Anda di halaman 1dari 8

Apa yang anda lakukan jika salah satu orang terdekat anda atau orang yang

anda sayangi menderita HIV? ….

Menjauhinya?

Mengucilkannya?

Memandang sinis mereka penderita HIV?.

Jangan berfikir untuk menjauhinya bahkan mencoba untuk mengucilkannya,

coba baca dan pahami dulu artikel ini sebelum anda memandang sinis mereka!!!...
Sering kita melihat banyaknya kasus penderita HIV yang meninggal atau

hidup dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan. Menurut Sekretaris

Komisi Penangulangan Aids (KPA) Kota Lhokseumawe, Miswar Ibrahim,

mengatakan sebelumnya pengidap HIV/AIDS hanya 40 orang di Kota

Lhokseumawe, Aceh, bertambah menjadi 43 orang.

Bayangkan!!!

Bagaimana jika virus ini menginfeksi orang-orang yang kita sayangi?

Mereka yang pertama sekali kita lihat ketika bangun pagi dan terakhir kita

lihat sebelum tidur Mereka yang selalu membuat hari-hari kita indah, bahagia dan

bermakna. Mereka yang menerima kelebihan dan kekurangan kita, mereka yang

selalu membuat kita tersenyum bahagia karena memiliki mereka. Tetapi semua itu

akan terenggut oleh keganasan virus HIV yang ujung-ujungnya menyebabkan

kesakitan, terasingkan, terabaikan dan kematian yang mengenaskan.

Mirisnya lagi di zaman now kebanyakan dari penderita HIV ditularkan oleh

suami sendiri, maupun dari ibu kepada anaknya. Bahkan kebanyakan dari pasien

tidak mengetahui jika ia ditularkan dari keluarganya sendiri. Siapa yang patut

sipersalahkan?

Virus HIV?

Suami?

Anak?

Akhiri saling menyalahkan, karena penderita HIV bukan saja penjaja seks,

tetapi mereka yang tidak tau apa-apa bahkan para tenaga kesehatan sendiri bisa

terkena HIV. Oleh karena itu mulailah melindungi diri dan orang-orang yang kita

sayangi dari virus HIV.


Apa itu HIV?

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah penyebab acquired

immunodeficiency syndrome (AIDS). Virus HIV ini akan menyerang sel-sel

sistem kekebalan tubuh manusia, yaitu sel T dan sel CD4 yang berperan dalam

melawan infeksi dan penyakit dalam tubuh manusia.

Dari mana asal muasal penyakit HIV?

HIV untuk pertama kalinya diduga

sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnie

dari prancis dan Robert Gallo daria amerika

pada tahun 1983-1984.

Pada mulanya virus tersebut diberi nama Human T-Lmyphotropic Virus Tipe III

(HTLV-III) atau Lymphadonophaty-Associated Virus (LAV). Nama HIV sendiri

baru digunakan pada tahun 1986.

Ada dua jenis tipe HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2 mendominasi seluruh

dunia dan bermutasi dengan sangat mudah. HIV-2 teridentifikasi pada tahun 1986

dan semula merata di afrika barat. Terdapat banyak kemiripan HIV-1 dan HIV-2,

contohnya adalah bahwa keduanya menular dengan cara yang sama, keduanya

dihubungkan dengan infeksi opertunistik dan AIDS yang serupa. Pada orang yang

terinfeksi HIV-2 ketidak mampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat lebih

lambat, dibandingkan dengan orang yang terinfeksi HIV-1, maka mereka yang

terinfeksi HIV-2 ditulari lebih awal dalam proses penularannya.


Bagaimana gambaran orang dengan HIV?

Gejala umum yang terjadi:

 Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan.

 Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.

 Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan.

 Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis.

 Demensia/ HIV ensefalopati.

Gejala yang tidak umum terjadi:

 Batuk menetap lebih dari 1 bulan.

 Dermatitis generalisata.

 Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang.

 Kandidias orofaringeal.

 Herpes simpleks kronis progresif.

 Limfadenopati generalisata

 Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

 Retinitis virus sitomegalo

Bagaimana bisa seseorang terkena HIV?


Seseorang bisa terkena HIV melalui:

 Hubungan seksual (anal (anus), oral (mulut), vaginal) yang tidak terlindungi

(tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.

 Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat

melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI).

 Melalui suntikan pada pemakai narkoba yang digunakan secara bergantian.

Jika salah satu pemakai narkoba positif HIV, otomatis mereka telah berbagi

virus tersebut melalui jarum suntik tersebut.

 Tenaga medis yang bekerja tanpa menggunakan Alat pelindung diri.

 Darah, melalui penggunaan jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan

dipakai bergantian. Dapat juga melalui transfusi darah yang mengandung

virus HIV.
HIV tidak akan tertular melaui hubungan sosial yang biasa

seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan

peralatan makan dan minum yang sama, gigitan nyamuk, penggunaan kamar

mandi atau WC/ Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang

Dengan HIV/AIDS (ODH /Orang hidup dengan HIV atau AIDS).

Yang perlu diingat

HIV sendiri bisa menular dengan memasuki pembuluh darah melalui luka

yang terbuka, kulit yang terluka ataupun suntikan langsung. Sedangkan cairan

yang biasanya menjadi sarana penularan HIV diantaranya adalah darah, cairan

semen (cairan sperma), cairan vagina dan air susu ibu. Dibawah ini adalah

komposis rata-tara HIV dalam 1ml cairan tubuh.

Bagaimana caara mencegah HIV?

Terdiri dari empat tindakan yaitu ABCD

 A (Abstinensia) adalah tidak melakukan hubungan seks bebas, hindarkan

hubungan seksual diluar nikah.


 B (Befacful) adalah setia dengan pasangan, Usahakan hanya berhubungan

dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.

 C (Condome) adalah memakain kondom saat berhubungan seks Orang yang

sudah HIV (+) dan masih berhubungan seksual aktif gunakan kondom secara

benar.  Hindarka hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada kelamin

atau mulut dan hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu saat hubungan

seksual yang memungkinkan timbulnya luka.

 D (Drug) adalah tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Penggunaan

jarum suntik dan alat tusuk lainnya harus dijamin sterilitasnya.

 E (Education) adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

tentang HIV.

Bagaimana dengan pengobatan HIV?

Meskipun dari berbagai negara terus melakukan penelitian dalam mengatasi

HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk

serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV.

Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk

membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi

meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka

kelahiran dan kematian.

Anda mungkin juga menyukai