَا قُ ْل ل َ ْو َ ُون كَل َ ي َ ُقول َ ُون يِف َأنْ ُف ِسه ِْم َما اَل يُ ْبد َ خُي ْ ُف
ْ ُك ْنمُت ْ يِف بُ ُي و ِتمُك ْ لَرَب َ َز اذَّل ِ َين ُك ِت َب عَلَهْي ِ ُم الْ َق ْت ُل ىَل َم َض ِاج ِعه ِْم َو ِل َيبْتَيِل َ اهَّلل ُ َم ا يِف ُص دُ ِورمُك
ِإ
)154( الصدُ ِور ُّ َو ِل ُي َم ِّح َص َما يِف قُلُو ِبمُك ْ َواهَّلل ُ عَ ِل ٌمي ِب َذ ِات
Terjemahnya:
Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman
kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan
segolongan yang lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka
menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka
berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?”
Katakanlah (Muhammad), “Sesunguhnya segala urusan itu ada di tangan
Allah,”Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tiak mereka
terangkan kepadamu. Mereka berkata, ”Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita
perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan terbunuh (dikalahkan) di sini.
“Katakanlah (Muhammad), “Meskipun kamu ada di rumahmu, niscaya orang
yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka
terbunuh” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, vol II (Cet.
4
dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha
Mengetahui isi hati.6
dianggap mudah terjadi.7 Mengandai-andai tidak dilarang karena hal itu dapat
gampang di lakukan akan tetapi hal itu juga yang membuat orang terjerumus dalam
kesengsaraan.8
peristiwa perang Uhud. Ketika itu Nabi Muhammad saw. mengalami kekalahan
yang besar dan kaum muslimin diselimuti dengan pengandai-andaian dan sangkaan,
yang imannya tidak mantap telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri sehingga
mereka tidak dapat merasakan keamanan itu, bahkan mereka berprasangka yang tidak
benar terhadap Allah swt. mereka menduga bahwa kekalahan total telah menimpa
mereka dan jika seandainya mereka mereka bertahan di Madinah tidak akan ada
yang gugur. Mereka berkata sambil menggerutu “apakah ada bagi kita barang sesuatu
hak campur tangan dalam urusan ini?, yakni kami tidak bersalah dan tidak
bertanggung jawab sedikit pun menyangkut petaka ini, bahkan Nabi saw. tidak
mendengar saran dari kami agar jangan keluar dari Madinah. Katakanlah.
kegiatan. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka
terangkan kepada kepada kamu; karena meraka orang-orang munafik, mereka berkata
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya (Sukoharjo: Penerbit Madina
6
barang sesuatu hak campur tangan dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan
terbunuh.”9
berperasangka yang tidak baik terhadap kehidupan karena segala hal telah di
takdirkan oleh Sang Maha Pencipta. Manusia hanya bisa merencanakan sesuatu dan
semua ketentuan dari semua itu ada di tangan yang Maha Kuasa, oleh sebab itu tidak
sewajarya umat Islam berandai-andai terhadap apa yang telah terjadi. 10 Hal ini sesuai
اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُ وا اَل تَ ُكون ُ وا اَك ذَّل ِ َين َك َف ُروا َوقَ الُوا ْخ َواهِن ِ ْم َذا رَض َ بُوا يِف اَأْل ْر ِض َأ ْو اَك ن ُوا
ِإ ِإِل
غُ ًّزى ل َ ْو اَك ن ُوا ِع ْن دَ اَن َم ا َم اتُوا َو َم ا قُ ِتلُ وا ِل َي ْج َع َل اهَّلل ُ َذكِل َ َحرْس َ ًة يِف قُلُ وهِب ِ ْم َواهَّلل ُ حُي ْ يِي
ِ ِيل اهَّلل ِ َأ ْو ُممُّت ْ ل َ َم ْغ ِف َر ٌة ِم َن اهَّلل
ِ ) َولَنِئ ْ قُ ِتلْمُت ْ يِف َس ب156( ٌون ب َ ِص ري َ ُيت َواهَّلل ُ ِب َم ا تَ ْع َمل ُ َويُ ِم
)157( ون َ َو َرمْح َ ٌة َخرْي ٌ ِم َّما جَي ْ َم ُع
Terjemahnya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir
yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan
perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita,
tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang
demikian itu, karena Allah hendak menimbulkkan rasa penyesalan di hati
mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan, dan sesungguhnya sekiranya kamu gugur di jalan Allah
atau mati, sunguh, pastilah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu)
dari pada (harta rampasan) yang mereka kumpulkan.11
manusia dalam kehidupannya tidak memandang sepele apapun yang terjadi, atau
9
M. Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah, vol II, h. 250.
10
Ahmad Mus{t{afa> al-Mara>gi, Tafsi>r al-Mara>gi, Juz V, h. 83.
11
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, h. 70.
5
adalah sesuatu yang tidak penting tetapi ketika dikaji lebih jauh ternyata merupakan
aspek primer dalam kehidupan manusia karena berkaitan dengan jiwa dan rasa.
Olehnya penulis memandang bahasan ini sangat penting untuk dibahas karena
menyangkut sisi dalam manusia, baik dalam berinteraksi sesama manusia maupun
B. Rumusan Masalah
yang menjadi pembahasan untuk diteliti dalam kajian skripsi ini dengan merumuskan
pembahasan skripsi ini, maka penulis terlebih dahulu membatasi fokus kajian ayat
pada QS A@li ‘Imra>n/03: 156-157 dengan mengangkat pembahasan yaitu kata لو
berarti jika, jikalau dan sekiranya, yang memiliki makna mengandai-andai
mengumpamakan sesuatu tidak akan terjadi seandainya tidak dilakukan sesuatu, dan
6
ini yang membedakan dengan term yang lainnya sehingga peneliti tertarik untuk
Maka penulis dalam hal ini akan melakukan penelitian tentang mengandai-
andai dalam Al-Qur’an yang akan melahirkan bentuk penyesalan dalam hati yaitu
pada bentuk kalimat, ل َ ْو اَك ن ُوا ِع ْندَ اَن َما َماتُوا َو َما قُ ِتلُوا ِل َي ْج َع َل اهَّلل ُ َذكِل َ َحرْس َ ًة يِف قُلُوهِب ِ م
Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.”
(Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkkan rasa
D. Kajian Pustaka
Setiap penelitian membutuhkan kajian pustaka dan dianggap sebagai hal yang
esensial dalam penelitian. Hal itu tidak terlepas dari fungsinya sebagai tolak ukur
penulis telah melakukan kajian pustaka, baik kajian pustaka dalam bentuk hasil
penelitian, pustaka digital, maupun kajian pustaka dalam bentuk buku-buku atau
ditemukan literatur yang terkait dengan judul skripsi ini sebagai berikut.
Pertaman, Skripsi yang ditulis oleh Ummul Hidayatullah yang berjudul at-
Nisa>/ 4: 32 ) dalam skripsi ini menjelaskan bahwa semua hal yang kita inginkan
dapat kita peroleh dan dapat kita capai dengan berkhayal akan tetapi semuanya akan
12
Abdul Gaffar, ‘Ila>l al-Hadis (Rekonstruksi Metogologis atas Kaidah Kesahihan Hadis),
Disertasi (Samata: Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2015), h. 23.
7
tercapai kalau disertai dengan bebagai usaha untuk mendapatkan apa yang ingin
dicapai.
Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Laelatul Munawwarah yang berjudul Al-
Raja> dan Al-Ya’s dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Tematik), skripsi ini menjelaskan
bahwa Al-Raja> dan Al-Ya’s disamkan dengan orang yang bertakwa sedangkan Al-
Ya’s disamakan orang kafir karena sesat. Karena orang –orang yang pesimis disebut
dalam al-Qur’an sebagai orang kufur nikmat dan bersikap inkonsisten dalam
beribadah.
Ketiga , buku yang ditulis oleh Adil Fathi Abdullah yang berjudul
Membangun Positive Thinking Secara Islam, buku ini menjelaskan bahwa kecemasan
jiwa manusia selalu menempati posisi puncak di antara beberapa penyakit masa kini,
Dalam buku ini dalam salah satu bahasannya menjelaskan bahwa kata pengandaian
akan menimbulkan perbuatan setan, dan menduga bahwa manusia mampu mencegah
apa yang telah terjadi dengan kehidupan, karena setiap perbuatan yang dilakukan di
Keempat, buku yang ditulis Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh
yang berjudul Fathul Majid, buku ini menjelaskan tentang ketauhidan di mana
manusia harus memantapkan ketauhidan dalam diri mereka. Dalam kitab ini salah
satu sub pembahasan berisi tentang ucapan”andaikata” kata ini berarti sebuah
ancaman dan larangan mengucapkan tentang ucapan andaikata pada segala hal yang
8
tidak dinginkan sebab ia mengandung ketidak sabaran dan penyesalan atas apa yang
Dari beberapa tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa belum ada
Qur’an dengan metode tahli@li@. Akan tetapi penelitian dan buku yang disebutkan
tadi akan membantu peneliti di dalam melakukan penelitian karena ada beberapa hal
yang membahasnya sama dengan peneliti dan tugas peneliti mengembangkan apa
E. Metodologi Penelitian
dengan tafsir, maka diperlukan sebuah metodologi penelitian tafsir. Sebagai kajian
yang bersifat literal, maka sumber data dalam penelitian ini sepenuhnya didasarkan
pada riset kepustakaan (library research). Studi pustaka diperlukan sebagai salah satu
tahap pendahuluan (plinmary research) untuk memahami lebih dalam gejala baru
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada tulisan ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk
13
Syaikh Abdurrahman bin Hasan Ali Asy-Syaikh, Fathul Majid Syarah Kita>b at-Tauhi@d,
terj Izzudin Karimi &Abdurrahman Nuryaman (Cet. IX; Jakarta: Darul Haq, 2017), h. 927
9
secara alami, apa adanya, dalam situasi normal dan tidak dapat dimanipulasi keadaan
dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. 14 Dengan kata lain
informasi atau sajian datanya harus menghindari adanya evaluasi dan interpretasi dari
peneliti. Jika terdapat evaluasi atau interpretasi itu pun harus berasal dari subjek
penelitian.
Pada penelitian ini, penulis mengacu pada QS A<li ‘Imra>n/3: 156-157 yang
2. Metode Pendekatan
Dan istilah pendekatan ini juga diartikan sebagai proses dan cara mendekati suatu
objek. Dalam bahasa Arab istilah ini disebut al-ittijah al-Fikri (arah pemikiran),
pendekatan sebagai cara kerja yaitu wawasan ilmiah yang digunakan seseorang untuk
mempelajari suatu objek dan aspek-aspek objek yang dibahas. 15 Terkait dengan
dari ayat al-Qur’an melalui tafsiran ulama atau sumber lainnya, kemudian
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi (Cet. XIII;
Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 12.
15
Abd. Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maudhu’i (Makassar: Pustaka al-
Zikra, 2011), h. 98.
16
Abd. Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maudhu’i, h. 100.
10
b. Pendekatan teologis, yaitu suatu pendekatan yang mengkaji sesuatu dari segi
ketuhanan.
c. Pendekatan psikologis, yaitu ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau
yang sistematis dan memiliki standar untuk menghimpun data yang diperlukan dalam
Mengingat penelitian ini terkait dengan penelitian tafsir maka data primer 18
dalam penelitian ini adalah QS A<li ‘Imra>/3: 156-157. Sedangkan yang menjadi
data sekunder19 adalah kitab-kitab tafsir beserta buku-buku keislaman dan buku-buku
toko buku lainnya. Berbagai macam cara untuk menemukan buku-buku yang
17
Abd. Muin Salim, dkk., Metodologi Penelitian Tafsir Maudhu’i, h. 109-111.
18
Data primer adalah data empirik yang diperoleh langsung dari objek penelitian perorangan,
kelompok dan organisasi. Lihat Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi
(Jakarta: Rajawali Press, 2010), h.29.
19
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara (dihasilkan dari pihak lain) atau digunakan oleh lembaga-lembaga yang bukan merupakan
pengelolanya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Lihat Rosady Ruslan, Metode
Penelitian Public Relation dan Komunikasi, h. 138.
11
menyangkut tema penelitian, misalnya melalui katalog yang ada di perpustakaan atau
Pola kerja yang dimiliki skripsi ini menggunakan metode pengolahan dan
analisis data yang bersifat kualitatif. Hal ini bertujuan untuk menganalisis makna-
Metode yang digunakan Peneliti dalam hal ini, adalah metode tafsir
tah}li@li@. Adapun cara kerja metode tafsir tah{li>li adalah sebagai berikut.
surah. Adapun antar ayat adalah ayat ini dan dan ayat-ayat berikutnya
20
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misba>h, vol II, h. 553.
12
dan lain-lain.
b. Analisis Data
1) Deduktif, yaitu analisis data yang dilakukan dengan berangkat dari data
ulama tafsir.
2) Induktif, yaitu analisis data yang dilakukan dengan berangkat dari data
21
St. Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 (Cet. I; Jakarta: Quadra, 2008), h. 8.
22
St. Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 , h. 8.
13
Dari data yang telah dianalisis di atas, maka penulis akan menjelaskan
kandungan dan maksud dari ayat tersebut dengan menggunakan beberapa kitab-kitab
tafsir. Pendekatan tafsir yang penulis gunakan dalam penelitian ini diterapkan dengan
atau hadis.
bahasa Arab.
dengan ayat.
28.
23
Untuk lebih jelasnya, Lihat penjelasannya dalam Abd. Muin Salim, dkk.,Metodologi
Penelitian Tafsi>r Maud}u>’i>, h. 131.
14
bidang tafsir.